Fakestagram [BLACKBANGTAN]

By bweecycle

1.9M 126K 19.9K

[DISCONTINUE] ketika Member BTS dan BLACKPINK punya account Instagram.. Idol yang emang lagi terkenal ini dia... More

account
namjoon
Jisoo
Rose
Jungkook
Jennie
Yoongi
Lisa
!!!
story
Jhope
Jimin
Jin
Jungkook
Siap Siap
Gucci Girl
Laper Baper
Marah
This Night
Taehyung
TaeNnie DM
"Ceritanya.."
Taehyung
YooNie
Curcol
Jin
Jimin
😡😡😡
JiRose
BlackPink
I N F O
Changed
Akur
GalauEr's
Lisa's Day
Damai
NEW FF?
ChaeNnie
Side Story
I N F O
JungKook
JiRose
Official♡
Side Story (2)
Namjoon
Sahabat Acuu
Bullshit.
Jhope
Confused
Prank to be Ofc
I N F O
Curiga
I N F O
Eunha?
Lisa
Jimin
I Z I N
Telur manis dan Sup hambar
Yonnie Area
DISPATCH CONFIRM BLACKTAN?!
Nyaman.
Who Is She?
Just For Her
Putri ChiChoo
Baikan atau Balikan?
BlackPink
Bukan Jomblo Tapi Single
Lotte Family Concert pt.1
Lotte Family Concert pt.2
Jungkook harus tau
Whut?!
Whats wrong Roje?
Udah Biasa
QnA
Pizza and Ice Cream
Rose incident
Another side of Jimin
Sorry Not Sorry
H E L L O
Fiks, dia berubah
Answer
Meet Again
Bukannya Nggak, Tapi Belum
Love Scenario
What's going on?
CEK
Jisoo's Bad Good Day pt1
Jisoo's Bad Good Day pt2
Mbem dan Tonggos
Bad ChaeChim Day
Kayak Cerita Wattpad
maWAR
SBS Gayo Dajeon 2018 pt.1
SBS Gayo Dajeon 2018 pt.2
Unpub?
Where is he?
Promote
Kangen
Kejujuran
Sad But True
Baikan
Double Date?
SORRY J
BREAK
SYOK
NO
RAGU
THE PERFECT HUSBAND
Fix Her
Dikomen Mantan

Gila Tapi Nyata

9.3K 647 60
By bweecycle

Sudah lebih dari tiga bulan Jisoo tidak bertemu dengan SeokJin. Entahlah, setiap Jisoo menanyakan kabar SeokJin pada member BTS hanya akan dapat jawaban yang tak pasti.

Tiga bulan sudah rindu ia tahan, dan tiga bulan pula keraguan mulai menggerogoti hatinya.

Kata-kata untuk pergi dengan alasan logis selalu terlintas dalam otaknya belakangan hari ini. Ditambah dirinya yang kini tengah asik membaca buku yang meemiliki kutipan kalimat yang sangat menohok baginya.

"Untuk apa tinggal, jika sudah tak ada kepastian"

Kutipan itu seolah ingin mengetuk hati dan otak Jisoo yang selama ini ia tutup rapat-rapat.

"Aku percaya padanya, dia mencintai ku" adalah mantra yang setiap hari Jisoo ucapkan untuk menangkis pikiran negatif yanf ada. Memang sulit, tapi ia harus melakukannya. Karena Jisoo menaruh banyak harap pada seorang Kim Seokjin.

"Unnie, aku berangkat ya"

Jisoo tersentak dan mendapati Rose yang sudah rapi. Sudah jadi rutinitas bagi Jisoo melihat para member yang lain meminta izin padanya untuk pergi.

"Pergilah, jangan pulang terlalu larut"

Dan setelahnya, pintu menghalangi pandangan Jisoo terhadap Rose yang sudah pergi keluar. Hari ini Jennie dan Rose sudah izin, tinggal Lisa saja yang ada di dorm sekarang.

Jisoo melangkahkan kakinya menuju kamar Lisa dan membukanya. Dilihatnya sanf maknae tengah asik bermain dengan para kucing diatas kasur.

Jisoo mendekat dan mendudukan dirinya disamping Lisa. "Kau tak ada acara dengan Jungkook hari ini?" Tanya Jisoo membuat mainan yang tadi Lisa angkat kini berhasil diambil oleh Leo dan Luca.

