1.GLOMMY

65.8K 686 16
                                    

Selamat Membaca
Zico ∆

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Pemuda yang baru saja menerima kekalahan itu berjalan cepat menuju pinggir lapangan, kedua tangan yang bertautan menjadi terlepas, pukulan telak mendarat dengan sangat keras membuat rahang seseorang seolah patah, gerimis dan awan yang mendung menambah kesan menakutkan.

"Gue udah bilang bangsat, stop deketin kembaran gue, Lo itu pecundang!" Teriak pemuda yang terbakar sesuatu yang tidak terlihat, kekalahan pertandingan bukanlah masalahnya melainkan seseorang yang kembali mengemis cinta pada adik kembarnya.

"Astaga, Zic Lo keterlaluan!" Jemari yang sebelumnya di genggam paksa oleh seseorang itu menyentuh dada Zico, pemuda yang sejak tadi di kobarkan oleh api amarah.

"Lo belain dia?" Suara dengan nada rendah sukses membuat siapapun di sekitar pemuda itu meremang takut.

"E_engg Ahk," kedua telapak yang memerah dan kebal karna sering memukul basket itu mencengkram rahang Adiknya sendiri.

"Zico, stop tolong Ays gak salah jangan sakitin kembaran Lo," Mohon seorang gadis dengan penutup kepala, Khulya.

"Lo keterlaluan Zic, Ays sampe nangis tolol!" Alvin, pemuda yang merupakan sahabat Zico itu menarik bahu sahabatnya.

"Lo bener Khulya, Ays enggak salah," Zico menjauh dari Adik kembarnya, Aysria.

Pemuda itu tersenyum miring dengan meninggalkan lingkungan lapangan, panitia pertandingan akhirnya bisa bernafas lega tetapi berbeda pada Aysria, gadis itu terlalu terkejut karna pertama kalinya Zico memperlakukannya dengan sangat kasar.

Suara kilat semakin memaksa Aysria untuk memecahkan tangisannya yang tertahan, di pelukan sahabatnya gadis itu menangis, pemuda yang sebelumnya mendapat pukulan dari Zico segera mengusap bahu Aysria dan meminta maaf.

"Kita pulang, bentar lagi hujan deras!" Ajak Jesica menyampirkan jaket berbahan Jeansnya pada pundak Aysria.

"Gue yang antar kalian, gue bawa mobil," Ucap Leo, pemuda yang sebelumnya mendapat pukulan telak dari saudara kembar Aysria.

"Enggak us_" Baru saja Khulya ingin menolak, tetapi harapannya pupus karna teman-teman Zico telah turut mengikuti kepergian pemuda itu.

"Ayok," Ajak Jesica ikut merangkul kedua sahabatnya.

Aysria mulai meredakan tangisannya namun tetap bersandar pada Khulya, perjalanan hanya sunyi tak ada satu orang pun yang membuka suara sampai mobil yang di kendarai Leonardo berhenti di depan mansion Alexander.

ZICO (Ending)Where stories live. Discover now