My Ketos My Husband | Hwang H...

By ataliayuan

426K 41.4K 8.8K

[ᴍʏ sᴇʀɪᴇs] "Jadi kamu mau dong kalau dijodohin sama Hyunjin?" Iya, Hyunjin si Ketua OSIS SMA Antariksa yang... More

Prolog + Cast
I : Si Troublemaker
II : Yera Kuat
III : Selamat Hyunjin!
IV : Jadi ini?
V : Sadar
VII : Sampah
VIII : Berubah
IX : Status
X : Hanjis Tau?
XI : Batal Kencan
XII : Donor Darah
XIII : Makasih Hyunjin
XIV : Hyunjin Sialan
XV : Yera Sakit
XVI : Kita Teman
XVII : Makasih Mama
XVIII : Guru Baru
XIX : Pengunjung Cafe
XX : Kejujuran Hyunjin
XXI : Jangan Nangis
XXII : Jina Berulah
XXIII : Ketos Baru
XXIV : Ayah Bunda
XXV : Felix Tau?
XXVI : Bus Tiga
XXVII : Kejadian Malam Ini
XXVIII : Rencana Masa Depan
XXIX : LC Event
XXX : Yera Kenapa?
XXXI : Kejutan
XXXII : Yera Dimana?
XXXIII : Tamu Tak Diundang
XXXIV : Kenapa Gak Bilang?
XXXV : Kejadian Sebenarnya
Epilog
🍓Bonchap -01
🍓Bonchap -02
🍓Bonchap -03
🍓Bonchap -04
🍓Bonchap -05
SWEET FRIENDSHIT
MKMH Terbit^^
Wattpad VS Novel
Vote Cover^^
OPEN PO
Ready Stock || On Shopee

VI : Sekolah

10.7K 1.1K 129
By ataliayuan

──────────────────────────

Aku memang buka sesuatu yang patut dibanggakan. Tapi nanti, ada saatnya aku dibutuhkan—

──────────────────────────







Setelah Yeji dan Hyunjin pulang dihari itu, Yera bersikeras ingin bersekolah dengan alasan 'rindu sekolah'. Eh, rindu membuat masalah disekolah maksudnya. Sampai Yera marah dan kepalanya terbentur nakas. Sehingga jahitan di kepala gadis itu terbuka kembali.

Berakhirlah dengan Yera yang menangis kesakitan dan takut akan darah disekitarnya. Membuat gadis itu berfikir yang tidak-tidak jika dirinya akan menglami amnesia. Akhirnya Adrean mengizinkan Yera untuk sekolah. Yera pun berhenti menangis. Lalu kepala Yera dijahit kembali.

Hari ini Yera masuk sekolah setelah dua bulan tiga minggu di rumah sakit.

Sejak Yera memasuki gerbang sekolah, banyak sekali yang memperbincangkan Yera. Bahkan tidak jarang yang memotret gadis itu. YA GIMANA TIDAK!

Yera turun dari mobil dengan cara digendong Ayahnya, Adrean Aditya. Lalu dituntun berjalan kekelas. Dengan tas sekolah berwarna pastel milik Yera yang berada dipunggung Adrean.

Kedaan Yera pagi ini adalah, kepalanya masih diperban. Sedangkan penyangga yang ia pakai di tangan telah dilepas. Keadaan bahunya sudah membaik. Hanya saja kaki kanannya masih sedikit sakit.

Awalnya Hani menyarakan untuk memakai kursi roda. Tapi Yera menolak dengan alasan tidak nyaman saat di kelas.

Selama perjalanan dari gerbang ke kelas, yang Yera lakukan hanya menunduk. Rasanya malu. Ayera si gadis bar-bar sedang di tuntun sang ayah.

“Malu kamu?” tanya Adrean yang dibalas anggukan oleh Yera. “Harusnya kamu bangga dong. Kata temen-temen kamu Ayahnya Ayera ganteng.”

