Lisa yang baru pulang dari beli jajanan di luar dengan berjalan kaki karna jarak dari rumahnya tidak terlalu jauh. Sembari menikmati udara malam di temani gemerlapnay lampu , Lisa bernyanyi layaknya anak kecil.Anak-anak Nabi ada tujuh orang
Tiga laki-laki empat perempuan
Pertama Qasim, Abdullah, Ibrahim
Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum, Fatimah
Ibunya bernama Siti Aminah
Ayahnya bernama Abdullah
Kakeknya bernama Abdul Muthalib
Pamannya bernama Abu Thalib
" Kira-kira Abang udah pulang blom ya? . Semoga aja belum "
Tiba-tiba Lisa tidak sengaja melihat sesuatu di depan." Itu apa ya? " Lisa berjalan perlahan ke arah pandangan yang dia tuju.
" Astagfirullah , ada cogan !" Kaget Lisa
Lisa memberanikan diri membangun kan lelaki tersebut " Hay , bangun " Lisa menggoyangkan bahunya tapi nihil tidak ada pergerakan dari lelaki tersebut .
Lisa melihat sekelilingnya tidak ada seorang pun yang melintas
" Aduh, gimana nih ! Nggak ada orang lagi ." Bingung Lisa . " Apa Lisa buka aja ya. Helmnya ?"
Lisa akhirnya membuka helm yang menutupi wajah cowok tersebut .
Betapa terkejutnya Lisa saat dia tahu siapa yang ada di balik helm itu.
" Astagfirullah " Lisa menutup mulut nya " Gus galak ! Eh Gus Rafan "Lisa bingung harus berbuat apa sekarang ini . Posisinya saat ini dia sendirian terus Lisa tidak bawa handphone " mana nggak bawa hp lagi" Lisa semakin bingung .
" Apa Lisa bawa aja ke rumah Lisa ? Tapi boleh nggak ya Lisa pegang Gus Rafan ? Nanti pas bangun, marah nggak ya ?" Lisa berfikir sejenak .
" Bismillah aja deh . Darurat."
Saat Lisa ingin mengangkat tubuh Rafan , Lisa di buat syok ketika di tangannya ada darah.
" Astagfirullah ! Gus Rafan berdarah "
Di lihatnya tangan Lisa yang berdarahTanpa berfikir lagi Lisa langsung membawa Rafan menuju ke rumah nya. Saat tiba di rumahnya Lisa memanggil pak satpam " pak! Pak! "
" Iya non , sebentar bapak -- astagfirullah itu siapa non?" Pak Joko kaget dengan apa yang di bawa Lisa
" Bapak cepat bukain gerbangnya . Lisa keberatan ini "
Pak Joko membuka gerbang dengan tergesa - gesa .
" Pak! Abang udah pulang ?"
" Udah non"
" Oh iya pak . Bapak ke jalan permata di sana ada motor cowok ini . Terus bawa ke sini " ucap Lisa sambil membopong tubuh Rafan yang cukup berat. Di bandingkan tubuh Lisa yang kecil mungil dengan badan Rafan yang besar dan berotot .
Tok..tok
" Abang ! Abang bukain pintunya " Lisa berusaha menggedor pintu rumah .
Ceklek
" Apaan sih dek ? Abang lagi-- astagfirullah ! Ini siapa dek ?" Aslan yang baru mandi seketika kaget dengan adeknya yang pulang-pulang bawa cogan .
" Abang jangan banyak tanya deh . Bantuin ini dulu ! Berat banget " kesel Lisa .
Aslan langsung membantu Lisa dan membawa Rafan ke kamar Lisa .
Di baringkan perlahan-lahan di atas kasur Lisa. " Adek ini siapa?" Aslan bertanya ." Abang, ini Gus galak yang Lisa ceritain kemaren ! Lisa Nemu dia di jalanan terus kayaknya dia luka deh?" Terang Lisa sambil menunjukkan tangannya yang terkena darah .
YOU ARE READING
PESONA GUS ( SUDAH TERBIT)
UngdomsfiksjonSebagian part telah dihapus demi kepentingan penerbit ❌ . . . . . Ini kisah Khalisa Salsabila yang terpesona dengan ke tampanan seorang Gus tempat dimana dia menimba ilmu .entah perasaan apa? Yang selama ini dia rasakan ? Rasa kagum? Atau rasa cinta...