Hai Hello!
Apa kabarnya?
Semoga sehat terus, yoo.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^
***
"Jika waktunya menangis, tak apa menangis. Jangan takut kelihatan rapuh di mata dunia."
***
Rachel menghembuskan nafasnya panjang. Ia tidak tahu harus mengatakan apa di depan sosok lelaki yang saat ini sedang ada di sampingnya.
"Kenapa masih di sini? Kak Baekhyun harus kejar Chaeri," bisik Rachel dengan wajah pucatnya.
Sosok Baekhyun Gavin Imanuel hanya menunduk. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. Yang ia lakukan sedari tadi hanya menunduk.
"Kak Baekhyun dengar aku atau nggak, sih?" tanya Rachel dengan nada kesalnya.
Baekhyun akhirnya mendongak. Ia menatap sosok Rachel dengan wajahnya yang terlihat sendu.
"Aku bakal nungguin kamu di sini. Kamu udah boleh pulang setelah infusnya habis, kan?"
Ya. Rachel lagi-lagi harus dirawat di rumah sakit. Demamnya terlalu tinggi. Jadi, ia dilarikan ke rumah sakit begitu saja.
Syukurnya ia tidak perlu mendapatkan rawat inap seperti kali terakhir. Ia boleh pulang saat infusnya habis.
"Nggak usah. Kak Baekhyun harus kejar Chaeri."
"Rachel ...."
Baekhyun sekali lagi menatap Rachel dengan tatapan sendunya. Matanya berkaca-kaca. "Izinin aku di sini untuk terakhir kalinya."
"Hm?"
"Aku mau pertahanin Chaeri. Aku suka sama Chaeri. Jadi tolong! Izinin aku di sini untuk terakhir kalinya sebelum aku perjuangin perempuan lain selain kamu."
Rachel tidak menyangka bahwa Baekhyun akan mengatakan hal tersebut. Pikirnya Baekhyun masih menyukainya. Tapi, ternyata Baekhyun kini menyukai sahabatnya.
"Sejak kapan Kak Baekhyun suka sama Chaeri?"
"Sejak dia selalu ada di saat kamu sama Sehun."
Hubungan mereka benar-benar definisi dari sweet but psycho.
Apa yang mereka lakukan selama ini terkesan manis. Tapi penuh dengan unsur psiko. Mereka betul-betul menjalani toxic relationshit.
"Kalau begitu kejar dia. Aku nggak apa-apa di sini. Pergi, Kak. Perjuangkan yang harus diperjuangkan. Jangan kasihani aku."
"Tapi ...."
Rachel melemparkan senyumnya. "Kejar Chaeri sebelum terlambat,"
"Kamu nggak pa-pa?"
"Hm. Aku bakalan telepon Mama."
"Maafin aku, Chell," bisik Baekhyun kemudian pergi begitu saja dari sana.
Kini Rachel betul-betul sendirian. Ia kehilangan segalanya. Padahal bukan ini yang ia impikan.
Perempuan itu mencabut jarum infus yang menusuk tangannya begitu saja. Ia tidak peduli dengan darah yang keluar karena ia langsung mencabut jarumnya.
Ia hanya ingin pulang saat ini.
Rachel melirik jam tangannya. Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Pasti masih ada beberapa taksi yang lewat.
Perempuan itu menunggu di pinggir jalan selama beberapa menit. Tapi, sama sekali tidak ada taksi yang lewat.
Sialnya, ponselnya mati karena kehabisan baterai. Ia tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.
"Nasib gue sial banget!"
Ia melangkahkan tungkainya. Mau tidak mau ia harus berjalan kaki. Sebenarnya jarak antara rumah sakit dengan rumahnya tidak begitu jauh.
Tapi, ia masih lemas. Jarak seperti itu terasa jauh baginya.
"Kabur dari rumah sakit?"
