Meteor Ga(y)den [END]

Per KevNamja

132K 10.4K 808

Ini adalah cerita yang terinspirasi dari drama Meteor Garden 2018 dengan berbagai perubahan dan adaptasi. Ten... Més

Visual
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas
Dua Belas
Tiga Belas
Empat Belas
Lima Belas
Enam Belas
Tujuh Belas
Delapan Belas
Sembilan Belas
Dua Puluh
Dua Puluh Satu
Dua Puluh Dua
Dua Puluh Tiga
Dua Puluh Empat
Dua Puluh Lima
Dua Puluh Tujuh
Dua Puluh Delapan
Dua Puluh Sembilan
Tiga Puluh
Epilog

Dua Puluh Enam

2K 199 18
Per KevNamja

Hari ini adalah akhir pekan. Kenneth punya waktu dua hari untuk mengistirahatkan dirinya dari semua kepenatan. Kerja part time nya juga kebetulan libur. Seharian ia akan malas-malasan di kamar. Menonton film, membaca novel, atau sekadar mendengarkan musik. Itu rencananya. Tapi sekarang ia malah menatap kosong ke luar jendela. Rambutnya acak-acakan, begitupun selimut, baju, dan juga pikirannya.

Ia teringat kejadian itu. Wajah mengerikan para preman, tali yang mengikat lengan dan kakinya, dirinya yang ditelanjangi, tubuhnya yang diraba-raba, "MENJIJIKKAN!!!" teriaknya. Kenneth mengacak rambutnya kasar.

Sontak Ibu Kenneth kaget dan mengetuk pintu kamar putra satu-satunya itu. "Kenneth, kamu tidak apa-apa, Nak?"

"I-iya, Bu, aku sedang menonton video yang dikirim Austin. Dia sangat usil. Maafkan aku jika mengangetkanmu." jelas Kenneth bohong.

"Oh, iya, ibu sudah menyiapkan sarapan, segera keluar."

"Iya, Bu."

Kenneth segera menepis pikiran anehnya itu. Ia bergegas ke kamar mandi agar harinya ini lebih baik. Kemudian turun untuk menikmati sarapan sederhana bersama ibu dan ayahnya.

Ayah Kenneth sedikit mengalami kesulitan dalam bersosialisasi akibat trauma masa lalu. Jika bisa dijabarkan, dulu ayah Kenneth adalah seorang pekerja keras. Ia adalah seorang penambang logam mulia. Namun, nasib tidak berpihak padanya. Suatu hari ketika Kenneth masih dalam kandungan, ayah Kenneth terjebak di dalam lubang tambang selama tiga hari. Orang-orang mengira bahwa mereka yang terjebak di dalam tambang sudah mati. Untungnya ayah Kenneth selamat. Ia bertahan hidup dengan meminum air. Tapi naasnya, ayah Kenneth keracunan oleh kandungan udara di dalam tanah yang tercemar sehingga ketika ditemukan keadaannya tidak baik-baik saja. Sempat koma selama satu pekan dan akhirnya sadar, namun kemampuan sarafnya sedikit terganggu sehingga sekarang ia mengalami kesulitan dalam komunikasi.

"Kenneth..." ucap seseorang yang sudah sangat familiar di telinganya dari pintu depan rumahnya.

"Masuk aja, Tin." teriak Kenneth. Sebenarnya tidak bisa disebut berteriak, karena jarak pintu depan dengan ruang makan cukup dekat.

Austin pun masuk dan memberi salam pada ibu dan ayah Kenneth.

"Sepertinya aku tidak mengundangmu ke sini?" ucap Kenneth. Ia tahu kalau pertanyaannya itu tidak sopan. Tapi buat apa berlaku demikian dengan Austin.

"Bukannya kita ada janji untuk jalan-jalan ke taman? Lihat anakmu, Tante. Dia melupakan janji dengan sahabatnya." itulah Austin. Dia sangat pandai mengolah kata-kata sehingga mampu membuat Kenneth terpaksa mengikuti Austin, padahal sebenarnya tidak ada janji apa-apa sebelumnya.

