My Bastard CEO [S1 Geofrey] R...

By skyredevil

1M 27K 433

The First Series Of Geofrey ••• ALICE AMALIA ALISON, dia tidak mengira bahwa kejadian yang menurutnya sial me... More

°Introduce The Character°
Bab 01
Bab 02
Bab 03
Bab 04
Bab 05
Bab 06
Bab 07
Bab 08
Bab 09
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50

Bab 26

13K 454 2
By skyredevil

Happy Reading...

°°°

"Ada apa?" Alice menyenderkan punggungnya pada senderan kursi dan menyilangkan tangannya di depan dada. Dia menatap malas Rebecca yang telah berdiri di dekat kubikelnya.

"Kemarin, kau pergi tiba-tiba meninggalkan Kristan?" Tanya Rebecca padanya.

Dia mengangkat bahunya acuh dan menjawab,"Aku memang meninggalkannya kemarin, Apakah dia tidak mengatakan apapun?"

Rebecca menggelengkan kepalanya,"Dia memang tidak mengatakan apapun, apa yang terjadi pada kalian? Tidak mungkin saling berpisah tanpa bilang padaku?" Dia mendekat padanya dan memandangnya dengan curiga, karena menurutnya Alice tidak akan pergi lebih dulu tanpa bilang padanya. Jika tidak ada sesuatu yang terjadi, kemungkinan memang ada sesuatu yang terjadi yang tidak diketahui olehnya.

Alice menatap jengah pada Rebecca,"Lain kali, jangan mengajakku jika ingin berkencan. Apalagi mengenalkanku pada teman pacarmu yang berengsek itu! Aku tidak suka pria berengsek!" Serunya.

Dia memang tidak menyukai Kristan apalagi Eden, karena keduanya terlihat berengsek. Tapi kenapa Rebecca harus berpacaran dengan Eden, bukankah dari tampangnya sudah kelihatan bahwa ia pria berengsek? Apa bagusnya pria berengsek itu! Atau mungkin Rebecca di butakan oleh cintanya! Sungguh di sayangkan.

"Aku hanya ingin mengenalkanmu pada pria, lagi pula kau tidak memiliki kekasih. Apa salahnya jika berkencan? Kau harus sering berkencan dan menemukan pria yang cocok." Rebecca menyarankan.

"Aku tidak tertarik dengan percintaan," Alice menolaknya dengan tegas.

"Apakah kau tidak pernah jatuh cinta? Tidak mungkin bagi seorang wanita tidak memiliki cinta, bukan? Atau ada seseorang yang kau cintai, tetapi tidak bisa memilikinya dan membuatmu tidak ingin berkencang dengan pria lain selain pria yang kau sukai?" Rebecca bertanya dengan beruntun, membuat Alice tidak tahu harus menjawab apa.

Alice menjitak kepalanya dengan kencang, membuat Rebecca meringis dan mengelus kepalanya."Kau bicara apa sih?!" Dia memilih untuk tidak menjawabnya, karena dia sendiri bingung apakah dia bisa menyukai seseorang? Lalu siapa yang dia sukai? Selama ini dia tidak pernah dekat dengan pria lain selain kakaknya dan Albert. Tidak mungkin dia menyukai Albert, kan? Karena dia harus membencinya!

"Kau juga! Apa kau tidak lihat wajah pacarmu itu terlihat berengsek, dari mananya kau menyukainya?" dia memilih mengalihkan pembicaraan.

"Dia punya banyak skill!" Ucap Rebecca.

Alice mengangkat salah satu alisnya dan menatapnya dengan bingung,"Skill apa? Kau tidak benar-benar jatuh cinta padanya?" Tanyanya dengan penasaran.

Rebecca menggelengkan kepalanya dan menggerakan jari telunjuknya,"No! No! Aku memang tidak terlalu menyukainya karena dia berengsek, tapi di sisi lain aku menyukainya karena dia punya banyak skill."

Alice menjadi geram,"Iya, skill apa?!!"

"Kau tidak tahu?" Tanya Rebecca dengan heran saat mengetahui bahwa Alice tidak tahu tentang ini.

"Bagaimana aku bisa tahu?" Desis Alice.

"Skill di atas ranjang, aku menyukainya karena dia sangat hebat dan bersemangat di atas ranjang. Meskipun aku tidak mencintainya, aku akan bertahan dengannya karena aku tidak mungkin akan menemui pria yang sepertinya lagi." Jelas Rebecca.

Alice tercengang saat mendengarnya, dia seharusnya tidak perlu bertanya apalagi mendengarkan hal-hal mesum. Sungguh membuatnya menyesal dan berharap tidak pernah mendengarnya. Sedangkan Rebecca tertawa saat melihat wajahnya yang tercengang dan terlihat menyesal, dia tidak menyangka bahwa Alice terlalu polos. Ini seperti dirinya yang telah mengajarkan hal-hal mesum.

"Begini, aku akan memberitahumu. Jika kau tidak menyukai pria, kau bisa menyukainya dari hal yang kau sukai? Seperti diriku yang menyukai tentang sex, aku tidak peduli dengan yang lainnya selama ada hal yang aku sukai."

