03. cantik

723 49 2
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya untuk memencet tombol vote terlebih dahulu.

|Happy Reading|

Pagi kembali menampakkan wujudnya, kini seorang Gadis dengan rambutnya yang ia gerai serta adanya sebuah pita yang melekat di rambutnya tampak sedang sibuk menyusun rosternya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Inilah kebiasaannya, menyusun roster sewaktu pagi saja.

Dia adalah Baby Isabella. Kaki mungilnya melangkah menuruni anak tangga dengan penutup kegembiraan. Senyuman tak pernah hilang dari bibirnya.

Seorang pasangan Suami-Istri tampak asik di ruang tamu menikmati suasana pagi dengan secangkir teh dan kopi di atas meja. Mereka adalah Abram dan Atika, orang tua dari Vincent dan Baby.

"Selamat pagi, Pa, Ma," sapa Gadis itu dengan mencium pipi kedua orangtuanya secara bergantian.

"Anak Mama sudah rapi banget, nih?" ujar Atika senang.

"Iya, dong. Kan anak Mama," jawab Bella tak kala senang.

"Cuma anak Mama, nih?" goda Abram--Ayah Bella.

Seketika Bella pun tersenyum dengan tertawa kecil saat mendengar ucapan sang Ayah, "anak Papa juga!" ucap Gadis itu dengan sedikit keras hingga membuat kedua orang tua itu tertawa.

"Kalau gitu Bella pamit dulu, Pa, Ma," pamit Gadis itu lalu bergegas untuk keluar dari rumah hendak menghampiri seseorang yang sudah menunggunya sedari tadi. Dia adalah Samudra.

"Pagi Arkhan," sapa Bella dengan penuh kegirangan.

Samudra tampak tersenyum tipis lalu mengambil sebuah helm yang sudah ia bawa dari rumahnya. Ia pun memasangkannya di kepala Gadis itu dengan telaten dan itu tak lepas dari mata indah Bella.

"Siap berangkat ke sekolah?" tanya Samudra.

"Siap!" jawab Gadis itu dengan semangatnya yang membara.

Saat mendengar jawaban Bella membuat Samudra pun langsung menyalakan mesin motornya hendak pergi dari sana menuju SMA Rajawali.

Di dalam perjalanan, Bella terus saja bernyanyi random dan sesekali berteriak tak jelas hingga membuat beberapa orang menatapnya dengan heran. Bella memanglah Gadis yang sungguh aneh. Samudra sama sekali tidak memperdulikan apa yang di lakukan Gadis itu selama di perjalanan, yang ia fokuskan saat ini adalah pada jalanan.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di parkiran SMA Rajawali. Bella turun dari motor Samudra lalu berjalan mendekati laki-laki itu dengan sedikit memajukan wajahnya hendak memberitahu pada Samudra untuk membukakan helm yang melekat di kepalanya itu. Laki-laki langsung peka dengan apa maksud dari Gadis itu, dengan cepat ia langsung melepaskan helm itu.

"Terimakasih Arkhan," ucap Bella dengan rasa bahagianya yang belum juga sirna.

Terlihat laki-laki itu kembali fokus pada kegiatannya, yaitu melepaskan helmnya yang belum terlepas dari kepalanya. Melalui kaca helm milik Samudra, ia dapat memperhatikan Bella yang belum kunjung pergi dari hadapannya. Di saat helm itu sudah terlepas, Samudra pun hendak mempertanyakannya apa alasan Gadis itu yang belum juga pergi ke kelasnya.

"Kenapa?" tanya Samudra datar.

Terlihat Gadis itu tetap saja terdiam dengan senyuman yang belum juga luntur. Sikap Bella berhasil membuat Samudra merasa bingung. Ia mulai berpikir, apakah ada yang spesial saat ini.

"Ish!" Gadis itu tampak terlihat sebal dengan yang terjadi saat ini. Bella menghentakkan kaki kanannya ke tanah, "Baby itu lepas rambut, Arkhan." ucapnya.

"Terus?"

Samudra malah melayangkan sebuah pertanyaan hingga membuat Bella merasa semakin kesal saat ini.

Samuella's UniverseWhere stories live. Discover now