Aku menatap gadis yang beruntung itu. Aktor tampan di depannya memeluknya dengan erat. Ah, betapa beruntungnya gadis itu. Seharusnya yang berdiri di situ bukan gadis itu, melainkan... aku. Ah, cukup berandai-andainya. Memang aku ini tidak cocok berada di tempat gadis itu. Tubuh seksi, wajah cantik, pintar acting, semua tidak ada padaku. Jelas. Aku hanya seorang penulis skenario beruntung yang skenarionya bisa diterima di stasiun TV swasta.