Dia : Ha Yoonbin

By CHANGDARKBIN

19.7K 2.2K 114

Apa jadinya jika kita sudah lumayan bersahabat lama tetapi malah memiliki perasaan lebih? Memang benar pepata... More

Awalan
1. Kerusuhan dipagi hari
2. Situasi Canggung
3. Dua Kembar Beda Sifat
4. Mobil merah dan Klaksonnya
5. Keanehan sikap Yoonbin
6. 28 Huruf, 7 Kata
7. Senyum? seriously?
8. Novel Horor
9. Geprek Haruto
10. Pak Ong
11. Bolos bareng?
12. Yah, ketauan
13. Kepedean seorang Yoonbin
14. Haruto galau
15. Permintaan maaf
16. Perdamaian
17. Peningkatan
18. Dugaan Jihoon
19. Hyunjin sakit
20. Ketauan pt. 2
21. Sebenarnya ada apa?
22. Terdiam
23. Cemburu
24. Mengintip
25. Pengakuan hati
27. Siapa dia?
28. Nggak Peka
29. Malam Terakhir
30. Im Go, Goodbye Hyeji
Sequel
[ Isi Surat ]
[ Isi surat ]
:'

26. Kenyataan mengejutkan

360 49 0
By CHANGDARKBIN

Keadaan tiba-tiba jadi hening setelah kedatangan Yoonbin ditaman. Ditambah Yeonjun dengan sengajanya ninggalin mereka berdua, iya kayaknya Yeonjun nggak mau sakit mata sekaligus sakit hati kalau seandainya beneran Yoonbin nyatain perasaannya ke Hyeji.

Hyeji sesekali melirik Yoonbin terus menunduk lagi berkali-kali. Udah begitu aja sampai bel pulang bunyi. Yoonbinnya juga nggak bisa memulai percakapan duluan. Dia terlalu malu karena ucapannya tadi.

"Yoonbin.. "

"Hyeji.. "

Mereka berdua jadi ketawa sendiri kayak orang gila. Yoonbin berdehem mengurangi rasa canggungnya. "Lo duluan aja, leadis first!" ujar Yoonbin tersenyum manis. Hyeji salah tingkah sendiri melihatnya.

"Tentang ucapan lo tadi..

Yoonbin berdehem. "Iya. Gue serius, jadi tolong bantu gue untuk suka sama lo lebih dalem lagi." potong Yoonbin cepat. Hyeji meneguk salivanya kasar, matanya mengerjap lucu membuat Yoonbin tertawa.

"Nggak usah sok lucu! Bahaya kalo gue tambah suka. Eh!" Yoonbin menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Seakan berpura-pura keceplosan.

Hyeji menunduk menyembunyikan wajah memerahnya. Untuk saat ini Hyeji membutuhkan Hyunjin agar membantunya terlepas dari ucapan manis Yoonbin.

"A-apaan sih?!" balas Hyeji memukul bahu Yoonbin kencang. Yoonbin sabar, Yoonbin tabah. Kebiasaan cewek kalo salah tingkah emang gitu.

Yoonbin tersenyum sembari menjulurkan tangannya mengelus rambut Hyeji lembut. Hyeji terhenyak kaget, aduh apa kabar dengan jantungnya?

"Ada lagi yang mau di omongin?" tanya Yoonbin.

Hyeji mendongak lalu menggeleng. "Enggak. Eummm.. Kalo gitu gue ke kelas duluan." ujar Hyeji bangkit berdiri. Namun Yoonbin segera mencekal pergelangan tangan Hyeji.

"Kena-

"Gue suka lo." ujar Yoonbin. Kedua mata Hyeji bergulir kesana kemari, bibirnya bergetar sama halnya dengan jantungnya.

Kan lo udah bilang bajingan?! Kenapa bilang lagi? Aduh mau pingsan gueeeeee! teriak Hyeji dalam hati.

Hyeji menghempaskan cengkraman pada pergelangan tangannya, menggaruk kepalanya yang Yoonbin yakini tidak gatal. "I-iya gue tau kok. Ka-kalo gitu gue duluan, Bin." balasnya setelah itu melengos pergi sembari berlari kecil.

Yoonbin hanya tersenyum melihat bagaimana Hyeji lari darinya. Yoonbin semakin yakin kalau hatinya akan ia berikan untuk Hyeji, ia pun yakin kalau Hyeji suka dengannya sudah lama. Yoonbin sangat menyukai Hyeji.

"Tunggu waktu yang tepat, Ji."

***

"Hadoh sialan gue harus periksa ke dokter nih!" gumam Hyeji berkacak pinggang sementara satu tangannya, lebih tepatnya kuku-kukunya ia gigiti. Berbolak-balik membuat Hyunjin kebingungan sendiri melihat sikap adiknya yang semakin hari semakin aneh.

"Ngapain sih lo?" tanya Hyunjin.

Hyeji melirik Hyunjin sinis. "Berisik! Diem aja deh! Mending masak yang bener. Lo mah masak mie aja gak bisa, seharusnya tuh air dulu baru mie. Ini mie dulu baru air, apa jadinya?"

Hyunjin mematikan kompornya lalu menatap Hyeji tajam. Hyeji seketika menurunkan tangannya, kedua matanya menatap Hyunjin takut.

Doh salah ngomong nih?

"Kan lupa gue goblok! Dah sana duduk di ruang tengah aja! Ada lo disini panas banget." Hyunjin mendorong tubuh Hyeji agar menjauh dari dapur.

Hyeji berdecak sebal lantas mendorong Hyunjin kembali. "Gue bisa jalan sendiri!" tukasnya kesal.

Sembari jalan meninggalkan dapur dengan langkah kaki sengaja Hyeji hentak-hentakkan mana membuat Hyunjin menggelengkan kepalanya. Hyunjin tau kalau adiknya sedang ada hal yang ingin ia ceritakan, maka dari itu Hyunjin menyuruh Hyeji untuk menunggu di ruang tengah selagi Hyunjin memasak.

Masak mie.

Setelah selesai memasak mie, Hyunjin ikut mendudukkan dirinya di samping Hyeji.

"Makan tuh, hargai masakan gue ya." sungut Hyunjin mengambil alih remot televisi pada genggaman Hyeji.

Hyeji mendecih tak suka lalu menyendok kuah mie kedalam mulutnya. Hyunjin melirik sekilas melihat ekspresi Hyeji, setelah dirasa baik-baik saja. Hyunjin beralih menatap depan lagi.

"Bang gue mau nanya dong." ujar Hyeji.

Hyunjin berdehem.

"Eum.. Kalo suka sama orang tuh kayak gimana sih?" tanya Hyeji random. Hyunjin menolehkan kepalanya, mengerutkan keningnya bingung. "Maksudnya?" tanya balik Hyunjin.

Hyeji berdecak sebal. "Nih ya maksud gue tuh, ciri-ciri menyukai seseorang tuh kayak gimana? Kalo semisal kayak dari pandangan mata aja udah keciri, nah selain itu. Lo kan mantan fakboi nih, taulah ya.. " cercos Hyeji.

"Bagi gue sih, meskipun orang yang lo suka mengecewakan atau nyakitin lo. Lo tetep bisa memaafkan orang itu. Seperti itulah menyukai seseorang." ujar Hyunjin sembari menatap Hyeji. Hyeji seketika terpesona oleh kata-kata Hyunjin.

"Tumben anjir jadi bijak!" seru Hyeji bertepuk tangan.

Hyunjin menempeleng kepala Hyeji kencang. "Yee dikasih taunya! Emang kenapa sih? Tumben banget lo nanya kek gituan? Lagi suka sama seseorang? Siapa-siapa? Kasih tau dong biar gampang godain lo."

"Punya abang satu tapi bacotnya tak tertandingi." kata Hyeji. "Sebenarnya gue lagi suka sama seseorang nih, tapi gue masih bingung bang." sambungnya.

"Bingung kenapa?"

"Orang yang gue suka sahabat sendiri."

"Oh sahabat sendiri- EH APA?!" seru Hyunjin membulatkan matanya. Hyeji sudah tau pasti Hyunjin akan bereaksi selebay sekarang. Niatnya sih Hyeji nggak mau jujur kalau seandainya ditanya siapa sahabatnya itu, kalau Hyeji jujur Yoonbin orangnya mungkin aja Hyunjin shock parah.

"Ma-maksdunya sahabat sendiri tuh apa? Lo suka dari antara temen cowok lo? Gue tebak nih pasti lo suka sama Haruto kan? Oh atau Junkyu? Hyunsuk si bocil deh? Eh apa Yoshinori? Jihoon, jihoon? Eh enggak mungkin sih kalo Jihoon. Oh tau nih gue Jeong- alah samaan kayak Jihoon dia mah. Oh! Pasti Yoonbin, ya?"

Hyeji mengalihkan pandangannya kearah lain. Sialan, tebakan terkahir Hyunjin benar. Gimana ini?

"Yoonbin." jawab Hyeji seadanya.

Hyunjin yang awalnya berseru heboh berubah menjadi lebih terkejut. Kedua matanya membulat sempurna dengan mulut menganga tak percaya. Hyeji menggaruk tengkuknya canggung.

"Y-yoonbin?" tanya Hyunjin masih nggak percaya.

Hyeji mengangguk kikuk. "I-iya. Emang kenapa sih? Yoonbin kan manusia, sama-sama makan nasi. Terus juga punya bapak punya emak. Salah ya suka sama dia? Dia kan termasuk sahabat gue juga."

"Nggak gitu!" Hyunjin menyentil jidat Hyeji. "Gue shock aja lo suka sama Yoonbin. Soalnya dari awal gua emang ngeduga-duga kalo lo suma sama dia sih. Dari awal sahabat sama itu 7 cowok, gue liat-liat lo keseringan merhatiin Yoonbin terus. Ternyata bener dugaan gue kalo lo suka Yoonbin." ujar Hyunjin.

"Jadi?" tanya Hyeji.

"Jadi apa? Ya udah lo ngapain bingung? Kalo lo suka sama Yoonbin gapapa. Apa harus gue bertindak biar Yoonbin tau kalo suka dia?"

"Jangan lah anjir! Lagipula Yoonbin udah tau." lirih Hyeji pelan. Namun Hyunjin masih mendengarnya. "Serius? Yoonbin tau?" tanya Hyunjin semangat.

"Sialan! Denger aja lagi!"

"Yoonbin udah tau kalo lo suka sama dia?"

Hyeji mengangguk lirih. "Kata Yoonbin, yang lain juga udah tau semua. Dia terang-terangan ngomong kalo dia juga suka sama gue depan Yeonjun."

"Bentar? Yeonjun? Yeonjun temen lo pas masa kecil yang hobinya ngompol itu?"

Hyeji mengangguk pelan.

"Lah dia sekolah disini? Di tempat lo?" tanya Hyunjin. Hyeji lagi-lagi hanya mengangguk. "Anjir! Cinta segitiga nih." ujar Hyunjin.

"Segitiga apanya?" Hyeji mengkerutkan keningnya bingung. Hyunjin tertawa tak lupa memukul sopa. Heran deh Hyunjin tuh kalau ketawa suka mukul apa aja yang ada di sekitar dia.

"Kan Yeonjun suka sama lo." ucap Hyunjin.

"Hah?"

"Bang Taehyung bilang katanya Yeonjun sering banget nyeritain tentang lo ke dia. Yeonjun juga bilang kalo dia suka sama lo, anjir adek gue laris kayak ikan di pasar." canda Hyunjin.

"Si anjir! Serius lo? Masa iya cowok se-gans Yeonjun suka sama gue?" tanya Hyeji kini tak percaya.

Hyunjin mengangkat pundaknya sembari menaik-turunkan alisnya. Seketika Hyeji merasa nggak enak hati karena kejadian tadi. Pasti sekarang Yeonjun lagi galau. Hyeji mau sedikit geer sih.

"Kesian Yeonjun. Baru tau lo ya?" ujar Hyunjin melirik Hyeji yang kini tengah terbengong.

***

Jangan lupa tinggalkan jejaknya ya kawan-kawan ku hehe 💕🖐

Continue Reading

You'll Also Like

423K 27.1K 38
Aleonazka El. Salah satu anak panti yang baru saja diadopsi saat usianya 10 tahun. Menjadi seorang tuan muda kecil di sebuah keluarga. Sayangnya, ti...
119K 3.6K 40
"Udah gue bilang kan, sekali pun bekas lo pasti gue makan" Samuel Wiratama, ketua dari salah satu geng motor yang ada di Jakarta 'Warrior'. Samuel me...
77.6K 12.2K 19
Original story by Dusty151 Terlahir kembali sebagai bayi Titan dari bangsa Titan yang hampir punah. Eh? Keajaiban benar-benar terjadi! Milo benar-be...
121K 9.3K 116
[Bl Terjemahan] ________________________________________ "Itu kanker. Dengan tingkat metastasis seperti ini... pada dasarnya tidak ada perawatan yang...