Yera menahan tawanya. Ternyata Adrean juga bisa senarsis ini. Memang sih, sedari tadi yang Yera dengar hanya kata-kata 'Bokapnya Yera ganteng' atau kalau tidak begitu ya 'Kayaknya kak Yera kena karma sih.' Sumpah, Yera ingin sekali memukul mulut itu.

Setelah sampai di kelas, Yera duduk di bangkunya. Bangku nomor tiga dari belakang, didekat jendela. Lalu Adrean meletakan tas Yera dimeja.

“Nanti Ayah jemput di kelas. Jangan keluar gerbang!” Yera mengangguk patuh. Sejak seminggu ini, Adrean memang bersikap sangat lembut kepada Yera.

“Belajar yang bener ya sayang. Jangan nakal!” Adrean membelai kepala Yea seraya tersenyum.

“Kalau itu Yera gak janji.” Adrean terkekeh. Lalu mencium kening Yera. Dan sial nya, satu kelas menatap Yera. Runtuh sudah jiwa bar-bar seorang Ayera.

“Ayah ke ruangan kepala sekolah dulu. Ngurus soal Ryujin.” Yera mengangguk. Setelahnya Adrean pergi dari kelas Yera. Menyisakan teman-temannya yang tengah menahan tawa.

“Apa lo liat-liat?” sarkas Yera tidak suka. Laki-laki dikelas itu kompak menertawakan Yera. Termasuk Seungmin, Felix, dan Han.

“Aduh, Yer. Sumpah ya, perut gue sakit. Ternyata bar-bar lo bisa ilang juga kalo sama bokap lo.” Lucas tertawa kencang.

“Kok gue iri sih, sama lo, Yer. Bokap lo bisa soft banget gitu.” sahut Chaewon. Mendengar itu, Yera tersenyum miris.

Apa yang ingin mereka irikan dari Yera? Mereka iri dengan orang tua Yera yang bercerai? Mereka iri dengan Yera yang tidak terurus? Mereka iri dengan Yera yang mendapat kasih sayang yang cukup?





--🍓🍓🍓--









Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Dan Yera belum pulang karena Adrean belum menjemputnya. Saat ini Yera dan Seungmin berada di UKS. Sewaktu jam pelajaran Pak Seokjin, Yera mengeluh pusing, dan dibolehkan pergi ke UKS oleh guru tampan itu. Meskipun faktanya, Yera sedang malas dengan pelajaran sejarah.

Felix hari ini ada acara dengan orang tuanya. Sehingga mas pacar tidak bisa menemani Yera lebih lama. Tapi tidak apa-apa, walaupun begitu mas sepupu yang menemaninya sekarang.

Brakk..

Pintu UKS terbuka kasar. Disana Ryujin menatap Yera marah. Bersama salah satu teman dibelakang nya, kalau tidak salah namanya Chaeryeong. Lalu Ryujin menghampiri Yera.

Seungmin mengambil posisi di depan Yera. Berniat melindungi sepupunya dari Ryujin. Yera menepuk bahu Seungmin, memberi kode agar membiarkan ia sendiri yang menghadapi Ryujin.

“Puaskan lo bikin hidup gue hancur?” ucap Ryujin sembari menahan amarah.

“Sebenernya belom sih. Lo kan gak jadi di keluarin.” jawab Yera santai.

“Inget ya, Yera! Gue gak bakal diem atas apa yang lo lakuin ke gue dan keluarga gue!” Yera mengangguk paham. “Inget ya, Ryujin. Gue gak bakal diem atas penghinaan yang lo lakuin ke gue dan temen-temen gue!”

“Lo pasti udah tau apa konsekuensinya kalo bikin masalah sama gue.” lanjut Yera sarkas.

“Gue gak takut, Yera. Tunggu tanggal mainnya!”

Yera mengangguk lagi. “Oke, gue tunggu. Tapi Jin, Gue juga gak takut sama lo.”

