Prolog

22.1K 658 7
                                    

"Ning, Ning apa yang suka bikin onar?"

Semua mata tertuju pada sang pemberi teka-teki.

"Ning Ajma" lanjutnya dan Semua orang yang sedang berkumpul di meja panjang tersebut pun tertawa kecuali sang pemilik nama.

"Gue punya teka teki juga" Ajma menatap ke 3 temannya dengan serius begitu pula dengan tatapan antusias dan penasaran ke3 temannya yang merasa tak sabar dengan teka-teki yang akan Ajma lontarkan.

"Ibu, ibu apa yang gratisan?" Semuanya mengetuk-ngetuk dagu mereka sambil memikirkan jawaban.

"Ibu ibu tukang ngutang" Tebak Qais dan di balas gelengan oleh Ajma.

"Ibu ibu arisan yang gak mau bayar dan suka banyak alasan. Alasannya buat bayaran anak sekolah lah, harga barang dapur naik lah, buat bayar pajak lah, rupiah mengalami inflasi, tukar rupih ke USD semakin melemah, bunga utang negara___"

"Cukup Pis, pembahasan kita gak sampe kesitu-situ!" Potong Hanin dengan ketus.

"No!" Sahut Ajma menyangkal jawaban Apis.

"Ibu Guru? Guru kan suka rela ngasih ilmu ke muridnya" Hanin yang jawabannya paling normal.

"Bukan" tapi tetap saja masih salah.

"Ibu ibu nge-sen kanan belok kiri?"

"Ibu mu dan ibu ku ketika jadi besan"

"Amit-amit dan salah"

"Ibu nya dari bapak suami mertua?" Qais menjitak kepala Apis dengan tidak berkemanusiaan.

"Sakit kodok" Keluh Apis.

Semuanya terdiam sejenak berusaha mengorek jawaban teka teki itu lebih dalam lagi.

"Ibu Megawati"

"Eh?" Semuanya menatap ke arah Apis dengan tatapan mematung.

"Semuanya salah. Mau tau jawabannya?" Ajma menyeringai menatap ke3 temannya bergantian. Ke3 temannya pun mengangguk dengan rasa penasaran.

Perlahan Ajma memundurkan kursinya agar posisi duduknya melonggar, entah apa yang sebenarnya Ia rencanakan.

"Ibu... Makanannya Apis yang bayar" Teriak Ajma pada ibu warung dan seketika langsung beranjak dari duduknya dan berlari ngacir meninggalkan teman-teman nya.

"Okeh Ning" sahut ibu warung.

"Loh loh, Ajma" Apis menatap kepergian Ajma sambil menggaruk-garuk kepalanya.

"Nasib-nasib. Gak lagi-lagi dah gue ngeledek tuh bocah" dumel Apis.

"Hhhhh" tawa Qais dan Hanin melihat penderitaan Apis.

"Sabar Pis, yang ikhlas ya"

****

Gianni Ajma Aisyah Itulah namanya. Seorang gadis yang bisa di bilang cukup jail kepada teman-temannya. Tak hanya teman-teman nya saja terkadang pun Ajma yang gabut itu sering mengerjai santri-santri lain tanpa santri-santri itu ketahui bahwa Ning merekalah pelakunya. Bahkan tak hanya santri, kakaknya sendiri pun sesekali Ajma jadikan target diam-diam.

Ajma memang bukan anak kandung dari Kyai Abduh dan Nyai Affah tetapi, mereka selalu menyayanginya bagaimana putri kandung mereka sendiri, begitu pula dengan kakak-kakak nya.

Sudah 4 tahun lebih Ajma tinggal bersama keluarga Kyai Abduh sejak kedua orang tua kandungnya meninggal dalam sebuah tragedi kelam.

Ajma memiliki 3 orang teman dari santriwan dan santriwati yaitu Apis, Qais dan Hanin. Qais dan Hanin sendiri mereka seorang Kakak ber-adik makanya mereka tidak ragu untuk bermain bersama. Ajma sering kali mengerjai mereka dan yang paling sering menjadi target mpuk nya tentunya Apis karena dia lah yang paling tengil.





_

_

_

Gimana guys Prolog nya?

Different Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang