Chapter 33 : Two Smart People

70.6K 10K 162
                                    

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Blue dan asistennya— Ian berada di dalam ruang kerja Blue. Keduanya sedang memasang alat-alat untuk mencari pelaku pemfitnahan tempo lalu.

"Anda yakin tidak membutuhkan bantuan orang lain? Saya mengenal seorang peretas yang sangat ahli." Ian memberikan tawaran pada Blue.

Blue menggeleng, "Cukup kau saja yang tau permasalahan ini dan jati diri Brianna." Blue sudah menjelaskan pada Brianna jika Ian adalah orang kepercayaannya yang tidak mungkin berkhianat. Karena dalam hal ini, Blue akan membutuhkan bantuan Ian.

"Dia belum datang, Tuan?" Ian bertanya tentang kedatangan Brianna.

Blue melirik jam di pergelangan tangannya, "Mungkin sebentar lagi."

Keduanya mengalihkan atensi ketika ada yang membuka pintu tanpa permisi.

"Maafkan aku, aku lupa mengetuk pintu." Melihat Blue dan asistennya terus menatap kedatangannya, Brianna berkata demikian.

Yang membuat Blue dan Ian terpaku justru penampilan Brianna pagi ini. Brianna terlihat sangat menawan dengan dress tanpa lengan dan rambut yang di cepol ke atas.

Brianna menghampiri keberadaan Blue, menundukkan tubuh untuk mengamati layar notebook. "Sudah siap?"

Blue masih terkesima dengan kecantikan Brianna, menatap Brianna tanpa berkedip.

Brianna menoleh, "Apa kau tidak pernah melihat wanita cantik?" Ia tahu jika tatapan Blue adalah tatapan kekaguman.

"Sering. Karena aku jatuh cinta padamu makanya aku hanya terpukau pada kecantikanmu." Perkataan itu mengucur begitu saja dari bibir Blue.

Ian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Terheran-heran, sejak kapan atasannya berubah seperti ini? Karena Blue yang ia kenal selalu tampil berwibawa dan berkompeten dalam hal apapun.

Brianna memutar bola matanya malas, kembali memusatkan perhatian pada layar.

"Ian, kau kerjakan yang tadi aku perintahkan." Blue mengusir Ian dari ruang kerjanya.

"Baik, Tuan. Saya permisi." Ian beranjak dari sana.

"Apa kau bisa menanganinya sendiri?" Blue bertanya dengan menatap wajah cantik Brianna.

"Ada kau yang akan membantuku." Brianna tahu jika Blue memahami baik tentang Cyber Security, Computer Systems dan Networks.

"Keahlianku jauh dibawah seorang peretas." Sahut Blue.

Double BWhere stories live. Discover now