Chapter 42 : Where Is Brianna?

60.1K 8.3K 134
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Keluarga Knight sedang berkumpul, Blue sedang menyampaikan niatannya ingin menikah dengan Brianna dalam waktu dekat ini.

Tentu Liam dan Jillian menyambut baik kabar ini. Apalagi yang orangtua harapkan selain kebahagiaan anak mereka.

"Kenapa papa langsung menyetujui? Papa belum pernah melihat wanita itu kan?" Celetuk Lavender, ia tidak menyangka jika wanita yang bertemu dengannya kemarin adalah calon kakak iparnya.

"Aku percaya pada pilihan Blue." Jawab Liam. Tidak masalah siapapun yang dipilih oleh putranya, ia percaya jika Blue akan memilih wanita yang tepat untuk menjadi sosok pendamping hidupnya kelak. Blue adalah sosok yang selalu berpikir dengan rasional dan kritis.

"Blue, tiba-tiba saja kau ingin menikahi wanita." Mata Lavender menyipit, "Kau hanya terpesona pada fisiknya saja kan?" Tuduhnya pada Blue.

Tuduhan Lavender jelas berdasar, wanita yang bernama Brianna itu sangat cantik dan seksi. Kakaknya yang tidak pernah terlihat dekat dengan wanita tiba-tiba berkata jika ingin menikah.

Bagaimana jika wanita itu hanya mempermainkan Blue? Menjerat Blue dengan kesempurnaannya? Walau Blue sangat menyebalkan, dia tetap kakak kandungnya— Lavender tidak ingin Blue kecewa atau salah memilih.

Blue menggeleng untuk menanggapi Lavender. Padahal saat Brianna masih menjadi Brian saja ia sudah terpesona. "Kami saling mencintai." Ujar Blue.

"Lave, Brianna berasal dari keluarga terhormat— Brianna tidak mungkin mendekati Blue karena memiliki niat buruk." Jillian bersuara, ia tahu kemana arah pikiran Lavender.

"Tidak perlu berpikir aneh-aneh. Kau hanya belum mengenal Brianna." Ujar Blue pada Lavender.

"Maka dari itu, seharusnya kau tidak terburu-buru mengambil keputusan. Aku juga perlu memberikan penilaian pada calon kakak iparku." Sahut Lavender.

"Yang menikah itu aku, aku yang berhak menilai— dan penilaianku tidak mungkin salah." Blue menanggapi perkataan Lavender.

"Terserah kau saja." Ucap Lavender, ia hanya berharap pilihan kakaknya tidak akan mengecewakan.

"Dia akan menjadi kakak ipar yang baik untukmu. Percayalah." Blue merangkul Lavender yang kebetulan berada di sebelahnya. Ia tahu Lavender sangat menyayanginya dan menginginkan yang terbaik untuknya.

"Baiklah, nanti malam papa dan mama akan berkunjung ke rumah Adnan." Liam bersuara.

"Aku tidak mau kak Brianna menjadi kakak iparku!" Redley yang sedari terdiam murung tiba-tiba bersuara.

Double BWhere stories live. Discover now