42. kembali terlihat

92 10 0
                                    

Sebelum membaca, alangkah baiknya memencet tombol vote terlebih dahulu.

Saat ini Bella tengah berjalan bersama Syifa yang merupakan teman sekelasnya menuju sebuah perpustakaan. Ditangan kedua gadis itu terdapat buku-buku yang mereka pinjam yang saat ini akan dikembalikan.

"Lo keliatannya terobsesi banget sama fisika," ucap Syifa berkomentar.

Bella yang semula fokus pada jalannya seketika menoleh bingung ke arah Syifa, akan tetapi ia kemudian mengerti apa yang dimaksud Syifa saat ini. Mungkin gadis itu melihat setumpuk buku yang ia bawa, buku tersebut memang rata-rata berkaitan dengan fisika.

"Ngga, kok," jawab Bella, "sebenarnya kemarin aku pinjam semua buku ini karna pengen cari perhatian aja sama Arkhan." lanjutnya seraya cengengesan.

Mendengar itu sontak Syifa pun tertawa.

"Enak, ya, punya pacar yang pintar," ucap Syifa.

Disaat Bella mendengar penuturan Syifa yang mengatakan bahwa mempunyai pacar pintar itu enak membuatnya menggerutu sebal. Namun ia kembali mengambil kesimpulan tentang Arkhan yang sabar saat mengajarinya. Seketika gadis itupun tersenyum tanpa tahu Syifa memperhatikannya.

"Baby,"

Bella tersentak kala suara yang begitu familiar memanggil namanya. Ia menoleh dan melihat ada Samudra yang sudah berdiri disampingnya.

"Kak," sapa Syifa pada kakak kelasnya tersebut.

Keberadaan Samudra yang tiba-tiba muncul seperti ini membuat sebuah ide terbit dipikiran Bella.

"Kata kamu punya pacar pintar itu enak. Syifa juga mau?" tanya Bella dengan sangat tiba-tiba hingga membuat Syifa tersentak kaget, "kita bisa bagi dua, kok." lanjutnya.

Ucapan Bella sungguh membuat Syifa ingin lari dari sana saat itu juga. Ditambah raut wajah Samudra yang berubah membuatnya semakin tidak enak jika berada lebih lama disana. Saat itu juga ia menyesal telah menuturkan kalimat yang tadi ia ucapkan.

"Nih anak kenapa malah ngepromosiin pacarnya sendiri, kampret!" batin Syifa.

"Kamu mau, kan?" tanya Bella pada Samudra yang masih menunjukkan raut wajah datarnya.

Yang dilakukan oleh Bella saat ini adalah hanya untuk menjahili Samudra saja. Akan tetapi, kelakuan gadis itu nyatanya cepat disadari oleh Samudra. Saat itu juga laki-laki itu memilih untuk mengikuti ide jahil gadisnya yang lucu itu.

"Apa yang ngga buat kamu?"

Ucapan Samudra sontak membuat kedua gadis itu terkejut. Bella menatap laki-laki itu yang tampak tenang mengiyakan permintaannya tadi. Sungguh jauh dari ekspektasinya.

"Jahat!"

Setelah mengucapkan itu Bella langsung pergi meninggalkan Samudra dan Syifa disana. Situasi yang tidak enak ini membuat Syifa semakin canggung.

"Maaf, ya, Kak,"

"Iya, gapapa," ucap Samudra yang kemudian ia pergi untuk mencari keberadaan Bella yang entah dimana saat ini.

Saat ini Samudra terus mencari keberadaan Bella, mulai dari perpustakaan dan kelas, namun ia belum menemukan gadis itu. Laki-laki itu menghembus napas panjang, apakah semua perempuan seperti ini? suka mencari perkara.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now