Dia : Ha Yoonbin

By CHANGDARKBIN

19.6K 2.2K 114

Apa jadinya jika kita sudah lumayan bersahabat lama tetapi malah memiliki perasaan lebih? Memang benar pepata... More

Awalan
1. Kerusuhan dipagi hari
2. Situasi Canggung
3. Dua Kembar Beda Sifat
4. Mobil merah dan Klaksonnya
5. Keanehan sikap Yoonbin
6. 28 Huruf, 7 Kata
7. Senyum? seriously?
8. Novel Horor
9. Geprek Haruto
10. Pak Ong
11. Bolos bareng?
12. Yah, ketauan
13. Kepedean seorang Yoonbin
15. Permintaan maaf
16. Perdamaian
17. Peningkatan
18. Dugaan Jihoon
19. Hyunjin sakit
20. Ketauan pt. 2
21. Sebenarnya ada apa?
22. Terdiam
23. Cemburu
24. Mengintip
25. Pengakuan hati
26. Kenyataan mengejutkan
27. Siapa dia?
28. Nggak Peka
29. Malam Terakhir
30. Im Go, Goodbye Hyeji
Sequel
[ Isi Surat ]
[ Isi surat ]
:'

14. Haruto galau

424 59 0
By CHANGDARKBIN

"Lo liat Haruto nggak?"

Junkyu menoleh saat pundaknya di tepuk oleh seseorang. Dan ternyata orang itu adalah pujaan hatinya sendiri, siapa lagi kalau bukan Hyeji. Junkyu menggelengkan kepalanya tidak tahu.

"Aku nggak tau calon istri. Tapi Haruto kemarin bilang kalo dia nggak masuk dulu." Ujar Junkyu memberitahu.

"Nggak bisa masuknya kenapa, ya?"

Junkyu lagi-lagi menggeleng tidak tahu. Junkyu juga bingung kenapa malam-malam sekali waktu itu Haruto mengiriminya pesan, dan pesan tersebut berisikan kalau esok pagi nggak masuk sekolah. Haruto hanya bilang dia sedang ada urusan, tapi apa?

"Jangan cari yang nggak ada ah. Ada aku disini loh.." Tunjuk Junkyu kepada dirinya sendiri. Sumpah untuk kali ini Hyeji sedang tidak ingin bercanda dulu, ada yang mau dia omongin serius dengan Haruto.

Hyeji sempat berfikir kalau Haruto marah sama dia karena nolak dan menganggap pernyataan cintanya itu hanya bercanda. Tapi jujur aja sih sebenernya Hyeji juga nggak menyukai Haruto, Haruto sudah ia anggap sodara sendiri.

"Kenapa cari si Jepang?" Tanya Junkyu membuyarkan lamunan Hyeji. Hyeji menggeleng sembari tersenyum. "Yaudah deh, gue balik kekelas lagi aja. Istirahat bareng!"

"Oke istriku! Eh calon istri ku.. " Junkyu tersenyum lebar dengan kedua tangannya membentuk love membuat Hyeji tersenyum tipis.

Singkat cerita sekarang sudah waktunya istirahat pertama yang artinya semua murid berhamburan keluar kelas. Hyeji menunggu di dalam kelas bersamaan dengan Hyunsuk yang menemaninya di samping, menunggu kedatangan teman-teman lainnya.

"Eh Ji!" Panggil Hyunsuk.

"Apa?"

"Haruto pas kemarin aneh banget tau." Ujar Hyunsuk.

"Anehnya?" Tanya Hyeji sembari menopang dagunya menatap Hyunsuk. "Ya aneh aja gitu. Pas dia turun dari kamar lo itu, muka dia jadi murung, kemarin juga Jihoon ngejitak kepala dia. Kan kalo biasanya dia nggak pernah marah, kemarin dia marah banget sampe nampar Jihoon." Jelas Hyunsuk berhasil membuat Hyeji terkejut.

"Maksudnya nampar? Jihoon di tampar gitu? Haruto nampar Jihoon?" Tanyanya berkali-kali. Hyunsuk mengangguk semangat.

"Disitu kita semua diem. Jihoon yang nggak terima ditampar sama Haruto, dia narik kerah baju Haruto. Kayak mau nonjok gitu tapi kita-kita langsung tahan." Sambungnya lagi.