Melihat reaksi sang maknae, Jisoo pun kembali mendekat. "Jennie dan Rose sudah pergi, tumben kau masih ada disini. Ada masalah?" Tanya Jisoo sambil memasukan kakinya ke dalam selimut. Salju memang sedang mencoba untuk mengubur Seoul hari ini.

"Tak ada masalah. Jungkook ada acara hari ini" jawab Lisa seadanta lalu kembali bermain dengan Leo dan Luca.

"Acara? Tapi Rose dan Jennie kok--"

"Bukan dengan member BTS"

Jisoo menatap Lisa dengan raut wajah kebingungan. "Lalu dengan siapa?" Tanya Jisoo hati-hati.

"Eunha"

Benar saja feeling Jisoo bahwa ini ada sangkut pautnya dengan Eunha. Karema beberapa belakangan ini, Eunha sering ikut serta jika Jungkook datang ke dorm. Awalnya Jisoo biasa saja karena Lisa yang memeluk Eunha dan seolah mereka bersahabat.

Tapi sepertinya Lisa sedang tidak mengekspresikan dirinya yang sesungguhnya. Karena sekarang, gadis itu tengah menunduk dengan senyum tipis.

"Hey, kau tak apa?" Jisoo meraih pundak Lisa lalu menepuknya berharap ketenangan menghampiri Lisa.

"Apakah kau merasakannya juga Unnie?" Dan tangisan Lisa pun pecah, seolah ia sudah tak bisa memakai topeng lagi. "Salahkah aku jika lelah?" Lisa memeluk Jisoo yang masih bingung ada apa sebenarnya dengan si maknae.

"Apa yang coba kau katakan Lis?"

"Kebodohan" Lisa mengangkat wajahnya dan menatap Jisoo. Tidak, tatapan itu terlihat sangat kosong, hampa, dan tak tahu objek apa yang harus difokuskan. "Apakah Unnie merasakannya?" Lisa bertanya sekali lagi.

"Kebodohan atas apa yang kau maksud?"

Lisa tertawa pelan dengan tatapan kosong itu, "Tidakkah Unnie merasa bahwa cinta adalah omong kosong. Apakah unnie setuju dengan definisi cinta bahwa cinta adalah hal yang romantis dan kebahagiaan?" Lisa tertawa lirih sebelum menteskan satu air matanya dan melanjutkan kalimatnya. "Aku tidak setuju Unnie. Bukankah cinta lebih cocok didefinisikan sebagai penjajahan atas diri kita?" Lisa kini memfokuskan pandangannya pada Jisoo berharap gadis itu paham apa yang ia bicarakan.

Jisoo tersenyum mencoba mengerti. Mengelus rambus si maknae dan membiarkan si maknae satu ini malnjutkan kalimatnya.

"Ketika cinta itu datang, mereka akan merebut kewarasan yang ada pada dirimu. Kau akan rela melakukan apa saja dengan alasan cinta. Bahkan kau alan bersikap bodoh. Kau membiarkan jiwa mu sakit demi seseorang yang mungkin saja tak melakukan hal yang sama. Ketika cinta itu datang, seluruh fokus kita akan tertuju padanya tanpa memperhatikan diri kita sendiri. Cinta adalah kebahagiaan? Itu hanya omong kosong belaka"

Sudah tidak ada lagi air mata, hanya saja tatapan kosong itu kembali. Dan Jisoo paham titik permasalah yang Lisa alami, ia terlalu meng-iya kan kemaunnya.

"Tidak semua cinta seperti itu" Jisoo menggoyangkan bahu Lisa agar setidak nya Lisa fokus padanya. "Kalau kau merasa sepertk itu, berarti cinta mu itu tidak sehat. Kau tahu kan bahwa segala yang tak sehat harus ditinggalkan? Jika sudah sakit, harus disembuhkan" Jisoo tersenyum kala mata Lalisa membola.

"Apa.. apa harus me-meninggalkan?"

"Kalau kau masih kuat, kau bisa tetap tinggal. Tapi kau juga harus siap dengan resikonya"

"Bagaimana jika sakit itu bertambah?"

"Ada dua cara Lalisa. Menyembuhkannya atau membiarkannya memakan mu hidup-hidup"

Lalisa terdiam, bingung atas opsi mana yang harus ia pilih. Lisa tahu, semua tindakan memiliki resiko. Ketika Lisa memilih opsi menyembuhkan, ada kemungkinan gagal dan malah bertambah parah. Sementara opsi kedua membiarkannya dimakan hidup-hidup akan membuatnya terlihat sangat bodoh.

