KOMPLEK BANGTAN RESIDENCE

Autorstwa Amibamm

116K 11.8K 5.2K

Ini adalah cerita sehari-hari penghuni di sebuah Komplek Perumahan elit bernama Bangtan Residence. Gimana ce... Więcej

#1 : PNS Baru Kaya
#2 : Security Shine Bright Like a Diamond
#3 : PPMK (Persatuan Penangkap Maling Komplek) pt. 1
#4 : PPMK pt. 2
#5 : PPMK pt. 3
#6 : PPMK pt. 4
#7 : PPMK pt.5
#8 : BANGTAN RESIDENCE GUIDE
#9 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA!
#10 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! Pt. 2
#11 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! Pt. 3
#12 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA! pt.4
#13 : BANGTAN BANG BANGTAN! MERDEKA pt.5
SPECIAL PART : Talkshow
#14 : Cinta Cenat Cenut
#15 : Bangtan Soneta
SPECIAL PART : Tumpengan
#16 : Bangtan Soneta pt. 2
#17 : SKRIPSI
#18 : Pengorbanan Cinta
#19 : Pengorbanan Cinta pt.2
SPECIAL PART : Pertemuan Penting
#20 : SIDANG
#21 : #LoveMyKomplek
#22 : #LoveMyKomplek pt. 2
#23 : Gadis Penjual Susu
Sepatah Kata Terima Kasih
#24 : Peresmian
#25 : Hari Bersejarah Komplek
#26 : BUCIN
#27 : BUCIN pt. 2
ZODIAK UNFAEDAH: Pinjem Duit
#29 : Menuju Halal 2020
SPECIAL PART : KOMPLEK BANGTAN AWARD
#30: KOMPLEK BANGTAN AWARD
#31: KOMPLEK BANGTAN AWARD Pt. 2
SPECIAL PART: 3rd Anniversary
#32 : UNBOXING
#33 : CARI JODOH
#34: CARI JODOH Pt. 2
#35 : CARI JODOH pt.3
SPECIAL PART : QnA
#36 : QnA
PENGUMUMAN 🎉

#28 : Curhatan Seorang Suami

2.1K 209 93
Autorstwa Amibamm

HALLOOO SEMUAAAAAA~

Akhirnya Mibam bisa kembali menyapa kalian semua 🤧

Mohon maaf atas hiatus yang begitu panjang ini, dan terima kasih buat dukungan kalian yang ga pernah berhenti buat komplek bangtan *terhura

Aku baca pesan dan komen kalian semua, dan makasih banget karena setia menunggu kelanjutan story ini. Jadi aku berusaha untuk bisa bikin cerita yang lebih baik lagi buat kalian (tentunya bersama warga komplek tercinta). Gaperlu cincong langsung cua aja yak

HAPPY READING~~~~~

------------------------

Di hari Sabtu yang cerah. Burung-burung nampak berkicauan dari pohon mangga ke pohon jambu. Entah mengapa hari ini cuaca cukup bagus, setelah beberapa hari yang lalu ditemani mendung dan hujan seharian penuh.

Begitu pula warga komplek yang menyambut hari ini dengan sukacita. Pasalnya sedari pagi rumah nomor 13 itu telah dibenahi dan ditata sedemikian rupa agar seluruh warga komplek Bangtan yang diundang dapat memasuki rumah tersebut. Ya, tentu saja sang pemilik rumah, bapak Jungkook dan ibu Raewon tengah bahagia karena sang bayi kini semakin menggemaskan di umurnya yang menginjak 5 bulan.

"Assalamualaikum pak Jungkook" sapa sang kang sayur, siapalagi kalau bukan Jimin.

"Waalaikumsalam kang, masuk kang silakan. Duduknya lesehan ya" ujar Jungkook sumringah.

"Kok aku di cuekin?" Ujar seorang gadis yang masih di ambang pintu.

"Eh iya masuk mbak Raeri silakan. Bisa dimakan dulu cemilannya sambil nunggu tamu yang lain" ujar Jungkook.

"Pak, bayinya mana? Penasaran saya" kata Jimin.

"Bentar ya, lagi bobo di kamar sama bundanya. Nanti di bawa ke sini kok" kata Jungkook.

"Oke siyap pak. Biar jadi motivasi saya kerja semakin keras pak,buat biaya berumah tangga. Iya nggak neng?" Ujar Jimin senyum-senyum.

"Ah akang mah bisa aja. Aku mah bakal selalu semangatin akang" ujar Raeri.

"ASSALAMUALAIKUM WR. WB." Nampak tiga manusia yang berdiri di depan pintu sembari berpaduan suara. Kali ini Blok B squad pun hadir; Taehyung, Hoseok, dan Namjoon.

"Waalaikumsalam Wr. Wb. Ssstt.. diem pak bayinya pak Jungkook lagi bobo" ujar Jimin.

"Ohiya pak maap.. saya boleh masuk ya?" Ujar pak RT bisik-bisik.

"Iya pak masuk aja" jawab Jungkook tak kalah bisik-bisik.

"Pak. Ini yang rumahnya paling deket masa belon datang sih?" Tanya Hoseok masih bisik-bisik.

"Kaga tau saya. Mungkin bentar lagi" jawab Jungkook dengan mode ASMR.

"Belon mulai kan acaranya?" Suara khas Min Yoongi pun terdengar dari ambang pintu dan langsung masuk ke ruang tengah begitu saja. Terlihat wajahnya masih sepet habis bangun tidur.

"Monmaap laki saya emang perlu ruqyah ya bapak-bapak" ujar Eunjin tersenyum tanggung sambil mencubit lengan suaminya biar melek.

"Masih aja lu malu-maluin ye. Btw, Assalamualaikum pak Juki" kata Seokjin bersama Hee Ra.

"Waalaikumsalam, silakan pak Seokjin, bu Hee Ra, dimakan dulu cemilannya" kata Jungkook.

"Pak. Baby nya mana? Uda kangen saya nih terakhir liat pas di rumah sakit aja" kata Eunjin dibalas anggukan Hee Ra.

"Sabar ya ibuk-ibuk. Lagi bobo bayinya" kata Jungkook.

"Jangan lama-lama ya pak. Saya uda laper" kata Yoongi sambil menghabiskan lemper ketiganya.

"Jangan malu-maluin lu cimol, kayak ga pernah makan aja lu" ujar Eunjin.

"Lah emang lu ga ngasih makan gue dari semalem kan. Laper tau ga nih perut" ujar Yoongi cuek sambil beralih melahap kue cucur.

"Bae, ini risol nya enak loh. Mau nyoba?" Tawar Hee Ra.

"Mau dong bae, aku selalu percaya sama kamu. Kalo kamu bilang enak pasti enak" kata Seokjin cerah sambil melahap risol tersebut.

Yoongi pun melihat sikap pasutri tetangganya itu yang terlihat selalu cerah dan ceria. Ia pun berinisiatif.

"Heh, ini pukis nya enak loh. Ga kalah sama punya warung barokah" kata Yoongi.

"Ooohh.. jadi lu masih jajan pukis di warung barokah?" Tanya Eunjin.

"Lah, tiap hari pak Yoongi ke warung barokah buk jajan pukis" kata Jimin polos yang mendapat tatapan mematikan dari Taehyung.

"Lu jangan bikin ribut keluarga orang" bisik Taehyung.

"Eh kaga.. boong ni kang sayur! Gue uda kaga jajan pukis lagi di warung barokah. Sueerrr" kata Yoongi panik.

"Jangan boong!" Ancam Eunjin.

"Iye kaga lagi jajan pukis di warung barokah ahelah" ujar Yoongi manyun. Pupus sudah keinginannya menjadi seromantis keluarga sobatnya, Seokjin.

