My Key

By prmstrgt

423K 20.8K 1.9K

[COMPLETED] (Sebelum membaca cerita ini, mohon baca dulu cerita sebelumnya yang berjudul Hi, Darrel agar paha... More

Prolog
1. Terlalu Dekat
2. Pertemuan
3. Kamu Bukan Dia
4. Orang yang Salah
5. Kenangan
6. Hal Penting
7. Kembali Lagi
8. Datang
9. Kenapa Tau?
10. Bertemu Lagi
11. Coba Dulu
12. Pesan Itu
13. Siapa Dia
14. Jadian
15. Pendekatan
16. Cuma Teman
17. Pengakuan
18. Kasih Alasan
19. Baik Lagi
20. Berjodoh
21. Pertemuan Tak Terduga
22. Kekecawaan
23. Pertama Kalinya
24. Alasan Menjauh
25. Sebatas Teman
26. Perhatian
27. Kali Ini Benar
28. Janji
30. Asal Mau Ikhlas
31. Jangan Memaksa
32. Move On
33. Simpan Air Mata
34. Cari Tau
35. Truth or Dare
36. Simulasi
37. Rapat Paripurna
38. Sayatan Baru
39. Mau Membantu
40. Hari Kelulusan
41. Menyadarkan
42. Sial
43. Jangan Kecewa Lagi
44. Usaha Lagi
45. Hilang
46. Satu Malam Indah
47. Cemburu
48. Penyelamat
49. Coba Ingat
50. Lebih Sayang
51. Bukan Dia
52. Lebih Baik Gini
53. Kenyataan
54. Kembalikan
55. Aku Dapat
56. Hari Bahagia
57. Kejar Dia
58. Kenapa Sekarang?
Epilog
INFO!!!!

29. Siapa yang Suka?

5.4K 287 20
By prmstrgt

Bagian 29
Selamat Membaca



Key melangkahkan kakinya saat sampai di rumahnya.  Langit sudah menggelap. Harusnya Key sudah pulang lebih awal jika saja Reno tidak memintanya untuk menemani Reno membeli buku.

Key melangkahkan kakinya dengan lemas. Di luar ia bisa tertawa sepuasnya, namun ketika sampai rumah, rasanya ia ingin berkeluh kesah disana.

Terlebih di kamar. Ia bisa bebas menumpahkan air matanya sebanyak-banyaknya tanpa takut ada yang melihat dan menanyakan keadaannya.

Baru saja Key menginjak satu anak tangga, seseorang memanggil namanya dari arah meja makan.

“Baru pulang?” tanya Raina yang ternyata sudah pulang dan sedang menyiapkan makan malam.

Key mengulas senyum sembari menatap mamanya. Berusaha tidak menunjukkan kesedihannya hari ini pada sang Mama.

“Iya, Ma. Tadi nemenin Reno beli buku dulu soalnya.” Jawab Key sekenanya.

Raina menginstruksikan Key untuk duduk disana. “Sini makan malem dulu sambil nunggu Papa sama Nayla turun.” Ajak Raina.

Key menggelengkan kepalanya. “Key udah kenyang, Ma. Key mau ke kamar aja.” Tolaknya.

Raina mengernyitkan dahinya. “Ya sudah. Jangan lupa belajar, terus istirahat.” Ucap Raina.

Key mengangguk lalu segera naik keatas.

Tentu saja Raina merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan anaknya itu. Insting orang tua memang terlalu kuat.

Namun Raina tidak langsung memaksa Key untuk bercerita dengannya, ia lebih baik menunggu Key agar mau bercerita dengan sendirinya. Ia pun pernah muda.

Selesai bersih-bersih, Key langsung duduk di depan meja belajarnya yang sudah tertata beberapa buku tebal dan kertas-kertas berisi soal latihan.

Key menghembuskan napasnya gusar. Bagaimana ia bisa belajar jika pikirannya sedang tidak baik-baik saja?

Key memejamkan matanya sebentar, ia mulai mengganti pikirannya siang tadi dengan ucapan Reno. Ia berharap dengan begitu ia bisa menjernihkan otaknya.

Setelah berusaha cukup keras, akhirnya pikiran Key mulai terasa ringan. Di tambah dengan musik yang mengalun di telinganya yang tersumpal earphone. Lama kelamaan ia mulai tenang dan nyaman dengan belajarnya.

Tak terasa, sudah tiga jam lebih Key belajar. Matanya mulai terasa lelah dan berkali-kali ia menguap, kantuknya mulai datang.

Key mengusap matanya yang terasa perih karena terlalu lama membaca. Ia melepas earphone yang melekat di telinganya dan melihat jam di poonselnya yang sudah menunjukkan pukul 22.00.

Sudah waktunya untuk tidur agar besok tidak terlambat berangkat sekolah. Sebenarnya beberapa pesan masuk di ponselnya namun Key mengabaikannya saja. Mungkin dari teman-teman sekolahnya.

Key beranjak menuju pintu kaca menuju balkon yang dibiarkan terbuka itu. Ia berniat menutup pintu dan gorden nya. Namun, ia urungkan saat matanya menangkap banyak bintang di langit.

Senyumnya terulas, namun kali ini bukan senyum manisnya. Namun senyuman getir.

Kamu bener, Rel. Kalau aku murung pasti bintang di langit jadi banyak.

“Key, udah selesai belajarnya?”

Key menoleh pada pintu kamarnya yang terbuka. Sudah ada Mama nya yang berdiri dengan segelas susu di tangannya.

Key segera menutup pintu dan berjalan menghampiri Raina. “Udah, Ma.”

Raina mengulas senyum, “Ini minum dulu susu nya, baru tidur.” Raina memberikan segelas susu itu pada Key.

Key menerimanya dengan senang hati. “Makasih, Ma.” Ucapnya.

Raina mengusap lengan Key. “Mama keluar dulu. Kamu istirahat.”

Raina menutup pintu kamar Key, sedangkan Key langsung duduk di tepi ranjang lalu meneguk segelas susu yang di beri Mamanya.

Key meletakkan gelas kosong itu diatas nakas, lalu segera merebahkan badannya diatas ranjang. Berharap besok harinya lebih baik.

Tanpa tau, seseorang di seberang sana sedang senang bak sepasang remaja yang sedang bahagia dengan status barunya sebagai kekasih.

***

Key sudah siap dengan seragam putih abu-abu lengkap dengan sepatu dan tas di punggungnya.

Key segera menyelesaikna sarapan di depannya. Sebuah roto dengan isi sayur-sayuran.

“Udah?” tanya Vito.

Key menghabiskan segelas air putih di tangannya. “Udah, Pa.” jawabnya.

“Yaudah ayo berangkat sekarang.” Ajak Vito.

Key berpamitan dengan Mamanya lalu menyusul Papanya yang sudah berjalan mendahuluinya.

Key sudah masuk di dalam mobil, menunggu Papanya yang masih berpamitan dengan Mamanya.

Tak lama kemudian Vito masuk kedalam mobil. “Nggak ada yang ketinggalan?” tanya nya.

Key menggeleng. “Enggak, Pa.” jawabnya, lalu Vito segera melajukan mobilnya.

***

Key berjalan menyusuri koridor sekolah. Tempat pertama yang ia tuju adalah taman. Tentunya di sebuah kursi dibawah pohon yang rindang.

Salah satu tempat favorit Key untuk menyegarkan pikirannya. Apalagi ia akan menghadapi ujian yang menjadi penentu masa depannya.

Key duduk di kursi putih panjang itu dengan punggungnya bersandar dan matanya yang sibuk membaca buku tebal ditangannya.

Sampai ia menyadari keributan dua orang yang sedang adu mulut tak jauh dari tempatnya.

