Istiqomah Di jalan Allah

By olipQueen

2.2K 269 15

Ringkasan ini saya salin berdasarkan kajian yang saya ikuti BUAT TEMAN TEMAN YANG MAU SAMA SAMA BELAJAR ILMU... More

ISTIQOMAH DIJALAN ALLAH
29 RAJAB 1441 H
Hukum Qunut Nazilah saat Terjadi Wabah
MERAIH PAHALA SEPERTI SYUHADA DI RUMAH ANDA*
wabah corona
jalan yang lurus
01 SYA'BAN 1441 H
DZIKIR PETANG
Masjid Ditutup Karena Wabah
BAGAIMANA CARA SHALAWAT YANG SESUAI SUNNAH DAN BOLEHKAH SHALAWAT DIIRINGI DENGAN
ANJURAN MEMPERBANYAK PUASA SUNNAH DI BULAN SYA'BAN*
*🕌AKAN DITULIS PAHALA AMALAN YANG RUTIN DILAKUKAN SESEORANG KARENA ADA UZUR* ༻༺
BOLEHKAH SHALAT DI ATAS SAJADAH YANG BERGAMBAR KA'BAH ATAU MASJID NABAWI
Menyibukkan Diri Dengan Ketaatan⁣
Keutamaan Menjawab Adzan yang Mungkin Tidak Anda Sadari*
*✒AMALAN KELIRU di BULAN SYA'BAN✒*
Hukum Mengikat Rambut saat Sholat
SELUK BELUK NERAKA
TRADISI YANG KELIRU DI BULAN SYA'BAN🎞*
DZIKIR PAGI
MEMGAGUNGKAN HARI & MALAM NISFU SYA'BAN (PERTENGAHAN BULAN SYA'BAN) DENGAN IBADA
🍴 *PAHALA BESAR MEMBERI MAKAN ORANG SAAT BERBUKA PUASA
HUKUM UPACARA PERINGATAN MALAM NISFU SYA'BAN*
JANGAN SEKALI-KALI ENGKAU MENANTI UCAPAN TERIMA KASIH*_
HARAMNYA GHIBAH/GOSIP 🌸
BID'AHNYA SHOLAT ALFIYAH !*
kenapa bayi lahir menangis ?
KEWAJIBAN MENUTUP AURAT DAN BATASANNYA
yang paling mahal yang tidak dapat kita beli
kaum lelaki
Hukum Wanita Shalat Tarawih di Masjid*
Benarkah Pahala Amalan Wajib di Bukan Ramadhan 70 Kali Lipat ?*
AMALAN KELIRU DI BULAN SYA'BAN*
PANDUAN SHALAT TARAWIH DI RUMAH SAAT PANDEMI CORONA
DZIKIR PAGI*
📢🛍 40 HADIST DI BULAN ROMADHON🖍
14 DOSA ANAK MUDA DI BULAN RAMADHAN* .
UJIAN ANTARA RIDHO & SABAR*
boleh nggak sih Shalat Tahajud Lagi Setelah Shalat Tarawih*
ROKOK VS PUASA
Sahkah Puasa Tetapi Tidak Sholat?*
MENGQODHO SHOLAT
Apakah Musik Berpengaruh Pada Puasa
HADITS PALSU 30 KEUTAMAAN SHALAT TARAWIH
PUASANYA WANITA HAMIL, MENYUSUI, SERTA LANSIA
MEMBAYAR ZAKAT FITHRI, QURBAN DAN AQIQAH DENGAN UANG
zakatt
SEDANG SHALAT SUNNAH, IQAMAT DIKUMANDANGKAN
KITAB SHAHIH JAMI' BAYAANIL 'ILMI WA FADHLIH
SIKAP SEORANG MUSLIM TERHADAP WABAH VIRUS CORONA
KEUTAMAAN HATI YANG BERSIH
NGANTUK ketika SHALAT
Al-MULK PENGHALANG SIKSA KUBUR
Wudhu Dan Shalat, Orang Yang Mengalami Kencing Terus Menerus
KEUTAMAAN DZIKIR PAGI DAN SORE
JANGAN PERNAH BOSAN MENASIHATI ANAK
PUASA SUNNAH SYAWAL BERBENTURAN DENGAN LARANGAN PUASA HARI SABTU
BELA SUNNAH MESKI DIBENCI
Indahnya Tauhid
DOA dan DZIKIR ADAB ZIARAH KUBUR
MISTERI USIA 60 TAHUN
dialog tag
10 TIPS AGAR TEGAR MENGHADAPI COBAAN
Batasan "Mampu" dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar
5 MACAM TIPE ANAK
MENUNTUT ILMU AGAMA JUGA SEDANG BERJIHAD
Mari Evaluasi Akhlak Kit
NASIHAT ULAMA ADA APA DENGAN BULAN DZULQO'DAH
MAKSIAT MENGHALANGI CAHAYA ILMU
MENGENAL BULAN DZULQA'DAH
Membaca Surah Yusuf Dan Maryam Saat Hamil
Bersalaman Dengan Lawan Jenis
RINCIAN PENTING TENTANG MASALAH HUKUM MENGGUGURKAN JANIN
BERLETIH-LETIHLAH UNTUK SURGA
Vegetarian Dalam Timbangan Islam
BAHASAN UTAMA KELUARGA
Tafsir Mimpi
Perbedaan antara Aqidah, Tauhid dan Manhaj
LETAK KEBAHAGIAAN SUAMI
JAGALAH SHOLAT-SHOLAT KALIAN
HADITS HADITS LEMAH SEPUTAR BULAN DZULHIJJAH
Kapan Harus Membatalkan Shalat Sunah Karena Dengar Iqamah?
Merasakan Bahagia Ketika Ber-khalwat Bersama Allah
Tidak Ada Perintah dari Al-Qur'an dan As-Sunnah untuk Berpecah Belah dan Berkelo
Mengapa Laki-laki Disiapkan Bidadari Sedangkan Wanita Tidak Disiapkan Bidadara
MENGUBURKAN JENAZAH SESUAI SUNNAH
ILMU FILSAFAT, PERUSAK AKIDAH ISLAM
HINGGA AKHIR WAKTU
HUKUM MENGACUNGKAN TELUNJUK KETIKA MENDENGAR ATAU MENGUCAPKAN KALIMAT TAUHID
PASANGANMU adalah PAKAIANMU
5 PENYESALAN SETELAH MATI
Metode Menuntut Ilmu
REZEKI ADALAH SARANA UNTUK MEMBANTU KITA MENTAUHIDKAN ALLAH*
KISAH PENDIDIKAN ANAK*
Beberapa Hal Yang Diperselisihkan Najis-Tidaknya
HADITS PALSU TENTANG KEUTAMAAN BULAN SHOFAR*
KETIKA DUNIA MENJADI HARGA KEYAKINAN
FATWA-FATWA PENTING TERKAIT HARI JUM'AT* 🕌⭕️
Keutamaan Membaca Shalawat Nabi*
MENJAGA AGAMA DARI PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN : KRITIKAN TERHADAP ORANG-ORANG YAN
NAUDZUBILLAAH... INILAH 1⃣6⃣ ORANG YANG TERKENA LAKNAT
HAL-HAL YANG MEMALINGKAN DARI KEBENARAN
SUNNAH YANG TERLUPAKAN SETELAH SELESAI SHALAT SHUBUH & MAGHRIB*🌱
KIAT RUMAH TANGGA YANG LANGGENG
JARINGAN ISLAM NUSANTARA (JIN) ADALAH PENERUS JARINGAN ISLAM LIBERAL (JIL)
bahaya putus cinta
tauhid
TAKJUB DENGAN DIRI SENDIRI
wanita Sholihah
adab
sholat
ikhlas
akhlak
lagi ilmu
akhlak mulia