------

"Assalamualaikum semuanya.. maaf ya, tadi dedek Juney lagi bobok. Sekarang baru bangun" sapa Raewon ketika keluar kamar dengan seorang bayi di gendongannya.

Bayi tersebut tertawa lucu saat melihat warga komplek yang memandangnya.

"Namanya Juney buk?" Tanya Hoseok.

"Iya pak. Ini nama yang uda kita rencanain dari awal, alhamdulillah di kasih bayi laki-laki. Jadi namanya Jeon Juney" kata Raewon.

"Unyu banget siihhh.. halo ini tante Eunjin" ujar Eunjin yang nampak bahagia melihat Juney.

"Ini tante Hee Ra" ujar Hee Ra tak kalah cerah.

"Aku tante Raeri, nanti kita main bareng yaa" ujar Raeri.

Juney pun tertawa senang sambil menggapai-gapai tangan kecilnya ke udara yang langsung di sambut oleh Eunjin. Juney menggenggam telunjuk Eunjin semangat.

"Ih.. uda bisa pegang tangan tante Eunjin yaa" ujar Eunjin senang.

"Bu Eunjin mau gendong?" Tawar Raewon.

"Boleh buk?" Tanya Eunjin.

"Boleh lah.. kayaknya dede nya suka sama tante Eunjin" Raewon pun menyerahkan Juney dalam gendongan Eunjin dan benar saja, tidak ada perlawanan dari bayi tersebut membuat Eunjin sangat senang.

"Mirip pak Jungkook ya" komentar Yoongi.

"Lahiya namanya juga anaknya pak Jungkook. Ya mirip bapaknya lah" sahut Eunjin.

"Hai, gue Yoongi" ujar Yoongi datar.

"Eh Cimol, lu lagi ngomong sama bayi bukan sama temen SMA" ujar Eunjin.

"Lah terus begimana dong. Salah mulu ah" ujar Yoongi namun tak digubris Eunjin yang kembali asyik bermain dengan Juney.

--------

Sore itu Yoongu baru saja keluar dari rumahnya, masih dengan sandal Homiped kesayangannya, ia pun menghampiri tumpukan Rongsokan yang ada di sudut perkarangan rumahnya.

Ia membongkar tumpukan kursi usang yang mungkin bisa ia perbaiki.

"Ngapain lu Yoong?" Tanya Seokjin di pekarangan rumahnya.

"Ternak sapi. Lu liat sendiri lah gue ngapain" ujar Yoongi tanpa melihat tetangganya itu.

"Lu kaga malam mingguan Yoong?" Tanya Seokjin.

"Alaahh gaya lu malam mingguan. Uda tua, inget umur woy" kata Yoongi yang kini mengutak atik payung lipat bekas.

"Eh sob, malmingan ama istri tu penting. Senin sampe Jumat kita uda sibuk kerja. Kapan lagi bisa nyenengin istri" kata Seokjin.

"Emangnya lu mau pergi?" Tanya Yoongi yang akhirnya melihat Seokjin yang sudah tampak rapi dan kini sedang menyalakan mobilnya.

"Iyadong. Biasa, makan-makan sama Hee Ra" kata Seokjin.

"Dinner gitu?" Tanya Yoongi mulai penasaran.

"Yaiya. Ga perlu ke tempat yang mewah. Yang penting berkesan buat kita berdua, dan pastinya perut kenyang" kata Seokjin.

"Baeee, uda siap?" Terlihat Hee Ra yang baru keluar dari rumah.

"Uda dong. Kuy bae kita cus" kata Seokjin.

"Kuy lah! Eh ada pak Yoongi. Pergi dulu ya paakk" ujar Hee Ra kemudian menaiki mobil.

Yoongi pun hanya tersenyum tipis saat mobil Seokjin melaju melewati rumahnya menuju pintu gerbang komplek.
Yoongi pun memandangi payung lipat di tangannya. Ia pun segera melempar payung lipat itu begitu saja dan kembali ke dalam rumah.

"Eunjiiiinnnn" panggilnya.

"Iyaaaakkk gausah tereak napa sih, gue kaga bolot" kata Eunjin yang muncul dari halaman belakang membawa tumpukan jemuran kering.

"Malmingan yok" ajak Yoongi.

"Dih, sehat lu? Inget umur mol, kaga jamannya lagi lu malmingan" kata Eunjin sambil melipat baju.

"Kan sekali-kali gapapa. Kita ngopi diluar" kata Yoongi.

"Yakin lu? Tumben. Kagak, kagak, ntar boros" kata Eunjin.

"Ahelah cuma ngopi doang juga. Jan pelit-pelit ntar kena ajab lu kek di tipi" ujar Yoongi.

"Nyumpahin gue ya lu" kata Eunjin naik pitam.

"Ya makanya ayok jalan ahelah" ujar Yoongi sambil beringsut keluar rumahnya.

-------

Yoongi pun akhirnya membelokkan mobilnya di sebuah mall tak dekat dari komplek. Alasannya sederhana, biar kencan dadakannya tak terendus oleh warga lainnya. Bisa-bisa jadi bully-an warga seminggu ke depan nantinya.

"Kok ke sini?" Tanya Eunjin.

"Jangan bilang lu mau belanja barang elektronik lagi" lanjutnya.

"Lu bisa ga sih, ga berprasangka buruk ama gue. Mau nongkrong ke setarbak noh" ujar Yoongi menunjuk kedai kopi yang terlihat mewah di bagian depan mall tersebut.

"Ooh.. yaudah ayok" kata Eunjin.

Mereka berdua pun memasuki kedai tersebut dan segera mengantri untuk memesan minuman dan makanan. Namun tanpa diduga, pasutri tersebut dihampiri oleh dua orang yang tak asing.

"Pak Yoongi? Bu Eunjin?"

Yoongi yang melihat pemandangan itu langsung sepet seketika. Uda jauh-jauh cari mall kenapa pula harus ketemu cireng sama tahu isi cem gini. Siapa lagi kalau bukan Jimin dan Raeri.

"Wahh kebetulan banget ya pak bisa ketemu disini!" Ujar Jimin kumat noraknya.

"Ciee lagi kencan juga ya, kayak kita" sahut Raeri sambil menggandeng lengan Jimin.

"Berisik amat lu. Lu pikir yang boleh beli kopi lu doang? Terserah gue dong" jawab Yoongi sewot.

"Ih jangan marah atuh pak. Kita mah seneng kalo bapak kencan. Kan uda halal pak" kata Jimin.

"Duduk bareng kita aja biar seru" kata Raeri.

"Kaga ah ntar ganggu lu bedua" kata Eunjin.

"Kaga apa-apa atuh buk. Biar kayak jaman sekarang, double apa namanya... double deck!" Kata Jimin.

"Lo kata bus jurusan cicaheum?! Double date woy!" Ujar Yoongi geregetan.

"Ohiya itu pak maksud saya. Yodah saya duluan ya" ujar Jimin nyengir.

Sepeninggalnya Jimin dan Raeri, Eunjin pun menyenggol lengan Yoongi,

"Lu janjian ya ama dia?" Tanyanya.

"Kaga lah, apa urusannya gue sama dia" ujar Yoongi.

"Terus lu mau gabung ama dia?" Tanya Eunjin.

"Cari tempat lain aja yok abis pesen" kata Yoongi yang akhirnya disetujui Eunjin.

Mereka pun rampung memesan minuman mereka namun mau tak mau harus tetap menunggu nama mereka dipanggil. Yoongi dan Eunjin pun akhirnya memilih untuk numpang duduk di tempat Jimin dan Raeri.

"Pak Jimin!" Seru nona pelayan yang cantik.

"Pak Jimin!" Tak ada balasan.

"Neng! Neng!" Ujar Jimin dengan wajah memerah.

