BLE MOU ✓

By Si_MiyuKi

268K 23K 711

((COMPLETED)) Werewolf series #2 Tentang kisah Alpha Davion, pada cerita My Heart (cor meum) bagian "Alpha's... More

Ble Mou
INTRODUCTION
THE WOLVES
[1] A Girl With Blue Hair
[2] A Man With His Sway
[3] Leah
[4] Strangeness
[5] White Wolf
[6] Punishment
[7] Run
[8] Resquer
[9] Injury
[10] Celin's Dream
[11] Blood Bond
[12] Afraid
[13] Comfortable
[14] Begin
[15] Hurt
[16] I'm fine
[17] New Members
[18] New Members 2
[19] Dream
[20] The Mysterious Victim
[21] Something
[22] Luna Elle
[23] Saturia Clan and A Forgotten Story
[24] The Mysterious Victim 2
[25] Fullmoon
[26] Fullmoon 2
[27] Alpha's Blood
[28] A Hidden One
[29] Whole Nine Yards
[30] The End and Beginning of Everything
[31] Who is She?
[32] Cross Your Finger
[33] Bent Out of Shape
[34] Davion's Wish
[36] Still Same
[37] To Unbosom
[38] Jealousy
[39] Protective
[40] Racked With Pain
[41] 65 Days Over
[42] A Tiny-Furry Creature
[43] Sunshine
[44] A Little Alpha
[45] A Man With Blue Hair (END)
DREAME/INNOVEL
The Twins
SEQUEL?
Lapak Baru

[35] Worried

3K 318 13
By Si_MiyuKi

Bingung mau ngomong apaan dah..

Langsung cuss aja!

.

.

.

.

Sudah tiga hari lamanya sejak kejadian Elle yang memohon pada Davion dan berakhir pria itu marah padanya. Sudah beberapa kali dia menanyakan pada orang-orang yang menurutnya mungkin mengetahui dimana Davion berada.

Ketika dia bertanya pada si kembar Ravel dan Celin, mereka berkata bahwa beberapa hari ini mereka juga belum bertemu dengan Davion, apalagi Ravel yang sepertinya memiliki urusan penting dengan pria itu.

Dia sudah bertanya dan bercerita juga pada kedua orangtuanya dan orangtua Davion dan mereka memberikan penjelasan yang sama padanya. Bahwa wajar saja Davion berlaku seperti itu. Davion memiliki sisi posesif yang besar untuk matenya, apalagi jika ada yang berani menyakitinya. Juga instingnya sebagai Alpha yang tidak suka jika ada seseorang yang melanggar di wilayahnya. Dan orang-orang yang Elle kasihani telah melakukan dua kesalahan yang membuat Davion pastinya tak akan terima dengan perbuatan mereka.

Regan juga telah ditanyainya. Sebenarnya dia ingin sekali terus mendesak pria itu karena saat pertama kali dia bertanya, Regan seperti akan menjawabnya. Tetapi niatnya terhenti entah karena apa. Seakan memang keadaan tak mendukungnya untuk bertemu dengan Davion dan meminta maaf, beberapa warrior dan omega yang berada di mansion ini juga tak pernah ada yang bisa menjawabnya.

Dua hari yang lalu, ketika Elle sedang duduk termenung di taman depan mansion, ia melihat pintu gerbang utama pack house terbuka dan rombongan yang baru saja kembali dari Cadmussion pack terlihat. Elle berharap diantara mereka Davion ada, namun harapannya pupus saat hingga orang terakhir masuk sosok yang dicarinya tak menunjukkan batang hidungnya.

Dia berjalan kembali ke kamar dengan lesu. Namun langkahnya terhenti saat niat lainnya terlintas di pikirannya. Dan beruntung saat itu dia berpapasan dengan seorang warrior yang berjaga.

"T-tunggu," panggilnya.

Lelaki itu berhenti karena merasa terpanggil. Dia menunduk padanya dan bertanya, "Ada apa, Luna? Apa Anda membutuhkan sesuatu?"

