Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️

By byyeblue

932K 91.8K 12K

Apa jadinya jika kita tinggal satu rumah dan sudah terikat janji suci dengan musuh kita sendiri? ___ Gua, Kim... More

00
Prolog
1. Kesel
2. Perjodohan
3. Terpaksa
4. Ribut terus
5. First kiss
6. Insiden
7. Berdua
8. Kejadian
9. Jujur
10. Bioskop
11. Yugyeom
12. Cemburu?
13. Selalu salah
14. Pernikahan
15. Mantan
16. Baikan
17. Bingung
18. Truth or Dare
19. Secret admirer
20. Aneh
21. Perasaan
22. Galau
23. Sakit
24. Ulangan
25. Terciduk
26. Suka
27. Selesai Ulangan
28. Bukan Siapa siapa
29. Ulang Tahun
30. Rencana
31. Modus
32. Tamu
33. Anak Kecil
34. Murid Baru
35. PMS
36. UKS
37. Tugas
38. Demam
39. Ricuh
40. Promise
41. Heartbreak
42. Kecewa
43. I'm sorry
44. Rencana (2)
45. Buket Mawar
47. Kumpul Bareng
Epilog : Small Family
Bonus Chapter : Destiny
From Author To Readers
Bukan update, promosi doang
Boleh minta saran?

46. Kelulusan

11.4K 1.2K 215
By byyeblue

Seiring berjalannya waktu tanpa gua sadari hari ini adalah hari yang dinanti nanti oleh anak kelas 12. Yup! Hari kelulusan.

Untuk merayakan kelulusan mereka, hari ini sekolah gua ngadain acara perpisahan untuk anak kelas 12. Sekarang gua lagi berada di grab-car otw menuju sekolah gua, di tangan gua udah ada 2 buket bunga untuk taeyong dan kakak gua pastinya.

Gua emang nggak berangkat berdua sama taeyong, gua yang suruh dia pergi duluan takutnya kalau dia nungguin gua dia bisa telat.

Ketika gua sudah sampai di sekolah, gua langsung turun dari grab-car dan berjalan ke aula sekolah gua.

Hari ini semua murid diijinin berpakain bebas pastinya dan sekarang gua pakai dress putih selutut sama heels yang tingginya cuma 3 cm doang.

Pas gua sudah sampai di aula sekolah semua anak kelas 12 udah pada ramai dan udah semuanya duduk di kuris yang sudah di sediakan. Sedangkan anak kelas 11 dan 10 berdiri di belakang. Acaranya memang udah mulai mungkin dari 1 jam yang lalu

Sebenarnya kepala sekolah ngijinin kelas 11 dan 10 libur, gua liat juga hari ini kelas 11 dan 10 yang datang lumayan dikit. Jujur aja kalau sekarang bukan taeyong dan kakak gua yang lulus gua nggak bakal datang dan lebih milih rebahan di rumah.

Sekarang kepala sekolah gua yaitu pak suho lagi berpidato gitu didepan. Setelah pidatonya selesai Pak suho langsung manggil ketua osis untuk menyampaikan pesan dan kesan gituh.

Gua lita taeyong berdiri dari kursinya lalu jalan keatas panggung. Dia mulai bicara gituh tentang kesan dia selama menjadi ketua osis, terus pesan dia untuk kedepannya bakalan gimana.

Pas gua liat taeyong ngomong didepan kayak gitu gua jadi kagum, dia keren banget, gua pengen teriak manggil dia, tapi ga mungkin gua seberani itu.

Pas gua lagi asik asiknya mandangin taeyong dari kejauhan tiba tiba ada yang nyentuh pundak gua, refleks gua langsung menoleh.

"Heh sumpah. Gua pikir siapa" kata gua sambil mengelus dada pelan. Ternyata itu somi

"Ngagetin ya? Maaf" kata somi sambil tersenyum.

