27

5.8K 764 14
                                    

Pagi pagi sekali Dio terbangun, akibat beban berat yang berada di perutnya. Bocah itu bergerak gelisah, dan mulai membuka matanya

Bocah itu mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang mulai memasuki kornea hitam miliknya

Merasa sesak, Dio menatap lengan tegap yang memeluk tubuhnya. Dengan cepat Dio menghapus air liur di pipi nya terlebih dahulu kemudian langsung menoleh ke samping

Bocah itu kebingungan dengan keadaan, ia jelas mengingat jika ia tidur sendirian di kamarnya setelah puas menonton flim bersama Clarissa hingga jam 22:08 PM. Lalu bagaimana ia bisa tidur dengan Ethan sekarang? Dio menatap sekelilingnya, ini masihlah kamar milik bocah itu

'apa Daddy ngigu telus masuk ke sini, dan tidul di lanjang aku?'

Dio terus memikirkan bagaimana seorang Ethan bisa tidur di kamarnya, hingga sapuan pada wajahnya membuat lamunan Dio buyar dan menatap Ethan dengan mata yang di buat sipit

"Daddy kenapa bisa masuk?" Interogasi Dio

"Kenapa? Emang Daddy ga boleh tidur di kamar kamu?"

Dio menggeleng "bukan gitu, tapikan Daddy punya kamal sendili, telus kalo Daddy tidul sini. Kamar Daddy ga ada yang nempati, bisa bisa Kamal Daddy di masuki hantu loh~" ujar bocah itu, dengan berkusip di akhir. Mencoba menakuti Ethan

Ethan terkekeh geli, hantu mana yang berani menempati kamarnya? Sedangkan ia adalah iblis itu sendiri..

"Mitos itu, mana ada kek gitu. Sudah mandi sana, mau mandi sendiri atau Daddy mandiin?"

"Tapi benel loh Daddy, om Jon yang bilang! Emh, io mandi sendili aja deh.." setelahnya, Dio mulai beranjak turun. Tak lupa membawa handuk terlebih dahulu, kemudian memasuki kamar mandi

Ethan juga ikut bangkit, berjalan ke keluar kamar, menuju kamar nya. Bersiap siap untuk berangkat ke kantor, ada metting penting pagi ini

.
.
.

Saat ini, keluarga Lagerfeld sedang sarapan pagi, terkecuali Sean. Anak George itu telah pergi ke kuliahan nya, ada tugas yang harus ia serahkan secepat mungkin

"Io, seru ga tadi malam flim nya?" Clarissa bertanya, Dio mendongak kemudian mengangguk

"Selu!"

Membuat tatapan si kembar, dan rice berubah jengah dan malas. Sedangkan Ethan melirik Dio, dan Clarissa bergantian Karna ia tak tau apa yang bocah itu lakukan. Karna seharian setelah bekerja, ia menghabiskan waktu bersama Emeli

"Flim apa?" Tanya Ethan

"Flim gini loh dad, hiat! Dol dol dol.." ujar Dio antusias, sambi jingkrak jingkrak di pangkuan Ethan, bocah itu juga memperagakan bunyi tembak dengan tangannya...

Amber geleng kepala melihat itu, dasar bocah pikirnya..

"Sudah sudah, sarapan dulu. Abis itu lanjut lagi ceritanya. Kamu juga Clarissa, bukannya ada kerjaan di kantor kamu?" ujar amber memerintah

"Iya nek" jawab Dio dan Clarissa serentak

.
.
.

