Tidak di peruntukkan, untuk orang emosian wkwk
HAPPY READING💙
Setelah Renaldi dan Anggota Soldpas pergi dari markas mereka, Anggota Intic dikumpulkan oleh Agra.
Mereka kumpul tidak di markas melainkan di Warkop dekat sekolahnya.
"Temui Mita, sebelum Soldpas menemukan Mita terlebih dahulu."
Instruksi yang diberikan oleh Agra itu di laksanakan oleh Anggotanya, mereka ikut mencari. Tetapi untuk menjadikan Mita umpannya, agar Soldpas mengaku kalah oleh Intic.
***
Seorang gadis menatap sinis Mita yang masih tidak sadarkan diri. Dasar lemah ujarnya dalam hati, disertai dengan senyum yang tidak dapat diartikan.
Dia memainkan rambut Mita, dan menatap wajah Mita yang terlihat pucat pasi.
Mita membuka matanya perlahan, pandangan yang awalnya kabut kini terlihat jelas. Dia terkejut dengan ke empat orang yang sangat dia kenal, apa lagi salah satunya orang yang telah dia anggap seperti sahabat.
Mita mengerakan tangannya, namun hasilnya sejak tadi nihil. Karena dia diikat oleh tali yang sangat kuat.
Dilihatlah tatapan orang tersebut meremehkan dia, "Maksud lo apa sih, Key."
Keyla tertawa meledek, dengan tawa yang dibuat-buat olehnya. "Lo pikir selama ini masalah kita udah beres?" Dia menatap Mita tajam, seperti hewan buas yang mendapatkan mangsanya. "Lo salah besar."
Mita mengelengkan kepalanya samar, dia pikir apa salahnya selama ini? Selama ini dia tidak pernah melakukan hal yang merugikan orang menurutnya.
Keyla membalikkan badan, dia berbisik dengan salah satu orang yang sejak tadi berada di belakangnya.
Mita dibuat terkejut ketika melihat orang tersebut, dia pikir tadi dia hanya berhalusinasi. Tetapi kenapa dia juga berada di sini? Apa karena Keyla? Ada apa sebenarnya dengan sahabat satunya ini?
"Jihan......" lirih Mita, yang tak mengerti dengan situasi saat ini.
Jihan menatap Mita dengan tatapan tidak suka, dia mendekat kepada Mita. Mengusap pipi Mita pelan hingga sampai dagu, tepat di dagu dia memaksa Mita mengangkat wajahnya untuk menatapnya.
"Lo tau, gue muak sama drama lo."
Drama apa yang Jihan maksud? Dia tidak mengerti. Apa salahnya selama ini? Ingin dia bertanya tetapi dia urungkan karena waktunya tidak tepat.
Dia sangat melihat Jihan yang sangat amarah, Jihan tidak pernah seperti ini sebelumnya. Ada rasa sesak ketika melihat Jihan seperti ini, membuat otaknya terus berpikir apa yang telah dia lakukan?.
"Aww." Mita merintih kesakitan, ketika Jihan menarik rambutnya ke belakang.
"Lo tahu, gue relain Kevin buat lo selama ini tapi dengan muka lo yang so cantik ini nolak Kevin sebelum Kevin menyatakan perasaannya."
Jadi selama ini Jihan menyimpan rasa dengan Kevin? Kenapa dia tidak memberi tahunya? Kenapa Jihan selama ini diam saja?.
"Kenapa gue gak bilang lo? Pasti itu kan pemikiran lo?"
Jihan tersenyum kecut, "karena lo gak pernah peduli Mit sama gue dan yang lain! Lo egois, pernah gak si lo mikir selama ini kalau lo itu egois?" Jihan meninggikan suaranya, dia mengeluarkan semua yang selama ini dia tahan.
Selama ini dia tidak habis tahan dengan sahabatnya yang tidak pernah peduli dengannya maupun dengan Nazwa dan Zahra.
Mita menitikan air matanya ketika merasakan tarikan rambut miliknya yang semakin keras atas perilaku Jihan, dia mengerutuki dirinya sendiri yang tanpa sadar dia terkesan tidak peduli dengan sahabat-sahabatnya.
"Asal lo tahu, gue suka sama Kevin dari kelas satu Mit, sebelum lo datang." Jihan menghempaskan kepala Mita begitu saja setelah dia menarik Rambutnya, percuma berbicara dengan Mita sudah berulang kali dia berbicara pun dia tidak mengerti. "Lo gak tahu kan?"
Mita yang melihat Jihan sejak tadi tidak bisa berkata kata sedikit pun, dia masih merasakan sakit di bagian kepalanya atas ulah Jihan.
"Lo terlalu sibuk dengan Drama-Drama lo dengan Renaldi lo itu, dan sekarang datang lagi Gevin."
"Gak heran kenapa Cewek-cewek di Mutiara mengatakan lo cewek murahan."
Demi apa pun, dia tidak menyaka jika Jihan mengatakan itu kepadanya. Masalah Cewek Cewek di Mutiara memang tidak sedikit yang mengatai Mita murahan tetapi Mita tidak menganggapi itu, baginya berbicara dengan mereka sama saja berbicara dengan batu, Tidak ada gunanya.