"Napa kang?" Tanya Raeri yang baru fokus pada Jimin setelah asyik dengan ponselnya.

"Itu mbak-mbaknya kok manggil akang terus? Teriak pula. Dia naksir akang apa begimana? Kan malu saya" ujar Jimin bisik-bisik.

"ITU KARENA PESENAN LU UDA JADI, LU AMBIL SONO!" sahut Yoongi emosi melihat kelakuan tetangganya itu.

"Ooohhh gitu pak? Yaudah deh saya kesana" ujar Jimin bergegas menghampiri pelayan tadi.

"Maklum ya pak. Baru pertama ke setarbak" kata Raeri.

"Lu ga stress apa pacaran ama dia?" Tanya Yoongi.

"Ya stress sih pak. Ga munafik saya kalo tingkahnya agak menguji kesabaran. Cuma yaa begimana pak, namanya juga cinta. Semua pasti bisa dilalui dengan bahagia pak" kata Raeri.

"Sabar-sabar dah ya lu kalo ntar nikah ama dia" kata Eunjin.

"Bu Eunjin yang harusnya kasih wejangan ke saya dong. Kan pasti tiap rumah tangga ada ributnya" kata Raeri.

"No ribut no lyfe kita mah" sahut Eunjin sambil melirik Yoongi yang cuek bermain dengan ponselnya.

Sekembalinya Jimin, tak lama setelahnya pun pesanan Yoongi dan Eunjin pun sudah tersedia. Tak makan banyak waktu, pasutri tersebut memilih segera angkat kaki dari kedai tersebut.

"Duluan ya gue" kata Yoongi.

"Lah kok uda pulang pak? Masa kencan pulangnya jam 8? Ga asyik" kata Raeri.

"Ude biar kaga ganggu lu bedua" kata Eunjin.

"Ga ganggu kok pak. Ciyus" kata Jimin.

"Gue yang terganggu ama lu bedua. Ude bhay" kata Yoongi to the point sebelum melangkahkan kakinya pergi.

--------

Yoongi dan Eunjin pun memutuskan untuk jalan-jalan berkeliling mall dahulu sebelum pulang. Eunjin pun memutuskan untuk sekalian berbelanja kebutuhan rumah.

"Yaudah aku aja yang belanja kamu tunggu disini" kata Eunjin sambil membawa keranjang. Ia tahu pasti suaminya malas berurusan dengan hal-hal rumah tangga.

"Jangan lama-lama. Keburu laper gua" kata Yoongi.

"Iyek ah" ujar Eunjin sewot kemudian meninggalkan Yoongi.

Pria itu pun kembali berjalan-jalan di sekitar mall. Hingga akhirnya langkahnya tergerak mendatangi sebuah gerai elektronik yang menjual berbagai macam DVD player hingga speaker. Gerai itu pun memutar musik cukup kencang untuk memamerkan keunggulan produk speakernya

Entah apa~ yang merasukimu~
Hingga kau tega mengkhianatiku~
Yang tulus mencintaimu~

Salah apa diriku padamu~
Hingga kau tega menyakiti aku
Kau sia-siakan cintaku~

Yoongi mengangguk-anggukan kepalanya di depan speaker sambil menikmati lagu remix koplo tersebut.

"Pak beli speakernya pak! Suara dijamin mantap, tahan banting, harga promo ini malem ini aja" kata si penjaga gerai.

"Mas mau tanya-"

"Oiya silakan pak. Mau merk apa aja ada disini, liat-liat brosurnya dulu pak" ujar si penjaga sambil memberi beberapa lembar brosur pada Yoongi.

"Ini lagu judulnya apa ya?" Tanya Yoongi membuat si penjaga cengo seketika.

"Salah apa aku" jawabnya.

"Gue cuma tanya judul pak" balas Yoongi.

"Iya itu pak. Salah apa aku"

"Lu kaga salah elah mas"

"IYE BAPAK YANG BERMASALAH. JUDULNYA LAGUNYA SALAH APA AKU" jawab si penjaga mulai emosi.