"Ngapain lo kesini? Gua pikir lo nggak bakal dateng" kata gua yang kembali lagi fokus menatap taeyong

"Ya terserah gua dong. Gua mau nyampaiin perpisahan buat mereka" kata somi, dia sejajarin badannya berdiri di samping gua lalu merangkul pundak gua.

"Lo mau tau sesuatu nggak?" Kata dia yang berbicara dekat telinga gua

"Apa?" Tanya gua, gua tetap fokus aja liat kedepan.

"Si mark putus sama yeri" kata somi, gua yang tadinya fokus kedepan langsung menoleh dan menatap somi dengan tatapan nggak percaya.

"Hah? Apa?" Tanya gua lagi, mungkin aja tadi gua salah denger.

"Mark putus sama yeri" kata dia yang mengulangi perkataanya sambil tersenyum.

"Serius lo?!"

Dia menganggukan kepala sambil senyum nahan ketawa gitu "tadi gua ketoilet kan, nah pas gua mau ketoilet gua nggak sengaja tuh ngeliat mereka bertengkar terus mark teriak ngajak yeri putus gitu" jelas dia.

"Eh anjir, baru sebulan loh" kata gua

"Hubungan yang di bangun dari perselingkuhan itu tidak akan bertahan lama, somi 2k20" kata dia sambil tersenyum bangga.

"Pasti lo doain mereka" tuduh gua

"Oiya jelas. Siapa suruh dia selingkuh anjeng! Makan tuh karma! Putus kan lo akhirnya sama yeri" kata somi smabil ngomel ngomel.

Gua cuma bisa ketawa pelan aja ngeliat somi ngomel ngomel

"Lo marah marah kayak gini tapi tetep suka kan" kata gua

"Gua cewek yang sulit move on lo tau kan. Ya walaupun gua cuma sebentar pacaran sama mark, buat lupain mark sulit banget apalagi si mark roman—"

"Iya gua romantis orangnya, makasih" tiba tiba aja mark muncul, entah dari mana. Seketika gua sama somi langsung kaget dan panik.

"A-apa sih!" Kata somi

"Lo berdua lagi gibahin gua kan? Ngaku" kata dia sambil nunjuk kita berdua

"Apa sih! Ge'er banget jadi human. Bukan mark lo ye, di sekolah ini banyak yang namanya mark, itu temen jinyoung mark juga namanya" kata somi yang mencoba untuk menghindar.

"Gua tau lo bohong. Sini ikut gua" kata mark yang tiba tiba aja langsung narik tangan somi.

"Eh! Apa sih woy! Lepas. Mau bawa gua kemana?!" Protes somi

"Ke pelaminan. Bacot banget sih lo jadi cewek. Yoona gua bawa bentar" kata mark yang minta ijin ke gua

"Iya" jawab gua singkat

"Ih! Yoona ah!"

Si mark langsung narik tangan somi untuk keluar dari aula, entah mark ngajak somi kemana.

Terdengar suara tepuk tangan dan itu membuat gua sedikit kaget lalu ngalihin pandangan gua ke atas panggung lagi dan ternyata taeyong udah selesai bicaranya. Ih! Gara gara itu dua bocah gua ga taukan apa aja yang di bilang taeyong tadi.

Acara ini berlanjut kesesi berikutnya, semua anak kelas 12 berdiri dan maju satu persatu kedepan untuk di berikan kalung medali sama surat tanda kelulusan gitu.

Setelah sekian lama akhirnya acara kelulusan selesai dan acara selanjutnya adalah acara bebas.

Gua liat anak kelas 12 udah pada mencar gituh untuk foto sama temen temennya. Gua mulai jalan masuk kedalam kerumunan untuk mencari keberadaan taeyong dan kakak gua.

Sekarang ramai, jadi sulit banget cari keberadaan mereka.

Tiba tiba ada yang nyentuh bahu gua "nyariin aku?". Gua langsung berbalik badan dan udah ngeliat taeyong dengan senyum lebarnya.

"Congratulations" kata gua sambil menyodorkan buket bunga kearah taeyong, dia mengambil buket bunga itu lalu memeluk gua di tengah tengah keramaian.

"Ih yong nanti diliatin" kata gua.

"Yaudah sih nggak apa apa supaya mereka tau kamu milik aku" jawab dia santai.

"Udah ah" kata gua yang langsung ngelepasin pelukannya.

"Mana kak lucas?" Tanya gua ke taeyong.

"Tuh di pojok" tunjuk taeyong, gua langsung ngeliat kearah yang taeyong tunjuk dan gua liat disana ada kak lucas sama gengnya.

"Ayo kesana" kata gua yang langsung menarik tangan taeyong untuk pergi kearah mereka.

"Kakak!" Panggil gua, mereka semua langsung noleh kearah gua.

Gua berjalan mendekat kearah kak lucas terus gua peluk "cie yang lulus, nanti kuliah cari pacar" kata gua sambil meluk erat kakak gua

"Heh! Gua udah punya ye" ucap kak lucas

Gua langsung ngelepasin pelukannya terus menatap kak lucas bingung "hah? Punya apa? Pacar?"

Kak lucas cuma senyum senyum doang dan kak jaehyun sama kak johnny kayak nahan ketawa gitu.

"Punya dunia berdua sih lo sama si taeyong, nggak tau kabar kakak lo sendiri kan jadinya" sahut kak yuta

"Heh! Punya pacar lo! Serius?!"

"Iya" jawab dia

"Siapa! Nggak ngasih tau gua, lo ah!" Kata gua sambil mukul dia pelan pakek buket bunga yang gua bawa.

"Lucas"

Kita semua menoleh kesumber suara karena ada yang manggil kak lucas, yang manggil kakak gua itu cewek dan gua nggak kenal itu cewek, kayaknya cewek itu bukan satu sekolah sama kita, wajahnya asing. Dia berjalan kearah kak lucas terus kak lucas ngerangkul bahu cewek itu.

"Kenalin. Ini yuqi my lady" kata kakak gua

"Gua yuqi" kata dia yang langsung menyodorkan tangan kearah gua

"Gua yoona adiknya kak lucas" kata gua yang langsung salaman.

"Percaya kan lo sekarang?" Ucap kak lucas sambil senyum bangga ke arah gua

"Nggak bilang bilang lo. Eh btw nih buketnya" kata gua yang langsung ngasih buket ke kak lucas.

"Thanks"

"Kak yuta, kak jaehyun, kak johnny" panggil gua

Mereka bertiga langsung noleh.

"Iya gua tau sekarang kita baru lulus, udah nggak perlu ngucapin selamat" kata kak jaehyun yang udah ke ge'eran

"Dih! Gua cuma mau bilang. Kapan kalian bertiga nyusul kita" kata gua yang langsung ketawa dan lucas sama taeyong juga ketawa

"Eh anjir ye lo, dah lah mending gua cari mark" kata kak yuta yang langsung pergi

Kak jaehyun dan kak johnny saling bertatap tatapan terus mereka berdua salung berpelukan "kapan kita laku john?" "Nggak ada yang mau sama kita"

Sad boy.

"Yoona" panggil taeyong, gua langsung menoleh "kenapa?" Tanya gua.

"Mau nggak jalan jalan bentar keliling sekolah?" tanya dia.

"Oh yaudah" jawab gua.

"Gua jalan jalan sebentar ya" kata taeyong yang minta ijin.

Kita berdua berjalan keluar aula, dan jalan menusuri koridor.

"Mau kemana?" Tanya gua

"Jalan jalan" jawab dia

"Ya maksud aku kemana?"

"Keliling" jawab dia santai

Gua mengerutkan kening lalu menatap dia bingung "untuk apa?" Tanya gua lagi

"Aku udah lulus jadinya aku nggak bisa liat sekolah ini lagi untuk kedepannya" jawab dia

"Oh" jawab gua singkat

"Aku juga mau flashback sebentar" kata dia sambil tersenyum terus natap gua

"Hah?" Gua bingung lagi

Taeyong langsung menarik tangan gua lalu mengajak gua ke lapangan upacara, kita berhenti di tengah lapangan itu.

"Mau ngapain?"

"Kamu inget sesuatu nggak? Disini" kata dia

Gua terdiam dan berfikir sebentar.

"Kamu lupa?" Tanya dia sambil sedikit ketawa

"Aku inget! Ah malah di ingetin. Gara gara kamu ya aku di hukum disini. Malu tau" kata gua yang baru inget kejadian satu tahun yang lalu. Awal mula gua benci taeyong

"Tapi kamu lucu waktu itu" jawab dia sambil tertawa

"Disitu. Ditempat itu aku minta tanda tangan, tapi kamu ga kasih" kata gua sambil menunjuk pohon besar yang nggak jauh dari lapangan upacara

Dia cuma tertawa pelan lalu mengacak ngacak rambut gua.

Kita berpindah tempat lagi dan kita pergi ke gudang.

"Kamu kenapa sih dulu suka banget terlambat?" Tanya dia

Pas gua masuk kedalam gudang gua jadi inget gitu, masa masa gua dihukum sama taeyong gara gara terlambat, dia suruh gua bersihin gudang.

"Aku emang sulit di bangunin gitu, aku juga sering bergadang" jawab gua

"Sekarang kok nggak?"

"Aku kan udah nikah sama kamu, kata mama kalau aku udah nikah aku harus bangun pagi, harus buatin sarapan untuk suami. Gitu"

"Gemes" kata dia yang langsung mencubit gemes pipi gua.

Kita berpindah tempat lagi. Gua sama taeyong berjalan ke lapangan basket.

Taeyong mengambil bola yang kebetulan lagi nganggur di samping ring terus memasukannya kedalam ring.

"Kamu di tembak hyunjin di sini" kata dia

Gua langsung menatap dia kaget "dari mana kamu tau?!" Tanya gua yang bener bener penasaran. Ini bocah kenapa bisa tau kak hyujin nembak gua di lapangan basket.

Dia berjalan mengambil bolanya terus mendriblingnya dengan satu tangan.

"Aku tau. Aku suka sama kamu dari pertama kali aku liat" kata dia, perkataanya taeyong itu bener bener buat gua nggak percaya.

"Hah?"

"Pertama kali liat. Kamu itu lucu banget kalau lagi marah atau lagi ketawa. Kamu juga beda sama cewek yang lain kalau cewek lain mereka duluan yang deketin aku, kalau kamu beda." Jelas taeyong

"Tapi menurut aku, dulu kamu kayak benci banget sama aku, kamu terus kaya nyari kesalahn aku, kamu juga sering hukum aku"

"Itu cara lain aku supaya bisa deket sama kamu. Aku diam diam merhatiin kamu juga. Makanya aku tau kalau kamu ditembak hyunjin di disini, lagian banyak juga yang liat, nggak cuma aku doang" kata dia

Gua terdiam lagi karena mendenger pengakuan dari taeyong. Jadi dari dulu dia suka sama gua?

"Yoona" panggil taeyong

Gua langsung menoleh "apa?"

"Coba kamu masukin bola basketnya ke ring" kata taeyong yang langsung ngelempar bolannya kearah gua. Gua menangkap bolanya lalu menatap bola basket itu sebentar.

"Masuk aku cium" kata dia

Gua tersenyum tipis "yaudah aku sengaja buat nggak masuk nih"

"Nggak masuk kamu cium aku" kata dia

"Dih! Kamunya yang keenakan" protes gua

"Buruan lempar bolanya"

"Aku nggak bisa"

"Aku kan udah pernah ngajarin" kata dia

"Aku lupa" kata gua

Dia berjalan kearah gua lalu berhenti di belakang gua, dia mendekatkna badannya ke gua dan ini benar benar nempel, dia langsung menyentuh bolanya yang otomatis nyentuh tangan gua juga. Duh flashback kan.

"Fokus sama bolanya. Terus lempar aja" kata dia sambil berbisik di telinga gua.

Gua langsung aja ikutin printah dia, gua melempar bolanya yang dibantu sama taeyong juga, dan bolanya masuk.

Taeyong meraih dagu gua sehingga gua menoleh kesamping, tanpa aba aba taeyong langsung mencium bibir gua.

"Taeyong ini masih disekolah" kata gua yang langsung menjauhkan badan gua dari taeyong

Taeyong melihat kearah sekitar lalu melirik gua lagi "sepi" jawab dia dengan santainya.

"Udah ah lanjut" kata gua yang mulai salah tingkah, gua lanjut berjalan mendahului taeyong.

Tujuan tempat terakhir kita adalah ruangan ketua osis. Ruangan taeyong ah! Enggak!, Mantan ruangan taeyong.

Gua sama taeyong langsung masuk kedalam, dulu tempat ini yang sering gua masuki, tempat ini juga yang jadi saksi bisu pertengkaran antara gua sama taeyong. Dan pastinya setelah taeyong lulus tempat ini nggak bisa gua masukin lagi tanpa seijin ketua osis baru atau kecuali gua dihukum.

Entah kenapa gua sedih.

"Jangan nakal kalau ga ada aku nanti" kata taeyong

Gua melirik taeyong "jangan ngomong gitu ih nanti aku nangis" kata gua yang mencoba menahan air mata gua supaya ga turun tapi semakin gua tahan semakin nggak kuat "ih tuh kan nangis jadinya". Air mata gua langsung turun.

Taeyong langsung meluk gua terus ngebelai rambut gua "jangan nangis dong. Aku nggak suka liat kamu nangis, kan aku cuma nggak ketemu kamu disekolah aja, dirumah, aku masih ada" kata dia

"Ih tapi.. kan itu beda" gua merengek

"Sama aja yoona"

"Nggak. Aku sekolah nggak ada kamu sepi rasanya" gua tetep aja nangis. Gua sedih banget.

"Lagi satu tahun kok, kamu naik kelas 12 rasanya waktu cepet berjalan, pasti nanti kamu nggak kerasa tiba tiba udah lulus aja. Udah berhenti nangisnya" kata taeyong yang mengusap air mata gua.

Entah gimana rasanya gua sekolah tanpa taeyong. Pasti kayak ada yang kurang.

"Kamu nggak ada aku jangan buat yang nggak nggak ya, cukup aku aja ketua osis yang kamu susahin, kamu jangan nyusahin renjun dia ketua osis yang baru" kata taeyong

Renjun? Huang renjung? Gua tau dia, kalau nggak salah dia teman mark dari kelas sebelah.

Gua cuma ngangguk doang.

"Kalau ada yang goda kamu bilang langsung, aku takut"

"Ih! Malah aku yang takut kamu di goda sama mahasiswi di kampus, pasti mereka cantik cantik"

"Ya nggak lah, aku udah punya kamu" kata dia sambil tersenyum

Cup!

Taeyong mencium sekilas bibir gua lalu menangkup pipi gua "Udah jangan nangis."

Gua sama taeyong berpelukan lagi. Semoga aja gua bener bener bisa ngejalaninnya, ya gua lebay, gua nggak bisa jauh dari taeyong sekarang. Gini aja gua udah sedih

Continue Reading

You'll Also Like

83.1K 6.8K 15
Gimana ya rasanya dijodohin sama musuh sendiri?!??!??!! Start: 24 Agustus 2020 Fin:15 September 2020
435K 44.4K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
64.5K 4K 29
berawal dari perjodohan tanpa penolakan dari kedua belah pihak, sampe' jadi pasutri muda yang suka bikin ngiri manusia laen idup sama Rey tuh..gima...
1M 82.6K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...