Ketua OSIS ||Lee Taeyong ✔️

By byyeblue

932K 91.8K 12K

Apa jadinya jika kita tinggal satu rumah dan sudah terikat janji suci dengan musuh kita sendiri? ___ Gua, Kim... More

00
Prolog
1. Kesel
2. Perjodohan
3. Terpaksa
4. Ribut terus
5. First kiss
6. Insiden
7. Berdua
8. Kejadian
9. Jujur
10. Bioskop
11. Yugyeom
12. Cemburu?
13. Selalu salah
14. Pernikahan
15. Mantan
16. Baikan
17. Bingung
18. Truth or Dare
19. Secret admirer
20. Aneh
21. Perasaan
22. Galau
23. Sakit
24. Ulangan
25. Terciduk
26. Suka
27. Selesai Ulangan
28. Bukan Siapa siapa
29. Ulang Tahun
30. Rencana
31. Modus
32. Tamu
33. Anak Kecil
34. Murid Baru
35. PMS
36. UKS
37. Tugas
38. Demam
39. Ricuh
40. Promise
41. Heartbreak
42. Kecewa
44. Rencana (2)
45. Buket Mawar
46. Kelulusan
47. Kumpul Bareng
Epilog : Small Family
Bonus Chapter : Destiny
From Author To Readers
Bukan update, promosi doang
Boleh minta saran?

43. I'm sorry

10.6K 1.2K 462
By byyeblue

Author's pov

Hyunjin dan suyun saling melirik satu sama lain, mereka berdua tersenyum miring merasa bangga ketika melihat pasangan itu meninggalkan mereka.

"Ck. Yoona tolol banget" decak suyun sambil melipat kedua tangannya didepan dada lalu menghempas rambutnya kebelakang.

"Jangan ngatain yoona tolol. Gua nggak terima" sahut hyunjin yang menatap suyun dengan ekspresi yang datar.

Suyun hanya memutar bola matanya malas.

"Kenapa lo nggak cium aja sih, sosor aja langsung" kata hyunjin sambil menyenggol bahu suyun

"Gila lo! Yang ada gua malah di benci taeyong" kata suyun dengan nada yang mulai meninggi

"Apa gua bisa ya dapetin si taeyong" sambung suyun

"Maybe, tunggu mereka putus aja, lo dapet taeyong gua dapet yoona. Kita udah berhasil" kata hyunjin dengan bangganya

"Tapi lo sadar Nggak sih?" Kata suyun sambil menatap hyunjin dengan tatapan bingung

"Sadar apa?" Tanya hyunjin

"Di jari manis mereka ada cincin" jawab suyun

"Masa? Cuma cincin couple kali" jawab hyunjin

Suyun mengerutkan keningnya lalu mengusap dagunya terlihat sedang berfikir keras

"Apa jangan jangan.." perkataan suyun berhenti

"Apa sih bego! Pikiran lo aneh aneh. Banyak pasangan alay diluar sana yang pakai barang couple, salah satunya mereka" kata hyunjin

"Iya sih. Kalau besok gua pacaran sama taeyong gua mau pakek gelang couple ah" kata suyun yang sudah berandai andai.

"Alay lo. PD banget lo bakalan bisa dapetin taeyong" kata hyunjin sambil menempeleng kepala suyun pelan.

"Ya harus lah. Hubungan mereka udah di ujung tanduk gituh"

"Sabar dulu, mereka belum sah putus. Lo harus tambah deket lagi sama taeyong gua masih punya banyak rencana. Bakalan seru nih hahaha" kata hyunjin sambil tertawa dan suyun hanya terkekeh pelan.

Kring!
Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Mereka berhenti tertawa lalu menatap satu sama lain.

"Ayo kekelas" ajak hyunjin

Suyun mengangguk pelan, mereka berdua berbalik badan secara bersamaan hendak pergi kekelas mereka yang kebetulan jalannya satu arah, ketika mereka berbalik badan suyun tersentak kaget begitupun dengan hyunjin, ternyata dari tadi yang berdiri disana bukan cuma mereka berdua saja tapi ada satu orang lagi.

"Siapa lo!" Kata hyunjin dengan nada sedikit membentak

Suyun mulai panik dan tiba tiba keringat dingin membasahi wajahnya.

"D-doyoung" kata suyun yang sudah gugup bukan main.

Gimana dia nggak gugup. Sekarang doyoung lagi menatap dua orang didepannya dengan tatapan datar khasnya.

"Hah siapa?" Tatap hyunjin yang ternyata tidak mendenger ucapan suyun tadi.

Doyoung langsung berbalik badan lalu pergi tanpa berkata apapun.

"Fuck! Pasti dia denger semua" kata suyun yang panik

"Ngapain lo masih diem! Kejar lah bego!" Kata hyunjin yang mendrong pelan badan suyun menyuruhnya untuk menyusul doyoung.

"Oh shit" umpat suyun lalu dia berlari pergi menyusul doyoung.

Semua murid murid sudah keluar kelas dengan bergerombol sehingga suyun sedikit kesusahan melewati mereka semua. Banyak siswa yang mengaduh karena badannya tertabrak badan suyun tapi suyun benar benar tidak peduli.

Tujuan utamanya sekarang adalah mencari doyoung lalu membuat cowok itu untuk menutup mulutnya. Suyun benar benar berlari cukup kencang sampai akhirnya dia berhasil meraih tangan doyoung lalu menariknya agar cowok itu berhenti.

"D-doyoung" kata suyun yang tersengal sengal karena dia baru saja berlari.

Doyoung langsung menghempas tangannya dari genggaman suyun cukup kasar.

"Lepas anjing!" Bentak doyoung

"Dengerin gua dulu—"

"Gua harus denger apa! Lo ngerencanain apa sama bajingan itu!" Doyoung benar benar menatap suyun dengan tatapan setajam silet.

"Lo tutup mulut aja!"

"Lo bego atau tolol hah?! Demi lo bisa dapetin taeyong lo harus ngehancurin hubungan dia sama yoona. Lo punya perasaan atau nggak hah!"

"Lo nggak ngerti perasaan gua!" Kata suyun yang mulai meninggikan nada bicaranya karena dia emosi

Sekarang mereka berdua pastinya menjadi bahan tontonan siswa siswi yang lagi berlalu lalang.

"Lo yang nggak ngerti perasaan. Lo sadar nggak sih sikap lo tuh kayak binatang!"

Plak!

"Jaga mulut lo!"

Orang disekitar mereka berdua benar benar kaget dan tiba tiba suasana menjadi hening mencekam. Suyun baru saja menampar doyoung sangat keras sampai meninggalkan bekas merah di pipinya.

"D-doyoung gua kelepasan" kata suyun yang merasa bersalah, dia hendak menyentuh doyoung tapi doyoung langsung menjauh. Doyoung berbalik badan lalu meninggalkan suyun yang sudah terlihat sangat kesal.

Suyun terdiam di tempat dan terdengar suara bisik bisikan dari orang sekitar. Suyun tau dia lagi menjadi perbincangan hangat karena kejadian yang baru saja terjadi. Suyun menghentakan kakinya kesal lalu menghela nafas frustasi.

"Persetan atas nama doyoung!" Teriak suyun yang lumayan kencang. Entah teriakan itu terdengar sampai ke telinga doyoung atau tidak karena doyoung benar benar sudah jauh dari hadapannya.

Ketika doyoung sudah sampai di depan kelasnya dia langsung membuka pintu dengan sedikit membantingnya, dia berjalan kearah meja taeyong yang dimana taeyong lagi menatap layar hpnya dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Gua harus bicara sama lo" kata doyoung, taeyong hanya melirik doyoung sekilas lalu kembali menatap hpnya itu.

"Bicara aja langsung" kata dia yang keliatan tidak peduli dengan doyoung

"Gua mau bahas tentang hubungan lo sama yoona" kata doyoung, taeyong mulai melirik doyoung lalu meletakan hpnya di atas meja.

"Nggak usah ikut campur hubungan gua sama yoona, udah lah doy gua nggak mau cari masalah sama lo" kata taeyong dengan nada datar, taeyong berdiri lalu menggendong tasnya hendak pergi dari kelas.

"Lo lagi dijebak hyunjin sama suyun!" Kata doyoung

Langkah taeyong berhenti dan dia langsung berbalik badan menatap doyoung.

"Apa sih! Jangan omong kosong!"

"Woy kalem slur, masih banyak orang disini" kata jaehyun.

Di kelas taeyong memang masih ada murid tapi itu cuma berberapa.

"Mereka berusaha ngehancurin hubungan lo sama yoona" kata doyoung

Taeyong mengerutkan keningnya tajam, dia menatap doyoung dengan tatapan tidak mengerti.

"Maksud lo?" Tanya taeyong

"Kayaknya lo emang dilahirkan dengan pikiran yang dangkal, mereka berdua lagi berusaha ngerusak hubungan lo sama yoona, sampai disini paham?" Kata doyoung yang tidak lupa menyelipkan hinaannya ke taeyong. Mereka berdua emang sudah seperti tom and jerry di dunia nyata.

Taeyong menghembuskan nafas kasar "dari mana lo tau? lo ikut grup chili sebelah ya, pasti lo ikut gibah" kata taeyong yang tidak mau kalah menghina doyoung.

"Gua serius bego. Gua tadi denger sendiri rencana mereka" kata doyoung yang mulai serius lagi.

Taeyong mengepalkan tangannya kuat kuat "bangsat. Pantes aja mereka berdua aneh banget" kata taeyong pelan.

Brak!
Pintu kelas terbuka dengan tidak santai. Dan di ambang pintu sudah berdiri suyun dengan wajah yang penuh keringat tentunya semua pandangan beralih menatap suyun.

Taeyong sudah menatap suyun tajam begitupun dengan doyoung yang sudah tersenyum tipis karena bangga. Suyun yang menyadari sesuatu langsung berjalan mendekat ke arah taeyong.

"Taeyong gua bisa—"

"Apa! Lo mau jelasin?! Bullshit anjing!"

"Doyoung lo ngomong apa sama taeyong?!"

"Ngomong semua yang gua denger" kata doyoung sambi melipat kedua tangannya di depan dada

"Lo itu sebenarnya mau apa! Puas lo sekarang udah bikin gua sama yoona kayak gini! Lo kenapa sih"

"Gua suka sama lo, karena itu gua kayak gini!"

Perkataan suyun itu membuat semua orang yang ada di kelas itu terdiam kaget.

"Apa sih lo ga jelas! Gua udah punya cewek"

"Jadi gara gara lo adik gua jadi kayak gini, jangan jadi pelakor!" Sahut lucas yang terlihat sudah emosi juga

Taeyong menatap suyun tajam tanpa bicara lagi, taeyong hendak keluar kelas tadi pintunya dihalang oleh badan suyun.

"Taeyong plis jangan menjauh dari gua" kata dia yang membuka tangannya lebar lebar berusaha menghalangi pintu agar taeyong tidak bisa keluar.

"Minggir. Jangan sampai gua makek kekerasan" kata taeyong yang berusaha menahan emosi sebisa mungkin

"Nggak, gua nggak mau" kata suyun yang keras kepala.

"MINGGIR!"

Suyun tersentak kaget karena suara keras taeyong, dia langsung sedikit bergeser memberi ruang untuk taeyong berjalan keluar. Suyun benar benar gemetar karena taeyong, dia belum pernah lihat taeyong semarah itu.

Yoona's pov

Gua berjalan di atas trotoar dalam kondisi masih menangis, gua udah nggak peduli lagi sama orang di sekitar, dari tadi orang lewat terus ngeliatin gua kayak orang aneh gitu ada juga berberapa orang yang nanyain gua tapi gua lebih milih pergi nggak jawab pertanyaan mereka.

Gua sakit hati. Itu aja.

Pas gua sudah sampai di depan rumah gua langsung masuk dan untungnya taeyong belum ada dirumah, gua segera berlari menuju kamar lalu melempar tas gua kesembarang arah. Gua duduk di pinggir kasur, gua bener bener frustasi sekarang.

Apa tadi taeyong bener bener serius? Apa gua bakalan pisah sama taeyong?

"Argh!" Gua berteriak dan kembali menangis lagi.

Gua menarik kursi lalu memindahkannya di depan lemari, gua naik keatas kursi lalu mengambil koper gua yang ada di atas lemari itu.

Gua anggap taeyong beneran serius.

Gua membuka koper lalu mengemasi semua pakaian gua. Gua masukin barang sambil nangis. Cengeng banget emang.

Gua nggak mandi dulu bahkan gua belum ganti seragam gua. Gua menghapus airmata gua secara kasar lalu menarik koper untuk keluar kamar.

Gua turun perlahan melewati tangga, gua melihat sekeliling. Banyak memori yang sudah gua buat di rumah ini dengan taeyong dan sekarang gua harus pergi. Gua nggak sanggup. Tapi.. akh!

Ketika gua sudah melewati tangga terakhir gua menarik koper gua lagi segera berjalan menuju pintu rumah.

Drt~ Drt~

Gua ngeberhentiin langkah gua lalu meraih hp dari saku blazer gua.

Taeyong is calling you

Gua terdiam sejenak sambil menatap layar HP gua. Gua menghembuskan nafas kasar dan memilih untuk mereject panggilan taeyong.

Gua lanjut berjalan dan ingin meraih gagang pintu untuk membukanya.

Cklk.

Pintu itu terbuka sebelum gua menyentuhnya, gua kaget bukan main karena seseorang muncul di hadapan gua dengan tatapan kaget dan sedikit bingung karena liat gua lagi bawa koper.

"Lo mau kemana?Ngapain bawa koper? Mau mudik?" Tanya dia dengan nada datarnya

Gua memilih untuk diam tidak menjawab pertanyaan taeyong, gua melanjutkan langkah gua hendak keluar rumah tapi jalan keluar di halang oleh taeyong.

"Gua tanya mau kemana?" Tanya dia lagi.

"Tadi lo minta cerai kan? Yaudah gua mau pulang" kata gua

Tiba tiba aja dia menarik tangan gua kasar lalu mengajak gua untuk naik keatas, gua mencoba memberontak tapi apa daya tubuh gua nggak memungkinkan untuk lepas dari genggamannya yang kuat.

Dia menarik gua masuk kedalam kamarnya, dengan cepat taeyong menutup pintunya lalu menguncinya. Gua liat kuncinya dia taru di sakunya dan nggak mungkin gua bisa ngambil itu.

"Ih! Gua mau pergi!" Teriak gua, tapi dia kayak nggak peduli sama omongan gua.

Dia jalan mendekat kearah gua terus menarik pergelangan tangan gua. Gua tersentak kaget karena sekarang dia lagi meluk gua dan itu erat banget.

"Gua minta maaf" kata dia

Gua masih diam aja nggak tau harus jawab apa.

"Tadi gua kelewat emosi, gua nggak mau lo pergi"

Gua sekuat tenaga mencoba menahan agar gua nggak nangis lagi. Tapi air mata gua lagi nggak kerja sama sama gua, jadinya gua nangis lagi sekarang.

"Lo nggak tau gimana tersiksanya gua jauh dari lo, gua nggak mau kayak gini. Bukan ini yang gua harapin"

Gua juga yong. Bukan kayak gini yang gua harapin.

Gua merasakan bahu gua basah. Taeyong nangis?

"Kalau kita pisah gimana respon orang tau kita nanti, gua nggak mau cerai. Nggak gua nggak mau pisah dari lo. Gua cinta sama lo yoon" kata dia yang terisak pelan.

Tangisan gua mendadak pecah, gua langsung membalas pelukan taeyong. Gua udah nggak tahan lagi kalau kayak gini.

Taeyong melepaskan pelukannya "selesai dong nangisnya" kata dia sambil menghapus air mata gua.

"Ih lo juga nangis" kata gua sambil sesenggukan

"Nggak kok, mana? Gua nggak nangis" kata taeyong yang buru buru menyeka air mata dan ingusnya yang turun

"Gua minta maaf yoon. Gua sayang sama lo, bener bener sayang" kata dia sambil menangkup wajah gua.

"Tapi gua sakit hati" kata gua

"Lo mau tau siapa yang bikin hubungan kita bisa kayak gini?" Kata dia.

Gua mengerutkan kening lalu menatap taeyong bingung "siapa?" Tanya gua

"Hyunjin sama suyun" kata dia

"Hah? Nggak seru ih bawa bawa kak hyunjin" kata gua

"Mereka yang bikin kita hampir pisah kayak gini"

Gua menatap taeyong ragu "tapi kak hyunjin nggak mungkin kayak gitu, dia baik" kata gua yang tetap ngebela kak hyunjin. Gua kayak nggak percaya gituh

"Gua punya rencana untuk ngebuktiin ini semua ke lo" kata dia.

"Rencana?" Tanya gua bingung

"Iya" jawab taeyong

Argh! Kenapa jadi serumit ini?

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Author harap kalian nggak bosen sama cerita ini^^

Continue Reading

You'll Also Like

485K 40.1K 48
ketika para mantan datang saat hara sudah menikah dengan guanlin. ©pacarnyatiwai, 2018
36.7K 2.8K 41
Hanya cerita tentang: Krystal pengidap Disosiatif disorder "seseorang memiliki kepribadian ganda yang bertolak belakang dengan kepribadian asli nya"...
31.7K 1.6K 40
Cerita tentang kisah cinta member nct dream.
83.1K 6.8K 15
Gimana ya rasanya dijodohin sama musuh sendiri?!??!??!! Start: 24 Agustus 2020 Fin:15 September 2020