"Gue nanya kan baik-baik sama Haruto, eh dia bilang katanya semua orang hari ini kayak anjing, dia doang manusia. Semuanya bisanya nyakitin, tolol nggak ada otak. Katanya gitu. Ya gue kaget dong baru kali ini liat Haruto semarah itu."

Hyeji masih setia mendengar cerita dari Hyunsuk.

"Hyunjin nggak ada, dia lagi ke komplek anak nyasar karna temennya nelpon tiba-tiba. Junho kayaknya ada deh, lo tanya aja sama dia." Ujar Hyunsuk.

"Haruto selama perjalanan pulang cuma diem. Sepenglihatan gue sih dia ngepal gitu kuat-kuat, deru nafasnya juga kayak orang kesetanan. Belum lagi dia kan putih kulitnya, jelas keliatan mukanya merah kalo lagi marah." Setelah bercerita Hyeji semakin yakin kalau ini bersangkutan dengannya.

"Kira-kira dia kenapa ya, Ji? Sumpah gue baru kali ini liat Haruto semarah itu. Biasanya kalo marah ya cuma diem, nggak sampe nampar atau ngomong kasar kayak gitu." Ucap Hyunsuk menghelas nafasnya lelah.

Hyeji terdiam sesaat, berdehem pelan, jari-jarinya ia mainkan bingung ingin bercerita jujur atau tidak.

"Sebenernya-

Hyunsuk mengangguk menunggu ucapan Hyeji, namun seseorang mengacaukan-

Gedebak! Gedebuk! Gubrak!

"BANGSAT SUTINEM BADAN LO BERAT JINGAN!"

"EH BANGSAT KETEK LO KECIUM NIH GOBLOG! BAU BANGET NAJIS!"

"TOLOL BANGUN DONG ANJIR!"

"Anak-anak tolol ya begini lah."

"EH EH ANJIR MAMPUS GEBETAN GUE LEWAT! MALU WOI DILIATIN!"

"ADUH SI YOSHI GILA LO NGGAK GOSOK GIGI YA?"

"TAU ANJIR! BAU KADAL!"

Hyunsuk dan Hyeji saling bertatap pandang melihat pemandangan di pintu kelasnya. Malu banget sih kalau di ceritain, belum lagi anak kelasan lainnya malah pada ngetawain mereka.

Gimana ya, mereka itu kan. Squad Hyeji itu anaknya bobrok semua terus belum lagi kalau lagi jalan suka senggol sana senggol sini. Nah musibah nimpah si Jeongwoo kali ini, dia awalnya mau godain gebetannya di kelas sebelah Hyeji, tapi dia nggak liat di depannya ada tong sampah.

Terus yang lainnya asik ngobrol, Jihoon sama Yoshi maen jitak-jitakan, Junkyu asik main game sambil ngebacot. Nah ini si Jeongwoo. Dia nyusruk dan al hasil semuanya ikutan nyusruk. Jeongwoo jalan paling depan soalnya sisanya di belakang dia.

"Yaallah malu banget gue Ji." Gerutu Hyunsuk menutup wajahnya malu.

"Sama njir. Menghilang kuilah?"

***

Sementara itu di sisi lain. Haruto memandangi ponselnya berkali-kali, menunggu seseorang mengiriminya pesan dari malam kemarin. Namun? Ternyata pikir Haruto salah, dia tidak memperdulikannya bahkan untuk bertanya kenapa dia tidak sekolah saja dia tidak mengirimkannya pesan.

"Bener kan, lo itu sama sekali nggak punya perasaan apapun sama gue, Ji." Gumam Haruto lirih menatap sendu ponselnya.

Haruto menunggu pesan dari Hyeji. Sebenarnya saat semalam ia menolak ajakan Hyeji, bukan karena sibuk di restoran. Tapi hanya ingin tau apakah Hyeji akan membujuknya atau kemungkinan ia bakalan tau kenapa Haruto bersikap seperti itu kepadanya. Tapi nyatanya nggak ada apa-apa.

"Ahahaahahahahahhaa.. Menertawakan kebodohan sendiri." Tawa Haruto semakin membesar sampai akhirnya pintu kamarnya terbuka.

"BERISIK GOBLOG! HAHAHAHA MULU!"