Dia terdiam setelah mendengar penjelasan dari Rebecca, jika dia tidak telalu menyukainya lalu dia bisa menyukainya dari hal yang disukainya? Seperti wajahnya yang tampan? Atau tubuhnya yang atletis? Juga sixpack 8 kotak? Dan mata birunya yang dia sukai? Sial! Itu semua berada pada Albert!

"Katakan padaku apa yang kau sukai? Mungkin pelukannya atau tubuhnya, atau juga ciuman?" Rebecca bertanya padanya dengan penasaran.

Ciuman?

Dia memang menyukai ciumannya, bibirnya yang dingin saat bersentuhan dengan bibir miliknya. Apalagi lidahnya yang liar memaksakan untuk masuk dan menjelajahi bibirnya. Sial! Kenapa dia harus memikirkannya?! Dia menepuk dahinya dengan kencang untuk menyadarkan pikirannya yang mesum. Tidak. Dia tidak boleh menyukai Albert! Albert adalah musuhnya!

"Tidak, aku tidak menyukai apapun." Dia menjawabnya dengan pelan.

"Bernarkah?"

"Ya."

"Aku memiliki gosip baru, kau tahu tidak? Clais yang suka memarahiku padahal aku tidak berbuat salah padanya, dia sedang hamil! Dia sudah memiliki suami tapi dia hamil dengan laki-laki lain! Semua orang sudah mengetahuinya karena gosip ini sudah tersebar luas, kupikir dia mungkin akan mengundurkan diri karena merasa malu." Rebecca memilih untuk mengalihkan pembicaraan lain dan menceritakan gosip yang di dengarnya.

Alice menatapnya dengan tak percaya,"Apakah itu benar? Kenapa kau selalu tahu gosip panas?" Dia bertanya dengan heran, karena selama dia bekerja di sini kebanyakan Rebecca mengetahui semua gosip atupun rahasia yang dimiliki oleh karyawan-karyawan di sini. Dia bahkan berpikir jika ia tahu semua rahasia orang-orang disini.

Rebecca menepuk dadanya dengan bangga,"Tentu saja itu benar! Karena aku mengetahui semuanya, aku juga yang menyebarkan gosipnya."

"Kau yang menyebarkan gosip tentangku?" Keduanya terdiam saat mendengar seseorang menyela perbincangan mereka.

Alice menatap wanita yang tiba-tiba mumcul di belakang Rebecca, perawakan tubuhnya bagus dengan pinggang yang langsing serta kedua payudara dan pantat yang montok. Terlihat sexy. Tapi jika di lihat lebih jelas perutnya sedikit membuncit di bandingkan kebanyakan wanita lainnya. Ia memang sedang hamil. Sedangkan Rebecca terdiam dengan wajahnya yang ketakutan dan tatapan tak percaya, dia tidak percaya jika orang yang digosipkannya tiba-tiba muncul di belakangnya. Sepertinya dia sudah ketahuan, dia tidak punya pilihan lain selain melakukan hal yang biasa dilakukannya, kabur.

"Hey! Kenapa kau pergi?!" Teriak Alice saat melihat Rebecca yang tiba-tiba kabur meninggalkannya sendirian, dia sungguh sendirian. Itu membuatnya takut jika berhadapan dengan wanita yang hamil, karena wanita hamil memiliki emosi yang tak stabil.

"Rebecca!!!" Pekik Clais.

Dia menutup telinganya mendengar pekikan Clais yang menusuk telinganya, untungnya dia sempat melindungi telinganya jika tidak mungkin gendang telinganya bisa pecah. Dia memilih untuk menoleh ke arah lain dan tidak berani menatap wanita itu, karena dia takut akan menjadi sasaran kemarahannya. Untungnya wanita itu pergi mengejar Rebecca, sehingga membuatnya bernafas lega dengan mengelus dadanya.

•••••

Alice ingin pergi ke kantin sendirian, tetapi di urungkan karena dia melihat Rebecca kembali setelah kabur. Membuatnya tertawa saat melihat wajahnya yang terlihat naas, dia tidak tahu apakah ia mendapat kemarahan dari wanita hamil itu atau tidak.

Dia bersidekap dan memandangnya,"Heh, ada apa dengan wajahmu itu? Terlihat jelek! Aku ingin tahu apakah kau di marahi atau kalian bertengkar?" dia bertanya dengan penasaran.

Rebecca berdecak kesal,"Sial! Dia memarahiku karena menyebarkan gosip, memangnya apa salahnya semua orang tahu tentangnya? Akan bagus jika mereka tahu aibnya itu, aku sudah lama kesal padanya."

"Kau pendendam sekali, jadi apakah kalian bertengkar?"

"Hampir! Tapi tidak mungkin aku menjambak rambutnya dan memukulnya, karena dia sedang hamil." Rebecca mendesah kecewa setelah berucap.

"Kau memang tidak boleh menyakiti wanita hamil, mereka memiliki emosi yang tak stabil."

Rebecca mengangguk pelan,"Aku tahu."