"Lah ngegas lu?" Timpal Yoongi.

"Iya maapin suami saya ya mas, emang lagi bermasalah dia" sebuah suara pun muncul yang membuat bulu kuduk Yoongi merinding seketika.

"I-iya nggak papa kok bu.. i-ini jadi beli speakernya?" Tanya penjaga tersebut gemetar melihat wajah horor wanita di samping Yoongi.

"Nggak kok mas. Suami saya mungkin cuma mau liat-liat aja. Kita duluan ya mas" ujar wanita itu--Eunjin--dengan nada halus kemudian menggandeng lengan Yoongi menjauh dari gerai elektronik tersebut.

"Anjir itu emak-emak horor banget. Bapak tadi gapapa kan ya?" Ujar si penjaga itu sambil mengelus dadanya setelah Eunjin dan Yoongi menjauh.

-------

"DANGDUTAN LAGI LU HAH???????????"

Yoongi memejamkan mata saat Eunjin meraung sesampainya mereka di mobil.

"Kaga elah kagaaaaa. Gue cuma nanya judul lagunya" ujar Yoongi hampir mewek.

"IYE. TERUS LU DONLOT LAGUNYA ABIS ITU DANGDUTAN PAKE SPEAKER DI RUMAH" semprot Eunjin.

"Kaga elah kagaaa... emang kenapa sih gue ga boleh dangdutan?" Tanya Yoongi ngedumel.

"Faedahnya lu dangdutan tu apa? Gue tanya dah sekarang, ada faedahnya? Ujung-ujungnya maksiat aja lu ngeliatin biduan-biduan itu" ujar Eunjin.

"Gue kan sekali doang ngelive dangdutan sama bapak-bapak. Abis itu kaga pernah lagi. Gue cuma suka musik emang salah ya? Lu tau kan dari dulu gue suka musik. Tanya tuh ama Seokjin" ujar Yoongi melas.

"Emang lu masih bikin lagu?" Tanya Eunjin.

"Masih lah. Walaupun gue buka jasa reparasi tapi jiwa musik gue ga ilang. Gue pikir lu bakal ngedukung gue sebagai istri gitu" kata Yoongi manyun.

Eunjin menghela nafas. Iya, emang bener lakinya itu doyan banget sama musik. Dari sejak sebelum nikah pun Eunjin tau itu.

"Coba denger mana musik lu" kata Eunjin membuat Yoongi memunculkan senyumannya.

"Lu mau denger?" Tanyanya semangat.

"Iye" jawab Eunjin.

Yoongi pun memamerkan gummy smile-nya kemudian segera menyalakan pemutar musik dalam mobil untuk menunjukkan hasil karyanya.


I wanna be the top

I wanna be a rockstar
I want it all mine
I wanna be rich
I wanna be the king
I wanna be me
I want a big thing
Oh boy let me see
I got a big dream, yeah

Woo maeil seolletji naega eodikkaji galji
Jeongsin eopsi dallida boni eoneusae yeogikkaji watji
Yeah, hmm, bal mite geurimja
Gogae sungnyeoboni deo keojijana
Domangchyeobwatja nal ttaraoneun jeo bitgwa biryehaneun nae geurimja
Duryeowo, nopi naneun ge nan museopji
Amudo mal an haejwotjana, yeogiga eolmana oerounji mallya
Naui doyageun churagi doel su itdan geol
Ije algesseo, ttaeron domangi chaseoniran geol, pause
Saramdeureun, mwo, malhaji, jeo bit sogeun challanhane
Geunde nae geurimjaneun doeryeo deo geujeo nareul samkyeo goemuri dwae
Jeo wiro wiro, tto wiro wiroman gada boni yeogin eodiro
Tto wiro wiroman ganeun (sileo nan)
Musahagil bireo bireo

Naui baramdaero nopge nalgo inneun sungan
Jeo naeryeojjoeneun biche deo keojin geurimja
Please don't let me shine
Don't let me down
Don't let me fly
Ijeneun duryeowo
Gajang mitbadagui nareul majuhaneun sungan
Gonggyoropgedo yeogin janggongijana
Please don't let me shine
Don't let me down
Don't let me fly
Ijeneun museowo
Don't let me shine~~~~~

------

"Lagu gue bagus kan?" Tanya Yoongi tersenyum bangga sambil melihat istrinya menyantap kentang goreng.

