22

8.5K 972 12
                                    

Kini Dio sudah sangat akrab dengan anggota keluarga yang lain, tanpa rasa canggung atau kaku seperti sebelumnya

Bocah itu juga semakin bertingkah dari hari ke hari, bukan dalam hal merugikan. Hanya saja selalu membuat orang lain khawatir

Dio sering menghilang tak jelas ketika Ethan menyuruhnya meminum vitamin yang dokter berikan. Selepas sakit dari tiga hari yang lalu, membuat Ethan dengan ekstra memantau keadaan bocah itu. Di mulai dari pola makan sehat dan lain sebagainya

Dio yang hanya ingin memakan daging dan daging, merengek tak suka ketika di suguhkan dengan kacang kacangan. Tidak ada cemilan, tidak ada cheesecake, dan tidak ada ponsel lagi...

Seperti saat ini, Ethan tengah kelimpungan mencari bocah itu setelah menunjukan satu butir vitamin. Anggota yang lain membiarkan tanpa berniat membatu mencari, membuat Ethan kesal setengah mati

'mereka tidak berguna, lebih baik ku usir saja! Ya, setelah menemukan bocah itu aku akan mengusir mereka'

Ethan kemudian berjalan ke arah bagasi, Karna sebelumnya Dio bersembunyi di sana setelah membuat ia mencari bocah itu hampir satu harian..

Namun tak menemukan apapun, Ethan kemudian berlari ke dalam mansion, keruangan informan

"Jo tunjukan pada ku rekaman pada jam 08:12 tadi"

Dengan gesit Jo membuka card berisi rekaman dari cctv, di sana ia dapat melihat Dio yang berlari ke arah dapur dan bersembunyi di dalam country

Ethan menyeringai, membuat Jo berdidik ngeri dengan susah payah menelan ludahnya. Padahal yang berbuat ulah itu Dio, tapi entah kenapa ia yang ketakutan

'habislah kau bocah..' Jo bersimpati langsung pada keadaan Dio nanti, ia berdoa semoga bocah favorit nya selamat seperti sebelum sebelumnya

Ethan keluar dengan wajah psikopat, tersenyum begitu lebar namun menakutkan. Hingga membuat Clarissa yang baru saja minum dari dapur, kehausan sehabis pulang dari kantor miliknya menyingkir dari jalan segera..

'maaf Dio, kali ini kacan mu ini tidak bisa menyelamatkan mu...' Clarissa menghapus sudut matanya yang tak mengeluarkan apapun

Begitu sampai di dapur, Ethan mengambil minuman dingin terlebih dahulu, kemudian menegak nya. Merasa haus nya telah hilang, ia berujar sedikit kencang agar Dio tau bahwa ia berada di dekatnya

"Dio, Daddy akan memberikan mu cheesecake yang Daddy punya. Tapi jika tidak mau, biar Daddy dan kak rice yang menghabiskan semuanya. Daddy hitung sampai tiga, jika tidak keluar Daddy benar benar akan memberikannya pada kak rice"

Ethan dapat melihat laci di bawah country bergerak, sedikit lucu ketika bocah itu terlihat begitu ragu untuk keluar

"Satu.."

"Dua.."

"Ti–"

"Io mau Daddy, ini io kelual! Jangan di kasiin kak lice!" Bocah itu berteriak. Kemudian lemari terdengar grasak-grusuk, namun tetap tak menampakkan batang hidung bocah itu. Membuat Ethan menatap bingung

"Cepat keluar, atau Daddy benar benar memberi–"

"Iyaaa! Tunggu Daddy, jangan kasiin dulu. Io ga bisa kelual nih..." Ujar bocah itu, sedikit berteriak

Membuat ethan mendekat, dapat ia lihat Dio yang kesusahan melepas kakinya yang terjepit oleh badannya sendiri. Ethan mendengus, kemudian membantu bocah itu

"Bagaimana bisa kau masuk, tapi tak bisa keluar hm?" Heran Ethan, memang lemari country dapur cukup kecil dan sangat pas-pasan pada badan bocah itu. Tapi kenapa bocah itu tetap nekat masuk?

Anak PUNGOTTWhere stories live. Discover now