Yera menepuk lengan Seungmin dengan tangan kiri nya. “Tapi jangan nunggu Mama gue buat nangkep lo. Kalau nanti berita gue celaka pertama kali muncul, Mama Alrena udah ada di depan rumah lo.”

“Mama gue kepala kepolisian. Kalau lo pengen tau.”Sahut Seungmin.

Yera memang memanggil orang tua Seungmin dengan sebutan Mama Papa. Dan Seungmin juga begitu. Ia memanggil orang tua Yera dengan panggilan Ayah Bunda.

Cklek..

Pintu UKS kembali terbuka. Adrean berdiri disana. Raut wajahnya menunjukan kekhawatiran. “Syukur kalau kamu disini. Ayah nyari kamu dikelas, tapi kamu gak ada.”

“Aku udah disini sejak jam istirahat. Kepala ku pusing soalnya.”

“Kan udah Ayah bilang, jangan sekolah dulu. Kamu sih ngeyel!”

“Aku gak apa-apa, Ayah.” Adrean menghela nafas. “Ayok pulang, kamu harus istirahat.”

Seungmin membawa tas sekolah Yera. Adrean menuntun Yera berdiri. Setelahnya, bapak dua anak itu baru sadar jika bukan mereka bertiga yang berada di UKS, tetapi ada dua orang lainnya.

“Temen kamu, Yer?” Oh, ternyata Adrean belum mengetahui bagaimana wajah Ryujin Noraya

Yera menggeleng. “Temen Yera cuman Sena, Seungmin, Han, Ayen, Sama Yeji. Kalau Felix, dia pacarku.”

“Masih kecil juga, udah punya pacar. Sekalian, ayah nikahin kamu sama anak temen ayah, mau?” Yera tertawa, begitupun Seungmin.

“Emang Hyujin bukan temen kamu?”

Sekali lagi Yera menggeleng. “Hyujin nyebelin, Suka nambahin hukuman ku.”

“Pulang sekarang yah, Yera gak betah disini.” katanya melirik Ryujin sinis. Serius, Yera benar-benar jengkel dengan adik kelasnya ini.

“Pulang dulu ya, Ryujin. Jangan nyesel loh.”

Adrean menatap Yera bingung. Sedetik kemudian, Adrean baru memahaminya. Pria itu menatap Ryujin datar. Sedangkan Yera menjulurkan ujung lidahnya pada Ryujin. Serius!! Yera ingin tertawa sekencang mungkin melihat wajah Ryujin.

“Tadi Ryujin ngapain kamu?” tanya Adrean ketika mereka sudah keluar dari UKS. “Gak ngapa-ngapain.”

Adrean mengangguk paham. Yera duduk di samping kursi pengemudi. Lalu Adrean mengambil tas Yera yang berada ditangan Seungmin.

“Gak sekalian bareng, Min?”

“Enggak, Yah. Mau ke kantor Mama dulu, ngasih titipan Mama.”

“Seungmin mau punya adek lagi, Yah!” celetuk Yera dari jendela.

“Mama kamu hamil, Min?”

Seungmin menggaruk tengkuk nya canggung. Sementara Yera tengah menahan tawanya. Seungmin pernah berkata, jika laki-laki itu sangat kesal saat mengurus Saeron yang semakin besar justru semakin nakal. Sekarang ia harus bersiap untuk memiliki adik lagi.

“Iya, Yah. Baru dua bulan.”

“Harus kuat jadi kakak lagi ya, Min. Kapan-kapan Ayah mampir ke rumah kamu.” Seungmin mengangguk. Lalu Adrean masuk kemobil.

“Hati-hati, Yah!” Adrean membunyikan klakson mobil sebagai tanda bahwa ia dan Yera akan pulang.

“Lo juga hati-hati, Min!” Seungmin mengangguk. Perlahan Adrean melajukan mobilnya. “Maksutnya hati-hati kalau adek lo cewek lagi.” lanjutnya seraya berteriak.