"Jadi lu nyesel nikah ama gua?" Tanya Eunjin.

"Ya kaga. Sapa bilang nyesel, gue bahagia sekarang" kata Yoongi.

"Boong" sambar Eunjin.

"Iya sih"

"Tuh kan"

"Ga bahagia kalo lu marah, ngamuk, ngomelin gua"

Eunjin cuma manyun sambil melanjutkan acara makannya.

"Nape lu senyum-senyum?" Tanya Eunjin.

"Gapapa. Uda lama ya kita ga makan ginian, terakhir masih belum nikah" kata Yoongi


"Depan komplek juga ada kali, gausah hiperbola gitu. Lu nya aja yang ogah beli" kata Eunjin.

"Kan gue ngomong, uda lama ya kita ga makan ginian. Artinya, lu ama gua. Terakhir makan ginian pas kencan sebelum nikah" pungkas Yoongi.

"Serah lu dah"

"Jangan marah dong. Kaga ada warga komplek ini. Lu ga capek marah-marah mulu?" Tanya Yoongi.

"Iyain ga?"

"Iya"

Eunjin memejamkan mata sambil meneguk minumannya, "Jangan dangdutan lagi"

"Lu cemburu kan karena ada biduannya" tebak Yoongi.

"Kaga"

"Ngaku ae"

"Bilangin kaga, ngeyel banget lu"

"Tau gue selama ini lu cuma cemburu"

"Eh ngajak ribut ya lu?"

"CIEEEEEEEE SOSWEET NYA MAKAN BEDUA"

Eunjin dan Yoongi sontak menoleh ke sumber suara. Terlihatlah dua orang berwajah sumringah menatapnya.

Tentu saja keduanya tidak asing. Mereka adalah sang tetangga, Seokjin dan Heera, beserta seember ayam di tangan wanita tersebut.

"DIEM LU KANGKUNG AER" sewot Eunjin.

"CIEE TERINSPIRASI DARI GUE YA, NGEDATE MALMINGAN. RAJIN-RAJIN GINI YAK, BIAR DAMAI KOMPLEK KITA" ujar Seokjin.

"LAMBE TURAH BANGET SIH LU" timpal Yoongi.

"Uda yuk bae kita balik, besok ada berita hot di komplek bangtan. Bhayy~~~" ujar Seokjin sambil menggandeng Heera menjauhi pasutri rumah 12 tersebut.









FIN.

Kambek Bangtan sebentar lagi!semakin hari semakin greget uhuuyyy~ tetep support bangtan ya gaes, support Mibam dan bapak-bapak komplek juga. Borahae 💜

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

84.3K 8.1K 32
Supaporn Faye Malisorn adalah CEO dan pendiri dari Malisorn Corporation yang memiliki Istri bernama Yoko Apasra Lertprasert seorang Aktris ternama di...
197K 24.5K 43
Sentuhan cinta, kasih sayang, dan kehangatan yang hanya untuknya. Dimohon untuk membaca season pertama dulu ya luv agar tidak bingung saat membaca s...
301K 26.5K 51
Tidak pandai buat deskripsi. Intinya ini cerita tentang Sunoo yang punya enam abang yang jahil. Tapi care banget, apalagi kalo si adek udah kenapa-ke...
216K 10.4K 23
Menceritakan sebuah dua keluarga besar yang berkuasa dan bersatu yang dimana leluhur keluarga tersebut selalu mendapatkan anak laki-laki tanpa mendap...