17

21K 923 24
                                    

Happy Reading✨


2 hari kemudian

07:10

3 hari sudah gus gibran tinggal dirumah nayla. Sekarang waktunya gus gibran akan pulang ke ponpes bersama nayla tentunya. Semua barang sudah di beres kan. Kini gus gibran dan nayla akan berpamitan kepada paman natan dan nek inah. Sekarang mereka sedang berada di teras rumah...

"Paman, nenek kami pamit pulang ke ponpes, terimakasih sudah mau menerima gibran dirumah kalian" ucap gus gibran

Paman natan terkekeh "nak gibran itu sudah menjadi sebagian keluarga kami, karna nak gibran sudah menikah dengan nayla. Jadi tidak usah berterima kasih"

Sedangkan nayla menunduk, jika boleh jujur nayla tidak ingin pergi, nayla ingin disini bersama nenek dan pamannya. Tapi mau bagaimana lagi nayla sekarang sudah menikah dan harus mengikuti apa kata gus gibran sebagai suaminya.

Nek inah melihat kearah nayla, tangannya mengelus kepala nayla lembut. Nayla menatap nek inah dengan mata berkaca kaca dan langsung memeluk nek inah erat.

"Hiks n-nayla ga mau pergi, nayla pengen d-disini sama nenek hiks" ucapnya dalam pelukan sang nenek

Nek inah mengelus punggung nayla, menenangkan nayla. Dirasa nayla sudah cukup tenang, nek inah melepaskan pelukan mereka. Nek inah menghapus air mata nayla "sudah ga usah nangis lagi, nayla itu seorang perempuan cepat atau lambat nayla pasti akan pergi bersama suami nayla"

"T-terus nenek gimana? Kalo nenek sakit siapa yang bakal ngerawat nenek? Siapa yang bakal ngingetin nenek buat minum obat kalau bukan nayla? Siapa juga yang bakal masak buat paman sama nenek?" Tanya nayla panjang lebar

Nenek terkekeh "nayla ga usah mikirin nenek. Nenek bisa jaga diri nenek sendiri. Nayla harus fokus sama suami nayla, rawat nak gibran, dan turuti semua perintah nak gibran selagi itu baik" nayla melihat gus gibran yang juga melihatnya, lalu kembali melihat nek inah.

"Nayla juga ga usah khawatir siapa yang bakal masak dan ngurus nenek. Nanti akan ada pembantu dirumah ini yang akan mengurus pekerjaan rumah dan ngurus nenek" jawab paman natan.

Nayla menghela nafas "Yaudah, setidaknya nanti ada yang ngurus rumah sama nenek. Nenek jangan lupa minum obat, jaga pola makan, perbanyak istirahat" pesan nayla

Nek inah terkekeh "iya" jawab nek inah. Nayla memeluk nek inah sekali lagi. Setelah itu nayla berpindah kepada paman natan, paman natan merentangkan tangannya, nayla langsung memeluk paman natan. Bagi nayla paman natan itu sama seperti ayahnya sendiri. Begitu juga dengan paman natan yang menganggap nayla sebagai putrinya sendiri. Pada penasaran gak? siapa nama ibu nayla sama kemana istrinya paman natan?. Nanti bakal ada part tentang masa lalu keluarga nayla. Ohh ya paman natan ini adiknya ayahnya nayla yaa, jadi masih mahram nayla.

Paman natan mencium pucuk kepala nayla, lalu melepas pelukan mereka "jaga diri baik baik, jangan membantah perintah nak gibran, jadi istri yang baik untuk nak gibran" pesan paman natan. Nayla mengangguk

Paman natan menatap gus gibran yang juga menatapnya, ralat lebih tepatnya nayla.

Paman natan menepuk pundak gus gibran dua kali "paman titip nayla, jaga nayla, cintai dan sayangi dia, jangan pernah membentak ataupun main tangan. Jika nak gibran tidak sanggup menjaga nayla lagi, serahkan nayla kepada paman secara baik baik"

The Best Destiny For MeWhere stories live. Discover now