"Mm.. tidak. Sebenarnya aku hanya ingin bertanya," ucapnya ragu. Lelaki di depannya masih diam menunggu.

"Apa.. apa kau tahu dimana Alpha Davion menempatkan keluarga angkatku?"

"Maaf, Luna. Kami tidak diperkenankan untuk memberitahukannya pada Anda," jawabnya. Setelah itu lelaki itu menunduk lagi padanya dan berniat untuk pergi.

"Tunggu sebentar. Apa Alpha Davion yang memerintahkannya?" cegahnya.

Lelaki itu mengangguk singkat. "Dan Alpha tidak ingin kami melanggar perintahnya, Luna." Setelah itu si lelaki benar-benar berlalu dari hadapannya.

Elle menghembuskan napasnya. Di mansion seluas ini tidak mungkin dia mengeceknya satu persatu untuk mencari dimana keluarga angkatnya berada. Dia melangkahkan kakinya keluar dari mansion ke halaman depan.

Ketika matanya menangkap Regan yang sedang berjalan terburu-buru diikuti oleh dua orang lelaki lainnya, membuat rasa penasaran Elle muncul kembali. Awalnya dia berniat untuk mencegat Regan dan bertanya dimana Davion, tetapi saat telinganya yang tak sengaja menangkap pembicaraan mereka, Elle memutuskan untuk mengikutinya. Dia tidak salah dengar, bahwa mereka bertiga sedang membahas sesuatu yang berkaitan dengan keluarga angkatnya.

Elle memgikuti mereka dari jarak yang cukup jauh karena dirinya tahu bahwa para werewolf pastilah sangat peka. Baru saja dia memikirkan itu, Regan dan kedua lelaki tersebut menghentikan langkah mereka. Elle segera menyembunyikan dirinya di balik tembok. Berusaha untuk tidak bersuara.

Gadis itu hampir saja berteriak saat dia berniat untuk mengintip, yang didapatinya malah keberadaan Regan yang sudah di samping tempat persembunyiannya.

"Apa Luna memerlukan sesuatu hingga membuntuti kami?" tanyanya langsung.

"A-aku, hanya ingin tahu dimana Davion menempatkan keluarga angkatku," akunya.

Regan menggeleng padanya. "Sebaiknya Anda tidak perlu tahu. Alpha meminta kami untuk tidak memberitahukannya pada Anda." Jawaban yang hampir sama dengan yang diucapkan warrior tadi membuat Elle hampir putus asa.

"Tapi kenapa aku tidak diperbolehkan melihat mereka? Apa kalian melakukan seuatu? Menyiksa mereka?"

"Kalaupun begitu mereka pantas mendapatkannya sebagai hukuman," sinisnya.

"Tapi Davion sudah berjanji padaku untuk tidak melakukannya."

"Alpha memang tidak melakukannya, tugas itu dialihkan pada saya dan mereka," jawab Regan seraya menunjuk pada kedua lelaki yang bersamanya tadi.

"Dan sebaiknya Anda kembali untuk tidak mengikuti kami," lanjutnya.

Gadis itu menggeleng pelan.

"Kau tidak mau memberitahukanku dimana Alphamu itu berada. Dan sekarang aku meminta untuk mengetahui dimana keluarga angkatku berada. Kumohon, aku ingin melihat mereka," pintanya.

"Aku berjanji hanya mengunjungi mereka dan kalian bisa mengawasi."

Awalnya Regan ragu untuk mengabulkannya. Apalagi kedua lelaki yang bersamanya disana memindlink padanya tentang apa yang akan dilakukannya. Regan dibantu oleh dua orang warrior senior itu ditugaskan untuk menyelesaikan hukuman bagi keluarga angkat luna mereka. Dia juga ditugaskan oleh Alphanya itu untuk mengawasi Sang luna selagi Davion tak berada disini.