"Kenneth, kok gitu..." ucap ibunya. Lalu Kenneth hanya meresponnya dengan helaan napas panjang.

Setelah itu mereka langsung pergi ke taman. Tentunya dengan motor kesayangan Austin.

Tidak ada maksud lain dari Austin selain mencoba untuk menghibur Kenneth. Ia tidak ingin sahabat tersayangnya itu sedih terus-terusan di akhir pekannya. Pernah dulu waktu SMA, Kenneth tidur seharian setelah insiden pembullyan. Semua orang khawatir dan mengira kalau Kenneth kenapa-napa. Ternyata ia hanya merasa lelah dan tidak peduli dengan dunia. Setelah kejadian itulah Austin terus menjaga Kenneth.

"Kita ke taman mau ngapain, Tin?" Kenneth membuka helm yang membungkus kepalanya lalu menunjukkan ekspresi malas. "Aku imgin tidur seharian." rengeknya.

"No, My Little Prince!" Austin menggeleng. "Kita akan bersenang-senang hari ini." Austin mengeluarkan dua pasang raket.

"Bulu tangkis?" Kenneth makin malas. "Aku tidak mau. Aku terlalu malas untuk berkeringat hari ini." ia memasang kembali helmnya. "Antarkan aku pada kasurku, Tuan Austin."

"Tidak!" Austin melepas helm Kenneth.

"Biarkan aku pulang."

"Tidak boleh!"

"Please..."

"Bagaimana kalau begini saja. Kita akan pulang setelah kau berhasil mengalahkanku. Oke?" tawar Austin.

"Hoih, apa-apaan?! Aku tidak mau!"

"Oh ayolah, atau kau ingin berenang? Tidak akan berkeringat kan?"

"Aku tidak bawa baju ganti." Kenneth kesal. "Lupakan! Aku akan pulang sendiri." Kenneth berbalik dan lari hingga tak sengaja menabrak seseorang di depannya. "Maafkan aku. Aku tidak sengaja." ucap Kenneth spontan lalu mendongak melihat orang itu.

Betapa terkejutnya Kenneth melihat siapa orang di depannya itu.

"Kak Chris?"

Sang empunya nama hanya memberikan tatapan sendu dan bersalah. Sementara Kenneth mulai panas. Entah bagaimana tubuhnya memanas dan ingin rasanya marah kepada makhluk yang ada di depannya itu.

"Ken, gue pengen ngomongin hal itu sama lo. Bisakah gue minta waktu lo sebentar?" tanya Chris dengan ragu-ragu.

"Nggak, aku sibuk. Aku mau renang sama Austin." entah apa yang dipikirkannya, ia seolah menelan kembali ucapannya yang ogah-ogahan ketika diajak Austin tadi.

"Ken, gue minta maaf. Gue menyesal." ucap Chris tulus.

Sebenarnya Kenneth juga masih penasaran tentang alasan kenapa Chris melakukan semua hal itu. Ia mungkin tidak akan memaafkan Chris, tapi ia perlu tahu apa alasan dibalik perilakunya itu.

"Aku kasih kamu kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Kenapa Kak? Kenapa kamu ngelakuin hal itu?"

Chris berkeringat dingin. Ia ragu ketika hendak menjelaskannya. Lalu akhirnya ia pun berkata, "Gue nggak suka jika lo deket-deket sama Sebastian."

Kenneth mengerutkan dahinya mencerna apa maksud perkataan Chris. Namun gagal.

"Apa maksudnya?"

"Lo ngapain ke sini?! Mau ganggu Kenneth lagi?!" itu Austin yang turun dari motor dan langsung melabrak Chris.

Kenneth kesal karena pembicaraan pentingnya terpotong. Dan lebih kesalnya lagi Chris berbalik dan pergi begitu saja. Ini benar-benar menyebalkan.

"Tin, bisa nggak kamu lebih menyebalkan lagi?"

Austin bingung. Apa salahnya ketika mengusir pengganggu.

"Aku akan pulang sendiri." Kenneth berlalu meninggalkan Austin.

