Best Friend [[Vakum]] (Lan Si...

By iamajeztic

41.7K 4.4K 600

Fan Fiction Dari Novel "Mo Dao Zu Shi" atau "Grandmaster of Demonic Cultivation" Cerita asli dan karakter sep... More

Chapter 1 - Alasan
Chapter 2 - Alasan (2)
Chapter 3 - Alasan (3)
Chapter 4 - Alasan (4)
Chapter 5 - Alasan (5)
Chapter 6 - Perasaan
Chapter 7 - Perasaan (2)
Chapter 8 - Perasaan (3)
Chapter 9 - Perasaan (4)
Chapter 10 - Ayah
Chapter 11 - Ayah (2)
Chapter 12 - Ayah (3)
Chapter 13 - Nama
Chapter 14 - Selingkuh
Chapter 15 - Selingkuh (2)
Chapter 16 - Selingkuh (3)
Chapter 17 - Selingkuh (4)
Chapter 18 - Putus
Chapter 19 - Putus (2)
Chapter 20 - Putus (3)
Chapter 21 - Layak
Chapter 22 - Layak (2)
Chapter 24 - Penggoda
Chapter 25 - Penggoda (2)

Chapter 23 - Layak (3)

1.3K 147 29
By iamajeztic

Sizhui semakin memeluk erat tubuh Jingyi. Ia benar-benar tidak tahu bahwa kekasihnya itu memikirkan hubungan mereka dengan begitu dalam. Untuk orang dengan kepribadian seperti Jingyi, memikirkan hubungan mereka sampai seperti itu berarti ia menganggap hubungan mereka sangat penting baginya.

Jingyi menatap ke arah langit-langit rumah itu, seakan mencoba mengingat sesuatu di kepalanya.

"Apa kalian tahu, kenapa ayahku membangun rumah di ujung jalan seperti ini ?"

Sizhui melepaskan pelukannya, dan Jin Ling melepaskan genggaman tangannya. Mereka menatap Jingyi dan menggeleng pelan. Tampaknya Jingyi akan mengutarakan alasan kenapa ia menghilang selama ini dan memilih untuk menyendiri disini.

Jingyi, "Sama seperti keluarga sekte Lan yang lain, aku dulu tinggal di dekat rumah keluarga utama sekte Lan. Ayahku adalah salah satu tetua sekte Lan. Walaupun tidak sehebat Tuan Lan dan Zewu Jun, tapi ayahku cukup dikenal sebagai orang yang pemberani. Ia selalu siap berkorban demi teman dan sektenya. Pandangannya pada prinsip-prinsip kebenaran juga sangat kokoh. Karena sifatnya itulah, banyak orang menghormati dan segan kepadanya. Apalagi, ayahku dikenal cukup dekat dengan Zewu Jun."

Jingyi memulai ceritanya.

"Walaupun pemberani dan seakan tidak kenal rasa takut, tapi ayahku memiliki sisi lain yang ia sembunyikan dari orang-orang. Ayahku mengatakan 'tidak apa-apa' setiap kali ia sedang terluka, tapi ketika sendirian, ayahku terkadang menangis kesakitan. Ia hanya tidak ingin menunjukkan kelemahannya kepada siapapun."

"Suatu hari setelah pertarungan melawan mayat ganas, ayahku terluka cukup parah. Tapi seperti biasa ia tetap berlagak gagah di depan teman-temannya dan mengatakan bahwa 'ia baik-baik saja'. Begitu pertarungan selesai, ayahku pergi ke gunung belakang sendirian. Menangis dan mengerang kesakitan sejadi-jadinya. Tanpa ia sadari, ada murid perempuan sekte Lan yang saat itu berada disana. Murid perempuan itu adalah ibuku."

Sizhui menatap halus Jingyi yang seakan menyembunyikan kesedihan yang begitu mendalam. Ini adalah pertama kalinya ia mendengar kisah tentang orangtua asli kekasihnya itu.

"Berbeda dengan ayahku, ibuku adalah murid yang biasa-biasa saja. Sama sekali tidak berbakat dan tidak punya reputasi atau prestasi apapun. Tapi ibuku adalah orang yang benar-benar ceria. Tak peduli apapun masalah yang dihadapi, ibuku akan selalu tersenyum. Ayahku bahkan pernah mengatakan bahwa riasan wajah wanita terbaik yang pernah ia temukan adalah senyuman ibuku."

"Ibuku menjadi satu-satunya orang yang tahu rahasia ayahku. Tapi bukannya mengoloknya, ibuku malah menjadi pengobat ketika ayahku terluka, menjadi penghibur ketika ayahku menangis. Sedangkan ibuku mengatakan bahwa di balik luka dan tangisannya, ayahku adalah orang paling berani yang pernah ia temui."

"Mereka menikah, dan orang-orang pun mencemoohnya."

Jingyi terdiam. Mencoba menahan emosi dan air matanya.

"Ayahku yang seorang kultivator pemberani menikahi kultivator wanita yang biasa-biasa saja. Banyak orang yang mengatakan bahwa ibuku tidak pantas mendapatkan ayahku. Atau omongan bahwa ibuku hanya akan menjadi beban dalam kehidupan ayahku. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ibuku hanya merusak citra dan karir kultivasi ayahku."

"Tapi ayahku sama sekali tidak peduli. Begitu juga dengan ibuku. Bisa bersama saja sudah membuat mereka sangat bahagia. Hingga saatnya aku lahir."

Jingyi mulai meneteskan air matanya.

"Orang-orang mulai membicarakan kelahiranku. Apakah aku akan mewariskan sifat pemberani ayahku, ataukah aku hanya akan menjadi orang yang tidak berguna seperti ibuku. Dan itu membuat orang tuaku sedikit khawatir tentang diriku. Mereka khawatir aku akan hidup dengan cemoohan dan ejekan orang sepanjang hidupku."

"Tapi ayah dan ibuku tidak pernah menuntut apa-apa padaku. Mereka tidak pernah memaksaku untuk menjadi kultivator hebat. Mereka hanya ingin... agar aku bisa bahagia."

"Zewu Jun yang sering datang berkunjung mengatakan bahwa ia akan mendukungku. Dan melatihku saat aku besar nanti. Tentu saja itu membuat kedua orang tua ku sangat bahagia."

Jingyi menatap Sizhui dengan tatapan sedih.

"Tapi tidak dengan orang-orang. Ketika aku masih sangat kecil, tidak ada tetua lain yang mengizinkan anaknya untuk bermain denganku. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak ingin anaknya bermain dengan anak seorang kultivator tidak berguna seperti ibuku. Sejujurnya, aku merasa sedikit kesepian."

Sizhui turut merasa sedih. Ia mengingat bahwa salah satu alasan kenapa Jingyi dulu mendekati untuk berteman dengannya adalah karena Jingyi merasa Sizhui yang dulu sering menyendiri dan merasa kesepian. 'Apakah Jingyi mengajaknya berteman karena ia tidak ingin Sizhui merasakan kesepian yang sama yang ia rasakan saat kecil dulu?'.

Entah kenapa Sizhui merasa hatinya sesak. Ia menyadari perasaan kekasihnya itu sangat besar dan tulus terhadapnya. Bahkan sejak dulu, sejak Sizhui bahkan belum mengenal Jingyi.

"Lalu suatu hari... ibuku menghilang. Ia pergi meninggalkan aku dan ayahku sendiri."

"Ayahku bilang, ibuku ingin mencari gunung keabadian dan berlatih kultivasi sendiri. Ibuku ingin meningkatkan level kultivasinya sehingga ia mampu mengejar level kultivasi ayahku. Sehingga ia mampu menjadi pasangan yang layak bagi ayahku. Sehingga ia tidak disebut sebagai ibu dan istri yang tidak berguna. Sehingga... para tetua itu mengizinkan anaknya untuk bergaul denganku."

"Satu hari, dua hari... seminggu, satu bulan... hingga bertahun-tahun. Ibuku tak pernah kembali. Sejak saat itu, ayahku menjadi sakit-sakitan. Tak ada lagi senyuman yang mengobatinya saat ia kesakitan, dan tak ada lagi wajah ceria yang menghiburnya saat ia menangis."

"Lalu ayahku pergi dari rumah utama kami. Ia membangun sebuah rumah kecil di ujung jalan ini. Disinilah terakhir kali ayahku melihat ibuku. Dan disinilah setiap harinya, ayahku berharap akan bertemu kembali dengan bayangan ibuku."

"Tapi hari itu tak kunjung datang. Aku semakin dewasa, dan ayahku semakin sakit tersiksa oleh rindunya. Zewu Jun datang dan menawarkan akan merawatku dan mengangkatku menjadi anaknya. Hingga saatya aku cukup besar untuk berlatih kultivasi, ayahku membawaku ke Yun Shen Buzhi Chu dan menyerahkan perawatanku pada Zewu Jun."

"Sejak saat itu, aku tak pernah bertemu lagi dengan ayahku."

Jingyi menahan suaranya.

"Saat aku mendengar rumor tentang kalian berdua, entah kenapa aku teringat dengan ibuku. Aku mencintaimu Sizhui, dan aku juga percaya denganmu Jin Ling. Tapi entah kenapa aku merasa jika aku seperti ini, aku mungkin hanya akan membebani kalian berdua. Aku mungkin hanya akan membuat kalian berdua malu."

"Jadi aku kembali kesini, meminta ayah angkatku Zewu Jun untuk mengajariku bermain xiao. Disini cukup sepi dan jarang dilewati orang banyak, jadi aku tidak akan malu jika permainan xiao ku masih buruk."

Jingyi memegang xiao nya dengan mantap. Demi bisa bersama Sizhui, ia merasa tidak adil jika hanya Sizhui yang berlatih keras. Ia merasa perlu melakukan sesuatu yang membuatnya pantas bersanding dengan Sizhui.

Sizhui yang mendengar cerita Jingyi mencoba menahan haru. Sedangkan Jin Ling menutupi wajahnya yang penuh air mata itu dengan sapu tangan.

"Jingyi, apapun yang terjadi. Aku akan melindungimu. Aku tidak akan membiarkanmu terluka. Aku akan... selalu menjadi orang yang dapat kau andalkan." Sizhui memegang erat tangan Jingyi.

Jin Ling mengangguk setuju, "Jika kau membutuhkan bantuanku, aku dan sekte Jin akan selalu menyambutmu dengan hangat."

Jingyi tersenyum. Sejenak ia merasa beruntung memiliki kekasih dan sahabat seperti mereka. Ia bersyukur bahwa ia merasa cukup dicintai oleh mereka berdua.

"Tidak... tidak... kita bertiga adalah sahabat. Kita seharusnya saling mendukung satu sama lain. Jika kita harus berjalan, maka kita harus berjalan sejajar. Bukankah begitu ?"

Jin Ling membentangkan tangannya, memeluk kedua sahabat di depannya itu, "Aku tak tahu hantu apa yang merasukimu hari ini, Jingyi. Tapi harus kuakui, hari ini kau pantas menjadi seorang Lan."

Mereka bertiga berpelukan hangat. Namun Lan Jingyi terdiam bodoh sesaat. Ia tidak tahu apakah kata-kata Jin Ling barusan itu memujinya atau malah mengejeknya.

"Benar, Jingyi. Jika Tuan Lan melihatmu hari ini, beliau pasti bangga." Lan Sizhui menunjukkan jempolnya pada Jingyi.

Jingyi pun hanya bisa menatap aneh pada kekasihnya itu. Dalam pikirannya ia bertanya-tanya, 'kenapa kau malah ikut-ikutan Sizhui ?!'

Jingyi, "Sizhui, seandainya aku menghilang lagi suatu hari nanti, apa yang akan kau lakukan ?"

Sizhui terkejut, "Jangan berpikiran untuk melakukan hal yang aneh-aneh !"

"Aku hanya mengatakan bahwa itu 'seandainya'. Bukan berarti aku akan melakukannya, kahn ?"

Sizhui memeluk erat Jingyi, seakan tidak akan membiarkannya pergi, "Aku mungkin akan sangat merindukanmu. Seperti rindunya ayahku HanGuang Jun kepada senior Wei, seperti rindunya ayahmu.. pada ibumu."

Mereka berdua tersenyum, saling bertatap muka, dan mendekatkan bibir satu sama lain.

Slang....

Tiba-tiba sebilah pedang terhunus tepat diantara kedua bibir mereka.

"Hei ! Bisakah kalian ingat jika aku juga ada disini ?! Kalian sudah mengotori telingaku tadi. Jika sekarang kalian ingin berciuman tepat di depan mataku, aku akan memotong bibir kalian berdua !" Jin Ling pun mengancam.

Continue Reading

You'll Also Like

81.5K 5.7K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK 1YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ M...
490K 49.1K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
1.8M 18.5K 40
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING 🔞!!! Yg penasaran baca aja Ini Oneshoot atau Twoshoot ya INI HASIL PEMI...
1M 86.4K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...