"Bicarakan dengan Jungkook baik-baik. Bicarakan dengan kepala dingin, aku yakin Jungkook mencintaimu dengan tulus"

"Siapa sih antagonis yang sebenarnya?" Lisa kembalu meneteskan air mata. "Aku harus percaya sama siapa? Eunha atau Nancy? Siapa yang jahat sebenarnya?" Lisa memeluk Jisoo erat, lelah sebenarnya berpura-pura tersenyum dan babagia di depan semua orang.

"Kenapa Jungkook gak masuk? Gimanapun juga, Jungkook yang udah buat kamu masuk ke perasaan itu kan?" Jisoo berdiri lalu keluar dari kamar Lisa.

Entah kenapa ia merasa sangat bodoh karena ia bertindak bijak disaat dirinya sedang ada masalah.

Entah kenapa kata-kata yang ia katakan tadi untuk Lisa menampar dirinya sendiri, bukankah Seokjin sangat jahat?

Disaat Jisoo sangat sayang padanya, laki-laki itu hilang entah kemana tanpa alasan. SeokJin membiarkan Jisoo bersahabat dengan rindu dan keraguan yang tentunya tidak enak.

Tok..Tok..Tok..

Jisoo tersentak dan berlari ke pintu utama. Dilihatnya ada seorang wanita disana dengan kertas ditangannya. Jisoo tak mengenalnya, karena sebelumnya wanita ini belum pernah datang ke dorm BlackPink.

"Maaf, apa benar aku Kim Jisoo?"

"Iya, ini saya. Maaf, anda siapa?"

"Aku Jang Mina, tadi aku bertemu seseorang yang ingin mengirimkan pesan kepadamu" wanita Jang ini memberi selembar kertas yang tadi digenggamnya.

"Kau sudah ditunggu di taman" dan setelahnya wanita Jang itu pergi begitu saja.

Jisoo menutup pintu dan kembali duduk di sofa. Membaca selembar kertas yang tadi diberikan untuknya.

Dear My pika-Chu

Aku tahu kalo aku udah bikin kamu sedih tiga bulan terakhir ini.

Aku di taman biasa, maukah kau datang?

Pacarmu yang menyebalkan,
Kim SeokJin

Jisoo meneteskan air matanya. Rindu yang selama ini ia pendam, apakah akam terbayar hari ini?

Dia harus datang, entah apa yang akan terjadi. Ia akan mendengarkan penjelasan Seokjin apapun itu.

Langkahnya membawa ia pada taman yang dimaksud. Tapi langkahnya menjadi terhenti karena taman ini didekorasi dengan bunga-bunga yang seolah jika Jisoo ikuti akan menuju suatu tempat.

"Kak Jisoo"

Jisoo terheran-hera kala ia melihat Kim Sihyun, keponakan SeokJin yang memang dekat dengannya. Namun, gadis itu tampak sangat cantik hari ini dengan gaun selututnya.

"Sihyun, kenapa kau kesini?" Jisoo mensejajarkan tingginta dengan Sihyun.

"Tentu saja aku datang diacaranya Oppa" Sihyun tersenyum manis. "Ayo Unnie, acaranya sudah mau dimulai" Sihyun menarik lengan Jisoo mengikuti kemana bunga-bunga ini membawanya.

Langkah Jisoo terhenti kala didepan sana sudah banyak orang. Maksudnya, kenapa ada keluarga SeokJin bahkan teman-temannya terkrcuali Lisa yang masih didalam dorm.

Didepan sana, Jisoo melihat bahu seorang lelaki yang dia sudah hapal. Ketika lelaki itu berbalik, benar saja bahwa lelaki itu adalah pelaku dari rasa rindu yang Jisoo alami.

Ketika lelaki itu menoleh, napas Jisoo seolah direbut olehnya. Ditambah senyuman manis yang diberikan, membuat pikiran Jisoo berkata apakah ia tak merasa bersalah sedikitpun?

Dan tepuk tangan semua orang menghancurkan pikiran seorang Jisoo. Disama ia lihat Jane dan Rose bertepuk tangan paling kencang. Dan apa itu? Mereka memaikai gaun selutut? Acara apa ini sebenarnya?

Seokjin menghampiriku dengan senyumnya, "Aku yakin kau akan datang" ucapnya sembari memeluk Jisoo yang masih kebingungan.

"I-ini senua apa?"

"Acara kita"

"K-kita?"

SeokJin tak menjawab, dia langsung menarik lengan Jisoo untuk naik keatas panggung kecil yang dihiasi oleh bunga-bunga indah.