Haruto mengusap kepalanya karena Hanbin melemparkan baskom berukuran kecil tepat sekali mengenai kepalanya. Haruto menatap Hanbin kemusuhan. "Bacot! Gue lagi galau nih!" Curhatnya.

"Najis! Galau jadi gila gitu. Idih amit-amit gue." Ujar Hanbin mengetuk-ngetukkan jidatnya dan di ketukan kembali ke pintu. Eh ngerti nggak sih?

"Abang serius ih! Gue lagi galau karna cewek nih." Keluh Haruto melengkungkan bibirnya dengan mata berair seperti ingin menangis. Hanbin jadi nggak tega kalu adiknya kayak gini, ya walaupun emang kadang tololnya selalu bikin Hanbin kepengen mutilasi.

Hanbin mendekat, duduk di sebelah Haruto di ranjang kasur. "Siapa? Jangan bilang Hyeji?" Tanya Hanbin menduga-duga.

Fyi, Hanbin sangat tau kalau adiknya ini menyukai Hyeji sedari lama. Hanya saja ia bukan Hanbin yang sangat mudah menyatakan perasaan, Haruto sedikit pemalu walaupun mempunyai wajah tampan.

"Iya! Kemarin gue nembak dia, terus di tolak. Eh enggak sih, belum di jawab. Tapi gue tau kalo Hyeji pasti bakalan nolak gue bang." Jelas Haruto.

"Kan tolol! Di bilang juga apa! Adek gue yang ini mah emang rada tolol sih. Ya lo mah nembak nggak di waktu yang pas, pasti?"

Haruto ketawa. "Gue rasa kayaknya pas deh. Dia sakit, nah gue anter dia kekamarnya, terus gue nyatain perasaan deh."

"Aduh goblog! Kalo mau nembak cewek secantik Hyeji tuh harus belajar dulu sama pakarnya nih." Hanbin menepuk-nepuk dadanya sombong.

"Alah! Lo dari dulu aja nggak bisa dapetin kak Dahyun! Segala bilang lo pakarnya? Najis!" Sungut Haruto kesal.

Hanbin bungkam. Matanya mulai berkaca-kaca, kalau di ingat-ingat saat dia nyatain perasaannya ke Dahyun satu minggu lalu dan dia di tolak mentah-mentah di lapangan kampusnya, mana di tonton banyak orang. Kan malu.

"Bangsat! Gak guna gue dengerin lo cerita! Dah lah mending gue vidcall sama Bobby!" Ketus Hanbin berjalan meninggalkan kamar Haruto.

Namun Haruto memanggil Hanbin lagi.

"Selain lo nggak bisa dapetin hati kak Dahyun. Ternyata lo juga homo ya, bang? Astagfirullah.. "

Al hasil Haruto kena timpuka baskom untuk kedua kalinya dari Hanbin. Sip, besok-besok itu kepala udah benjolan kayak di sengat tawon.

Ting!

Ponsel Haruto bergetar, sebelumnya ia taruh di atas nakas saat tau Hyeji tidak mengiriminya pesan. Namun ternyata saat tau kalau si pengirim pesan itu adalah.. Hyeji? Haruto langsung meraih ponselnya cepat.

Hyeji ku 🖕❤ : gue kerumah lo, ya? Ada yang mau gue omongin
Read

Sengaja. Haruto hanya ingin membuat Hyeji semakin merasa kalau Haruto akan menjauh darinya, padahal tangan Haruto udah gatel banget mau bales pesan Hyeji.

***

Jangan lupa tinggalk jejak, ya ❤☺

Aku tau pasti kalian bisa menghargai karya seseorang kan?

Continue Reading

You'll Also Like

233K 2.8K 48
Follow akun untuk membuka bab-bab terkunci ! . "Oh Jack.., please..." "Please for what?" "Udah, please berhenti.." . [SEQUEL BASTARD!] Warn21+ Cerita...
153K 11.1K 26
"kita akan berkeliling wisata nanti saat hesa sudah besar dan papa yang akan menjadi bos di perusahaan agar bisa meliburkan diri mengajak hesa dan ma...
180K 17.9K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
1M 2.7K 17
๐Ÿ”ž Bluesy area, mengandung 21+ ๐Ÿ”ž - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023