"Tidak, Ken, kita pergi bersama dan harus pulang bersama juga. Ken! Berhenti! Kenneth! Woy! Pacar gue!" mendengar kata terakhir itu Kenneth langsung menghentikan langkah kakinya. Kenneth makin tambah kesal. Bukan karena ucapan itu, tapi mereka sekarang berada di tempat umum dan banyak orang di sekitar mereka. Itu sangat memalukan.

"Kenneth, Pacar gue! Berhenti nggak! Iya, lo yang berbaju biru! Balik, sekarang! Kenneth!" Austin gila! Dia benar-benar sudah gila! Mau tidak mau Kenneth berhenti dan berbalik lalu membungkam mulut Austin.

"Tin, jangan malu-maluin!"

"Makanya jangan kabur."

Kali ini Kenneth sudah sangat kesal dan mau tidak mau harus mengikuti apa pun permintaan Austin.

***

Admin Boy's College

Resmi!!! Michael & Reynard!!!

Hari ini anggota F4 yang jenius matematika itu resmi mengumumkan statusnya.

*menampilkan foto Michael yang mengecup kening Reynard

9.2k Suka. 2,2k Komentar. 320 Dibagikan.

Lee_22

Kyaaa!!! Kapal real pertama F4!

Gun00_

Siapakah Reynard itu? Ia tampak sangat imut dan polos! Kyaaa!

Winwin15

Semoga mereka bahagia selalu. Longlast.

Grace88

Aku akan mendukung kalian selalu #MichRey

.

Verina datang ke kafe dan menunjukkan komentar itu kepada Reynard untuk menggodanya.

"Meeehhh, ada yang malu-malu. Lihatlah, Rey, kau jadi sangat terkenal sekarang." Verina berdiri di sebelah tempat seduh kopi.

"Tidak seperti itu..."

"Ahhh, aku tidak pernah mengira kalau bayi kecilku ini akan mendahului pangeran kecil. Selamat ya, Rey. Aku sangat terharu dan rasanya ingin menangis. Aku tidak percaya kalau ini akan menjadi kenyataan." Verina masih terus menggodanya. "Lalu, apakah Kenneth baik-baik saja? Aku mendengar jika dia punya masalah dengan Sebastian. Benarkah itu?" Verina melanjutkan ke-kepo-an-nya. Ia sangat antusias mendengar cerita dari Reynard. Tapi...

"Aku tidak tahu."

"Dasar bayi kecil, kau hanya mengurusi sugar daddy-mu itu." Verina sedikit kesal karena tidak mendapatkan informasi apa pun mengenai Kenneth.

"Tanya saja langsung padanya. Tapi sepertinya ia sekarang sedang memikirkan sesuatu."

"Sesuatu seperti apa? Apakah ia sedang memikirkan jawaban dari pertanyaan will you marry me dari Sebastian? Atau Austin?" Verina mulai lagi.

"Aku tidak tahu."

Sontak Verina langsung menjitak kepala Reynard. Lalu ia segera mengurungkan jitakan keduanya karena ada sepasang mata yang menatapnya tajam dari ujung tempat duduk. Siapa lagi kalau bukan sugar daddy-nya bayi kecil itu.

***

Ditulis pada 07/09/2020

Continua llegint

You'll Also Like

1.6M 22.6K 40
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
173K 15.6K 21
Kamu adalah kesederhanaan yang tak pernah aku inginkan. _Kenny Jaerlyn_ Batu kerikil tidak ada apa-apa nya, dibanding dengan berlian. _Raga Argian_
Hidden Marriage Per Safira RM

Literatura romàntica

1.5M 72.2K 52
Rasa cinta terlalu berlebihan membuat Lia lupa bahwa cinta itu tidak pernah bisa dipaksakan. Rasanya ia terlalu banyak menghabiskan waktu dengan meng...
Mate - BxB Per daisy

Novel·la juvenil

62.8K 6.2K 27
[ BL LOKAL x OMEGAVERSE ] [Apha x Beta] Rafael Karana, seorang remaja laki-laki Beta yang harus menelan pil pahit dalam kisah asmaranya. Rafael sel...