Best Friend [[Vakum]] (Lan Si...

By iamajeztic

41.7K 4.4K 600

Fan Fiction Dari Novel "Mo Dao Zu Shi" atau "Grandmaster of Demonic Cultivation" Cerita asli dan karakter sep... More

Chapter 1 - Alasan
Chapter 2 - Alasan (2)
Chapter 3 - Alasan (3)
Chapter 4 - Alasan (4)
Chapter 5 - Alasan (5)
Chapter 6 - Perasaan
Chapter 7 - Perasaan (2)
Chapter 8 - Perasaan (3)
Chapter 9 - Perasaan (4)
Chapter 10 - Ayah
Chapter 11 - Ayah (2)
Chapter 12 - Ayah (3)
Chapter 13 - Nama
Chapter 14 - Selingkuh
Chapter 15 - Selingkuh (2)
Chapter 16 - Selingkuh (3)
Chapter 17 - Selingkuh (4)
Chapter 18 - Putus
Chapter 19 - Putus (2)
Chapter 21 - Layak
Chapter 22 - Layak (2)
Chapter 23 - Layak (3)
Chapter 24 - Penggoda
Chapter 25 - Penggoda (2)

Chapter 20 - Putus (3)

1.5K 162 44
By iamajeztic

"Jadi... apa maksudmu melakukan ini semua ?!" Sizhui mengcengkeram kerah Zizhen.

Zizhen, "Aku hanya ingin mengetahui perasaan Jingyi saja. Itu saja."

Jin Ling dan Sizhui saling menatap. Selain mereka berdua, orang yang tahu tentang hubungan Sizhui dan Jingyi hanya Lan Qiren, Lan Xichen, Lan Wangji, dan Wei Wuxian. Persyaratan dari Lan Qiren agar Sizhui dan Jingyi merahasiakan hubungan mereka memang sering membuat teman-teman junior mereka salah paham.

"Kau hanya ingin tahu itu ?" Sizhui menatap Zizhen tajam. Tidak yakin apakah Zizhen berkata jujur atau masih menyembunyikan sesuatu.

"Ya.. . aku hanya ingin tahu apakah dia benci pada hubungan asmara sesama laki-laki atau tidak. Aku hanya ingin tahu apakah aku punya kesempatan untuk mendapatkannya atau tidak." Zizhen memulai argumennya. "Bahkan jika dia membenci atau menolaknya, aku akan dengan dengan segera tidak mendekatinya lagi."

"Lalu, bagaimana menurutmu ?" Jin Ling masih bingung bagaimana bisa Jingyi diperebutkan oleh banyak sesama laki-laki.

Zizhen sumringah, "Aku rasa aku punya kesempatan."

"HAH ??!!" Jin Ling dan Sizhui melongo bersama-sama. Mereka memikirkan kemungkinan apakah benar Jingyi memberi kode hijau pada Zizhen untuk mendekatinya.

Zizhen menjawab dengan semangat, "Ya... kalian tahu, saat aku tinggal menginap di Yun Shen Buzhi Chu, Jingyi menolak untuk tidur sekamar denganku atau dengan junior lainnya. Bukankah itu artinya dia malu-malu jika saja aku mengintipnya mengganti pakaian ? Dia pasti mempunyai perasaan padaku sehingga dia merasa malu-malu begitu."

"Dan lagi, Jingyi mau untuk kuajak minum bersama di Kota Caiyi. Dan hanya kita berdua. Bukankan itu artinya dia juga ingin berduaan denganku ? Heh, bagaimana menurut kalian ?" Zizhen tersenyum lebar, berharap kedua temannya itu mendukung rencananya.

Jin Ling hanya mampu menepuk dahinya. Mengetahui bahwa ada banyak laki-laki cakap dan cerdas yang dibuat bodoh dan naif oleh pesona Jingyi, membuatnya merasa bahwa seakan-akan dunia ini akan segera kiamat.

Sizhui mengeram pelan. Ia tahu bahwa ia harus mengendalikan diriya. Ia juga sadar bahwa ia harus menjaga hubungannya dengan Jingyi tetap menjadi rahasia. Tapi melihat kesalahpahaman yang terjadi pada Zizhen, ia seakan tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut.

"Jadi kau ingin tahu apakah kau bisa bersama Jingyi atau tidak ?" Sizhui bertanya pelan dan tenang, tapi tangannya dengan kokoh mencengkeram erat kerah pakaian Zizhen.

Zizhen celingak-celinguk bingung dan tidak paham kenapa Sizhui terlihat sangat marah.

Sizhui kemudian mengambil satu tarikan nafas panjang, dan mulai berteriak sekeras-kerasnya di depan wajah Zizhen, "JINGYI ITU... MILIKKU !!!!"

