10. Another Life Namira!

1.3K 160 97
                                    

Sekarang, kami bertiga sudah berada di depan pintu ruanganku. Aku mendorong knop pintu dengan cepat, entahlah, perasaanku tidak nyaman, aku merasa gelisah tanpa sebab yang jelas. Seakan ini menjadi pertanda bahwa akan ada sesuatu yang terjadi.

"Satisfied running away from me, hm?"

Aku mematung, otak ku sedang mencerna sesuatu yang tidak bisa kupahami. Jantungku bergemuruh cepat didalam sana, seakan sedang memberikan alarm bahaya untuk ku.

"Ada yang ingin kau katakan Nyonya Duchess?" suara dingin itu kembali menyapa indra pendengaranku.

"APA?! DUCHESS?!"

"K-kau sudah menikah Ra? kenapa kau tidak pernah menceritakan nya kepada kami?" aku merasa sedikit bersalah mendengar teriakan mereka.

Lilian, kau sedang dalam bahaya!

Leherku seperti sedang tercekik, lagi-lagi atmosfer dan aura yang familiar ini menyapa tubuhku. Membuat sekujur tubuhku merasa merinding dan kedinginan. Ia menatapku dengan tatapan yang mengerikan, lebih mengerikan daripada tatapan seorang Ibu tiri!

Maverick dengan wajah datarnya berjalan ke arahku, nafasku tercekat. Bisikan halusnya terdengar jelas di telingaku, mengalun bagaikan sebuah mantra santet yang akan membunuhku.

"Pulang, ada konsekwensi dari setiap pemberontakan." apa? Ia akan melakukan apa? merantai kakiku kah? atau mungkin memenggalku?

Tiba-tiba tubuhku melayang seperti di angkat ke atas awan, aku terpekik kaget. Maverick menggendongku seperti seorang penculik, aku memukul-mukul punggung kekarnya. Berharap Ia menurunkanku.

"Gak, gak mauuuuu!" rengek ku.

"Bajingan, cepat turunkan aku! kau ini dengar atau tidak sih? jangan macam-macam atau aku akan melemparmu ke kandang buaya!" ancamku tak main-main, walaupun sebenarnya itu bohongan sih. Mana mungkin aku akan melemparkan nya ke kandang buaya sedangkan disini saja tidak ada buaya?!

Kemana aku harus mencari buaya?

Aku butuh buaya sungguhan, bukan buaya berwujud manusia yang menyandang gelar sebagai playboy.

Kepalaku pusing, dalam beberapa detik aku merasakan tubuh kami melesat seakan di sedot oleh pembersih debu yang berukuran raksasa. Ketika aku membuka mata, aku sudah berada di dalam kamar sebelumnya. Kamar dimana tempat itu adalah tempat dimana aku terbangun di istana ini untuk pertama kalinya. Aku membeku, panik ketika melihat rambutku yang menjuntai ke dada dengan warna yang sudah kembali pada warna yang semula. Shock tentunya.

Apa? Apa ini?

Maverick bisa melakukan transportasi?---tidak, maksudku teleportasi, akankah dia--?

"M-mau apa kamu?"

Aku beringsut mundur ketika pria ini berjalan mendekat ke arahku, terlihat santai namun aku tetap tidak bisa tenang. "AKHHH!" teriak ku ketika Ia mengangkat tubuhku secara tiba-tiba lalu membantingku ke kasur, seakan aku adalah sebuah benda.

Dasar lelaki bangsat, kek ASU. Dikira aku ini barang apa? seenaknya di lempar-lempar. Tidak tau sopan santun, untung saja Ia tidak melemparku ke atas ubin. Jika tidak, sudah dipastikan pantatku akan menjadi korban nya.

"Memberimu pelajaran, yang tidak akan pernah terlupakan." aku ingin berteriak, kenapa sih pria ini terus membuatku nething?! Ia terus saja merapatkan tubuhnya ke tubuhku.

Maverick menindih tubuh mungilku, mata kami saling bertubrukan. Tatapan nya seakan Ia sedang berbicara padaku, Accept your punishment baby!

KREK!

Another Life Namira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang