Beloved Sunshine

By Jisunshine_

8.7K 1.5K 1.1K

''Senakal-nakalnya gue, boleh gak gue selalu ada disamping lo?'' ''Gue suka sama lo.'' ''Nad lo tau gak bagia... More

01- Hello Sunshine
02- Sebuah Awalan
03- Percakapan
04- Moment
05- Moment '2'
06- Moment '3'
07- Moment '4'
08- Moment '5'
09- Ajakan
10- Senja
11- Festival
12- Festival '2'
13- Bianglala
14- Dia Kembali?
15- Trauma
16- Shut up
17- Bad Day
18- Balikan?
19- Sakit ''hati''
20- Pembelaan
22- Bimbang
23- Masalah
24- Fakta
25-Awkward
26- Bahaya
27- Bersalah
28- Adena
29- One Day
30- Jadian?
31- Serius
32- The Answer
33- Bebas?
34- Friends
35- Pamit
36- Keputusan
37- Breakup
38- Night Market
39- Double Date
40- Study Together
41- Sweet Cupcake
42- Best Friend
43- Prom Night
44- End of a school
45- So Sorry
46- He Went
47- The Truth
48- Announcement
49- And They Are Going
50- Beloved Sunshine

21- Wanita Itu?

140 10 1
By Jisunshine_

Mungkin lo hadir kembali, tapi tidak dengan hati dan perasaan gue
-Naden-

~•BS•~

Naden menaruh motor sport Kesayangannya digarasi.

Hari ini sungguh melelahkan baginya. Bagaimana bisa saat ia sedang fokus mengerjakan tugas-tugas yang menumpuk, ia diminta datang ke cafe untuk  berkumpul bersama sahabat yang sudah ia anggap sebagai keluarga. Ia tidak menolaknya, anggap saja bertemu sahabat bisa menjernihkan pikiran.

Naden berjalan menuju tangga.

''Kenapa baru pulang?" ucap Miranda, mama Naden.

Suara itu membuat langkahnya terhenti, ia langsung menengok kesamping, arah sumber suara tersebut.

Seketika tubuhnya menegang hebat.

Bukan karena mama nya, tetapi dengan wanita itu.

Wanita yang terakhir ia lihat lima tahun yang lalu. Dan juga wanita yang meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

Pandangan mereka bertemu. Wanita itu tersenyum manis kepadanya.

Ia langsung mengalihkan pandangannya kearah Miranda, mama nya.

''Habis ngumpul sama temen," ucap Naden.

Miranda mengangguk. ''Kalo gitu mama tinggal dulu sebentar."

Hanya mereka berdua sekarang, penuh dengan kecanggungan. Suasana rumah yang tadinya dingin sekarang berubah menjadi panas.

''Naden," panggil wanita itu.

Naden mengalihkan pandangannya kearah wanita itu.

''Lo siapa sih?!" ucapnya sambil meninggalkan tempat ia berdiri.

Wanita itu menahan lengan Naden.

''Tunggu Den."

Naden menghentakkan lengannya.

"Gue sibuk," ucapnya meninggalkan wanita itu.

**

Naden berjalan keluar kamar, ia langsung menemukan wanita itu dan mama nya sedang mengobrol penuh dengan canda tawa. Layaknya seorang sahabat.

Dengan menyampirkan tas dibahunya, ia berjalan melewati mereka berdua.

Lantas keduanya langsung mengalihkan pandangannya ke arah Naden. Mereka berdua terlihat bingung, ingin pergi kemana Naden di malam hari seperti ini dengan membawa tas.

''Kamu mau kemana sayang?" tanya Miranda, mama Naden.

''Malam ini aku nginep dirumah temen ma," ucap Naden sambil berlalu dari hadapan mereka berdua.

Untuk malam ini saja ia ingin mendinginkan pikirannya. Ia terlalu terkejut dengan kenyataan yang menamparnya hari ini.

Wanita yang dulu meninggalkannya tanpa sepatah kata pun, kembali tanpa rasa bersalah. Ia berharap wanita itu tidak meminta memulai hubungan kembali dengannya.

Naden segera menstarter motornya dan mulai menjalankan motornya, tapi tiba-tiba ada sebuah tangan memegang lengannya membuat Naden menoleh kearah si pemilik tangan itu.

''Gue masih sayang sama lo Den," ucap wanita itu.

Naden diam mendengarnya. Sudah ia duga pasti wanita yang pernah merebut hatinya meminta memulai hubungan baru dengannya.

''Mungkin lo hadir kembali, tapi tidak dengan hati dan perasaan gue," ucap Naden.

Naden langsung melajukan motornya menuju rumah salah satu sahabatnya.

~•BS•~

Dan disinilah ia berdiri, di depan pintu utama keluarga Arova. Ya, Naden memutuskan untuk menginap dirumah Arnold.

Naden mengambil ponsel di saku celananya. Ia mengetik nama Arnold di salah satu kontaknya, ia langsung menelepon Arnold.