Zizhen mematung bagaikan disambar petir, sedangkan Jin Ling menepuk dahinya bahkan lebih keras. Seakan-akan titik merah di dahinya itu akan melompat lepas. Melihat orang sekalem Sizhui sampai seperti itu demi Jingyi, dia menjadi semakin yakin bahwa dunia ini benar-benar tak lama lagi akan musnah.

Ketika kesadarannya mulai kembali Zizhen pun segera berlutut di depan Sizhui.

"Aaaa... Sizhui-xiong maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu. Jika aku tahu, aku pasti tidak akan melakukan semua ini. Maafkan aku." Zizhen berlutut dan memohon ampun. Air matanya hampir saja keluar. Ia merasa bahwa ia sedikit lagi melakukan kesalahan yang tidak terampuni. Mencuri kekasih sahabatnya sendiri.

Jin Ling mendengus mengejek, "jika dia bisa, dia pasti sudah menuliskan kata 'Milik Sizhui' di dahi Jingyi."

Zizhen menatap Jin Ling dengan bingung, "Eh.. Pimpinan Jin, kau sudah tahu tentang hubungan mereka ? Atau apakah hanya aku saja yang belum tahu dan membuat kesalahan bodoh seperti ini."

Jin Ling menepuk pundaknya dan menggeleng prihatin, "Kasihan kau Zizhen. Tapi setidaknya aku bukan lagi satu-satunya orang yang harus berada diantara mereka berdua."

Zizhen menatap keduanya. Berandai-andai dan terkagum dengan persahabatan mereka bertiga.

"Itu tidak penting lagi. Sekarang yang harus kita pikirkan adalah dimana Jingyi." Sizhui terlihat khawatir. Saking khawatirnya akal sehatnya hampir saja hilang. Ia bahkan sempat berpikir apa mungkin Jingyi diculik pria paruh baya dan menjualnya di kedai-kedai arak untuk melayani para pelanggan nakal.

"Kalian tidak perlu khawatir. Jingyi ada tidak kemana-mana. Dia aman."

Sebuah suara mengagetkan mereka bertiga. Suara kalem dan hangat itu sudah pasti milik Lan Xichen. Ayah angkat Jingyi dan pimpinan sekte Lan. Ketiganya pun langsung buru-buru menunduk memberi hormat.

Ouyang Zizhen, "Zewu Jun."

Jin Ling, "Pimpinan Lan."

Lan Sizhui, "Ayah mert... Zewu Jun."

Sambil menunduk, Zizhen dan Jin Ling melirik ke arah Sizhui. Seakan tak habis pikir dengan kalimat apa yang sebenarnya ingin di ucapkan Sizhui.

"Ekhem...." Zewu Jun berdehem mencairkan suasana. Wajah Sizhui mendadak semakin berwarna merah. "Kalian semua, tak perlu khawatir dengan Jingyi. Dia hanya sedang ingin pergi sendiri sebentar."

Mendengar nama Jingyi, Sizhui mendongakkan kepalanya, "Zewu Jun, apakah anda tahu dimana Jingyi ?"

"Sizhui, bahkan jika ia ingin bunuh diri sekalipun, ia pasti akan berpamitan denganku dulu." Lan Xichen menepuk pundak Sizhui. Berniat memberikan sedikit ketenangan.

Lan Xichen, "Tapi aku tak yakin Jingyi ingin bertemu dengan kalian bertiga. Terutama denganmu, Sizhui."

Sizhui menunduk lemas seakan semua harapannya sirna. Zizhen dan Jin Ling ikut menunduk karena berpikir ini mungkin kesalahan mereka juga.

Suasana diantara mereka bertiga benar-benar suram.

Lan Xichen menatap mereka bertiga sambil tersenyum kecil. Ia tidak tega melihat bagaimana keadaan orang-orang yang peduli dengan anak angkatnya itu.

"Baiklah... akan kuberitahu." Lan Xichen menyerah.

Sizhui, Jin Ling dan Zizhen langsung sumringah. Bibir mereka bertiga mendadak menggambarkan senyum yang sangat lebar. Terutama Sizhui.

"Aku tidak ikut, pimpinan Jin, Sizhui-xiong." Zizhen berkata mantap. "Setelah semua yang kulakukan, aku merasa terlalu malu untuk melihat wajahnya."

Zizhen dipenuhi oleh rasa bersalah.

Setelah mendengarnya dari Lan Xichen, Jin Ling dan Sizhui segera menuju ke rumah orang tua asli Jingyi. Letaknya berada di pinggiran Gusu. Berada dekat dengan sebuah bukit dan jauh dari pemukiman warga yang lain.

Ada sebuah alunan musik yang sedikit merdu menemani perjalanan mereka. Walaupun tidak terlalu sempurna, tapi alunan musik itu cukup membantu menghilangkan letih mereka. Tampaknya itu adalah lagu yang dinyanyikan petani atau pengembala hewan yang menemani peliharaannya di sawah mereka.

Setelah berjalan beberapa saat, mereka melihat sebuah rumah kecil di ujung jalan.

Rumah yang mereka tuju itu terlihat sederhana. Bahkan cenderung tidak terawat. Sejak berada dalam perawatan Lan Xichen, Jingyi memang hanpir tidak pernah kembali ke rumah lamanya. Ia memilih untuk berada di asrama bersama Sizhui, atau berada di Hanshi bersama Lan Xichen. Orang Tua aslinya pun tak ada disana. Ayahnya sedang mengembara mencari ibunya yang sekarang berada entah dimana.

Sizhui dan Jin Ling masuk ke dalam rumah itu. Hanya ada satu dipan kecil untuk tempat tidur dan satu lemari kayu kecil. Di atas dipan itu berserakan kertas yang jika dilihat berisi teks nada-nada lagu yang sering dimainkan di Gusu.

"Apa Jingyi diam-diam bisa memainkan guqin, Sizhui ?" Jin Ling bertanya pada Sizhui yang secara serius memperhatikan lagu-lagu itu.

"Setahu-ku sih, tidak. Tidak terlalu bagus."

"Atau jangan-jangan, dia sedang mempelajari Collection of Turmoil ?!" Jin Ling mendadak heboh. Ia takut karena termakan isu antara dirinya dan Sizhui, Jingyi menjadi depresi dan berniat mengambil jalan kegelapan.

Sizhui kembali melihat teks itu. Tidak ada yang aneh. "Tidak... tidak... ini hanyalah lagu biasa."

Krieett...

Pintu tua rumah itu terbuka. Jingyi masuk ke dalam dan terkaget-kaget melihat ada Sizhui dan Jin Ling berdua di dalam rumahnya. Ia mendadak berbalik dan berlari pergi.

"Jingyi !" Sizhui menarik tangannya. "Kenapa kau malah kabur ?"

Sizhui melihat Jingyi memegang sesuatu di tangannya... sebuah xiao. Jingyi pun segera menyembunyikan benda itu dibelakang punggungnya.

Jingyi, "Kenapa kau ada disini. Ohh... apakah kau ingin memberikanku undangan pernikahanmu dengan Jin...."

Tanpa menunggu Jingyi menyelesaikan kalimatnya, Sizhui langsung membenamkan bibirnya di bibir Jingyi.

Jingyi meronta dan melepaskan ciuman Sizhui itu.

"Apa yang kau lakukan ?!" Jingyi protes.

Sizhui, "Sudah lebih dari empat hari kita tidak bertemu. Aku merindukanmu, tahu !"

Sizhui mencoba menyosorkan bibirnya lagi, tapi kali ini telapak tangan Jingyi menghentikannya.

"Cukup, idiot !"

Sizhui, "Idiot ? Sejak kapan kau berani memanggil kekasihmu dengan sebutan 'idiot' ?"

"Kalau begitu, aku bisa memanggilmu begitu jika kita bukan kekasih lagi. Ya kahn ?" Jingyi berkilah. Membuat Sizhui semakin tak mampu mengontrol emosinya.

"Sejak kapan aku dan kau bukan kekasih lagi, Jingyi ?!"

Sizhui mencengkeram tangan Jingyi dengan sangat erat. Saking eratnya sampai Jingyi merasa sedikit kesakitan.

Jingyi melirik ke arah Jin Ling yang berdiri mematung tidak tahu harus berbuat apa.

"Kau bilang kau merindukanku ? Lihatlah, kau memiliki nyonya muda itu disana."

Sizhui terdiam. Tampaknya kata-kata tak akan mampu menyelesaikan masalahnya disini.

Ia menarik tangan Jingyi dan menyeretnya masuk ke dalam rumah itu. Melemparkannya ke dipan dan menahan kedua tangan Jingyi dengan tangannya sendiri. Sementara satu tangannya melepas ikat kepalanya dan mengikatkannya di mulut Jingyi. Membuat Jingyi tak bisa mengeluarkan suara apapun.

Jin Ling yang mengikuti mereka di belakang menjadi semakin serba salah.

"Kau dan aku bukan kekasih lagi ? Baiklah kalau begitu." Sizhui menatap mata Jingyi dengan sangat tajam.

Selama beberapa detik, Jingyi terlihat sedikit ketakutan.

Sizhui, "Jin Ling, tolong tutup rapat pintu itu dan jaga diluar untukku. Jangan biarkan siapapun masuk !"

Jin Ling ragu. Khawatir jika Sizhui akan menyakiti Jingyi, menyiksanya, atau malah membunuhnya.

"A...Apa yang akan kau lakukan ?"

Dengan suara datar Sizhui menjawab, "Aku akan... memperkosa dia."

Continue Reading

You'll Also Like

827K 87.4K 58
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
61.4K 12.4K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
68.2K 6.1K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
495K 5.3K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...