05. Another Life Namira!

1.9K 254 184
                                    

PLAK!

Ditampar lagi, pipi mulusku seketika berwarna kemerahan akibat tamparan yang cukup keras ini. JAHAT! aku mengeluarkan banyak biaya untuk memoles muka cantik ku ini dengan alat make up yang luarbiasa keren nya, tapi pria ringan tangan ini malah menamparku seenaknya.

Aku mengusap pipiku yang terasa perih ini, sumpah woi rasanya sepedih beban hidupku. Mau sekuat apapun aku, ditampar begini masih terasa sakitnya. Aku bukan wonderwomen yang kekuatan nya bak samson, otot kuat balung wesi.

"Bajingan."

Suara siapa itu? siapapun dirimu, perkataanmu itu benar-benar mewakili perasaanku. Singkat, namun benar-benar mendeskrisikan seperti apa perwujudan setan di depanku ini.

"Berapa kali harus ku tekankan? Berhentilah mengusik kehidupanku. Kali ini apa lagi yang ingin kau rencanakan? Seandainya tau akan seperti ini, aku akan menolak keras permintaan Athena untuk mengundangmu ke pernikahan kami!" jadi ceritanya Ia tidak ikhlas mengundangku nih? Lagipula aku tidak pernah memaksanya untuk mengundangku.

Teman-teman, tolong selamatkan aku dari pria gila ini. Kalian tau kan jika Duke Wingstone sendiri yang memaksaku untuk datang kesini? Tetapi kenapa ujungnya Ia menyalahkan kehadiranku juga.

GAK WARAS.

Ia benar-benar tidak waras.

Aku sudah setres menghadapinya.

Bisakah kalian melakukan sesuatu untuk ku? Misalnya memukul pria ini dengan balok kayu, menendang kemaluan nya didepan umum atau mencubit jantungnya sampai ia login ke neraka. Aku ingin cepat-cepat memusnahkan nya, manusia semacam Duke Winstone ini benar-benar merusak ketenanganku.

"Salah siapa menyetujui permintaan istrimu, kalau tau endingnya akan begini kenapa sejak awal tidak kau tolak saja keinginan istrimu itu," ucap seorang gadis dengan penutup wajah yang menutupi setengah wajahnya, pertama kali aku melihatnya kupikir Ia adalah jelmaan Mamah Dedeh atau bidadari yang barusaja di usir dari surga. Menarik, siapa gadis ini?

Aku diam-diam tersenyum samar. Aku suka gayanya, walaupun terdengar blak-blakan dan julid. Tapi kurasa gadis ini berbicara jujur dan nampaknya Ia juga satu pemikiran denganku, bagus, ayo kita menjadi sekutu dan mendirikan sebuah sekte bernama "PERSATUAN MALAIKAT MAUT DUKE WINGSTONE" dan kita hujat si Duke itu bersama-sama.

"Aku tidak menyuruhmu berbicara dan siapa kau? Sungguh tidak tau sopan santun, ikut campur dengan urusan orang lain. Lebih baik kau diam,"

"Aku punya mulut."

"Sebaiknya kau diam sebelum pedangku menancap di lehermu."

Aku mencekal tangan gadis itu, Ia nampak terkejud. Namun aku mengabaikan nya, aku menariknya ke belakangku dan memberikan isyarat lewat mataku untuk menyuruhnya diam. "Begitukah cara berbicara anda kepada seorang gadis? Anda ini pria, seorang pria tidak seharusnya melakukan kekerasan pada seorang gadis. Mau ditaruh dimana harga diri anda setelahnya? Saya sungguh bersyukur karena anda sendiri yang membatalkan pertunangan kita, aku tidak bisa membayangkan jika harus hidup bersama pria tempramental, tukang main tangan dan brengsek seperti anda,"

Duke Wingstone menatapku remeh, tersenyum culas, dan berjalan menuju ke arahku. "Brengsek huh? Kau mengatai brengsek kepada pria yang dulu kau kejar-kejar. Betapa menjijikkan nya."

Itu kan dulu. Garis bawahi, DULU.
Masalalu biarlah berlalu, tidak bagus mengenang masalalu. Ia mengataiku jijik? kalau begitu sebutan apa yang cocok untuk pria sepertinya?

Ayo kita pilihkan nama yang bagus untuk Duke kita tercinta.

A. Lonthe Lanang

B. Brengsek

Another Life Namira!Where stories live. Discover now