"JIHAN SETOP!" Mita tidak tahan entah mengapa dia sangat nekat, jika dia melawan atau pun tidak Mita akan tetap kalah. Perbandingan 4:1 mereka berempat dan Mita hanya sendiri?
Alena yang awalnya ingin maju tertahan oleh Keyla, "biarin dulu, lo di sini ajah." Keyla menatap kedua bersahabat itu dengan tawa kecil, "setelah ini persahabatan mereka akan hancur," perkataannya dengan tatapan tidak lepas dari Mita dan Jihan.
"Apa kata lo? Setop? Emang lo pikir kita sedang bermain?"
"Lo gak tahu rasanya merelakan orang yang lo sukai Mit, harus lo tahu dengan cara lo jadian dengan Renaldi, lo sama ajah nyakitin gue secara tidak langsung."
"Gue anggap Kevin kaya Abang gue sendiri, Ji!" Tegasnya sambil menahan rasa sakit yang dia rasakan, dia hanya berharap tidak tumbang disaat seperti ini. Dia mencoba menahan walaupun sangat sakit, "gue juga gak tahu kalau lo suka sama Kevin," Mita memelankan perkataannya.
"Itu karena lo gak pernah peduli sama gue Mit! Lo egois!"
"Salah gue dimana si, Ji?"
"Cuman orang tolol yang masih gak sadar kesalahnya dimana, bukannya lo pinter ya? Ko mendadak jadi bego begini?"
Entah apa yang sudah membuat Jihan seperti ini, Mita hanya mengelengkan kepalanya pelan dia sangat lelah. Semua ini menguras tenaganya, wajahnya pun saat ini sudah terlihat sangat pucat dari sebelumnya.
Keyla yang menatap mereka berdua sejak tadi mendekati keduanya dia menepuk bahu Jihan yang terlihat sangat kesal.
"Halo Mita," ucapnya terkesan dingin dan sinis.
Mita hanya diam, dia sudah tidak ada tenaga untuk membalas perkataan mereka. Dia sudah pasrah, hanya berharap seseorang menolongnya.
Tetapi itu terdengar sangat mustahil, jangan kan orang lain menolongnya dia saja tidak tahu berada dimana sekarang.
"Selama ini memang gue ngasih ke bebasan lo Mit, tapi ternyata lo semakin besar kepala ya." Diam mendekat kewajah Mita, Keyla menarik sudut bibirnya bagian kirinya ketika melihat Mita menyedihkan seperti saat ini.
Ketika Mita ingin membuka suara, Keyla terlebih dahulu menampar pipi bagian kirinya.
Plak!
Setelah menampar Mita dia menarik dagu Mita dengan keras, jangan tanya mengapa Mita tidak membalas atau menahannya, itu karena dia masih terikat oleh tali tangannya.
Dia berusaha membuka tali tersebut dengan mengesekan tali dengan kaca yang secara diam diam dia ambil di meja belakangnya ketika Jihan berbicara dengannya tadi.
Kaca tersebut ada ditanganya, tetapi sangat sulit membukanya sejak tadi. Dia berusaha membuka walaupun sebenarnya dia sudah tidak kuat.
Keyla tidak berhenti berbicara dengannya sejak tadi, tetapi Mita tidak menghiraukan perkataannya kepalanya sudah pening.
Sinta merasa taga dengan Mita, tetapi dia juga tidak ingin mati di tangan Keyla. Di tahu apa saja yang Kelya bawa tidak lain yaitu Pistol dan pisau, yang membuatnya bergidik ngeri.
"Len, kasian Mita."
Alena melirik ke Sinta, "lo kasian Mita? Gue si lebih kasian sama diri gue yang terjebak di sini."
Demi apapun Alena dan Sinta tidak ingin berada di sini, tetapi ini semua ulah ancaman Keyla yang membuatnya tidak bisa berkutik.
"LO BEGO APA PURA PURA BEGO?"
Teriakan Keyla membuat Jihan sadar dari lamunannya.
Plak!
Suara tamparan yang sangat keras disusuli dengan darah segar yang keluar dari hidung Mita membuat mereka—-kecuali Keyla—-meringis.
Apa yang gue lakuin sama Mita tadi? Dia baru ingat jika Mita suka sakit, bagaimana ini? Apa yang harus dia lakukan?
Bodoh!
Bodoh!
Bodoh!
Dia terus menerus mengerutuki dirinya sendiri, menyesali perbuatan yang telah ikut dalam rencana ini.
Maafin gue, Mit. Perkataan itu tidak bisa keluar secara langsung, melainkan tertahan di tenggorokan. Sulit baginya mengucapkan Maaf saat ini, dia mengatakan maaf sama salah mendekatkan maut padanya.
Jihan berpikir keras, apa yang harus dia lakukan untuk menolong Mita saat ini?
Renaldi ucapnya dalam hati.
Dengan cepat dia mengambil ponsel yang ada disakunya, dia mencari yang tertera nama Renaldi dan juga Kevin.
Dia mengirim pesan yang sama kepada keduanya, dia yakin mereka pasti mengkhawatirkan Mita.
Jihan
Gudang sebelah lapangan Nusa,
Mita ada di sana.
THANK YOU FOR READING💙
DON'T FORGET VOMENT+FOLLOW
SEE U NEXT CHAPTER💙
Ig : Veraasy