Sweet But Psycho (RSB 7) Suda...

By amndabcd

140K 13.1K 6.7K

"He is a bad boy, possesive, and cassanova! I hate him! But at the same time, I love him!" Start 26 August 20... More

Cast.
Prolog.
1. My Crazy Boy
2. Her Possesive Boy
3. That Sweet Smile.
4. Their Feeling
5. I'm Fine.
6. Hard Choice
7. A Smile Wounds
8. Cold Ex.
9. What If
11. Under The Rain.
12. Toxic Relationship.
13. The Truth
14. Their Relationship.
15. Sorry, Sehun.
16. Telettubies.
17. Sweet Kiss
18. Shadow of The Future.
19. Laughter Cuts.
20. About A Promise
21. Sehun's Pain.
22. The Rumor About Them
23. Everybody Leave Her.
24. Everybody Leave Her 2
25. Chiara's Feeling.
26. Hallucinations.
27. Bad News.
SBP SEGERA TERBIT
Dear Byun Baekhyun
OPEN PO!
Ayo Gabung Grup RSB
Promo Pdf Murah
Rabu Berkah Promo PDF
Give Away Time
Give Awal Saldo Dana + PDF

10. Sweetest Accident.

3.3K 498 269
By amndabcd

Hello.
Apa kabar?
Sehat-sehat, yah!

Selamat membaca!
Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip punya orang^^

***

"Ada yang datang tapi tak diundang. Ada yang pulang tapi tak diantar. Bukan jelangkung. Namun, cinta."

***

"Minggir atau gue tabrak?"

"Chell, dengerin dulu."

"Minggir, nggak?"

"Nggak!"

"Ya udah, gue tabrak. Kalau mati, bukan salah gue."

Rachel yang awalnya menyembulkan kepalanya di jendela mobil kembali duduk rapi di jok mobilnya. Tangannya menggenggam stir mobil dengan erat. Perlahan ia mulai melajukan mobilnya.

Tidak peduli jika saat ini ada seseorang yang sedang berdiri di depan sana. Toh, orang tersebut akan Rachel beri gelar sebagai orang paling bodoh di dunia ini jika tidak menghindar dari Rachel dan mobilnya.

Brakkk!

Kepala dan badan Rachel terhuyung ke depan, matanya membola, apa dia baru saja menabrak seseorang?

"Sehun!" teriaknya lantang sembari melepaskan sabuk pengamannya dengan gerakan cepat lalu turun dari mobilnya.

Gadis itu berlari dengan langkah seribunya, lantas ketika matanya mendapati sosok laki-laki tengah meringis di depan mobilnya sembari memegangi kakinya, saat itu juga Rachel menganga tidak percaya.

"Ngapain, sih? Mau mati beneran? Gila, Hun!" teriaknya entah keberapa kalinya. Perempuan tersebut menghampiri pemuda yang tengah merintih kesakitan itu.

"Apanya yang sakit? Luka?" tanya Rachel dengan raut wajah khawatirnya sambil memegang kaki laki-laki tersebut pelan.

"Tega banget, Chell."

"Salah sendiri, kan? Udah disuruh pergi dari tadi. Tapi, ngapain tetap berdiri di sana?" murka Rachel pada Sehun.

Iya Sehun. Lelaki yang jadi korban Rachel barusan adalah Sehun. Jangan tanya mengapa Sehun bisa ada di sana.

"Sakit!"

"Sini lihat! Bego dipelihara," sahut Rachel perlahan menggulung celana jeans Sehun. Matanya yang sedari tadi fokus di kaki milik lelaki itu jadi beralih menatap Sehun tatkala dirinya menemukan lebam di tulang kering lelaki itu.

"Nah, kan! Lebam," ujar lelaki tersebut kesakitan.

"Namanya juga tulang kering. Kena tangga doang bakalan lebam."

"Masih aja galak, Chell. Ini aku sakit gara-gara kamu."

Rachel menghembuskan nafasnya kasar. "Bisa berdiri, nggak?" tanya Rachel pelan.

Sehun menggeleng. Jika saja tulang keringnya ini berciuman dengan tangga, maka masih ada kemungkinan ia bisa berdiri dengan baik meskipun agak tertatih jalannya. Namun, tulang keringnya berciuman dengan bagian depan mobil milik Rachel. Sakitnya tidak main-main. Bahkan ia langsung merasakan sakit di ubun-ubunnya.

"Sini aku bantuin berdirinya," sahut Rachel sembari meraih tangan Sehun dan langsung meletakkan tangan lelaki itu di sekitar pundaknya. Ya, intinya Sehun layaknya merangkul Rachel.

"Pelan-pelan," bisik Sehun.

Terpaksa Rachel memegang pinggang Sehun. Jujur, selama bersama dengan Sehun, mereka jarang ada di posisi yang dekat seperti ini. Sungguh.

"Bisa masuk mobil, nggak?" tanya Rachel pelan.

"Mau ke mana?" alih-alih menjawab pertanyaan Rachel, Sehun malah melemparkan pertanyaan baru.

"Ke kampus. Mau ke mana lagi kalau bukan ke sana?"

"Kamu masih bisa ke kampus? Nggak tega lihat keadaan aku?"

Lagi dan lagi Rachel menghembuskan nafasnya pelan. "Satu jam lagi pelajarannya Prof. Lee di kelas kamu. Kamu udah dua kali bolos di kelasnya. Kalau bolos lagi hari ini, kamu bakalan dapat E di mata kuliahnya."

Sehun diam.

Pikirnya Rachel ingin ke kampus untuk kepentingan gadis itu dan memilih mengabaikan kondisinya. Namun, justru Rachel ingin ke kampus demi dirinya.

Tidak tahu diri memang.

"Bertahan satu setengah jam bisa, kan? Aku nggak usah masuk kelas hari ini. Setelah Prof. Lee keluar, kita pulang. Aku antar ke apartemen kamu kalau memang nggak mau ke rumah sakit."

"Rachel ...."

"Hm?"

"Kamu ingat kalau aku udah dua kali bolos di kelas Prof. Lee? Itu artinya kamu belum lupain aku, kan? Kita masih bisa sama-sama lagi, kan?"

Rachel hanya diam. Matanya menatap iris gelap milik Sehun. Apa benar yang dikatakan Sehun?

Namun, menurutnya tidak seperti itu. Lagi pula, tidak semua hal yang berhubungan dengan masa lalu harus dilupakan, bukan?

"Kunci mobilnya mana? Aku yang nyetir," sahut Rachel pelan.

Sehun menghembuskan nafasnya. Kemudian meraih kunci mobilnya di saku jeans yang ia pakai kemudian menyerahkan benda tersebut pada Rachel.

Rachel menuntun Sehun untuk masuk ke dalam mobil dengan perlahan, melupakan hubungan mereka yang bahkan tidak baik-baik saja.

"Duduk di belakang dulu hari ini. Lurusin kakinya," sahut Rachel masih membantu Sehun.

Sehun hanya mengikuti perintah Rachel. Tidak mau melawan lagi.

"Aku masukin mobil aku dulu ke garasi," ujar Rachel kemudian melenggang pergi untuk memasukkan mobilnya kembali ke dalam garasi rumahnya. Tak lama, gadis itu kembali muncul. Masuk di dalam mobil Sehun dan langsung duduk di jok pengemudi.

Hari ini Rachel yang memegang kendali mobil kesayangan Sehun. Hanya Rachel satu-satunya orang yang pernah berada di sana selain Sehun. Tidak pernah ada orang lain yang Sehun izinkan untuk menyentuh mobil tersebut kecuali Rachel.

"Chell?"

"Hm?"

"Kita nggak musuhan, kan?" tanya Sehun dengan segala raut wajah menyesalnya.

"Memangnya kita musuh?" tanya Rachel balik.

"Aku menyesal. Aku menyesal minta putus."

"Kenapa?"

"Aku tersiksa. Pura-pura kuat. Sok tegar. Najis pokoknya."

Rachel tertawa kecil. "Ngapain keluarin umpatan untuk diri sendiri? Nggak seru! Lebih seru kalau mengumpat buat orang lain."

"Kalau gitu umpat aja aku."

"You are a fucking bastard!" sahut Rachel membuat Sehun tertegun.

"Chell,"

"Lo yang nyuruh, kan?"

"Mulutnya!"

Rachel tidak mempedulikan Sehun. Ia tetap fokus untuk mengemudi.

Hingga sekitar tiga puluh menit kemudian, mereka berdua sudah berada di depan fakultas milik Sehun. Membuat Rachel lagi-lagi harus turun dari mobil dan menghampiri Sehun yang duduk di jok belakang.

"Masih sakit banget?" tanya Rachel pelan.

Sehun mengangguk. Membuat Rachel jadi pusing sendiri.

"Ya udah. Duduk aja dulu di sini. Masih ada waktu setengah jam," sahut Rachel kemudian ikut duduk di jok belakang. Kedua kaki Sehun ia letakkan di atas pangkuannya.

Mereka berdua larut dalam hening.

"Amanda Rachelia Withlove."

"Apa, sih?"

"Balikan, yah? Janji nggak gitu lagi."

Rachel menatap Sehun dalam. Kali ini ia memilih bungkam dan tak ingin bersuara.

***
B e r s a m b u n g

Hayolohh. Yang baca My Cold Boyfriend pasti gak asing sama scene ini.

Eh btw mau jujur.

Amanda Rachelia Withlove itu, sejujurnya pas pakai nama itu, aku gak sadar kalau ada nama aku di sana.

Seriusan.

Aku memang suka nama Amanda dan Rachel karena artinya bagus.

Baru ketika aku pakai cast, baru mikir. Ternyata aku cantumin nama aku di sana. Padahal gak niat sama sekali.

Tapi. ya udah sih. Pakai aja. Hahaha.

Continue Reading

You'll Also Like

222K 25.8K 32
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
56.4K 3.1K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
908K 75.5K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
183K 18.6K 40
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...