Dering pertama Arnold langsung mengangkatnya. Tidak sulit baginya untuk menelepon Arnold karena salah satu sahabatnya ini memang mudah untuk dimintai bantuan.

''Gue ada diteras rumah lo."

"Masuk aja Den, pintu depan gak dikunci."

Sambungan telepon terputus, ia langsung dengan cepat membuka pintu, dan masuk kedalam rumah Arnold.

Naden melihat Arnold baru saja menuruni anak tangga dengan handuk menggantung di lehernya dan rambutnya juga masih terlihat basah. Dapat dipastikan Arnold baru saja selesai mandi.

"Malam ini gue nginep dirumah lo."

Arnold mengangguk.

"Om Ardi sama Tante Nova ada dirumah?" tanya Naden memastikan apakah kedua orang tua Arnold ada dirumah atau tidak.

"Mereka lagi dinas diluar Negeri. Jadi lo santai aja."

Naden mengangguk.

"Mba nanti tolong bawaiin gelas yang diatas meja ya," ucap Nadeline dari arah dapur.

Nadeline berjalan di depan Naden dan Arnold dengan handuk yang melilit di kepalanya. Kedua tangannya penuh membawa beberapa cemilan.

"Eh kak Naden," ucap Nadeline sambil tersenyum kikuk.

Naden balas tersenyum.

"Butuh bantuan?" tanya Naden dengan nada lembut.

"Gak usah kak, gue bisa sendiri."

"Malam-malam nemu tikus dirumah sambil bawa cemilan banyak banget di tangan. Gini nih, kalo punya adek jelmaan tikus, cemilan bisa habis dalam sekejap," cerocos Arnold.

Nadeline yang mendengarnya tidak terima. Ia langsung menatap Arnold dengan pandangan tajam. Dan Nadeline langsung belalu dari hadapan mereka berdua.

"Mba tolong buatin dua kopi hangat ya," ucap Arnold.

Mba sarti mengacungkan jari jempolnya. "Pake gula gak mas?"

"Pake aja mba, yang manis ya," ucap Arnold.

~•BS•~

Secangkir kopi hangat telah tersedia di depan mereka berdua, dengan asap yang masih mengepul, menandakan kopi hangat ini masih baru saja dibuat.

"Gue yakin, ada yang mau lo omongin," ucap Arnold tanpa basa-basi.

Naden tersenyum. "Lo ahli baca pikiran orang."

"Langsung aja Den, lo mau ngomong apa?"

Naden menghirup seteguk kopi hangat di hadapannya.

"Mantan gue balik," ucap Naden setenang mungkin. Walaupun pikiran dan hatinya sedang kacau.

Arnold terkejut mendengarnya, tanpa sadar sorot matanya melihat Naden yang juga sedang menatapnya. Kemudian ia langsung bersikap biasa seperti semula.

"Mantan lo yang pergi tiba-tiba itu?"

Naden mengangguk. "Lo pikir mantan gue yang mana lagi? Mantan gue cuma dia doang."

"Trus lo mau gimana sekarang?"

Naden menggeleng pasrah. "Gue gak tau."

Mereka berdua diam. Ruangan ini menjadi hening.

"Den, Kalo mantan lo ngajak balikan lo mau?" tanya Arnold memecah keheningan.

"Gue gak mau. Percuma ngulang masa lalu yang ending nya bakal sama."

"Jadi lo mau ending yang beda, gitu?"

"Gue mau ending yang baru, dengan jalan ending yang gue buat jadi happy ending."

Arnold mengangguk. Ia mengerti maksud Naden.

"Lupain mantan lo, buka hati buat orang baru. Jangan terjebak masa lalu yang ganggu aktivitas lo."

"Nold, sebenarnya gue udah buka hati buat orang baru. Gue udah nemuin yang menurut gue lebih pantas buat gue."

"Bagus, siapa orangnya?"

"Secret, tunggu aja nanti."

"Gitu lo sekarang, untuk sahabat gue sendiri. Saran gue cepet-cepet lo nyatain perasaan lo, keburu diambil orang."

Naden mengangguk, lalu tersenyum.

~•Beloved Sunshine•~

  Kritik dan saran dipersilahkan
Vote dan koment jangan lupa!

Part terakhir di tahun 2019, harus berakhir dengan part yang manis, semanis senyum mas Naden.

Happy New Year sayang-sayangku!! Makasih banyak buat kalian yang udah baca novel ini, semoga kalian suka ya, salam cinta dan sayang dari aku untuk kalian, Mwuahh.

30 Desember 2019

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 122K 60
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

5.6M 309K 34
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
8.4M 772K 73
Ini tentang Titamia si gadis periang yang selalu mengejar laki laki yang ia suka, Abbyan. Namun Abbyan justru malah sebaliknya {FOLLOW SEBELUM MEMBAC...
13.1M 147K 17
(21+)wanita berusia 22th yang ditantang untuk membangkitkan gairah seorang homo sexsual(Gay) oleah teman-teman.a apakah yangg akan terjadi?bisakah w...