"Aakkhh!" Jerit Alice yang terkejut karena hampir jatuh, dia memandang Caitly yang sengaja menabraknya hingga menumpahkan minuman di bajunya. Nodanya cukup jelas di pakaiannya yang berwarna putih, tapi untungnya hanya kopi dan bukan kopi yang masih panas.

Tidak di kampus, tidak di sini. Selalu saja ada orang yang selalu sengaja menumpahkan minumannya di pakaiannya. Kenapa orang-orang ini selalu menargetkannya? Dia bahkan tidak membuat masalah pada mereka, tetapi kenapa mereka selalu mencari masalah dengannya?

"Ops, aku tidak sengaja menumpahkannya." Caitly memasang wajah terkejut melihat noda di pakaiannya.

Alice terseyum manis, dia tidak akan membiarkannya lolos kali ini. Setidaknya ada hal yang bisa dia lakukan untuk bersenang-senang. Tunggu saat pulang nanti, dia akan memberikan sebuah kejutan padanya.

Dia memandangnya masih dengan senyum manis di bibirnya, tetapi jika di lihat dengan jelas ada kilatan kekejaman di mata birunya itu. Dia berucap dengan pelan,"Tidak, apa-apa."

"Hey, jalang kau sengaja melakukannya?" Alice segera menarik Rebecca yang ingin memarahinya, dia tidak akan membiarkan Rebecca berdekatan dengan Caitly. Jadi dia memaksanya untuk ikut ke kamar mandi untuk membersihkan noda di pakaiannya.

"Kau tahu kalau dia sengaja melakukannya, bukan?" Tanya Rebecca setelah berada di dalam kamar mandi, dia sedikit kesal dengan Alice yang memafkannya dan tidak membalasnya. Padahal ia melakukannya dengan sengaja.

Alice menggosok nodanya dengan air yang mengalir dan juga telah menggunakan sabun cuci tangan, tetapi nodanya tak kunjung hilang."Aku tahu," Dia berucap di sela-sela kegiatannya.

"Lalu kenapa kau diam saja?"

"Aku membiarkannya, tapi lain kali aku tidak akan membiarkannya."

Rebecca mendesah dan menatap Alice yang terus menggosok noda pakaiaannya itu,"Padahal kau bisa melawannya, jika tidak bisa aku akan membantumu. Kau tidak punya baju ganti?" Tanyanya.

Alice menggelengkan kepalanya,"Aku tidak punya." Dia memang tidak pernah membawa baju ganti atau menyimpannya untuk jaga-jaga, sehingga dia tidak menyangka bahwa kejadian ini akan terjadi padanya. Jadi haruskah dia membawa baju ganti, jika suatu saat terjadi lagi?

"Aku sepertinya punya, mungkin ada di laci mejaku. Aku bahkan hampir melupakannya! Tunggu sebentar aku akan mengambilnya untukmu." Setelah berucap, Rebecca langsung keluar untuk mengambil pakaiannya.

Alice memandang kepergiannya melalui cermin, membuatnya tersenyum pelan. Dia tidak menyangka akan memiliki teman yang sangat baik, menurutnya ia hampir mirip dengan Eva.

"Kenapa kau sangat baik?" Tanyanya dalam diam.

Tak lama Rebecca datang dengan membawa sesuatu di tangannya, dia menyodorkan paper bag yang di bawanya."Ini, cepat ganti. Kau tidak kedinginan hanya memakai pakaian dalam saja? Bagaimana jika di lihat wanita lain."

Alice terkekeh pelan dan menerimanya, dia melihat dress hitam selutut. Dia segera memasuki salah satu kamar mandi dan menggantinya. Setelah selesai, dia segera keluar dengan dress yang terpasang di tubuhnya. Dia memandangnya di cermin,"Untungnya pakaianmu cocok di tubuhku, terima kasih Rebecca."

Rebecca mendekat dan menangkupkan kedua pipinya itu,"Ah! Kau membuatku malu, tidak apa kita ini teman. Jangan berterimakasih padaku, seharusnya aku yang meminta maaf karena tidak bisa mencegahnya."

"Aku akan menggantinya, okey?"

"Tidak perlu, aku memberikannya padamu."

"Thank you!"

"Kau mau pulang bersama?" Tanya Rebecca yang sudah membawa tasnya--bersiap untuk pulang, karena sekarang jam pulang kerja.

"Maaf, ada sesuatu yang harus ku urus. Mungkin lain kali."

°•°•°•°•°•

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

See you in the next chapter...

Continue Reading

You'll Also Like

91.6K 5K 33
WATTYS NOMINATED 2021✅ ! 16+ Aland Whaston : berbahaya, miliarder sombong yang tidak suka ketika ada orang tidak taat padanya. Membunuh bukan ciri-ci...
3.7M 28.1K 29
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
1.7M 68K 48
(18+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA Ryan Addison. Tuan muda yang selalu dipuja oleh banyak wanita karena kesempurnaan hidupnya di segala sisi. Kesempur...
789K 32.3K 48
Highest Ranking: 2 in Romance Beberapa part di private Jadi bisa follow aku dulu ya ;) "Kau adalah milikku sejak aku melihatmu pertama kali. Tidak ad...