: ✒JANGAN LALAI DIBULAN SYA'BAN ‼

12 1 0
By olipQueen

Usamah bin Zaid -radhiyallahu anhuma- menceritakan, bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah shallalahu alaihi wasallam :

يا رسولَ الله، لم أرَك تصوم شهرًا مِن الشهور ما تصومُ مِن شعبان؟! قال: ((ذلك شهرٌ يغفُل الناس عنه بين رجَب ورمضان، وهو شهرٌ تُرفَع فيه الأعمالُ إلى ربِّ العالمين، فأحبُّ أن يُرفَع عمِلي وأنا صائِم))

"Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, aku tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya'ban?" Beliau bersabda: "Itulah bulan yang manusia lalai darinya; -(bulan) tersebut terletak- di antara bulan Rajab dan Ramadhan, dimana dibulan tersebut, amalan kebaikan diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku senang amalku diangkat dan aku sedang berpuasa."
[HR An-Nasa'i no 2317, Ahmad no 20758, dihasankan oleh Syeikh Al-Bani dalam shohih An-Nasa'i no 2356]

Ibnu Rajab rahimahullah menerangkan :
“Dalam hadits tersebut terdapat petunjuk  tentang dianjurkannya melakukan amalan ketaatan di saat manusia lalai, dan hal itu termasuk perkara yang dicintai disisi Allah Azza wa Jalla”
[Lathoif Al-Ma’arif, hal 130].