Jisoo masih dengan kebingungannya. Ditambah kini SeokJin berlutut dihadapannya, rasa-rasanya kepala Jisoo ingin pecah saja.

"Kim Jisoo"

Dan Jantung Jisoo berdegub kencang seperti sedang lari marathon.

"Sudah lima tahun kita bareng-bareng. Walaupun emang sempet renggang waktu itu, tapi rasa aku ke kamu gak pernah berkurang. Maaf selama tiga bulan terakhir ini aku gak ngasih kabar, aku hilang begitu aja dari pandangan kamu"

"Tapi asal kamu tahu Jis, selama tiga bulan itu aku meyakinkan diri dan mempersiapkan ini semua. Maaf aku gak sempet sewa gedung buat vvv ini, karena menurut aku tempat iti bukan apa-apa dibanding keseriusan kita"

"Hari ini. Di tempat ini. Dihadapan mereka semua. Aku, Kim Seokjin si pacar kamu yang sering bikin kamu khawatir, bikin kamu marah, bikin kamu sedih ingin mencabut statusnya sebagai pacar Kim Jisoo. Tapi aku ingin mendapat status baru, sebagai calon suami Kim Jisoo yang akan menjadi suaminya kelak"

SeokJin mengeluarkan sebuah kotak yang berisi cincin yang cantik dengan batu permata berkilauan. Semua orang terharu bahkan ada yang histeris.

"Kim Jisoo, maukah kau merubah status mu menjadi calon istri Kim SeokJin?"

Dan para tamu bertepuk tangan riang sembari histeris. Tak jarang mereka berteriak "terima" yang membuat air mata Jisoo lolos dari matanya.

Bagaimana ini? Jisoo takut untuk memutuskan sesuatu. Karena pilihannya kali ini akan menentukan kehidhpannya selanjutnya.

"SeokJin.. aku-"

"Aku mohon jangan ragu sama aku Jis"

Jiso menutup mulutnya tak bisa berkata-kata. Ia butuh orangtuanya sekarang, apa yang harus Jisoo lakukan?

"Aku masih terlalu muda SeokJin" lirih Jisoo yang membuat senyum SeokJin hilang begitu saja.

Tangan yang tadi SeokJin naikkan untuk memperlihatkan cincin cantik itu kini turun sudah.

"Waktu aku ngajak kamu pacaran itu aku serius Jis. Ketika aku mau kamu jadi pacar aku, aku juga pengen kamu jadi ibu dari anak-anak aku kelak. Aku mohon ampun sama segala hal yang aku udah lakuin sampai kamu ragu. Aku mohon ampun Jis" Seokjin menatap lurus kemata Jisoo yang menitikkan airmata.

"Aku cuman-"

"Jisoo sayang"

Jisoo terkejut ketika mendengar suara tersebut. Suara yang sempat membuatnya takut jika mendengarnya, "eommoni?"

"Nak Jisoo, eommoni mau minta maaf sama kamu. Maaf sudah bikin kamu ragu sama Seokjin. Eommoni hanya ingin Seokjin segera berkeluarga sebelum dia melakukan kewajibannya sebagai laki-laki Korea. Eommoni yang memaksa Seokjin untuk segera menikah"

Jisoo menundukkan kepalanya. Satu keraguan telah hilang, hingga seorang perempuan kini berdiri tepat disamping Ibunda Kim SeokJin.

"Sowon?"

"Jis, gua tahu gue salah dari awal. Dari awal SeokJin udah bilang kalo dia mau gue bantuin dia supaya Eommanya percaya dia udah mau nikah. Dan bodohnya gue malah menyertakan perasaan gue, tapi lo tenang aja. Semua yang dibilang sama SeokJin sama ibunya itu bener. Lo gak perlu lagi ragu, SeokJin itu laki-laki yang baik Jis. Lo gak usah mikirin gue, karena gue udah nemuin laki-laki yang cocok buat gue. Ini waktunya untuk membuka lembaran baru dan membiarkan lembaran lama jadi kenangan Jis. Gue minta maaf" Sowon berhambur memeluk Jisoo sambil menangis.

Para tamu juga ikut terharu bahkan Jane dan Rose ikut menangis dengan Taehyung dan Jimin yang siap menenangkan.

Jisoo tersenyum setelahnya. Ia benar-benar lega ketika mendengar semuanya dari orang-orang yang Jisoo yakin tak akan berbohong.