"Baiklah, Anda saya perbolehkan untuk melihat mereka. Hanya melihat dan setelah itu Anda harus kembali atau Alpha akan mengetahui ini," jelasnya. Elle mengangguk dengan semangat.

"Kalau begitu ikut kami. Mereka ada di penjara bawah tanah."

Elle dan ketiga lelaki tersebut melanjutkan perjalanan menuju penjara bawah tanah. Penjara tersebut memiliki penerangan yang minim. Lorong-lorongnya terlihat banyak dan gelap. Semakin jauh mereka berjalan, maka semakin gelap dan pengap udaranya. Elle mengernyit saat mencium bau anyir.

Sampai Regan berhenti di sel dimana keluarga angkatnya berada, sedangkan kedua lelaki yang bersama Regan tadi berdiri cukup jauh dari mereka berdua. Ketiganya terpisah di sel yang berbeda meski berjejeran. Keadaan mereka terlihat tak berdaya, dengan pakaian kotor dan robek. Hatinya mencelos saat melihat keadaan mereka, apa ini setimpal dengan perbuatan yang mereka lakukan padanya? Tapi ia berpendapat bahwa ini sudah terlalu kejam.

"Kau?"

Elle tersadar dari lamunannya saat suara lirih tertangkap indera pendengarnya. Dia menoleh pada Monica, ibu angkatnya, yang bersandar pada jeruji besi.

Awalnya Elle melihat kilat kebencian di mata Monica. Namun setelahnya kilat itu meredup, digantikan oleh sorot sayu dan prihatin. Wanita itu perlahan berdiri sambil tangannya berpegangan pada jeruji.

"Maafkan kami," ujarnya dengan suara lirih.

Elle berjalan mendekat pada wanita itu. Apa wanita itu sekarang menyesal karena perbuatannya dahulu? Pikirnya.

"Ibu," bisik Elle. Wanita di depannya mengangguk seraya tersenyum kecil. Tangannya terentang padanya dengan gemetar.

Sampai di dekat jeruji besi, Elle bisa melihat dengan jelas keadaan Monica. Wajahnya yang dulu mulus kini terdapat beberapa lebam dan sayatan.

"Tolong bebaskan kami, sayang," mohonnya.

Elle menatapnya dengan putus asa. "Maaf bu, aku sudah mencobanya," jawabnya. Ia menggeleng pelan.

Ia tak mengira bahwa kilat kebencian itu muncul lagi di kedua netra Monica. Karena di detik berikutnya tangan wanita itu terjulur dan menarik rambutnya. Lalu membenturkan kepalanya ke jeruji besi dengan amat keras. Belum selesai, Monica menarik rambut Elle hingga kepala gadis itu ikut terseret ke bawah. Menyisakan cairan merah kental di sepanjang jeruji besi yang dilewati kepalanya.

Regan dan kedua lelaki tadi dengan kilat membuka pintu besi dan menyeret wanita itu menjauh darinya. Melihat Monica yang malah mencekik leher Elle dari dalam sel hingga gadis itu semakin merintih kesakitan.

Monica berteriak ketika kedua pria tadi menyeretnya ke tengah sel, kemudian langsung memukulnya hingga tak sadarkan diri. Regan langsung membawa tubuh lunanya keluar dari penjara bawah tanah menuju rumah sakit pack secepat mungkin. Banyak omega maupun warrior yang begitu khawatir ketika melihat Regan berlari dengan tubuh luna mereka yang telah bersimbah darah di gendongannya.

Regan juga memindlink Davion yang sedang berada dalam tempat dirinya menyendiri saat bulan purnama datang. Tiga hari yang lalu Davion memang berniat untuk menjelaskan pada Elle mengenai bulan purnama yang akan datang, namun masalah tentang keluarga angkat lunanya itulah yang membuat Davion marah dan mengurungkan niatnya.

