11. tuduh

257 22 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Malam ini Bella terlihat tengah asik berbaring diatas ranjangnya sambil menonton sebuah Drakor dari laptopnya, dan jangan lupakan banyaknya bungkus bekas cemilan yang sudah tergeletak diatas lantai. Malam ini ia terlihat begitu bahagia dikarenakan pekerjaan rumahnya yang sudah selesai. Sesekali Gadis itu terlihat teriak serta berguling-guling tidak jelas saat menyaksikan adegan romantis dari tayangan yang terputar dilayar laptopnya.

Satu setengah jam yang lalu Gadis itu baru saja selesai mengikuti les-nya yang seperti biasa. Hari ini Bella sangat beruntung sekali mengingat Vincent yang sepertinya lupa jikalau ia sudah menerima hasil ulangannya hari ini. Itu artinya ia terhindar dari hukuman.

Tanpa terasa satu jam sudah berlalu. Saat ini Gadis itu tampak mulai bosan dengan apa yang ia tonton. Ia membalikkan badannya hingga pandangannya tertuju pada langit-langit kamar. Baru saja Gadis itu menyadari kalau ada yang kurang saat ini. Dipikirannya sekilas terlintas wajah Samudra hingga membuatnya mengingat bahwasanya Samudra saat ini sedang pergi ke Bandung bersamanya Ayahnya.

Bella bangkit dari rebahannya lalu berjalan menuju handphonenya yang berada diatas meja belajar. Saat ini ia berniat untuk pergi ke supermarket hendak membeli cemilan berhubung cemilan cadangannya yang berada didalam kulkas sudah habis. Melihat layar ponselnya yang menunjukkan pukul delapan malam membuat niat Gadis itu semakin bulat untuk pergi.

Gadis itu melangkah kakinya mengambil uang yang ia punya lalu memasangkan sebuah Hoodie pada tubuhnya. Mengingat malam ini terasa dingin membuat Gadis itu harus was-was karena takut jika ia masuk angin nantinya.

Ia melangkahkan kakinya menuruni anak tangga dengan matanya yang terus memperhatikan sekiranya karena takut jikalau Vincent maupun kedua orangtuanya melihatnya. Bisa-bisa ia tidak akan diizinkan untuk keluar mengingat hari sudah gelap. Hingga pada akhirnya usahanya tidak sia-sia juga. Saat ini Gadis itu tampak tersenyum sambil memandang gerbang rumahnya seraya bangga dengan keahlian kaburnya yang cukup luar biasa.

"Kalau kabur dari rumah pasti bakalan bisa," gumam Gadis itu dengan bangga.

Setelah itu, ia mulai melangkahkan kakinya menelusuri komplek perumahannya serta berusaha mengesampingkan rasa takutnya saat melihat lorong-lorong gelap. Sesekali Bella bersenandung kecil supaya dapat melupakan rasa takutnya dan sampai ke tempat tujuannya dengan selamat.

Disaat sedang asik-asiknya bersenandung, pendengaran Gadis itu menangkap suara kucing dari dekat sebuah tong sampah. Awalnya ia berusaha untuk mengabaikannya, akan tetapi Bella merasa iba dan kasihan pada kucing tersebut. Ia berpikir pastinya kucing itu sangat kesepian.

Bella memberhentikan langkahnya lalu berjalan dengan langkah kecil menuju asal suara.

"Mpuss ..." Panggil Bella kala melihat seekor anak kucing yang sedang ketakutan dengan bulu berwarna putih bercampur cream seraya memojokkan dirinya pada tong sampah itu.

Bella semakin mendekatkan dirinya pada Kucing itu. Tangannya terulur hendak mengambil hewan lucu itu, akan tetapi anak kucing yang sedang ketakutan itu tampak melawan. Sepertinya ia merasa ketakutan saat melihat wajah Bella.

"Jangan takut, Mpuss," ujar Gadis itu dengan tangannya yang berusaha meraih pucuk kepala sang kucing. Senyuman Bella terukir kala tangannya yang sudah berhasil mengelus bulu kucing itu dengan lembut. Terlihat anak kucing itu memejamkan matanya menandakan ia nyaman dengan elusan Gadis itu.

Setelah beberapa saat kemudian Bella berusaha untuk mengangkat anak kucing itu, membawanya ke dalam pelukannya. Terlihat hewan itu tidak melawan lagi seperti beberapa saat yang lalu. Kucing itu malah terlihat nyaman pada Bella, walaupun mereka baru saja bertemu.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now