Chapter 12 : Hard Mission

83.4K 11K 206
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Brianna memasuki ruangan pimpinan NI-6 begitu di persilahkan masuk.

"Anda memanggil saya, Sir?" Brianna berucap dengan sopan begitu tiba di hadapan pimpinanannya.

"Duduk, Bri." Norman mempersilahkan Brianna.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Norman tidak ingin berbasa-basi, berbicara pada intinya.

"Ya, Sir?" Kata Brianna.

"Keamananku di retas oleh seseorang. Dan sepertinya orang itu mengincar data rahasia kita." Data yang Norman maksud adalah data tentang nama-nama terduga penjahat yang perlu NI-6 selidiki.

Mata Brianna sedikit membelalak, semua data di NI-6 tentu saja memiliki keamanan yang berlipat-lipat, hanya peretas berkemampuan di atas rata-rata yang mampu melakukannya.

"Jadi hanya saya yang anda beritahu?" Brianna menanggapi.

Norman mengangguk, "Hanya kau yang aku percaya." Ya, Norman hanya percaya pada Brianna. Ada alasan kenapa ia yakin jika Brianna tidak akan berkhianat.

Data tersebut adalah tanggung jawab pimpinanannya, jika ada yang mengetahui data itu di curi tentu saja akan membuat citra buruk pada pimpinanannya, mungkin pemerintah akan langsung melengserkan Norman dari jabatannya.

Norman memberikan berkas pada Brianna. "Data rahasia kita tidak hilang tapi aku yakin ada yang berubah dari data ini."

Brianna membaca berkas yang Norman berikan, ini merupakan kumpulan data terduga pelaku penyelundupan barang ilegal, bandar narkoba dan kejahatan lainnya.

"Dari mana anda yakin jika ada perubahan di data ini?" Tanya Brianna kemudian.

Norman membuang napas dengan kasar, "Aku juga kurang yakin. Jika tidak merubah lalu apa tujuan orang itu? Aku meminta bantuanmu untuk menyelidiki hal ini."

"Jadi apa tugas saya, Sir?" Tanya Brianna kemudian. Sebagai orang yang di percaya, tentu ia tidak akan membocorkan kabar buruk ini.

Norman memberikan laptopnya pada Brianna.

Brianna mengernyit tapi tetap menerima laptop tersebut.

"Aku sudah melacak darimana jaringan peretas itu berpusat. Coba kau yang melacaknya." Perintah Norman.

Brianna mengangguk, jemarinya mulai bergerak lincah. Jika untuk mengecek penyusup di jaringan yang mencoba memasuki suatu sistem, itu bukan hal sulit untuk orang yang memahami seluk beluk keamanan cyber, sistem komputer dan jaringan.

Double BWo Geschichten leben. Entdecke jetzt