Imam Ibnul Jauzy -rahimahullah- berkata :
"Ketahuilah, bahwa waktu-waktu dimana manusia lalai darinya, merupakan waktu yang agung nan bernilai, disebabkan manusia ketika itu sibuk dengan kebiasaan dan syahwatnya, sehingga barangsiapa yang tetap tekun mencari keutamaan diwaktu tersebut, hal itu menunjukkan semangat yang tinggi terhadap kebaikan". [At-Tabshiroh : 2/50].

Oleh karena itu, mari memaksimalkan diri dibulan sya'ban ini, dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita.

Dan diantara amalan yang dianjurkan, adalah memperbanyak puasa dibulan sya'ban, sebagaimana disyaratkan oleh Nabi shallalahu alaihi wasallam diatas (dalam hadits Usamah bin Zaid) dan juga diterangkan dalam sejumlah hadits, diantaranya :

لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak pernah melaksanakan puasa lebih banyak dalam sebulan selain bulan Sya'ban, yang Beliau melaksanakan puasa bulan Sya'ban seluruhnya." [HR Bukhari no.1834, dari Aisyah radhiyallahu anha].

Demikian pula amalan ibadah yang lainnya, sebagaimana yang sebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Rajab -rahimahullah-, bahwa Salamah bin Kahil -rahimahullah- menceritakan, "dahulu para salaf berkata : bulan sya'ban adalah bulan untuk para pembaca al-qur'an. Habib bin abi Tsabit juga menyebutkan ungkapan yang semakna dengan itu.

Amru bin Qois Al-Mula'i -rahimahullah-, tatkala bulan sya'ban telah masuk, maka beliau menutup perniagaannya, dan memfokuskan diri membaca al-qur'an, seraya berkata :
sungguh beruntung bagi orang yang memperbaiki hatinya sebelum ramadhan". [Lathoif Al-Ma'arif, hal 196].

Namun hendaklah difahami, bahwa meningkatkan amalan ibadah dibulan sya'ban, bukan maksudnya menentukan atau mengkhususkan jumlah/bilangan/batasan ataupun waktu tertentu pada ibadah-ibadah tersebut, sebab-sebab dalil-dalil yang ada, hanya menyebutkan secara umum atau mutlak, sehingga hendaklah diamalkan sesuai dengan keumuman atau kemutlakannya.

Semoga bermanfaat,
Allohu a'lam bish showab,

=========================

✍️ Ustadz Hilal Abu Naufal Hafizhahullah

Bagi Faedah...
[30/3 06:32] +62 813-2234-8580: ⛱️PUASA SETELAH PERTENGAHAN SYA'BAN

Ada beberapa lafazh yang membicarakan larangan puasa setelah pertengahan bulan Sya’ban.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

{ إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا }

“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, janganlah berpuasa.”
[HR. Tirmidzi No: 738 dan Abu Daud No 2337]

Dalam lafazh lain,

{ إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلاَ صَوْمَ حَتَّى يَجِىءَ رَمَضَانُ }

“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tidak ada puasa sampai datang Ramadhan.”
[HR. Ibnu Majah No: 1651]

Dalam lafazh yang lain lagi,

{ إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَأَمْسِكُوا عَنِ الصَّوْمِ حَتَّى يَكُونَ رَمَضَانُ }

“Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tahanlah diri dari berpuasa hingga datang bulan Ramadhan.”
[HR. Ahmad]

Sebenarnya para ulama berselisih pendapat dalam menilai hadits-hadits di atas dan hukum mengamalkannya.

Di antara ulama yang menshahihkan hadits di atas adalah At Tirmidzi, Ibnu Hibban, Al Hakim, Ath Thahawiy, dan Ibnu ‘Abdil Barr. Di antara ulama belakangan yang menshahihkannya adalah Syaikh Al Albani Rahimahullah.

