43. khawatir

133 10 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya memencet tombol vote terlebih dahulu.

Disaat langkah laki-laki itu yang semakin dekat padanya, detak jantung Bella semakin tak karuan. Dibawah tangannya meremas ujung dasinya karena ia terlalu gugup. Ia hanya bisa berharap Samudra tidak marah dengannya kali ini.

Samudra menarik pergelangan tangan gadis itu untuk keluar dari dalam kelas. Tidak jauh, laki-laki itu hanya menariknya hingga depan kelas saja.

Terlihat Samudra menatap dalam wajah Bella dengan napas yang belum teratur. Kemudian bibir itu bergerak seperti ingin mengatakan sesuatu.

"Kamu kemana aja?"

"Balikin buku," jawab gadis itu yang membuat kerutan tipis terlihat dikening Samudra.

"Sebelum itu?"

"Curhat sama Rara,"

Mendengar itu membuat Samudra terdiam dengan tangan kanannya memijat keningnya. Ia terlalu panik dan beruntungnya ia masih bisa mengendalikan dirinya.

Bella tersentak saat tangan Samudra memegang kedua pundaknya. Tatapan laki-laki itu tampak dalam tertuju padanya.

"Kamu gak akan tau sepanik apa aku sekarang, By," ucap Samudra dengan lirih, "so please don't be like this again." sambungnya.

"Sekali lagi, maaf Arkhan," gadis itu berucap didalam hati.

Bella menyingkirkan tangan Samudra secara perlahan dari pundaknya. Karena mengingat kalau mereka masih berada dilingkungan sekolah, tidak baik jika ada Guru melihat ini. Bisa saja hal kecil akan menimbulkan masalah besar nantinya.

"Sepulang sekolah nanti kamu ada bimbel?" tanya Bella yang dijawab dengan gelengan kepala laki-laki itu.

"Kamu balik sama aku," ujar Samudra.

Kemudian mereka berdua sama sekali tidak berbicara lagi. Mereka hanya berdiri dengan posisi yang berhadapan. Entah mengapa Samudra masih saja berdiri dihadapannya tanpa berniat untuk pergi. Bukannya Bella tidak suka akan keberadaan laki-laki itu, namun mengingat sekarang sudah jam masuk, ia juga khawatir jikalau Samudra akan ketinggalan jam pembelajaran.

Bella tampak melirik jam tangannya lalu beralih menatap wajah Samudra.

"Emm ... Arkhan ngga balik ke kelas?"

Samudra tetap diam dengan pandangannya yang tidak lepas dari gadis itu. Entah apa yang sedang bersarang dipikirkan laki-laki itu.

Namun beberapa saat kemudian Samudra menganggukkan kepalanya.

"Aku pergi dulu," pamit laki-laki itu seraya melambaikan tangannya.

Bella menatap kepergian Samudra saat ini. Mengapa ia merasa ada yang aneh dari laki-laki itu. Akan tetapi ia tersadar, ini semua karena ulahnya sendiri.

**

"Waktu kita tinggal sedikit lagi sebelum bel pulang bunyi, tugas sekarang bisa dilanjutkan dirumah saja. Tapi ingat, minggu depan semua harus sudah selesai," ucap seorang Guru perempuan.

"Siap, Bu!"

"Oke, Bu!"

Para murid pun membereskan barang-barang mereka agar tidak ada yang ketinggalan nantinya.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now