40. BIRTH

1.6K 103 73
                                    

Selamat Membaca

Zico∆

Ini adalah hari mereka harus melanjutkan hidup, tapi duka yang berturut-turut menimpa menjadi kesan yang paling memilukan, Indonesia akan menjadi negara yang tidak akan pernah mereka pilih untuk mengartikan kata pulang lagi.

"Seperti dugaan ku, janin di dalam kandungan mu memiliki hambatan untuk pertumbuhannya, di tambah kondisi mu yang sedang depresi–ini bukan hal yang baik Dokter Aysria." Jelas Dokter Hailey, pada Aysria yang terbaring di atas brankar.

"Apa yang terbaik?" Tanya Zico, dengan menggenggam tangan istrinya.

"Masalah di kandungan mu akan semakin memburuk jika mempertahankan nya, bukan hanya itu, janinnya tumbuh pun sepertinya sulit." Jelas Dokter Hailey segera menyelesaikan ucapannya tampak iba dengan raut sedih di wajah pucat Aysria, malang.

"Sebenarnya aku masih punya cara, tapi ini akan menjadi cara terakhir–"

"Tidak kalau untuk mempertaruhkan nyawa Aysria!" Potong Zico.

"Bukan seperti itu maksudku, kalau masih mau menunggu lima bulan kedepan janin itu akan seperti apa, kita bisa. Tapi, taruhannya setelah melahirkan kandungan Dokter Aysria akan benar-benar harus di anggkat." Jelas Dokter Hailey.

Aysria memejamkan matanya menangis dengan menelan betapa pahitnya kenyataan yang lagi-lagi menyiksanya, Zico tidak bisa bersuara mengambil keputusan saat ini, yang satu itu hak Aysria.

Zico mengecup punggung tangan istrinya, mengusap punggung tangan yang halus itu di rahangnya yang memiliki janggut tipis yang menusuk.

"Aku tidak akan melepaskannya, aku tidak mau melewati hari-hari menakutkan itu, sampai dia lahir aku tidak akan menyerah begitu saja!" Putus Aysria mencengkram ujung jaketnya.

"Bisa di putuskan nanti, tidak saat ini juga," Nasehat dokter Hailey.

"Tidak," Balas Aysria sudah mengambil keputusan.

"Kamu yakin sayang?" Tanya Zico, mengusap jejak air mata di sudut mata istrinya.

Aysria mengangguk.

Dokter Hailey menghela nafas, melirik bagaimana interaksi Zico dan Aysria, mereka sebenarnya pasangan yang memang saling melengkapi tapi, hubungan darah mereka satu kecacatan fatal di antara sederet list kecocokan.

"Kalian harus menandatangani surat persetujuan kalau begitu, karna ini satu hal yang serius!" Ucap Dokter Hailey.

Mereka akan mengambil pilihan yang sangat beresiko.

Beberapa saat mereka akhirnya meninggalkan ruangan itu, Zico mendorong kursi roda yang di kenakan Aysria dan mengambil tujuan di taman rumah sakit.

"Selang infusnya tidak terlipat kan? Coba ku lihat! Ah yah," Tanya Aysria, memastikan selang infus milik Zico.

Bukannya menjawab Zico justru terkekeh  pelan membuat Aysria berdecak kesal,
"Ini tidak lucu, kita sudah membuat Nicholas kerepotan dengan melarikan kita ke rumah sakit semalam!" Peringat Aysria.

"Kita sulit di pisahkan yah," Goda Zico membalas Aysria.

"Zico!" Tegur Aysria.

ZICO (Ending)Where stories live. Discover now