Chapter 20 : Amanda and Jillian Are Friends?

70.1K 10.4K 832
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Brianna berada di kamarnya sembari membaca data tentang keluarga targetnya, keluarga Knight lebih tepatnya.

Terdengar helaan napas, Brianna tidak menemukan catatan kriminal apapun tentang keluarga Knight setelah membolak-balikkan berkas di hadapannya.

Misinya sudah berjalan selama ini, tapi Brianna belum menemukan bukti jika targetnya tidak atau terlibat tindakan ilegal.

Brianna merapikan berkas yang berserakan di meja. Setelahnya, ia berganti pakaian— mengenakan bra sport dan legging sport. Sudah lama Brianna tidak melatih kekuatan ototnya.

Langkah kaki Brianna menuju ruang tempat biasa ia berlatih bela diri atau berolah raga. Walau hanya berkelahi dengan samsak, itu akan membuatnya berkeringat.

Sedangkan situasi di ruang tamu Jenderal Adnan dan Amanda. Terlihat dua wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang asyik mengobrol.

"Bagaimana kabar Gabby?" Amanda bertanya pada Jillian, karena wanita bernama Gabby dulu juga teman mereka.

"Dia baik, sekarang Gabby tinggal di luar negeri mengikuti suaminya." Jawab Jillian.

Amanda dan Jillian saat muda pernah tergabung dalam suatu perkumpulan. Bertahun-tahun lost contact, Amanda dan Jillian tidak sengaja bertemu di salah satu toko kue. Setelah pertemuan itu, keduanya menjalin komunikasi lagi dan Jillian memutuskan untuk mengunjungi Amanda.

"Akhirnya dia berubah dan sekarang bisa hidup bahagia." Amanda berkata demikian karena wanita bernama Gabby sebelumnya adalah mantan seorang narapidana.

"Gabby pantas mendapatkan kebahagian, dia sudah menyesali perbuatannya serta berkeinginan menjadi pribadi yang lebih baik." Jawab Jillian menanggapi.

Jillian menyesap teh yang di sajikan oleh Amanda.

"Saat terakhir kita bertemu, anak bungsumu ini belum lahir kan?" Amanda bertanya tentang sosok di sebelah Jillian yang sekarang sedang bermain game.

Jillian menggeleng samar, "Mungkin saat itu aku sudah hamil. Sudah lama sekali, aku lupa."

Terakhir kali Jillian datang ke rumah Amanda, itu adalah saat kematian Riana— putri Amanda dan suaminya, untuk mengucapkan bela sungkawa. Kurang lebih 10 tahun yang lalu.

"Ya, sudah lama." Amanda menyahuti perkataan Jillian.

"Sepertinya, anak yang kau ceritakan cukup mengobati rasa kehilanganmu pada Riana?" Ujar Jillian.

Tadi Amanda sempat bercerita pada Jillian— jika Amanda dan suaminya mengadopsi seorang gadis sejak 5 tahun yang lalu.

"Maaf jika aku mengingatkanmu pada Riana, Amanda." Jillian menambahkan perkataannya.

Double BWhere stories live. Discover now