Setelah sarapan, Ethan hendak bangkit dari tempat duduknya. Menggeser Dio yang berada di pangkuannya untuk duduk di bangku

Dio menatap Ethan bertanya, biasanya ayahnya itu akan menunggu ia siap makan baru menurunkan nya, meski ada hal mendesak sekali pun

Menyadari tatapan Dio, Ethan berujar lembut "maaf ya sayang, Daddy ada metting penting" kemudian mencium pucuk kepala Dio

"Dad, io boleh ikut ga?" Tanya bocah itu, menatap Ethan

Sejenak Ethan berpikir, ia tak mungkin membawa Dio. Sedangkan ia ada meeting penting, Jo juga masi berada China dan mungkin besok lusa baru pulang

Jika menitipkan Dio pada anak buah nya yang lain, itu terlalu beresiko. Terlebih ia tak mempercayai siapapun

Sekelebat ingatan tentang bocah itu yang akan homeschooling, membuat ethan mendapatkan ide

"Dio di rumah saja ya.. kan io sekolah mulai hari ini"

"Eh..? Io hali ini sekolah nya?"

Amber dan Clarissa menatap ethan, jelas mereka masi mengingat ucapan ethan waktu lalu. Yang mengatakan besok lusa di tanggal 03 sedangkan ini masi tanggal 01

"Oke deh, io di lumah aja" sedikit merasa sedih, bocah itu memaksakan senyumnya. Hingga tak menyadari senyum yang bocah itu pasang, Terkecuali Andrew yang senantiasa menatap Dio dalam diam

Selama di mansion Ethan, tak pernah sekalipun Andrew mendekati Dio. Bukan tak menyukai bocah itu, Andrew hanya ingin bocah itu yang mendekati ia duluan, sedikit Andrew paham bahwa bocah itu masi takut padanya..

"Tapi kalo io ketempat Daddy abis sekolah, boleh?" Dio seakan gigih untuk pergi menemui Ethan di kantornya

Membuat ethan tersenyum dan mengangguk menyetujui "Boleh, asal harus bersama anggota keluarga. Jangan pergi bersama bodyguard dan orang yang Daddy tak kenal"

"Yeayyy!" Bocah itu antusia, mengangkat sendok dan garpu di tangannya

Membuat ethan gemas, mengacak Surai hitam milik Dio dan mencium pipi bocah itu

"Ma, Ethan pergi" ujar Ethan, mencium pipi amber sekilas

"Hati hati.." ujar amber, yang di angguki ethan. Setelahnya ia langsung melangkah pergi...

Ethan melangkah, sambil mendial nomor orang yang akan menjadi guru Dio, Karna waktu homeschooling di percepat

"Datang hari ini, waktu nya di majukan"

"...."

"Ada sedikit masalah"

"Ya, cepatlah" setelah mengatakan itu, Ethan memutuskan sepihak panggilan telpon itu..

Setelahnya, mobil roll royce kesayang miliknya, mulai membelah jalan kota..

Setelah kepergian Ethan, kini Dio tengah menunggu di ruang belajar yang sudah di buat Ethan jauh jauh hari. Dengan sepiring cookies dan segelas susu hangat, Dio menunggu dengan sabar

Tak lama, pintu ruangan terbuka. Menampil seorang wanita paruh baya dengan pakaian semi formal

"Lama menunggu?" Tanya wanita itu, Dio mengangguk sebagai jawaban dengan mata yang terus memandang guru baru nya itu

Wanita itu duduk bersebrangan dari Dio, kemudian memperkenalkan diri

"Hai dio, perkenalkan nama saya Camelia. Boleh tau berapa umur dio sekarang?"

"Umh, 9 Tahun!" Jawab dio antusias, sambil menunjukkan delapan jari nya di depan Camelia

Membuat wanita berumur 35 tahun itu terkekeh kecil, tangan lentiknya terulur membenarkan jari Dio menjadi 9

"Ini baru benar"

Dio yang salah, tersipu malu. Membuat Camelia mencubit pipi Dio pelan, Karna rasa gemas nya..

"Baiklah, sekarang ambil pensil dan juga buku. Saat nya kita belajar!" Camelia berujar dengan penuh semangat, mengangkat tangannya yang di ikuti Dio

"Umh!"







Bersambung...






Sorry telat up, lagi mager nulis..








Anak PUNGOTTWhere stories live. Discover now