Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙
♾♾♾
Ketika Brian melayangkan tendangan ke arahnya, Blue menangkis dengan memegang kaki kecil tersebut. Kaki Brian memang kecil namun kekuatan tenaganya tidak dapat di remehkan.
Brianna menurunkan kakinya. "Biarkan aku pergi dari sini." Brianna menodongkan senjata api ke pelipis Blue.
"Tidak semudah itu." Jawab Blue, tidak merasa terintimidasi oleh perbuatan Brian saat ini.
"Kau akan menyesal." Brianna semakin menekan moncong pistol ke pelipis Blue.
"Entah mengapa aku yakin kau tidak akan membuat kehebohan dengan menekan pelatukmu." Blue dengan santai menyentuh pergelangan Brian, menurunkan pistol itu dari keningnya.
Ya, Brianna tidak ingin membuat kehebohan. Apalagi Blue belum terbukti bersalah, ia tidak mungkin membuang peluru pelurunya.
Brianna membuang pistol itu. "Baiklah, ayo kita bertarung dengan tangan kosong." Ia harus menumbangkan Blue sebelum pergi dari sini.
Yang terpenting, Brianna harus keluar dari sini supaya Blue tidak mengetahui penyamarannya.
Keduanya saling bertatapan tajam dalam jarak cukup dekat. Entah siapa yang memulai, kini Blue dan Brianna terlibat pertarungan sengit. Brianna terus menghindari setiap serangan— entah pukulan dan tendangan yang di layangkan oleh Blue, begitu juga dengan Blue.
Tendangan Brianna mengenai perut Blue, membuat Blue terhuyung beberapa langkah. Blue merasakan perutnya bergejolak akibat tendangan barusan.
Blue menegakkan kembali tubuhnya, tidak menyangka tubuh kecil Brian ternyata menyimpan banyak kekuatan. Blue merangsek maju ke arah lawannya, melayangkan pukulan dan tendangan kembali.
Pyar....
Kini keadaan berbalik, tendangan Blue berhasil mengenai perut lawannya. Tubuh Brianna terhempas mengenai meja kaca disana, membuat kaca itu pecah berkeping-keping.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double B
RomanceEntah kehidupan kedua atau penglihatan yang diberikan Tuhan padanya, ia menghindari kematian, berjanji akan membalas semua kepedihan yang pernah ia dapatkan. Secara kebetulan, Brianna dipertemukan dengan pasangan suami istri yang benar-benar tulus...