BUT, IAM YOU BUDDY || Kang D...

By Lailyutdxm

37K 3.9K 994

" Dalam ekspresi tertentu Dengan suara Aku harus berurusan denganmu aku tidak tahu Karena aku temanmu Karena... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
Back To......
back to who?...
77
78
79
___extra
__ extra 0.2
NEW STORYY!!

__ extra 0.3

310 28 2
By Lailyutdxm

( typo everywhere!!)

Laila sungguh tidak percaya dengan pemandangan yang berada dihadapannya sekarang.

" Kenapa jadi gini. " Laila menatap iba Daniel yang tertidur.

Daniel tertidur diatas meja bar disebuah club malam yang terkenal. Melihat botol botol wine dan bir yang telah kosong yang berada di hadapannya Daniel. Meyakinkan Laila jika Daniel bener bener sangat pencinta alkohol.

" Apa anda mengenalnya?. "

Laila melirik bartender lalu menganggukan kepalanya.

" Dia sudah sangat banyak minum malam ini. Sepertinya dia sangat kacau hari ini. "

Jelas sangat terlihat dihadapannya Laila.

" Apa dia sering kesini?. "

" Hampir setiap malam. "

" Seperti ini?!!. "

" Tentu. "

Betapa terkejut Laila ketika mendengar hal itu. Laila tidak percaya jika Daniel sekarang adalah pencandu alkohol.

Dengan lembut Laila menyentuh bahu daniel berniat membangunkan nya. " Daniel. "

Daniel masih tertidur ia tidak merespon panggilan Laila. Hingga membuat Laila kesal.

Laila menarik napas panjang.
" KANG DANIELLL!!!. "

Dan disaat itu Daniel terbangun dengan ia langsung duduk tegap dengan mata yang masih terpejam.

" Berikan satu botol lagi. " Ujar Daniel.

" Lu mau mati hah?!!. " Teriak Laila.

" Siapa sih?! Berisik banget!!. " Daniel membuka matanya. Melirik seseorang yg berada di sampingnya yang membuatnya telinga sakit.

" Lu harus gua hajar ya!! Supaya sadar!!. " Laila terlihat sangat kesal ketika Daniel sudah menatapnya dengan tatapan kosong.

" Gua mohon satu botol lagi. " Daniel kembali menatap bartender nya agar ia diberikan satu botol minuman beralkohol lagi.

" Malam ini udah terlalu banyak, bro."

" 1 botol lagi. Abis itu gua pulang. Hari ini bener bener kacau. Gua ga tau lagi harus ngapain. Dan kayanya gua udah mulai halusinasi. " Suara Daniel terdengar sngat putus asa.

" Sorry bro. " Bartender itu lalu meningalkan Daniel berlalu melayanin yang lain.

Daniel mengacak rambutnya frutasi. Menundukan kepalanya.

Takk!

" Satu gelas aja. Setelah itu lu berhenti!. " Laila menyerah kan 1 gelas berisikan Whisky ke Daniel .

Daniel mengangkat kan kepalanya. Lalu melirik seseorang yang memberi ia 1 gelas whisky.

Sama dengan tatapannya yang kosong. Daniel berusaha menghilangkan pikiran jika sesorang yang berada dihadapanya sangat mirip dengan teman perempuan dimasa SMA yang membuat Daniel menjadi seperti ini.

" Ini gila!!. " Gumam Daniel lalu ia langsung dengan satu tenggakan ia meminumnya.

Laila menopang dagunya dengan tangan kiri nya . Menatap Daniel kesal. " Ini gua Laila. Lu ga gila! Otak lu yang rusak gua rasa!!." Ujar Laila dingin.

" Bukan halusinasi berati. " Ujar Daniel tanpa menatap Laila.

" Cukup gua aja yang Halu. Lu jangan niel. "

Daniel menundukan kepalanya lalu tersenyum miris. " Ternyata benar lu."

" Menurut lu apa?? Hantu!! Gua belom mati kok! Tenang aja. "

Daniel mengangkat kepalanya menatap Laila dengan tatapan sulit diartikan bagi Laila.

" Boleh gua peluk lo?." Ujar Daniel datar.

" Cium juga bole__. "

Laila Belum selesai bicara tetapi Daniel langsung menarik Laila ke dalam pelukannya.

" Kalo ini mimpi gua mohon jangan bangunin gua. " Gumam Daniel semakin memeluk erat Laila.

Laila hanya pasrah ketika Daniel memeluknya sangat erat tubuhnya. Ia tau jika lelaki itu sangat merindukannya begitupun dengan Laila.

" Ini bukan drama Daniel. Jangan ngomong kaya gituh. Gua jiji dengernya. " Ujar Laila jengkel tapi masih dengan suara lembutnya.

Laila membalas pelukan Daniel mengelus punggungnya dengan lembut. Laila merasa jika Daniel bener benar dalam masa sulitnya saatnya.

Apa lagi dengan apa yang terjadi tadi pagi di caffe. Laila melihat dan mendengar semua percakapan Daniel dengan wanita itu dari awal hingga akhirnya. Karna seblum Daniel tiba Laila sudah berada di sana terlebih dulu. Tanpa Daniel sadari.

Tetapi berbeda dengan Laila ia sangat menyadari ketika Daniel baru saja tiba disana saat ia duduk di meja sebrang tempat ia berada.





💛💛

" Kampret!! Bisa ga!! ga usah natep gua dari tadi. Risih sumpah, Niel!. " Ujar Laila sangat kesal lantaran sedari tadi Daniel terus menatap dirinta dari kursi mobil penumpang disampingnya.

" Emang ganggu?. "

" Ganggu lah bangsat!! Pake nanya lagi! Udah tau gua lagi nyetir mobil!!."

Daniel tertawa. " Okeh oke gua ga ganggu lagi. " Daniel membenarkan posisinya ke depan melipat ke dua tanganya di depan dadanya.

Sesaat suasana nya kembali hening. Baik Laila dan Daniel hanya terdiam. Laila yang fokus menyetir. Dan Daniel yang memejamkan mata. Sejujurnya Daniel masih terpengaruh oleh alkholnya tapi Daniel tidak sepayah itu hanya karna alkhol. Dia masih bisa mengendalikan kesadarannya disaat mabuk.

" Lu ga banyak berubah. "

Laila melirik Daniel sejenaak. Laila hanya diam karna kata kata yg Daniel lontarkan  bukan sebuah pertanyaan yang harus ia jawab.

" Pria yang dicafe itu siapa?? Dia suami lu?. " Rasa penasaran Daniel memang sulit untuk disembunyikan sedari tadi.

" Nanya juga kan lu! Pake basi basi!. "

" Keliatan ya? "

" Apartement lu ini?? " Ujar Laila ketika mereka sudah sampai.

" Ehm! Langsung ke basmen aja. "

" Okeh. "

Laila kembali melanjutkan perjalannya menuju basment yang Daniel arahkan barusan.

- basement -

Daniel menahan lengan Laila ketika ia mencoba membuka seatbelt.

" Lu belom jawab pertanyaan gua. " Kali ini suara Daniel terdengar serius. " Dia suami lu?.

" Bukan. " Ujar Laila tenang. Laila berniat untuk membuat Daniel sedikit aga kesal dengan ia mengulur ngulur ucapannya tapi ketika Melihat Daniel yang begitu sangat penasaran akan hal itu. Membuat Laila mengurungkan niatnya.

"... Mark Lee dia sepupu dari istrinya Yoongi. "

Daniel menyipitkan kedua matanya.

" Dia bukan suami gua. Gua cuma ngebantu jagain Anaknya doang. Lagian dia dah punya istri. "

" Tapi kenapa anak kecil itu manggil lu bunda. "

Laila menaikan bahunya. " I dunno. Mungkin karna dari bayi gua selalu ngejagain dia. Orang tua nya sibuk soalnya. " Jelas Laila tersenyum tipis.

" Oh begitu. "

" Ya seperti itu!! Apa banget sih!! Keluar lu dari mobil! " Ujar Laila Lalu ia membuka pintu mobilnya. Laila melirik Daniel yang masih terdiam duduk. " Jangan bilang lu, minta gua gotong lu ke dalam!!. "

Daniel membuat gesture memegang kepalanya. " Gua masih pusing untuk jalan. "

" Brengsek!!. " Setelah itu Laila turun dari mobil. Menuju tempat Daniel lalu membuka pintu mobil.

" Silahkan Tuan Kang yang terhormat." Ujar Laila menekan kata terhormat

Laila lalu menarik lengan kanan Daniel meletakanya di bahunya.

" Lu berat, Daniel!. " Kesel Laila ketika mereka berjalan menuju lift.

" Masih beratan rindu gua ke elu. " Ujar Daniel dengan suara lembutnya.

" Serah niel!! Ga denger gua!!"

" Tahan la, Tahan. Lu ga boleh ambyar sekarang. "- batin Laila

💛

Mereka telah sampai didepan pintu apartement Daniel.
" Niel , password pintu lu?. " Tanya Laila menatap Daniel yang berada dirangkulanya

" Daniel lu gapapa?. " Laila panik ketika ia melihat Daniel yang terlihat memejamkan matanya lalu seprti meringis.

Lalu lalu meletakan telapak tanganya di dahi Daniel. Dan yang benar saja ternyata Daniel demam.
" Lu demem niel! Astaga jangan sekarang kek! "  Laila semakin panik ketika Daniel seperti kehilangan keseimbangan.

" Niel, Niel plis jangan pingsan dulu. Password pintu lu apaan? Niel!!. "

" Tanggal Lahir lu. " Lirih Daniel pelan

"Apa??!. Tanggal lahir gua? Kenapa harus tanggal lahir gua?? Ah bodolah." Dengan buru buru Laila langusng menekan tombol angka lahirnya.

Tiinnn!!

Dengan susah payah Laila merangkul Daniel masuk ke dalam apartement nya.

" Astaga! Dimana kamar lu??. "

" Disofa aja. " Lirih Daniel.

Lalu Laila membawa Daniel ke ruang tengah membawanya ke sofa. Diduduki lah Daniel disofa bersamaan Laila ikut duduk sebentar karna juga merasa kelelehan merangkul Daniel dari basement sampai lantai 14 dimana apartemnt Daniel berada .

" Kenapa harus disofa? Lu ga suka ada cewe masuk ke kamar lu?!. " Laila beranjak dari duduknya berdiri dihadapanya Daniel.

" Kamar gua berantakan. " Ujar Daniel.  Daniel memijat pelipisnya yang terasa sangat pusing sembari ia membaringkan tubuhnya diatas sofa.

Laila menghelang napasnya kasar.
" Dimana dapur?. "

" Dari sini juga keliatan. " Daniel memejamkan matanya.

" Gua ngambil kompresan dulu. Abis itu gua pulang ya. " Ujar Laila menatap Daniel yang sedang berbaring diatas sofa memejamkan matanya.

Setelah itu Laila menuju dapur untuk mencari kain kompres dan air hangat.

" Hallo. Mark kayanya malam ini aku ga bisa pulang. "

" ... "

" Engga. Ga usah jemput. Malam ini aku nginep dirumah temen. "

" ... "

" Temen SMA ku."

" ... "

" Iya tenang aja uncle Mark. Aku bisa jaga diri. "

" ... "

" Apa sih! Kenapa jadi bawa bawa pernikahan! Udah ah tutup ya telponannya. "

" ... "

" Oke, bye!. "

-

Laila kembali ke sofa tempat Daniel merebahkan tubuhnya diatas sofa setelah ia mendapatkan yang ia butuh kan.

Setelahnya Laila mengambil satu bantal untuk diletakan dikepala Daniel agar tidak terlalu rendah.

Laila duduk disamping Daniel lalu mengompreskannya ke dahi Daniel.

Saat ini yang dirasakan Laila sangat campur aduk. Ia merasa senang sedih dan bahagia seprti menjadi satu ketika ia melihat sosok pria yang sangat ia rindukan tepat berada dihadapanya.

Yang Laila ingin lakukan saat ini. memeluk erat tubuh Daniel, menangis dipelukannya, Melepas semua rasa rindu dan khawatir pada Daniel, Lalu menceritakan semua yang terjadi selama ini padanya kepada Daniel

Tapi kenyataan justru berkata lain. Melihat apa yang terjadi dengan  Daniel. Membuat Laila mengurungkan niatnya. Ia tidak ingin menambah beban bagi Daniel.

Yang Laila inginkan justru membuat Daniel kembali ceria sperti dahulu. Itu PR pertama yang harus Laila lakukan.

" Kalo kangen bilang aja. Jangan diem diem natap serius gituh dong. " Ujar Daniel Masih dengan mata terpejam.

" Ehm aku kangen " Laila membulatkan matanya saat tanpa sadar ia mengucapkan kata tersebut..
" Itu--- maksud gua. Bukan- anu-- apa.."

Sreeett

Daniel menarik lengan Laila membuatnya jatuh di atas tubuh Daniel

Cuppp~~~

Laila membulatkan ke dua mata disaat ia sadar bahwa bibirnya dengan Daniel bersentuhan.

Deg~~

Laila berusaha menarik tubuhnya dari dekepan Daniel ketika ia merasa aneh pada jantung. Ini bukan tentang jantung yang sakit lebih tepatya ia seperti tidak bisa mengontrol detak jantung nya.

Daniel menahan Laila dengan memeluk pinggangnya. Lalu tatapan mereka saling bertemu.

Daniel menatap Laila dengan sangat Dalam. Beda dengan Laila yang amat sangat terkejut dari raut wajahnya.

" Kalo ini bukan mimpi. Kumohon hanya sebentar aja, seperti ini. " Lirih Daniel lembut tatapan tidak lepas dari Laila.

Sangat Tampan, itu yang berada dipikiran Laila saat ini. Bahkan ia bener bener Terhipnotis oleh tatapan Daniel.

" Tapi ini gawat " Ujar Laila .

" Kenapa?. " Suara Daniel bener sangat lembut ditelinga Laila.

" Gue... Jantung gua rasa mau pecah. "

Mendengar Laila berbicara tentang jantung. Daniel seketika panik lalu beranjak duduk begitu pun dengan Laila.

Daniel memegang ke dua bahu Laila menatapnya khawatir. " Apa sakit banget?? Kita kerumah sakit sekarang??. " Daniel menurunkan ke dua kakinya.

" Ngapain ke rumah sakit?. " Tanya Laila bingung ketika melihat Daniel yang tiba tiba begitu sangat khawatir.

Setelah menyadari nya, laila ingin sekali memaki dirinya sendiri ketika ia menyadari tingkah Daniel yang tiba tiba khawatir sendiri. Ga seharusnya ia bawa bawa jantung di saat seperti ini.

Laila mengusap wajahnya frustasi.
" I'm oke, Daniel! Gua rasa yang harus kerumah sakit elu, ehm? Muka lu pucet banget. Kita ke rumah sakit,ya."

" Bagaimana sama lu?. " Tatapan Daniel berubah menjadi sendu.

Laila tersenyum menatap Daniel menggenggam ke dua tangan Daniel.
" Gua udah sembuh, Daniel. Gua sehat. Itu sebabnya gua nemuin lu sekarang." Kata Laila lembut.

" ... Tapi kayanya gua udah Terlambat. Lu udah nemuin___ " Omongan Laila dipotong oleh Daniel.

Daniel menarik lengan Laila. Mencium lembut Laila. Kali bukan hanya cium biasa. Melainkan Daniel melumat bibir Laila, menarik tengkuknya memperdalam Ciuman.

Daniel sangat memperlakukan Laila sangat lembut. Begitupun dengan Laila ia membalas Ciuman Daniel.


Daniel melepas ciumannya.
" Engga!! Justru Kamu datang di waktu yang tepat. " Ujar Daniel berbicara sangat dekat diatas bibir Laila.

Laila membuka matanya ketika mendengar ucapannya Daniel.

Wajah mereka hanya berjarak 3 centi saat ini. Mungkin diantara mereka pasti bisa mendengar suara detak jantung nya.

" Aku tau. " Lirih Laila.

Daniel tertawa kecil lalu menempelkan dahinya ke dahi Laila.
" Tau dari mana, Ehm?"

" Denger semuanya dari awal. " Ujar Laila pelan yang tentunya masih bisa didengar oleh Daniel.

Laila menundukan kepalanya merasa Malu. Tetapi Daniel menahan menyentuh Dagu Laila.
" Lalu gimana sama kamu?. " Daniel menaikan dagu Laila bermaksud agar ia menatap mata Daniel.

" Masih sama seperti 7 tahun yang lalu. "

Daniel tersenyum manis hingga matanya juga ikut tersenyum merasa lega dengan jawaban yang ia dengar.


Laila ikut tersenyum gembira melihat Daniel yang sangat senang itu.

" Can I kiss you?!. " ujar Daniel tiba tiba.

Percuma Daniel bertanya seperti itu. Tanpa mendengar jawaban Laila. Daniel langsung menciumnya saat itu juga.

Dalam ciumannya, Dengan perlahan Daniel membuat Laila berbaring diatas Sofa membuat dirinya berada di atas tubuh Laila. Ia tidak sepenuhnya menindihi tubuh Laila Daniel menahan nya dengan sikunya agar Laila tidak merasa berat.

Ciuman mereka semakin dalam. Membuat Laila mengalungkan ke dua tangannya ke leher Daniel.

Ciuman Daniel turun ke leher Laila. Mencium dan menghirup aroma pada  gadis yang sangat ia rindu kan selama 7 tahun terakhir ini.

Aroma Strawberry yang sangat seger dan baru yang akan ia sangat rindu pastinya setiap harinya

Melampiaskan semua yang ia rasakan saat ini.

Seperti malam ini sangat panjang bagi dua insan yang sedang melepas rindunya. Dan jangan  lupakan jika Daniel saat ini sedang terpengaruh oleh alkohal yang ia minum malam ini.






FIN

-

Gimana mana? Puaskah?
Atau ada yang mau baca.

Apa yang terjadi selama 7 tahun pada Laila.

Udah cukup sampai disini aja. Cape gua bikin nya 😅😅 ga kelar kelar ni story  .

Dan aku sangat terimaksih banget yang setia baca cerita receh ini. Aku maksih banget 💚💚💚.

Kalo kalian masih mau baca cerita aku.
Boleh dong ayo cek story aku ini yang in

Daniel juga ko cast nya.

Karna story ini dah kelar aku akan lanjutin story yg satu ini juga.

Sekali lagi makasih guys yg udh mau baca cerita unsur receh ga jelas ni 💛💚

Continue Reading

You'll Also Like

102K 9.9K 26
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
518K 5.6K 88
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
5M 921K 50
was #1 in angst [part 22-end privated] ❝masih berpikir jaemin vakum karena cedera? you are totally wrong.❞▫not an au Started on August 19th 2017 #4 1...
8.4M 519K 33
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...