Bulan purnama telah datang kemarin dan hingga saat ini Davion masih berada di tempat itu. Sedangkan dirinya memang telah melakukan ritual pada malam bulan purnama bersama pasangannya, maka telah berkuranglah heat-nya. Meskipun pada malam harinya dia pasti merasakannya dan melakukannya lagi bersama pasangannya. Davion, yang belum melakukan ritual itu dengan lunanya, harus terus berada di tempat itu hingga setidaknya bulan purnama telah terlewati tiga hari lamanya. Itu berarti setidaknya satu hari lagi Davion baru bisa keluar. Tapi bagaimana jika keadaan luanya seperti sekarang ini. Jika Alphanya memaksa untuk melawan heat itu maka akan sangat berisiko.

Dia sedang menunggu di depan ruangan dimana lunanya sedang ditangani oleh dokter pack. Dan ketika dia melihat Davion berjalan ke arahnya Regan segera berdiri. Namun tubuhnya terjatuh ke lantai saat satu pukulan keras mendarat di pelipisnya. Lengannya ditarik dengan kencang oleh Davion.

"Aku memerintahkanmu untuk menjaga lunaku," desisnya. Geramannya terdengar di setiap tarikan napas lelaki itu. Apalagi ketika kedua matanya menangkap jejak darah matenya di pakaian Regan.

Regan masih tetap diam, karena dia mengaku bahwa ini adalah kesalahannya. Seharusnya dia mencegah lunanya untuk mendekati wanita itu dan tak mempercayainya. Dia juga sempat mengabaikan insting dari serigalanya bahwa wanita itu bisa saja menipu Elle agar mereka dibebaskan.

Davion melepaskan betanya dengan kasar, setelahnya memukul tembok yang berada di dekat mereka hingga retak sambil meraung marah.

"Saya akan menerima hukuman atas kelalaian saya, Alpha," lirih Regan yang masih terduduk di lantai sambil menunduk.

Davion menghela napas beratnya, dan baru saja ia akan memjawab Regan, pintu ruangan terbuka dan seorang dokter keluar. Regan berdiri dari duduknya dan ikut menatap sang dokter.

"Bagaimana?"

Dokter tersebut menunduk sekilas padanya, lalu menjawab, "Benturannya cukup keras, tapi beruntung tidak sampai mengakibatkan luka maupun pendarahan di dalam. Luna akan sadar mungkin beberapa jam lagi. Saya minta setelah Luna siuman Anda segera memanggil saya," jelasnya.

Davion mengangguk paham. Dokter tersebut pun pamit untuk berlalu dari sana. Ia akan memasuki ruangan tersebut, namun langkahnya terhenti dan dia berbalik untuk menghampiri Regan.

"Terimakasih sudah berusaha untuk menjaganya." Regan sontak saja mengangkat pandangannya karena tak menyangka bahwa Alphanya akan berkata seperti tadi.

"Tapi―"

Davion tersenyum tipis. "Itu bukan sepenuhnya salahmu. Aku hanya terlalu kalut tadi." Setelahnya Davion kembali berbalik menuju ruangan dimana matenya berada setelah menepuk pundak betanya. Dan meninggalkan Regan yang masih terdiam di pijakannya.

***
TBC.

Flat...flat...flaaat💨

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 141K 74
(SUDAH TERBIT) "Sebagai budak, kau harus lakukan apapun perintahku jadi cepat lepas pakaianmu itu, tentunya kau tidak tuli bukan?" mata gadis itu men...
3.7M 445K 67
Eros telah bertunangan dengan Putri Orlaith, namun juga menjalin hubungan dengan adik dari Putri Orlaith yang bernama Putri Alice. Eros terperdaya o...
561K 42K 40
Lalita seorang werewolf tangguh yang di anugrahi serigala putih dalam legenda yang akan menyelamatkan dunia dari kehancuran. Beban berat yang ia paks...
1.5M 227K 44
Aquaplaning terjadi begitu cepat sehingga Electra tidak sadar dan salah melakukan antisipasi. Kendaraan yang dilajukan Electra hingga berputar arah d...