Chapter 40 : Marry?

63.6K 8.8K 197
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Langkah Brianna menuju basement terhenti karena ada seseorang yang mencekal tangannya. Ia menatap sang pelaku.

"Apa?" Brianna mencoba untuk bersikap biasa saja, tapi nada yang keluar dari bibirnya terdengar ketus.

"Kenapa pulang lagi? Tadi sudah berada di lantai apartemenku kan?" Blue menatap Brianna dengan seksama, ia sangat merindukan wajah ini.

"Aku tidak ingin mengganggumu— kau terlihat mesra dengan wanita tadi." Brianna mencoba melepaskan tangannya dari cekalan Blue.

Blue justru menarik tangan Brianna supaya mengikutinya— masuk kembali ke dalam lift untuk menuju apartemennya.

"Lepas!" Brianna menahan diri. Tidak peduli pada orang yang kebetulan melihat perdebatannya dengan Blue.

"Sayang, kita selesaikan masalah ini baik-baik ya? Tidak baik seorang istri pergi dari rumah jika memiliki masalah dengan suaminya." Blue dengan sengaja mengeraskan suaranya.

Brianna mendelik atas perkataan konyol Blue. Mereka menjadi pusat perhatian sekarang.

"Suamimu benar, tidak baik seorang istri pergi dari rumah jika ada masalah." Wanita paruh baya yang tidak sengaja melihat, ikut menyalahkan si istri.

Brianna menganga tidak percaya seraya menatap wanita yang sekarang mengusap-usap punggungnya. Bisa-bisanya wanita ini percaya pada bualan Blue.

Blue hanya tersenyum pada wanita itu, ia lantas menarik Brianna kembali untuk masuk ke dalam lift.

Begitu masuk ke dalam lift Brianna menaikkan lutut untuk memberi pelajaran pada Blue.

"Akh." Pekik Blue dengan wajah meringis sambil memegangi perutnya.

"Pria sialan!" Desis Brianna.

"Astaga, kenapa kau tega sekali...?" Ujar Blue masih memegangi perutnya.

"Minggir kau!" Brianna mencoba menyingkirkan tubuh Blue yang menghalangi tombol lift. Ia tidak sudi dibawa ke apartemen Blue.

Blue menghalau Brianna agar tidak menghentikan laju lift yang mengarah ke lantai apartemennya.

Denting lift berbunyi, Blue mencekal tangan Brianna— memaksa Brianna untuk mengikuti.

"Lepas atau ku rontokkan gigimu!" Brianna terus menahan diri.

"Lama sekali! Ponselku tertinggal di dalam!" Suara lain menyeruak disela perdebatan mereka.

Double BWhere stories live. Discover now