18. LOST

3K 126 15
                                    

Selamat Membaca
Zico∆


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Zico tersenyum dengan memasangkan Jasnya pada bahu Aysria, mengusap lembut sisi wajah yang memiliki pahatan indah seperti wajahnya,

"Ini beneran gak bakal di tegur sama temen-temen? Masa iya ke promnight setelannya udah cantik tapi pake jas kamu, terus ini juga aihs kamu cuma pake kemejanya aja," Aysria menunduk mengamati penampilannya sendiri, gaunnya sudah sangat cantik, masih tak terima Zico terlalu membekalinya dengan sangat baik, jas pemuda itu beserta aroma khasnya.

Zico mengusap rambut Aysria dengan pelan menyipitkan mata sebagai tanggapan sesaat lalu berlutut memastikan,
"Kakinya masih sakit?" Tanya Zico.

"Udah enggak, eum keknya Leo udah dateng deh, kamu pergi jemput pasangan kamu gih," Aysria baik-baik saja bahkan mata sembab yang sebelumnya tersedia kini sudah sirnah, wajahnya tampak cantik dengan polesan makeup.

"Kamu yakin sama Leo aja?" Tanya Zico berharap Aysria bisa merubah keputusannya.

"Baybay Zico," Balas Aysria santai, mengibaskan pelan rambutnya mengecup sesaat pipi Zico yang telah berdiri dengan sedikit menunduk padanya, meninggalkan kamar Zico dengan penuh suka cita.

Jika saja, jas Zico tidak di kenakan Aysria mungkin keputusan gadis itu akan berubah, Aysria sangat yakin tak akan ke gedung tempat acara berlangsung dengan Leo, ada aroma Zico di tubuhnya, artinya tanpa Zico ia bisa.

Zico menghembuskan nafas mengikuti langkah Aysria, sampai kembarannya itu menuruni tangga dengan penuh semangat, dan sedikit berlari

"Ays jangan lari!" Peringat Zico, Aysria yang menoleh pada ujung tangga di mana Zico berdiri kurang memperhatikan langkahnya dan nyaris terjatuh.

"Kamu lagi enggak mikir? lari di tangga itu bisa bikin kamu celaka!" Zico menghela nafas dan melangkah cepat pada Aysria dan ibunya.

"Mom Ays_"

"I'am okay, makasih Mommy, maafin Ays juga," Viola tersenyum pasrah saat Aysria mengecup pipinya dan melepas rengkuhannya.

Aysria berlalu begitu saja seolah tak membuat kedua orang yang masih berdiri di ujung tangga khawatir oleh tingkahnya,
"Mommy nyaris mengumpat untuk Ays," Desis Viola pada putranya yang turut tersenyum, cukup hambar untuk senyuman yang satu itu.

"Jangan sampai mengumpat untuk cucu mommy, Zico pergi dulu," balas Zico berharap bisa menenangkan ibunya.

"Jaga kembaran kamu!" Peringat Viola menepuk bahu putranya.

ZICO (Ending)Where stories live. Discover now