Sweet But Psycho (RSB 7) Suda...

By amndabcd

140K 13.1K 6.7K

"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 20... More

Cast.
Prolog.
1. My Crazy Boy
2. Her Possesive Boy
3. That Sweet Smile.
4. Their Feeling
5. I'm Fine.
6. Hard Choice
7. A Smile Wounds
8. Cold Ex.
9. What If
10. Sweetest Accident.
11. Under The Rain.
12. Toxic Relationship.
13. The Truth
14. Their Relationship.
15. Sorry, Sehun.
16. Telettubies.
17. Sweet Kiss
18. Shadow of The Future.
19. Laughter Cuts.
21. Sehun's Pain.
22. The Rumor About Them
23. Everybody Leave Her.
24. Everybody Leave Her 2
25. Chiara's Feeling.
26. Hallucinations.
27. Bad News.
SBP SEGERA TERBIT
Dear Byun Baekhyun
OPEN PO!
Ayo Gabung Grup RSB
Promo Pdf Murah
Rabu Berkah Promo PDF
Give Away Time
Give Awal Saldo Dana + PDF

20. About A Promise

1.6K 259 233
By amndabcd

Hai Hello.
Apa kabarnya?
Semoga sehat teruss.
Jangan lupa kritik dan sarannya.
Serta mohon ditegur apabila memiliki kesamaan dengan cerita orang.
Semoga suka.
Selamat membaca^^

***

"Sakit yang sesungguhnya itu bukanlah sakit fisik, namun sakit batin."

***

Pukul enam pagi.

Sosok Amanda Rachelia Withlove sudah siap dengan pakaiannya yang rapi.

Dirinya kini tengah menunggu sosok laki-laki yang selalu rajin menjemputnya beberapa bulan terakhir ini.

"Gue kepagian kali, yah?" tanyanya pelan sembari melirik jam dinding yang ada di kamarnya.

Perempuan itu memilih untuk duduk di pinggir kasurnya sembari menunggu waktu berjalan hingga jam datang lelaki itu tiba.

Meskipun sosok lelaki tersebut punya kelas siang, ia tetap akan datang pagi ke rumah Rachel hanya untuk mengantar perempuan itu ke kampus.

Begitu juga apabila perempuan itu pulang terlambat, karena Fakultas Kedokteran selalu pulang paling akhir dibandingkan fakultas lain, ia selalu pulang ketika malam mulai menyapa.

Dan sosok Sehun Ivarel Nathaniel, lelaki yang sedang ia tunggu kedatangannya itu selalu menunggunya hingga ia selesai dengan urusan kampusnya.

Perempuan itu kembali melirik jam dinding yang ada di kamarnya. Seharusnya lelaki itu sudah datang sekarang. Tapi, belum ada tanda-tanda bahwa lelaki itu akan datang.

Rachel meraih ponselnya, chat, telepon, dan sms tidak lelaki itu kirimkan untuknya.

Hingga ia memutuskan untuk menghubungi lelaki itu duluan.

Panggilan pertama tidak terjawab.

Panggilan kedua juga tidak terjawab.

Hingga pada panggilan ketiga, panggilannya berhasil tersambung.

"Halo, Hun? Kamu di mana?" tanya Rachel pada sosok laki-laki yang ada di seberang sana.

Tapi, tak ada sahutan yang ia dapatkan. Perempuan itu memicingkan matanya, kemudian kembali menyapa lelaki itu.

"Hun?"

Dan ketika suara dari seberang sana menyapa telinganya, perempuan itu langsung meraih kunci mobilnya dan berlari secepat yang ia bisa.

Rachel mengendarai mobilnya dengan kekuatan penuh, perasaannya mulai tidak dapat didefinisikan.

Hingga mobilnya itu berhenti tepat di depan sebuah apartemen mewah, kakinya langsung berlari menuju kamar milik Sehun.

Dan ketika ia berhasil masuk di sana, matanya langsung mengedar ke seluruh penjuru.

"Sehun!" ujarnya panik sembari mencari keberadaan sosok laki-laki sang pemilik apartemen tersebut.

"Sehun!" ucapnya setengah berteriak kemudian menghampiri sosok laki-laki yang terlihat terkapar tidak berdaya di atas tempat tidur.

Rachel langsung duduk di samping lelaki tersebut, punggung tangannya ia letakkan di sekitar dahi milik lelaki itu.

"Panas sekali. Apa yang terjadi sama kamu? Kenapa kamu bisa demam tinggi kayak gini?" bisik Rachel pelan dengan perasaan khawatirnya.

Lelaki tersebut membuka matanya perlahan. "Achell."

"Aku di sini. Kita ke rumah sakit, yah?" tanya perempuan itu lembut.

Lelaki tersebut menggeleng pelan. "Aku nggak mau," lirihnya pelan.

"Hun, kamu harus ke rumah sakit."

"Nggak mau."

Rachel menghembuskan nafasnya panjang. "Kalau begitu tunggu di sini," sahutnya kemudian beranjak dari sana.