Suara tersebut membuat Rachel berhenti melangkah. Ia langsung menoleh. Tiba-tiba saja matanya terasa panas.
"Kenapa di sini?" tanya Rachel pelan pada sosok laki-laki yang kini berjalan menghampirinya.
"Chiara nelepon gue, katanya lo masuk rumah sakit. Dia suruh gue buat temanin lo sebentar. Dia ada urusan."
"Oh gitu. Nggak perlu, kok. Aku baik-baik aja."
Sehun melirik punggung tangan Rachel yang terdapat bekas-bekas darah di sana. Membuat Rachel langsung menyembunyikan tangannya tersebut.
"Kalau begitu aku duluan. Maaf merepotkan," sahut Rachel pelan kemudian membalikkan badannya.
"Gue antar!"
Jujur saja. Rachel sangat ingin berbalik dan memeluk Sehun. Ia sangat merindukan lelaki itu.
Demi Tuhan!
Tapi, ia cukup tahu diri. Memangnya siapa dia? Terlepas dari siapa dia, dirinya sudah melakukan sesuatu yang sangat kejam pada Sehun.
Rachel berbalik. Ia menatap Sehun dengan senyumnya. "Nggak usah. Terima kasih," sahutnya kemudian beranjak pergi dari sana.
"Jangan keras kepala!"
Sehun menarik Rachel begitu saja. Mau tidak mau Rachel harus diantar oleh Sehun.
"Aku betulan nggak pa-pa. Lagian rumah udah dekat."
Sehun diam. Ia tidak mempedulikan omongan Rachel.
"Baekhyun ke mana? Kenapa dia tinggalin pacarnya pas lagi sakit?"
"Aku udah nggak sama dia."
"Lo diputusin juga sama Baekhyun?"
Jujur saja. Pertanyaan Sehun membuat Rachel jadi semakin buruk. Pertanyaan Sehun terdengar seperti sebuah sindiran untuknya yang sudah berani bermain kotor.
Tidak ada jawaban dari mulut Rachel. Dia yang memutuskan Baekhyun sejak lama tidak ada artinya.
Toh, memutuskan atau tidak, ia tetap melakukan sesuatu yang kotor di belakang Sehun.
Dirinya menjadikan Sehun sebagai yang kedua. Meskipun tidak berniat seperti itu, ia tetap melakukan kesalahan.
Tidak ada percakapan yang terjadi di antara mereka. Ketika mobil Sehun tiba di depan rumah Rachel, perempuan itu langsung melepaskan sabuk pengamannya.
"Terima kasih. Maaf merepotkan," bisiknya kemudian langsung keluar dari sana.
Ia tidak ingin berbalik. Ia tidak mau lagi menatap wajah Sehun yang selama ini jadi wajah yang paling ia rindukan.
Saat ini, Rachel akan mengakui. Mengakui bahwa dirinya sudah jatuh pada sosok Sehun Ivarel Nathaniel sejak lama.
"Achell ...."
Suara tersebut membuat Rachel menoleh. Matanya semakin berkaca-kaca ketika menemukan Sehun berdiri di sana.
"Aku rindu sama kamu," bisik lelaki itu pelan sembari menatap Rachel dengan air matanya yang berlinang.
"Sehun," lirih Rachel kemudian berlari memeluk lelaki itu.
Rachel menangis di sana. Ia memeluk Sehun dengan erat.
"Maafin aku, Hun. Aku minta maaf," ujarnya di tengah isakannya.
"Rachel!"
"Rachel!"
"Rachel!"
Kedua mata Rachel terbuka. Yang ia lihat pertama kali adalah Charol, ibunya.
"Mama?" ujarnya.
"Kamu nggak pa-pa, Sayang?"
Rachel melihat sekelilingnya. Rupanya ia baru saja bermimpi.
Dirinya memang masuk rumah sakit. Tapi, ia ingat bahwa sosok Kai yang membawanya.
Tidak ada Baekhyun ataupun Sehun di sana sejak awal.
Ia betulan sudah sendiri.
***
B e r s a m b u n g
Astagfirullah banget sih, Achell. Yang sabar, yah.
Pasti banyak yang dukung.
Yuk semangatin Achell.
Jadi, karena akhir-akhir ini ada beberapa DM dari kalian yang berbunyi,
1. Kak, RSB itu apa?
2. Kenapa tokohnya itu-itu aja, sih?
3. Kenapa nama ceweknya cuman itu doang?
Di sini bakalan kujawab. Wkwkwkw. Soalnya kalau aku jawab langsung, yang lain pasti bakalan DM karena nggak tahu. Atau bisa jadi aku dapat pertanyaan yang sama.
Jadi, RSB itu adalah
R=Rachel
S=Sehun Stefy Shasa
B=Baekhyun
Kenapa nama tokohnya itu-itu doang? Karena kelemahanku adalah tidak bisa mengarang sebuah NAMA. Aku punya kucing, kalian tahu siapa namanya? Pusi 1, Pusi 2, Kitty 1, Kitty 2 atau Pusi Kecil, Pusi Besar, Kitty Kecil, Kitty Besar.
Ya karena itu, aku nggak bisa ngarang nama. Itu kelemahan aku.
Terus, di tahun 2014-2015 kan aku udah nulis di FB. Di grup-grup gitu. Nah, aku memang sudah pakai nama Rachel di situ. Tapi pasangannya beda. Aku pasangin sama Baekhyun. Di semua work yang aku publikasikan di FB, semuanya pakai Rachel dan Baekhyun.
But, aku nggak lagi nulis di FB awal tahun 2016. Karena grup yang aku tempati nulis di hack. Jadi grupnya nggak berfungsi.
Aku pindah deh jadi pembaca di wordpress. Nah, aku dapat Anomaly karyanya Dianmu, disaranin teman. Jadi aku download deh wattpad tahun 2017.
Juli atau Agustus, aku mulai nulis I'm In Love With My Senior. Tokohnya di situ Baekhyun. Tapi sudah tidak aku pasangkan dengan Rachel. Aku pasangkan dengan Chaeri. Chaeri adalah nama yang aku dapatkan dari sebuah film yang aku nonton. Kedengarannya lucu, jadi aku pakai. Dan see? Aku selalu jadiin Chaeri temannya Rachel. Karena kenapa? Aku mau Rachel ada temannya, tapi aku terlalu tidak bisa ngarang nama. Ya sudah, pakai itu aja.
Untuk Chiara. Banyak yang mengira bahwa Chaeri dan Chiara ini kembar. Jawabannya TIDAK MAEMUNAH!
Kan aku nulis Kakel X Sehun (yang baca semua work aku pasti tahu). Nah, sebenarnya itu ada 3 versi. Dan sudah pernah dipublikasikan. Tapi aku unpub. Ada Kakel X Baekhyun. Dan ada Kakel X Pcy.
Hari itu aku mau publikasikan kakel X pcy. Tapi aku nggak tahu harus pakai nama cewek siapa. Nah, aku minta rekomendasi sama Dianmu, dia kasih deh nama Chiara Kim. Ya sudah, aku pakai.
Kenapa tokohnya itu-itu aja? Ya kenapa? Semua pembawaan tokoh di masing-masing cerita beda, kan? Jadi saya anggap tidak ada masalah.
Awalnya aku mikir, apa cuma aku yang nulis kayak gini? Aneh nggak, yah? Ya mau gimana lagi. Sejak nulis aku udah nulis model ginian. Cerita beda, tapi tokoh yang sama terus.
Dan ternyata bukan cuma aku. Bahkan aku pernah dapat bacaan yang tokoh utamanya Sehun dan Rachel.
Jadi kupikir tidak masalah. Aku mau dikenang sebagai orangtua RSB.
Sudah jelas?