Sedangkan ulama lainnya mengatakan bahwa hadits tersebut adalah hadits yang mungkar dan hadits mungkar adalah di antara hadits yang lemah. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalah ‘Abdurrahman bin  Mahdiy, Imam Ahmad, Abu Zur’ah Ar Rozi, dan Al Atsrom. Alasan mereka adalah karena hadits di atas bertentangan dengan hadits,

{ لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ }

“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa.”
[HR. Muslim No: 1082]

Jika dipahami dari hadits ini, berarti boleh mendahulukan sebelum ramadhan dengan berpuasa dua hari atau lebih.

Al Atsrom mengatakan : “Hadits larangan berpuasa setelah separuh bulan Sya’ban bertentangan dengan hadits lainnya. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri berpuasa di bulan Sya’ban seluruhnya (mayoritasnya) dan beliau lanjutkan dengan berpuasa di bulan Ramadhan. Dan hadits di atas juga bertentangan dengan hadits yang melarang berpuasa dua hari sebelum Ramadhan. Kesimpulannya, hadits tersebut adalah hadits yang syadz, bertentangan dengan hadits yang lebih kuat.”

At Thahawiy sendiri mengatakan bahwa hadits larangan berpuasa setelah separuh Sya’ban adalah hadits yang mansukh (sudah dihapus). Bahkan Ath Thohawiy menceritakan bahwa telah ada ijma’ (kesepakatan ulama) untuk tidak beramal dengan hadits tersebut. Dan mayoritas ulama memang tidak mengamalkan hadits tersebut.

Namun ada pendapat dari Imam Asy Syafi’i dan ulama Syafi’iyah, juga hal ini mencocoki pendapat sebagian ulama belakangan dari Hambali. Mereka mengatakan bahwa larangan berpuasa setelah separuh bulan Sya’ban adalah bagi orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa ketika itu. Jadi bagi yang memiliki kebiasaan berpuasa (seperti puasa senin-kamis), boleh berpuasa ketika itu, menurut pendapat ini. [Lihat Lathoif Al Ma’arif (244-245)]

Puasa Satu atau Dua Hari Sebelum Ramadhan

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

{ لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ }

“Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa kecuali jika seseorang memiliki kebiasaan berpuasa, maka berpuasalah.” [HR. Muslim No: 1082]

Berdasarkan keterangan dari Ibnu Rajab berpuasa di akhir bulan Sya’ban ada tiga model :

Pertama
Jika berniat dalam rangka berhati-hati dalam perhitungan puasa Ramadhan sehingga dia berpuasa terlebih dahulu, maka seperti ini jelas terlarang.

Kedua
Jika berniat untuk berpuasa nadzar atau mengqodho puasa Ramadhan yang belum dikerjakan, atau membayar kafaroh (tebusan), maka mayoritas ulama membolehkannya.

Ketiga
Jika berniat berpuasa sunnah semata, maka ulama yang mengatakan harus ada pemisah antara puasa Sya’ban dan Ramadhan melarang hal ini walaupun itu mencocoki kebiasaan dia berpuasa, di antaranya adalah Al Hasan Al Bashri. Namun yang
tepat dilihat apakah puasa tersebut adalah puasa yang biasa dia lakukan ataukah tidak sebagaimana makna tekstual dari hadits. Jadi jika satu atau dua hari sebelum Ramadhan adalah kebiasaan dia berpuasa -seperti puasa Senin-Kamis-, maka itu dibolehkan. Namun jika tidak, itulah yang terlarang. Pendapat inilah yang dipilih oleh Imam Asy Syafi’i, Imam Ahmad dan Al Auza’i. [Lihat Lathoif Al Ma’arif, (257-258)]

Kenapa ada larangan mendahulukan puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan ?

Pertama
Jika berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan adalah dalam rangka hati-hati, maka hal ini terlarang agar tidak menambah hari berpuasa Ramadhan yang tidak dituntunkan.

