34. WISH

1.6K 138 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat Membaca
Zico∆

"Bagaimana?" Tanya Viola dengan senyum semangat dari samping Erick.

"Anak-anak tidak pulang malam ini, di Apartemen Zico kosong, aku sudah meminta Nicholas memberi Izin untuk masuk ke sana," Jawab Erick.

"Bagus yah, pasti ulang tahunnya ngedugem," Tebak Viola.

"Kita akan memarahi mereka nanti, istirahat saja dulu," Balas Erick menggelengkan kepala, tentu saja mereka puas berpesta ini Inggris bukan Indonesia, bahkan di Indonesia pun Aysria pernah sampai kebablasan hamil.

Yang Erick harapkan kedua anak kembarnya semakin dewasa dan bijak menentukan masa depan,
"Sayang, kalau mereka sudah menemukan pasangan yang cocok bagaimana?" Tanya Viola terdengar ragu.

"Kita akan menentukan nanti, siapa dan apa mereka benar-benar saling mencintai, kita harus mencari tahu terlebih dahulu, yang ku takutkan hanya omongan orang lain terbukti–"

"Inses? No Way! Mereka hanya akan mencari kematian sebelum waktunya," potong Viola, jengah dan begitu menentang segala bentuk kecurigaan seperti itu lagi.

"Untuk itu aku memutuskan kita harus berkunjung sekali sebulan," Jelas Erick membuat Viola menggeleng tidak setuju.

"Aku yang melahirkan mereka, kita juga sama seperti mereka memiliki saudara, dan jangan lupa Xavier! Selain adik, aku menganggapnya sebagai anak, menjaga dan mencintainya." Wanita dengan rambut kepang itu tersenyum sombong setelah menjelaskan tanggapannya tentang kedekatan Zico dan Aysria.

"Kita terlalu memberi kebebasan Vio, mereka menghabiskan waktu bersama, tetapi apakah mereka akan tetap menganggap hubungan mereka sebagaimana layaknya keluarga?" Viola menepuk keningnya lalu mencengkram lengan suaminya gemas.

"Justru kalau di kekang bisa makin menjadi-jadi, lagian juga tidak ada bukti akurat, semua sudah selesai waktu itu, orang tua seperti kita harus pintar-pintar didik anak," Jelas Viola.

"Jadi maksud kamu pemikiran aku untuk berkunjung setiap bulan dan terus mengawasi mereka itu tindakan yang tidak pintar?" Tanya Erick.

"Kan kamu dari dulu memang tidak pintar sayang," Jawab Viola terdengar tanpa beban.

"Ayo kita bercerai!" Putus Erick memperbaiki duduknya, tampak kesal dengan mengalihkan perhatian dari istrinya.

"Mweeh, Ayo! Nanti aku cari Suami kalau sudah sampai." Balas Viola santai, memegangi dagunya bersiap mengkhayalkan rencananya.

"Sudah cukup, hilangkan pikiran kotormu!" Peringat Erick menutup mata Viola dan menarik kepala istrinya itu untuk bersandar di bahunya.

ZICO (Ending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang