My Ketos My Husband | Hwang H...

By ataliayuan

426K 41.4K 8.8K

[ᴍʏ sᴇʀɪᴇs] "Jadi kamu mau dong kalau dijodohin sama Hyunjin?" Iya, Hyunjin si Ketua OSIS SMA Antariksa yang... More

Prolog + Cast
I : Si Troublemaker
II : Yera Kuat
III : Selamat Hyunjin!
IV : Jadi ini?
V : Sadar
VI : Sekolah
VII : Sampah
VIII : Berubah
IX : Status
X : Hanjis Tau?
XI : Batal Kencan
XII : Donor Darah
XIII : Makasih Hyunjin
XIV : Hyunjin Sialan
XV : Yera Sakit
XVI : Kita Teman
XVII : Makasih Mama
XVIII : Guru Baru
XIX : Pengunjung Cafe
XXI : Jangan Nangis
XXII : Jina Berulah
XXIII : Ketos Baru
XXIV : Ayah Bunda
XXV : Felix Tau?
XXVI : Bus Tiga
XXVII : Kejadian Malam Ini
XXVIII : Rencana Masa Depan
XXIX : LC Event
XXX : Yera Kenapa?
XXXI : Kejutan
XXXII : Yera Dimana?
XXXIII : Tamu Tak Diundang
XXXIV : Kenapa Gak Bilang?
XXXV : Kejadian Sebenarnya
Epilog
🍓Bonchap -01
🍓Bonchap -02
🍓Bonchap -03
🍓Bonchap -04
🍓Bonchap -05
SWEET FRIENDSHIT
MKMH Terbit^^
Wattpad VS Novel
Vote Cover^^
OPEN PO
Ready Stock || On Shopee

XX : Kejujuran Hyunjin

9.7K 1.1K 230
By ataliayuan

──────────────────────────

—Jangan jauh-jauh. Aku takut miliku disentuh orang lain—

──────────────────────────



















“Kalau Pak Derell macem-macem lagi, bilang sama gue!”

“Iya.”

“Kalau Pak Derell deketin lo lagi bilang sama gue!”

“Iya.”

“Kalau Pak Derell dapet ID Line lo gak usah dibales!”

“Iya.”

“Kalau Pak Derell gombalin lo lagi bilang sam—“

“IYA MANTUNYA ADREAN ADITYA!”

Yera kesal. Selama perjalanan dari apartemen kesekolah, Hyunjin terus memperingati Yera tentang Pak Derell. Bahkan sekarang diparkiran sekolahpun Hyunjin masih memperingati Yera.

“OH... JADI INI MANTUNYA ADREAN ADITYA?”

Yera menutup matanya sembari mengulum bibirnya kedalam setelah teriakan Sena terdengar. Mati Yer! Mati! Sena udah gali kuburan buat lo!

Sena dan Jeongin menghampiri Yera dan Hyunjin yang masih berdiri didepan motor Hyunjin. “Bokapnya Hyunjin dateng kerumah lagi pagi ini? Trus lo disuruh bareng Hyunjin lagi?”

Hyunjin mengerutkan keningnya. Lalu berbisik ke Yera, “Lo gak ngasih teman-teman lo tentang kita?” Yera menggeleng kecil. “Belum. Masih nyari waktu yang pas!”

“Jangan bisik-bisik woi!” Sentak Jeongin kesal. “Jadi ada hubungan apanih Ayera Jenar Aditya sama mantunya Adrean Aditya?” tanya Sena sedikit menekankan kata ‘Mantunya Adrean Aditya’.

Yera menghela nafas sebelum menjelaskan. Melirik kanan dan kiri memastikan tidak ada yang mendengar. Bagaimana pun ia tidak bisa menyembunyikan fakta ini dari teman-temannya. Terutama Sena.

“Gue sama Hyunjin dijodohin.”

“SERIUSAN ANJIR?”Sena dan Je ongin berteriak secara bersamaan. Yera menepuk lengan Sena dan Jeongin bergantian. Melotot garang kepada kedua temannya. “Jangan keras-keras! Ntar yang lain denger!”

“Berarti lo udah nikah kak? Udah tinggal satu atap? Udah bikin anak?” Sena memukul lengan Jeongin. Ya gini kalau banyak berteman dengan Lucas. “Keracunan Lucas lo!” Sahut Yera.

“Jadi sejak kapan?”  pertanyaan yang sehat dari Sena. “September. Pas kita gak masuk tiga hari!” Sahut Hyunjin.

“Gak ada yang tau?”

“Ada. Gue, Hyunjin, Seungmin, Yeji, Hanjis, dan tambah lo berdua.” Sena menghela nafas. Jadi selama ini semua temanya tau kecuali dirinya, Jeongin, dan— “Felix?”

Yera menggeleng kecil. “Belum, gue masih cari waktu yang bener-bener tepat buat bilang ke Felix. Hubungan kita lagi gak baik akhir-akhir ini.”

“Kalian kenapa masih disini?” Keempatnya menoleh. Pak Derell sedang berdiri disana sembari memegang sebuah tongkat untuk memukul siswa yang bandel. “Kalian gak dengar bell upacara? Teman yang lain sudah baris panas-panasan, kalian malah ngobrol disini!”

Hyunjin berdecak sebal. Ia meraih tangan Yera. Menggandeng gadis itu ke kelas menjauhi Pak Derell. Hyunjin sangat malas dengan Pak Derell. Sungguh!

“Hari ini minta Seungmin nganter kerja dulu ya. Gue ada rapat OSIS setelah pulang sekolah.” Kata Hyunjin setelah sampai didepan kelas Yera. “Milih calon ketua OSIS?” Hyunjin mengangguk. Posisinya sebagai Ketua OSIS akan segera bergeser. Mengingat dirinya sudah kelas 12.

“Yaudah, ntar gue minta tolong Seungmin.” Hyunjin tersenyum. Ia segera pergi kekelasnya untuk meletakan tasnya. Lalu pergi kelapangan untuk mengikuti Upacara Senin.

















--🍓🍓🍓--






















Yera menghela nafas lelah. Selama dua minggu terakhir ini online shop nya sangat sepi. Tidak ada orderan. Bahkan sekedar bertanya saja sangat jarang. Apa ia harus donor darah lagi? Ah tidak! Ini bahkan belum ada satu bulan sejak terakhir kali Yera mendonorkan darahnya. Atau lebih tepat, menjual darahnya.

“Pulang gak lo?” Yera tersentak saat Jeno menepuk bahunya.

Yera tidak sadar bahwa bel pulang sekolah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Kelas XII MIPA-3 bahkan sudah sepi. Hanya tersisa dirinya, Jeno, Sanha, dan Soodam.

Yera bangkit dan membereskan barang-barang nya. “Seungmin kemana?”

“Katanya ada rapat basket.”

Yera menghela nafas. Ia ingin bertemu si dokter ganteng untuk konsultasi kakinya yang beberapa hari ini sempat terasa sakit. Namun jika ia menunggu Seungmin, maka ia akan terlambat bekerja. Sehingga gadis itu memutuskan untuk keluar kelas tanpa memperdulikan teriakan Jeno.

Selama kakinya berjalan menuju halte bus, tanganya sibuk mencari kontak bernama 'dokter ganteng' diponselnya. Kemudian menelefonya.

“Halo dokter ganteng.” sapa Yera sedikit menggoda.

“Udah gue bilang jangan panggil gue dokter ganteng! Jatohnya lo itu kayak tante girang tau gak!”

Yera terkekeh geli. “Siapa suruh ganteng!”

“Sinting lo! Kalo gak penting gue matiin.”

“Eh jangan! Gue nelfon lo ada urusan.”

“Iya apa?”

“Lo lagi dirumah sakit kan?”

“Iya lah! Emang kenapa?”

“Lo lagi sibuk gak?”

‘Engga, kenapa? Jangan bilang mau kencan sama gue.”

“Pede gila! Gue mau konsul tentang kaki gue. Akhir-akhir suka sakit.”

“Yaudah... Dateng aja, gue tunggu!”

“Iya. Ini mau kesana. Tapi lo jangan tiba-tiba ada operasi dadakan.”

“Kagak elah.”

“Oke.. Gue kesana!”

Bib.



Dokter Namjoon mematikan sambungan telfonya. Kemudian Yera kembali memasukan ponselnya pada kantong seragam. Menunggu ojek online yang tak kunjung dating, membuatnya bergerak gelisah karena nantinya takut terlambat bekerja.

“Mau saya antar, Yera?” Yera menoleh ketika Pak Derell yang entah kapan sudah berada didepan Yera dengan motornya.

“Bukan urusan Pak Derell.” Jawab Yera ketus. Ia tidak habis fikir dengan guru ganteng satu ini. Apakah perkataan Hyunjin kemarin belum jelas?

“Kok gak sama Hyunjin? Dia kemana?” Year berdecak. Kenapa Pak Derell terus bertanya! “Rapat OSIS! Bapak kenapa masih disini sih?”

“Saya mau mengantar kamu kerumah sakit. Bus nya masih lama.”

Yera terdiam. Menatap Pak Derell nyalang. Jika dipikir-pikir tidak ada salahnya menerima tawaran Pak Derell. Jika ia menunggu ojek online lebih lama, mungkin Dokter Namjoon sudah berada diruang operasi ketika Yera sampai.

“Gimana, Yera?” Terpaksa Yera menggangguk. Pak Derell lantas tersenyum senang. Apa lagi ketika Yera benar-benar duduk dijok belakang motornya. “Peluk dong, Yer!”

“Pak! Ini masih area sekolah. Jadi Pak Derell jangan macem-macem.” Merasa Yera kesal, Pak Derell segera melajukan motornya. Membawa Yera kerumah sakit Siti Husada sesuai keinginan muridnya itu.

Hanya ada keheningan selama perjalanan. Yera yang sudah terlampau kesal karena Pak Derell. Dan Pak Derell yang tidak ingin mengganggu Yera lagi.

“Kalau diluar sekolah panggil Kak Derell aja. Umur kita gak jauh beda.” Ucap Derell setelah sampai di depan Rumah Sakit Siti Husada.

“Ya, terserah.” Yera turun dari motor Derell. Melengang begitu saja kedalam rumah sakit tanpa mengucapkan terima kasih. Membuat Derell juga turun dari motornya dan menyusul Yera.

“Dokter Namjoon ada diruanganya?” Suster diresepsionis tersebut mengecek sebentar. Lalu kembali menatap Yera. “Dokter ada diruanganya. Silahkan ke atas Nona.”

Yera tersenyum ramah. Pergi keruangan Dokter Namjoon tanpa memperdulikan Derell yang membuntutinya. Namun semakin lama Yera semakin jengah. “Kak Derell kenapa gak pulang aja?”

“Gue mau nemenin lo aja!” Yera menoleh kebelakang. Mengapa tiba-tiba Derell menggunakan lo-gue padanya. Padahal baru beberapa menit yang lalu masih menggunakan saya-kamu. Namun Yera kembali berjalan, mencoba tidak memperdulikan Derell.

“Pokoknya saya gak mau tau! Sampai malam nanti harus ada orang yang donorin ginjal buat anak saya! Uang berapapun akan saya kasih!”

Yera menghentikan langkahnya. Ia menoleh pada seorang pria tua yang tengah berteriak sembari menelfon. Ia tertarik. Apalagi ketika mendengar ada uang disana.

“Lo pulang aja kak! Makasih udah nganter gue.” Yera berjalan meninggalkan Derell. Ia menghampiri pria tua tersebut.

“Tiga miliyar, ginjal kiri atau kanan saya donorin buat anak bapak!”











--🍓🍓🍓--












Ting!

Derlxx : Gue Derell
Derlxx : RS Siti Husada! Yera mau jual gnjalnya 3m!

“Sial!” Hyunjin menggeram. Hanya dengan melihat notifikasi Line saja, Hyunjin mampu membuat orang-orang yang berada diruang rapat menoleh. Menatap Hyunjin aneh.

“Mau kemana kamu Hyunjin?” Pak Semin selaku kepala sekolah setelah Hyunjin berdiri dari tempat duduknya. “Kita ganti rapatnya besok!” putus Hyunjin sepihak.

“Kamu gak bisa bikin keputusan sendiri Hyunjin!” Pak Semin emosi.

“Bapak mau dibakar Pak Adrean kalau anaknya mati? Yera sekarang tanggung jawab saya!” Hyunjin pergi meninggalkan ruang rapat. Pikiranya kacau setelah mendapat pesan dari Derell.

Laki-laki itu segera melajukan motornya. Membelah jalanan seperti orang gila tanpa memperdulikan umpatan dari pengguna jalanan lainya. Hanya karena Ayera, Hyunjin bisa segila ini.

Setelah bertanya diresepsionis, Hyunjin segera menuju lantai 15 dimana tempat operasi dilakukan. Ia seperti orang kesetanan. Menabrak semua orang yang menghalangi jalanya.

Matanya menangkap Yera yang tengah duduk didepan ruang operasi. Segera Hyunjin menghampirinya. Meraih tangan Yera hingga sigadis merintih kesakitan.

“Akh!” Pasalnya Hyunjin tak hanya mencekal, namun menariknya untuk bangkit.

“Saya bakal kasih seratus ginjal buat bapak! Tapi saya minta lepasin istri saya!” Ucap Hyunjin pada sibapak yang akan membeli ginjal Yera. “Saya gak akan lepasin dia! Nyawa anak saya ada ditangan nya!” Bantah bapak itu.

“Bapak tau siapa dia?” Hyunjin menunjuk Yera yang ada dibelakang nya. “Dia Ayera Jenar Aditya! Anak Adrean Aditya! Anak CEO LC! Menantu Rizal Sanjaya! Menantu H Company! ISTRI HYUNJIN AIDAN SANJAYA!”

Sontak, semua orang yang ada dilorong tersebut menatap Hyunjin. Merasa sibapak tidak bisa menjawab, Hyunjin segera menarik Yera pergi. Namun Yera terus memberontak.

“Hyunjin lepas!” Hyunjin melepaskan tangan Yera ketika mereka sampai ditaman rumah sakit. “Lo kerja gue biarin! Lo jualan online gue biarin! Lo jual darah gue biarin! Tapi sekarang lo mau jual ginjal lo? Lo gila, Yer!”

Hyunjin mengacak rambutnya frustasi. “Segitu pengen nya lo cerai sama gue? Apa lo gak lihat seberapa sayangnya gue sama lo? Apa semuanya gak cukup buat nunjukin rasa cinta gue?”

“Hyunjin...” Lirih Yera. Pertama kalinya ia melihat Hyunjin semarah ini. Yera takut.

Menyadari jika dirinya membuat Yera takut, Hyunjin segera menarik Yera dan memeluknya erat. “Gue sayang sama lo Yera! Ayo hidup berdua sampai kita mati nanti. Lupain soal hutang bokap lo. Itu semua cuma omong kosong!”

Yera melepaskan pelukan Hyunjin. Menyeritkan kening nya bingung. “Ja-jadi selama ini Ayah gak punya hutang sama Papa Rizal?”

Hyunjin menggeleng. “Papa tau kalo gue suka sama putrinya Adrean Aditya sejak kelas sepuluh. Jadi Papa jodohin kita.”

“Lo suka sama gue sejak kelas sepuluh?” Yera sangat tertarik mempertanyakan rasa suka Hyunjin padanya. Mengesampingkan pertanyaan mengapa Ayahnya berbohong. Hyunjin menggangguk. “Sejak lo dihukum sama Kak Jaehyun pas MOS. Gue jatuh cinta sama lo.”

“Kenapa gak bilang sama gue kalau lo suka sama gue? Selama ini lo cuman nunjukin sikap gak adil ke gue. Ketua OSIS yang nambahin hukuman buat badgirl.”

“Karena gue nunggu lo jauh dari Felix. Karena gue pengen selalu deket sama lo. Karena itu gue gak bilang sama lo dan nambahin hukuman lo.” Mendengar itu, Yera mendenggus sinis. “Sampah! Semuanya sampah!”

“Jangan benci Ayah Rean. Niat ayah lo baik buat jodohin kita. Nilai lo membaik, jadi orang pekerja keras, lo punya cita-cita, lo lebih menghargai uang. Coba fikirin baik-baik Yera!”

“Gue suka sama lo, Yera! Gue cinta mati sama lo. Gue sayang sama lo lebih dari apapun!”


--To Be Continue--











──────────────────────────
Haii helloo anyeong!!
Gimana E-raport ya? Bagus-bagus atau masih remed?:v

Sampai jumpa di capter selanjutnya ^.^
Atalia🍭

──────────────────────────

Tinggalkan Vote dan ramaikan kolom komentar jika kalian menyukai cerita ini❤















Sena : "Bokapnya Hyunjin dateng kerumah lagi pagi ini? Trus lo disuruh bareng Hyunjin lagi?"

Hyunjin : 

Continue Reading

You'll Also Like

39.9K 4.6K 70
[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM BACA!] Inget abis B itu C pasti abis Benci jadi Cinta awkawk ⚠️ Cerita ini hanya rekayasa/bohongan jadi jangan mikir kalo c...
7.5K 280 70
TAMAT Menceritakan sebuah kisah perjodohan santri yang cantik dengan ketua Gengster yang terkenal kekejamannya Dan di luluhkan oleh seorang Santri ca...
10.7K 1K 43
-Cinta akan selalu ada. Tapi, subjeknya bisa berubah-ubah- "Nama gue Rosha." "Tau." "Tau dari mana?" "Kita sekelas bego!" Rosha Annetha gadis cantik...
14.5M 1.4M 101
Ketika dua remaja yang tak saling kenal harus mengikat janji sehidup semati.