18- Tertangkap

870 54 1
                                    

⚠️Jangan lupa votenya.
Happy Reading.

Banyaknya orang berbadan kekar serta pakaian formal serba hitam, mengelilingi sebuah apartemen mewah yaitu Apartemen Calisto. Lionel meminta untuk menutup akses jalan keluar apartemen tersebut. Ia akan bayar mahal untuk ganti rugi atas kegaduhan dan kekacauan yang diperbuat.

Sesuai titik yang Rafael temukan. Lionel menuju lantai sepuluh untuk menyeret bajingan yang dia cari. Lalu Rafael sendiri mengecek CCTV apartemen. Memastikan jika target memang berada di sana.

Semua ruangan di lantai sepuluh sudah Lionel periksa tanpa terlewatkan. Namun tidak ada tanda-tanda kehadiran Saga. Sampai ia menemui Rafael, dan temannya itu membenarkan jika Saga berada di apartemen. Tapi sepertinya, lelaki itu sudah keluar saat petang.

Lionel memerintahkan seluruh bawahannya untuk mencari ke mana perginya mobil yang Saga gunakan.

"Sial! Seharusnya aku kesini dari siang." Lionel menggerutu. Menyesal karena kurang gesit.

"Hey bung. Ini salahmu. Seharusnya kita langsung bertindak begitu aku menemukan keberadaannya. Tapi kau malah mementingkan wanitamu." Ucap Rafael. Menuduh Lionel yang malah tergesa-gesa ingin menemui wanitanya dibanding menangkap si bajingan.

"Apa katamu? Jadi salah jika aku menemui wanitaku? Kekasihku? Cintaku?"

"Kau sangat lebay dan berlebihan setelah mengenal wanita itu. Dia membuatmu tidak tegas dalam bertindak."

"Jangan menyalahkan wanitaku! Kau sendiri mengapa tidak mencari tahu?!"

"Ini masalahmu! Aku hanya membantu! Bukan mengurusnya hingga selesai tuntas."

Gevariel menatap kedua temannya yang sibuk adu mulut. "Teruslah bercekcok seperti ayam kelaparan. Lalu terima penyesalan kalian karena tidak menemukan bajingan itu."

◆◇◆◇◆◇◆◇

Ketika orang-orang Lionel sibuk mencari mobil Saga dari berbagai CCTV di jalan. Saga sendiri sibuk menghapus rekaman dari mulai CCTV yang mengarah dari mansion Liora sampai ke jalan raya.

"Cepatlah." Katrina dan Liora terus gelisah. Takut jika Lionel menemukan keberadaan mereka.

"Sudah!" Singkat Saga mengangkat tangannya. Semua jalan yang ia lewati lantas terdapat CCTV-nya sudah dihapus. Ketiganya menghembuskan nafas lega. Semoga saja Lionel belum menemukan jejak Saga sampai ke mansion.

"Semoga Lionel tidak menemukan mansion ini." Harap-harap cemas Liora bergumam.

"Tunggu. Kau bilang jika Lionel adalah kekasihmu. Sejak kapan kau menjalin hubungan dengan pria? Dan siapa pria itu?" Tanya Katrina. Selama dia bersama Liora dalam menjalankan misi, Liora tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada lawan jenis. Bahkan terhadap Saga yang tampan sekalipun.

"Dia pria yang pernah bertemu dengan kita saat di club. Waktu itu dia yang merangkul pinggangku jika kalian ingat."

Sejenak Saga dan Katrina terdiam. Mengingat wajah Lionel. Dan detik berikutnya keduanya kompak menganga. Melotot lebar sudah kedua matanya.

"Pria itu? Si tampan dan seksi?!" Kata Katrina heboh.

"Pria sialan yang berani menyentuhmu lalu sekarang menyentuh hatimu? Oh astaga!" Sahut Saga seperti orang frustrasi. Bagaimana bisa Liora jatuh cinta?

Saga pikun. Ia melupakan hati seorang wanita. Dan Liora adalah wanita. Tentu saja bisa jatuh cinta, karena dia punya hati.

"Yaa begitulah. Sekarang bukan waktunya untuk membahas tentang siapa Lionel. Tapi siapa kakaknya."

Parella Perigosa {REVISI}Kde žijí příběhy. Začni objevovat