Tak lama setelah itu, Rachel datang dengan sebuah nampan yang berisi air hangat juga sebuah handuk kecil.

Dikompresnya dahi lelaki tersebut dengan handuk yang sudah ia rendam terlebih dahulu dengan air hangat.

Ia betulan sudah mirip seperti seorang dokter saat ini.

"Kenapa bisa sakit?" tanya Rachel pelan sembari merapikan rambut lelaki tersebut.

Lelaki tersebut menggeleng, ia memeluk lengan Rachel erat.

"Aku masak bubur buat kamu, yah? Setelah itu, kamu minum obat."

Lelaki itu kembali menggeleng. "Di sini aja sama aku."

"Hun, kamu harus makan."

"Di sini aja. Aku lebih butuh kamu daripada bubur."

Perempuan itu menarik nafasnya panjang, kemudian mengangguk pelan, tangannya bergerak mengelus lembut rambut lelaki tersebut.

"Tidur aja kalau begitu," sahutnya pelan.

Lelaki tersebut menjadikan lengan Rachel sebagai bantalnya, dan memeluk perempuan itu erat.

Dagu Rachel berada tepat di atas kepala milik Sehun Ivarel Nathaniel, sosok lelaki yang saat ini sedang memeluknya erat.

Tangannya yang satu bergerak mengelus lembut rambut lelaki itu.

"Aku sayang sama kamu, Chell," bisik lelaki tersebut.

"Iya, aku udah tahu," jawab perempuan itu pelan.

"Jangan tinggalin aku," sahut lelaki itu lagi.

Perempuan tersebut mengangguk. "Iya, nggak akan."

Kedua mata lelaki itu akhirnya tertutup, nafasnya mulai teratur di pelukan Rachel.

"Cepat sembuh. Jangan sakit lagi," bisiknya pelan kemudian mengeratkan pelukannya pada sosok lelaki tersebut.

***


"Aku udah kenyang."

"Satu sendok lagi."

Sehun menghembuskan nafasnya panjang, kemudian kembali melahap bubur yang Rachel suapkan padanya.

Rachel menyodorkan air minum pada lelaki itu, kemudian juga menyodorkan beberapa butir obat yang langsung diminum oleh Sehun.

"Mau makan sesuatu?" tanya perempuan itu lembut.

Lelaki itu menggeleng. "Nggak."

"Ya udah, sekarang kamu tidur. Jangan begadang," sahut perempuan tersebut pada sosok Sehun.

"Kamu janji nggak bakalan ninggalin aku?"

Rachel langsung menganggukkan kepalanya."Kayak kamu yang nggak ninggalin aku pas aku sakit. Aku juga nggak bakalan ninggalin kamu."

Lelaki itu perlahan merebahkan tubuhnya di atas kasurnya, kedua matanya yang terlihat sendu menatap sosok Rachel dalam.

"Tapi, dulu pas aku sakit, kamu nggak datang," bisik lelaki itu mengingatkan Rachel pada masa lalu mereka.

Ya.

Ingat waktu awal hubungan mereka berjalan? Saat itu Sehun sakit, tapi Rachel tidak menemui lelaki itu. Memang benar bahwa Rachel mengunjungi lelaki tersebut, tapi karena kehadiran Sasha, perempuan itu tidak berniat untuk menemui Sehun.

Lalu setelah itu, Sehun memutuskan hubungan mereka.

"Aku datang. Cuma nggak masuk," jawab perempuan itu pelan.

"Bohong."

"Aku serius. Aku datang. Tapi, karena ada Sasha di dalam, aku nggak masuk."

"Padahal aku butuh kamu waktu itu."

"Maaf. Aku udah jahat. Sekarang aku nggak bakalan ninggalin kamu. Jadi, tidur."

"Tapi aku takut, setelah aku buka kembali mata aku, kamu udah nggak di sini sama aku."

Rachel menggeleng pelan. "Aku akan di sini terus dan nemanin kamu sampai sembuh. Aku nggak bakalan ke mana-mana. Jadi, tidur sekarang. Aku janji setelah kamu bangun, aku masih akan di sini."

"Janji?"

"Ya, aku janji."

Setelah itu, barulah lelaki tersebut kembali memejamkan matanya.

Perempuan itu tidak tinggal diam, ia membelai lembut rambut lelaki tersebut hingga nafasnya terdengar teratur.

***
B e r s a m b u n g

Continue Reading

You'll Also Like

77.4K 14.3K 27
Lisa terus mendapatkan pesan-pesan penipuan dari nomor yang berbeda-beda ke ponselnya, dari yang tidak merasa terganggu, lama kelamaan Lisa menjadi m...
246K 19.5K 94
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
68.4K 195 5
FEM HYUCK! KARYAKARSA ONLY! JOROK BANGET! MINOR DNI! MARKHYUCK AREA "Kisah aca dan selingkuhannya, sopir angkot langganan aca ke pasar, abang malik"
162K 8K 27
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...