Seungmin lantas melepas salah satu sepatunya, bersiap melempar wajah menyebalkan Yera dengan benda itu. Namun Yera lebih dulu menaikan kaca mobil seraya tertawa keras.

Adrean ngusap kepala sang putri sembari terkekeh. Baru menyadari jika Yera akan bertingkah semenyebalkan itu dengan sepupu sendiri.

“Minggu depan ikut Ayah makam malem ya, ada Bunda juga.”

Yera langsung mengangguk senang. Apa lagi Adrean menjanjikan kehadiran Hani. Gadis itu hanya bisa berharap dan berdoa. Semoga Ayahnya bisa kembali bersama dengan Bundanya lagi.

--🍓🍓🍓--


“Kita kerumah lo ya, Yer. Main PS kayak biasa.” Pinta Han sembari membereskan buku-bukunya.

Bel pulang sekolah baru saja berbunyi. Yera sudah seminggu bersekolah setelah keluar dari RS. Yera masih tetap diantar jemput sang Ayah. Tapi bedanya, Yera sudah berjalan sendiri tanpa dituntun lagi meskipun masih terasa sakit. Tapi tetap saja, Adrean mengantarnya sampai dalam kelas.

Perban di kepala Yera sudah dilepas dua hari yang lalu. Kata Dokter Namjoon—Dokter yang selama ini mengatasi kasus Yera—jahitan di kepala Yera sudah kering.

Yera menatap Han sedih. “Duh, Gue gak bisa hari ini.”

Ucapan Yera membuat kegiatan teman-temannya terhenti. ”Emang kenapa? Lo mau ngedate sama Felix?” tanya Han sedikit menantang.

Yera menatap mereka canggung. “Gue di ajak makan malem sama Ayah, ada Bunda juga.”

Sena memutas bola matanya jengah. Lalu menepuk bahu kiri Yera pelan. “Take care ya, semoga lo sama bokap lo semakin membaik.” ucap Sena seraya tersenyum.

“Kapan-kapan gue main ke rumah lo lagi, Yer. Awas kalau lo gak beliin makanan buat kita!” ancam Han yang jatuhnya membuat Yera tertawa, lalu mengangguk.

“Gampang itu mah. Gue duluan ya, guys!!” teman-teman Yera mengangguk. Lalu Felix menggandeng tangan Yera dan berjalan ke halte.

“Di larang bergandengan di area sekolah!”

Yera dan Felix kompak menoleh ke sumber suara. Disana Hyujin melipat tangan nya didepan dada sembari menatap datar kearah dua pasangan itu.

“Lo sama Ryujin juga biasanya bikin anak kalo gak ada orang.” Gumam Yera, lalu menarik tangan Felix. Melanjutkan langkah mereka menuju halte.

“Sok tau lo!” Teriak Hyunjin di belakang sana. “Besok gue bakal buat aturan baru khusus lo! Gak boleh pacaran di area sekolah!” teriak Hyunjin lagi.

“Bacot banget sih Hyunjin! Pulang sama lonte lo sono!” balas Yera berteriak. “Inget ya Yera! Gue masih ketua OSIS!”

Teriakan Hyunjin yang terakhir tidak Yera pedulikan. Tatapan dari siswa lain juga tidak ia pedulikan. Ia terus berjalan ke halte bersama Felix.

“Pengen kencan lagi sama lo.” kata Yera yang mode bucin nya sudah aktif.

“Makanya, lo sembuh dulu biar bisa ngedate lagi.” Yera cemberut. Lalu merentangkan tangannya. “Mas pacar peluk." Felix tertawa. Lalu memeluk Yera.

“Ay luv yu, bang.” Yera mendongak dalam posisi masih memeluk Felix. Felix tersenyum. “Minta peluk sekarang biar Ayah lo gak liat?”