Kedua
Agar memisahkan antara puasa wajib dan puasa sunnah. Dan memisahkan antara amalan yang wajib dan sunnah adalah sesuatu yang disyariatkan. Sebagaimana Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melarang menyambungkan shalat wajib dengan shalat sunnah tanpa diselangi dengan salam atau dzikir terlebih dahulu.
[Lihat Lathoif Al Ma’arif (258-259)]

Beberapa Hadits Lemah (Dho’if) dan Palsu (Maudhu’) di Bulan Sya’ban

Hadits Pertama

إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعَرِ غَنَمِ كَلْبٍ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban, Dia akan mengampuni  dosa walaupun itu lebih banyak dari jumlah bulu yang ada di kambing Bani Kalb.”
[Bani Kalb adalah salah satu kabilah di Arab yang punya banyak kambing]

Hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan Ibnu Majah. At Tirmidzi mengatakan bahwa beliau mendengar Muhammad (yaitu Imam Bukhari) mendhoifkan hadits ini. [Lihat As Silsilah Ash Shohihah No: 1144]

Hadits Kedua

{ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا. فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلاَ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ أَلاَ مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلاَ مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلاَ كَذَا أَلاَ كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ }

“Apabila datang malam nishfu sya’ban, maka hidupkanlah malam tersebut dan berpuasalah di siang harinya. Karena ketika itu, Allah turun ke langit dunia pada malam tersebut mulai dari tenggelamnya matahari. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Siapa saja yang meminta ampunan, Aku akan mengampuninya. Siapa saja yang meminta rizki, aku pun akan memberinya. Siapa saja yang tertimpa kesulitan, Aku pun akan membebaskannya. Siapa pun yang meminta sesuatu, Aku akan mengabulkannya hingga terbit fajar”.”

Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Sanad hadits ini adalah lemah, bahkan menurut Syeikh Al Albani adalah maudhu’ (palsu) karena di dalamnya terdapat perowi yang bernama Ibnu Abi Sabroh yang tertuduh sering memalsukan hadits sebagaimana dikatakan dalam At Taqrib. Imam Ahmad bin Hambal dan Ibnu Ma’in juga berpendapat demikian yaitu Ibnu Abi Basroh sering memalsukan hadits. Sehingga Syaikh Al Albani berkesimpulan bahwa sanad hadits ini maudhu’ (palsu). [Lihat As Silsilah Adh Dho’ifah No: 2132]

Hadits Ketiga

{ رَجَبٌ شَهْرُ اللهِ وَ شَعْبَانُ شَهْرِيْ وَ رَمَضَانُ شَهْرُ أُمَّتِي .}

“Rajab adalah syahrullah (bulan Allah), Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku.”
Dalam Al Jami’ Ash Shogir (6839), Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if.

Hadits Keempat

{ من صلى ليلة النصف من شعبان ثنتى عشرة ركعة يقرأ في كل ركعة قل هو الله أحد ثلاثين مرة، لم يخرج حتى يرى مقعده من الجنة … }

“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam Nishfu Sya’ban sebanyak 12 raka’at, setiap raka’atnya membaca surat “Qul huwallahu ahad” sebanyak tiga kali, maka dia tidaklah akan keluar sampai dia melihat tempat duduknya di surga …”

Hadits ini dibawakan oleh Ibnul Jauziy dalam Al Maudhu’at (kumpulan hadits-hadits palsu). Ibnul Jauziy mengatakan bahwa hadits di atas adalah hadits maudhu’ (palsu) dan di dalamnya banyak perowi yang majhul (tidak dikenal). [Lihat Al Maudhu’at, (2/129)]

Demikian pembahasan kami mengenai panduan amalan di bulan Sya’ban.

Semoga apa yang kami suguhkan ini bermanfaat bagi kaum muslimin sekalian
. Semoga Allah selalu memberikan kepada kita ilmu yang bermanfaat, rizki yang thayib dan amalan yang diterima.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat. Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

•═════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═════•

✒️  Muhammad Abduh Tuasikal حفظه الله تعالى
🌍 Sumber : www.muslim.or.id

Continue Reading

You'll Also Like

181K 4.9K 34
Anisa putri al azizah wanita cantik , manja, bar bar ,cerewet dan baik. Anisa terpaksa menikah karena ke inginan eyang dan omah nya ____ Kalian penas...
99K 4.7K 48
⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Ayasha Humaeera Rayzille, seorang gadis berusia delapan belas tahun. Ayasha adalah seorang gadis yang jarang mendapati kasi...
6.4M 504K 118
"Kenapa harus Ocha abi? Kenapa tidak kak Raisa aja?" Marissya Arlista "Saya jatuh cinta saat pertama bertemu denganmu dek" Fahri Alfreza
61.9K 2.9K 29
"Wanita itu suci, bagaikan sajadah. Karna, diatas wanita lah lelaki akan beribadah." Fatimah mengerutkan keningnya. "Maksudnya? Perempuan dijadikan s...