40. Semangkok mie berdua

52.6K 3.4K 59
                                    


Lisa melenguh dalam tidurnya. Ia mengerjapkan matanya pelan, untuk menyesuaikan penglihatannya. Ia terbangun bukan untuk melaksanakan qiyamullail melainkan cacing dalam perutnya minta di isi dengan makanan. Perlahan ia menyingkirkan tangan kekar sang suami yang bertengger di pinggangnya.

Di yakin sang suami masih tertidur. Lisa turun dengan perlahan tanpa menimbulkan suara sedikit pun karna ia tak mau membangunkan singa yang terlelap di atas kasur.

Kaki kecilnya mengendap-ngendap keluar kamar. Lisa yang hanya memakai baju tidur pendek tanpa mengenakan jilbab karna ke adaan di ndalem sepi lantaran ibu dan ayah mertuanya sedang tidak ada di rumah. Jadi hanya tinggal Lisa dan Rafan sang suami yang berada di rumah.

Gadis itu menuju arah dapur berniat memasak sesuatu agar bisa mengisi perutnya yang sedari tadi berbunyi tak henti-hentinya. Maklum Lisa terpikal orang yang mudah laper apalagi ditengah malam seperti saat ini ia tengah memasak mie instan. Beruntung nya ada mie instan di dalam lemari persediaan makanan jadi ia tidak repot-repot untuk membeli. Memangnya mau beli dimana kalau jam segini. Semua tokoh atau koperasi udah pada tutup.

Lisa tidak lupa mengucapkan syukur kepada tuhan karena telah menolongnya terbebas dari kelaparan .

Kembali ke topik.

Kemudian Lisa menghidupkan kompor untuk air supaya mienya matang dengan sempurna. Tidak lupa ia perbesar agar cepat masak dan bisa melahapnya segera mungkin.

Sembari menunggu air mendidih. Lisa mengambil sebutir telur dalam kulkas dan tak lupa mencuci nya terlebih dahulu.

"Lama banget sih mendidihnya!" gerutu Lisa melihat air dalam panci yang tak kunjung mendidih.

Gerp

Menyadari sebuah tangan kekar melingkar di area perutnya, spontan Lisa berbalik badan. "AAA..... SETAN!" Jerit Lisa yang langsung menutupi mata dengan kedua tangannya.

"Bee... hey. ini Mas," ucap Rafan lembut. Ia memegang pundak Lisa yang gemetar akibat ketakutan.

"Buka matanya, Bee."

Lisa menggeleng. "Nggak! kamu pasti hantu yang nyamar jadi Mas Rafan, kan?!" ucap Lisa yang tak mau membuka matanya.

Rafan menyingkir kan kedua tangan Lisa. "Ini beneran Mas. Bukan setan!" ujar Rafan menatap wajah Lisa.

"Ayo buka matanya." Kata Rafan melihat kedua mata Lisa yang masih terpejam.

Ia perlahan membuka matanya. Tangannya terulur ke wajah Rafan. "Ini beneran Mas Rafan?" tanyanya "kirain setan."

Rafan mengambil tangan Lisa yang berada di wajahnya. "Mana ada setan ganteng kayak, Mas." Kata Rafan tak terima di samain sama setan.

"Hehehe... habisnya Mas sih, tiba-tiba datang. Ya, kirain Lisa penghuni rumah ini."

Rafan tak menanggapinya ia malah terfokus pada panci di atas kompor
"Kamu lagi masak apa?"

"Masak mie."

"Malam-malam kamu makan mie?" Lisa mengangguk."Habisnya perut Lisa laper banget," tuturnya.

"Eh udah mendidih."

Lisa memasukkan mie kedalam air yang sudah mendidih dan kemudian sebutir telur ia masukkan supaya lebih terkesan nikmat saat di makan.

Setiap gerak-gerik Lisa tak lepas dari pandangan Rafan. Cowok itu berdiri di belakang sambil memerhatikan punggung Lisa yang asik memasak.

"Hm... enak banget baunya." Mencium aroma mie rebus yang sangat menggiurkan sekali. Ngebayangin aja udah bikin ngiler apalagi kalau udah masuk kedalam mulut.

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now