Yera mengangguk lucu. Melepas pelukanya dan duduk di kursi halte. ”Ayah posesif banget kalo gue punya pacar. Katanya jangan ini itu dulu sebelum sah. Padahal Ayah kan belom deket sama lo.” 

Tangan Felix terulur mengacak pelan poni Yera. “Ya bener dong. Kan belom sah.”

“Masa peluk aja gak boleh.” Yera menatap Felix kesal.

Tin.

Yera menoleh ketika klason mobil Adrean terdengar. Lalu Adrean keluar dari mobil, tersenyum kearah Yera dan Felix.

“Maaf ya Felix, Om ngrepotin kamu.” Kata Adrean sembari meraih tas Yera yang berada di sebelah Yera.

“Gapapa om. Gak ngrepotin sama sekali kok.” Felix tersenyum.

“Om pamit ya, Felix.”

“Iya om, Hati-hati.”

“Dada mas pacar!” Yera tersenyum. Felix melambaikan tangannya, hingga mobil mewah milik Adrean melaju membelah jalanan.

---

“Bunda udah di dalem, Yah?” Adrean mengangguk atas pertanyaan Yera.  Lalu Adrean dan Yera keluar dari mobil. Yera dan Ayahnya masuk ke dalam resto Jepang ini.

Yera dan Adrean berjalan ke pojok resto. Disana sudah ada Hani dan Lino serta empat orang lainya. Mungkin Adrean mengajak temannya makan malam bersama, pikir Yera.

“Eh, duduk dulu anak Bunda.” Yera duduk di sebelah Lino. Lalu pandangan gadis itu beralih kedepan.  Ternyata yang di ajak Adrean adalah Rizal dan seorang wanita—yang mungkin istrinya. Tentunya juga ada sikembar, Hyunjin dan Yeji.

Yera dan Yeji saling melempar cengiran.Tapi gadis itu menggerutu dalam hati ketika menyadari ia duduk disamping Hyunjin.

“Bunda udah pesenin sushi kesukaan kamu nih. Disuapin Bang Lino ya.” Yera menggeleng. “Aku udah bisa makan sendiri kok, Bun.”

Hani tersenyum. Kemudian mereka semua mulai fokus dengan makanan masing-masing. Sesekali Rizal dan Adrean melemparkan candaan kecil.

“Jadi Yera setuju dong kalau di jodohin sama Hyunjin?”

Pergerakan Yera terhenti. Menatap satu persatu orang yang ada disini. Mereka semua tersenyum pada gadis itu, kecuali Lino dan Hyunjin yang memang tidak menatap Yera sama sekali. Sedangkan Yeji hanya menunduk takut.

Yera menundukan kepalanya dan tersenyum kecut. Yera fikir keadaan keluarganya sudah membaik. Yera fikir Ayahnya mulai menyayanginya. Ternyata salah!

Yera sadar, sikap baik seluruh anggota keluarga itu bermaksud tertentu. Membuang Yera, kiranya.

--To Be Continue--




Aghata Chaewon (XII MIPA-3)

Chaeryeong Naisya Ardila (XI MIPA-5)

──────────────────────────

Sampai jumpa di capter selanjutnya ^.^

Atalia🍭

──────────────────────────

Tinggalkan Vote dan ramaikan kolom komentar jika kalian menyukai cerita ini❤

Continue Reading

You'll Also Like

7M 272K 75
16+ Bagi Raka, menikah dengan Aluna itu bencana, seperti Gempa dengan kekuatan 10 SR. Dan sialnya, dia tidak bisa mengelak karena perjodohan kony...
14.5M 1.4M 101
Ketika dua remaja yang tak saling kenal harus mengikat janji sehidup semati.
676K 32.5K 38
Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. Alzan kira yang akan menikah adalah kakek...
15.9K 777 23
FOLLOW SEBELUM BACA perjodohan yang tak inginkan namun takdir mempersatukan Bayangkan saja jika seorang yang bermusuhan, setiap bertemu selalu adu...