16

21.5K 983 9
                                    

Happy Reading✨

Setelah sampai dirumah nayla, gus gibran melihat kearah nayla yang tertidur. Gus gibran tersenyum melihat nayla tertidur.

Perlahan tangan gus gibran memegang pipi nayla dan mengusapnya lembut "Apakah saya boleh jujur?" ucap gus gibran entah kenapa siapa.

"Kalau boleh jujur saya mulai menyukai kamu nayla tul jannah, apakah kamu mulai menyukai saya juga?" Tanya gus gibran kepada nayla. Sedangkan nayla sedang asik tidur.

Setelah mengucapkan itu, gus gibran turun dari mobil dan membuka pintu mobil samping yang terdapat nayla disana.

Gus gibran membuka sabuk pengaman milik nayla dan menggendong nayla ala bridal style. Nayla yang merasa digendong pun mulai terbangun.

Gus gibran menatap nayla yang mulai membuka matanya. Nayla menatap gus gibran.

"G-gus gibran turunin nayla" ucap nayla

Gus gibran pun menurunkan nayla begitu saja, tanpa menunggu nayla siap, yang membuat nayla jatuh.

Bruk

"Aduh" ucap nayla mengusap pantatnya

"Gus kira kira kek, nayla belum siap udah dilepas aja" ucap nayla kesal

"Kamu yang bilang sendiri, suruh saya turunin, ya saya hanya nurutin apa kata kamu saja" ucap gus gibran

"Tau ah" kesal nayla, nayla menatap gus gibran yang sedari tadi berdiri tapi tidak membantunya berdiri "ada orang jatuh tuh dibantuin bukannya diem aja" sindir nayla

Gus gibran mengulurkan tangannya berniat membantu nayla "pegang tangan saya" ucap gus gibran

Nayla menatap gus gibran sekilas, lalu berdiri sendiri tanpa menerima uluran tangan gus gibran "ga usah, nayla bisa sendiri" ucapnya ketus lalu berjalan masuk ke rumah.

Gus gibran menghela nafas menurunkan tangannya "memang benar kata orang, wanita itu sulit dimengerti. Untung sayang" ucap gus gibran tersenyum, lalu menyusul nayla memasuki rumah.

"Assalamualaikum" salam gus gibran saat masuk ke rumah.

Hening, tidak ada jawaban dari nayla. Karena rumah ini memang sepi paman natan sedang keluar, nek inah sedang istirahat di kamarnya, bisa dibilang hanya ada gus gibran dan nayla saja.

Gus gibran memegang pipinya yang terasa nyeri. Gus gibran memutuskan untuk pergi ke dapur mengambil kompresan dan mengompres pipinya.

Saat sampai di dapur gus gibran melihat nayla yang juga aja disana. Nayla melihat gus gibran, nayla sengaja ke dapur untuk mengambil kompresan untuk mengompres pipi gus gibran yang lebam. Meskipun nayla sedang kesal dengan gus gibran bagaimana pun juga gus gibran telah menolongnya, jika tidak ada gus gibran nayla tidak tau apa yang akan terjadi dengannya.

Nayla membawa wadah yang berisi air dingin dan kain ke meja makan, lalu menaruhnya disana.

"Gus gibran ngapain berdiri terus, lebih baik gus duduk" ucap nayla, gus gibran pun duduk.

Nayla duduk disamping gus gibran "gus duduknya ngadep sini" ucap nayla

Gus gibran menurut ia menghadap nayla. Nayla mengambil kain, merendamnya di air dingin dan memerasnya.

The Best Destiny For MeWhere stories live. Discover now