6

21.8K 1.8K 38
                                    

Pagi datang, Ethan mengerang sambil merenggangkan tubuhnya. Ia bangun dan menoleh kesamping, tersenyum kecil melihat pemandangan langka. Tapi mungkin akan menjadi pemandangan biasa untuk Ethan kedepannya

Jari jari Ethan mengelus pelan pipi bulat milik bocahnya, sesekali mencubit gemas namun tidak mengganggu. Ethan terus memandangi bocahnya seperti pedofil hingga suara ketukan pintu juga ucapan Jo membuat ia bergegas bangkit ke kamar mandi

Knock knock knock

"Tuan, sarapan sudah siap"

"Ya"

Jo langsung pergi, Ethan juga langsung beranjak ke kamar mandi

Bersamaan perginya Ethan ke kamar mandi, bocah Ethan juga terbangun..

Jika kalian ingin tau siapa nama bocah yang Ethan klaim sebagai miliknya, akan saya perkenalkan

Namanya Dio, lengkapnya Aldio andraha..

Anak dari seorang Watimala dan Wirdan Syahputra

Ethan sudah tau latar belakang Dio, setelah membawa Dio ke dalam kamar untuk istirahat. Ia langsung menyuruh Jo mencari tau data tentang bocahnya. Tidak ada yang perlu di takutkan, bocahnya bersih..

Dio mengerjapkan matanya, ia menatap ke sekeliling nya dengan bingung. Tak lama ia terperanjat ketika mengingat kejadian semalam, membuatnya terburu buru bangun dan berjalan menuju pintu

Begitu selangkah lagi sampai pada pintu, bunyi gemercing dengan kakinya yang tertahan membuat Dio menoleh ke belakang

Mata Dio membola, ia berjongkok meraih rantai yang membelenggu kakinya.

Suara rantai yang di tarik karik juga di pukul, membuat Ethan yang berada di dalam kamar mandi keluar dan menatap datar ke arah Dio

"Apa yang kau lakukan bocah?"

Dio menoleh, ia terkejut mendapati Ethan yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Amu buta?! Actu mau lepacin ini lah!" Balas Dio sewot, mulutnya maju ke depan sambil mencibir Ethan dengan gumaman cadel miliknya

Ethan menggigit pipi dalamnya, terlampau gemas dengan Dio. Ia berjalan mendekat, meraih tangan Dio yang kini menatap sinis ke arahnya. Bukan seram, jatuhnya malah menggemaskan

"Setelah terbuka kau akan melakukan apa?"

"Tentu aja kabul" jawab Dio polos

Wajah Ethan berubah datar, lebih datar ketika ia melihat Dio yang sedang melepaskan borgol di kakinya tadi

"Maka itu tidak akan pernah terlepas dari kaki mu mulai sekarang"

Dio membola, ia antara tak bisa mencerna dan hanya menebak nebak dengan otak kecilnya

Apa dia akan hidup dengan borgol di kakinya?  [Berunjuk pada ketika ia bermain di luar akan menggunakan borgol di kakinya hingga besar]

Mata Dio berkaca kaca, sungguh jika seperti itu. Bukan kah ia akan kesusahan saat bermain nanti? Borgol di kakinya memang tidak berat, hanya saja apa ia harus di borgol selamanya?

"Enda mauuu! Lepacin om, angan di tarok citu" ujar Dio sambil menunjuk kakinya. Matanya sudah bersiap menumpahkan cairan bening, sambil menatap memelas ke arah Ethan

Membuat Ethan terkena heart attack, ia memegang dada nya dramatis.

'Terlalu berdemag'

Sungguh wajah imut bocahnya tidak main main, bagaimana nasib jantungnya nanti jika ia sering mendapat serangan mendadak begini

"Baiklah, baik akan aku lepaskan. Jadi jangan tunjukan wajah itu, kau membuat jantung ku sakit" ujar Ethan, ia menutup matanya dan meresapi degup jantung miliknya yang menggila

Anak PUNGOTTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang