10.

18.4K 1.6K 53
                                    

Jam 16:24, hari mulai sore.

Setelah melakukan hal tak berguna, seperti bercanda. Ethan dan Dio berakhir tidur di sofa sambil berpelukan

Jo menghampiri Ethan dan Dio di atas sofa dengan satu selimut tebal, ia menyelimuti tubuh keduanya. Tersenyum samar, sekarang ia terlihat seperti ibu rumah tangga yang menjaga kedua anaknya

Mengenyahkan pikiran konyolnya, Jo beralih ke ruang kerja Ethan. Mengambil alih berkas yang belum dikerjakan oleh Ethan tadi

Jo sedikit pusing Karna ulah Ethan, namun anehnya ia tak bisa marah akan hal itu, terlampau biasa. Jo berharap setelah semuanya yang ia lakukan, Ethan akan menaikan gaji nya...

Mereka tertidur hingga jam memasuki makan malam, dan Jo yang sudah siap dengan pekerjaannya membangunkan Ethan dan Dio

"Tuan. Makan malam sudah siap"

Jo mengguncang pelan bahu Ethan, membuat sang empu tersentak dan bangun. Ethan menatap jo sebentar, kemudian beralih menatap Dio yang masi tidur di sampingnya

"Hm. Tolong siapkan bajuku dan Dio"

Jo langsung pergi ke kamar Ethan.

Setelah kepergian Jo, Ethan mulai menciumi wajah Dio, membuat bocah itu mengerang kesal karna merasa terganggu

"Capa cih, anggu aja!"

Ethan terkekeh kecil, tak menghentikan perbuatannya sama sekali. Membuat Dio mau tak mau membuka matanya, ia menatap Ethan tajam

"Apa cih Daddy! Tau nda, atu macih antuk! Janan ganggu io, io mau bubu agi!"

Mulutnya maju dengan mata yang kembali menutup, menggerakkan badannya ke samping, memunggungi Ethan

Dio sungguh mengantuk, Entah Karna bercanda dengan Ethan tadi siang membuatnya kelelahan seperti ini

"Oh, kamu ga mau daging panggang kesukaan kamu itu?" Tanya Ethan dengan nada main main. Menatap jail ke arah Dio yang kini matanya terbuka kembali, namun tetap memunggungi Ethan. Seakan menunggu ucapan Ethan selanjutnya

Dio, menyebut steak. Daging panggang..

"Ya udah kalau ga mau, nanti Daddy kasi paman Jo aja, padahal Daddy masak banyak loh~" Ethan bergerak ingin pergi, namun lengannya di peluk erat oleh Dio yang kini berbalik badan sambil menyengir tak jelas

Ethan mengangkat sebelah alisnya, bertanya lewat mata. Kenapa?

"Ciapa biyang io ga mau, io mau cok. Daddy endong io ya..."

"Beneran? Kalo Dio ga mau, gapapa kok. Nanti Daddy suruh paman Jo abisin" balas Ethan lagi, masi dengan nada jail menatap Dio yang kini cemberut Karna ucapannya

"Daddy ih! Atu mau, mau aging pangan, benelan. Cuel" sambil membuat tanda v dengan jari nya, membuat Ethan tak mampu menahan rasa gemasnya

Ia menciumi wajah bantal Dio dengan brutal, setelah mengigit jari Dio terlebih dahulu. Membuat mata bocah itu cerah-melotot tajam ke arah Ethan

"Baiklah, kau dapat dagingnya setelah mandi. Ok?"

"Otey" jawab riang Dio, melupakan rasa kesalnya pada Ethan yang mengigit tangannya tadi

Setelah makan malam singkat, Dio kembali tertidur dengan cepat. Sedangkan Ethan mulai kembali berkutat pada berkas yang belum ia tandatangani. Bersyukur Jo membantunya, hanya menyisakan beberapa berkas yang memang wajib ia tanda tangani

Ethan menutup berkas terakhir, tangannya mengusap kasar wajahnya. Kemudian matanya menatap kosong pada pintu, sedangkan ingatan berlabuh pada pembicaraannya dengan Jo di ruang makan tadi

Anak PUNGOTTWhere stories live. Discover now