"Tapi.. aku perlu persetujuan dari ibu juga kan?" Jisoo menatap sendu kearah SeokJin. Ia tak mau jadi anak durhaka yang menerima lamaran seorang pria tanpa orangtuanya yang mengetahui.

"Untuk apa kau meminta izin pada kami? Kim Seokjin adalah menantu idama Ayah dan Ibu. Segala keputusan ada pada dirimu Jis. Ayah, Ibu, serta kakak-kakak my selalu mendukung semua pilihanmu" suara itu terdengar kala mata Jisoo menangkap kedua orangtuanya bersama kakak-kakak tercintanya.

Sekarang, semua sudah setuku kan? Lantas bagiamana dengan Jisoo?

"Jadi, kamu mau ubah status kamu?" SeokJin kembali berucap sembari mengeluarkan cincin tersebut.

Jisoo kembali menangis, namun kali ini disertai oleh anggukan mantap. Segala keraguannya hilang ketika penjelasan dan dukungan datang untuknya. Jisoo yakin, SeokJin adalah laki-laki yang tepat untuk hidupnya.

SeokJin meraih tangan Jisoo dan menyematkan cincin indah itu pada jari manis Jisoo. Dan sontak saja semua teman-temannya berteriak heboh saking senangnya. Bahkan Rose dan Jennie langsung maju untuk memeluk Jisoo.

"Congrats unnie, you deserve this" Rose menangis dalam pelukannya.

"Semoga lo terus bahagia ya" Jennie ikut memeluk Jisoo. Jisoo selalu bersyukur kepada tuhan karena ia sudah mengenal sahabatnya ini.

"Kalian juga jangan lupa nyusul" Jisoo mengencangkan suaranya ketika Jimin dan Taehyung maju kedepan.

"Doain lah" celetuk Jimin lalu meraih pinggang Rose. Semua yang melihat hal tersebut meledek Jimin bahkan Jhope pura-pura muntah setelah melihat hal tersebut.

"Lisa mana?" Tanya SeokJin ketika sadar bahwa Lisa tidak ada.

"Jungkook juga mana?" Tanya Jisoo ketika sadar si maknae BTS itu tak hadir.

"Kalian kenapa heran sih? Kalo Jungkook sama Lisa gak ada, ya berarti mereka lagi bareng lah" celetuk Jhope dan disetujui oleh Namjoon, Jimin, dan Taehyung.

"Nggak. Orang Lisa aja ada di kamar kok" sanggah Jisoo menolak perkataan Jhope.

"Jungkook tadi izin katanya ada acara. Aku kira sama Lisa" SeokJin melihat ponselnya ingin memberi pesan pada adik bungsunya itu.

"Kayaknya tuh anak berulah lagi deh" lirih Namjoon lelah.

"Nanti aja lah. Sekarang kan waktu bahagianya SeokJin sama Jisoo" Jimin menatap Namjoon dan Seokjin bergantian berharap jangan bahas masalah dulu disaat berbahagia ini.

"Kita urus nanti setelah acara selesai" putus SeokJin dan diangguki yang lain.

Jennie melihat kearah dorm mereka yang tak jauh dari aula. Disana ada adiknya yang mungkin saja sedang bersedih dan menjadikan Leo dan Luca teman curhatnya.

"Nanti kita temuij Lisa setelah acara ini selesai ya"

Jennie tersentak dan tersenyum kala menyadari bahwa Kim Taehyunglah yang mengatakan hal itu. Dipeluknya laki-laki yang lebih tinggi dari dirinya, yang selama ini menjadi salah satu alasan senyumnya muncul.

Rapnamjoon_Kim

❤💬
Liked by JoyJoyJoy, S0w0n_ and 3,828,986 others

Rapnamjoon_Kim Congrats bro.. saran gue bagus kan bro? @Jin_Handsome @Jichuu_Chans

Rapnamjoon_Kim menonaktifkan komentar

Selamat kepada Bapak SeokJin dan Ibu Jisoo.. apa harapan kalian buat mereka?

-Chule.

Continue Reading

You'll Also Like

461K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
46.5K 6.3K 38
Cerita tentang perjodohan konyol antara christian dan chika. mereka saling mengenal tapi tidak akrab, bahkan mereka tidak saling sapa, jangankan sali...
98.2K 16.8K 25
Kecelakaan pesawat membuat Jennie dan Lisa harus bertahan hidup di hutan antah berantah dengan segala keterbatasan yang ada, keduanya berpikir, merek...
101K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...