Daan benar saat Key menoleh ternyata dua orang itu sedang berjalan kearahnya.

“Lo ngapain sih ngikutin gue? Mau latihan jadi stalker ya lo!” Ketus Fara.

“Dih, pede banget lo. Emang gunanya gue stalking lo apa?” Balas Niko yang terus berjalan mengikuti Fara.

Fara semakin geram dengan kelakuan Niko. “Gue siram ya lo, lama-lama!” Fara sudah mengacungkan jus yang ada di tangannya di depan wajah Niko.

Niko diam ditempatnya. Fara melanjutkan langkahnya menghampiri Key.

Fara duduk di samping Key dengan wajah kesalnya tentunya dengan mata yang menatap tajam pada Niko yang ternyata menyusulnya juga.

“Pagi, Key.” Sapa Niko ramah pada Key.

“Pagi.” Jawab Key sembari menatap Niko yang terlihat senang di pagi yang cerah ini.

“Lo tuh bener-bener ya!” kaki Fara bergerak menendang lutut Niko. Untungnya Niko sempat menghindar.

“Tuh kan, lo yang mulai duluan.” Ucap Niko.

Key menatap heran pada mereka berdua. “Kalian kenapa sih? Sehari aja akur nggak bisa?” tanya Key sembari menutup bukunya.

“GAK!” Ucap mereka kompak.

“Nah, kompak gini terus kan enak.” Celetuk Key tentunya menambah kemasaman raut wajah mereka berdua.

Mereka tak mau saling melihat.

“Gue pikir-pikir, kalian tuh cocok banget buat jadi pasangan loh.” Ucap Key dengan menaik-turunkan alisnya.

“Gue?” tanya Niko sembari menunjuk dirinya sendiri.

Key mengangguk.

“Sama dia?” tanya Fara.

Key mengangguk lagi.

“OGAH!” tolak mereka secara bersmaaan.

Key tercengang mendengarnya. “Tuh kan, bareng lagi!” Key tak tahan menahan gelak tawanya.

“Yakali gue jodoh sama spesies cewek yang PMS setiap hari?” celetuk Niko.

Fara jadi geram sendiri. “Lagian waktu gue terlalu berharga buat jatih cinta sama cowok nggak jelas.”

Niko menatap malas pada Fara. “Iya iya yang udah cinta mati banget sma si Reno.” Ucap Niko begitu saja.

Fara membulatkan matanya, untung saja di tempat mereka ini masih sepi.

“Siapa yang suka sama gue?” Reno berdiri di belakang kursi yang diduduki oleh Key dan Fara.

Bersambung...

Akhirnya double up juga!!

Duh greget aku pengen nulis sampe ****** adadeh pokonya wkwk.

Oiya mau bilang, senin aku PTS jadi mungkin gak up dulu ya. Kecuali kalau gatel pengen nulis wkwk.

Vote sama commentnya dulu dong biar semangat!!!

Follow instagramku!!!
_pramestiregitaa

Udah?
Udah?
Okesip, anak baik!

See you!!!

Continue Reading

You'll Also Like

4.9K 391 40
"Lo kenapa sih? Kenapa sikap lo kayak gini ke gue. Lo punya pacar Nan! Apa lo akan membenarkan opini orang-orang kalo lo itu selingkuh? Tapi kenapa g...
2.1M 113K 53
"Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan dengan saudara sendiri...
15.5M 1.4M 55
#1 in roman Agustus 2021 #1 in pregnant juli 2021 #1 in toxicfamily Juli 2021 #1 in tanggungjawab Agustus 2021 #1 in mba Agustus 2021 #1 in chicklit...
842K 69.6K 49
"Nah kalo misalnya kita lagi jalan, dan kita ketemu tai, lo mau bagi dua gak sama gue?" tanya Geri "Pertanyaan bodoh macam apa itu Ger?" "Udah jawab...