(SPQEr) - [1]Supernatural Pow...

Od AhmadRizani

7.9K 855 737

[ Cerita I dari Seri SPQE ] Reza N(Nugroho), bocah berumur 14 tahun yang ingin lulus sekolah menengah dasar... Viac

Pembukaan
Special FORM [CLOSED]
Story I : Reza
Story II : Awal Masalah
Story II : Pertarungan
Story III : Ketegangan
Story III : Pertarungan Yang Terhenti
Story IV : ReConnect Menyerbu
Story IV : Kebisingan Di Malam Hari
Story IV : Amukan Para Antagonis
Story IV : Pelangi Di Malam Hari?
Story IV : Ketegangan
Story IV : Kemunculan
Story V : Berkumpul Di Desa?!
Story V : Sang Pemberontak Bergerak
Story V : Perlawanan & Pemberontakan
Story V : Gadis Kecil Yang Penuh Kebencian
Story V : Wanita Iblis Bersayap Merah
Story V : Sang Penebas
Story V : Kemenangan Dementrone
Story VI : Manado
Story VI : Kekacauan Di Kota
Story VI : Hitam & Whya
Story VI : Manado dilanda krisis kekacauan
Story VI : Bayangan Kunci
Story VI : Dragon Kingdom vs Bayangan Kunci

Story VI : Kekuatan Bayangan Kunci

105 9 12
Od AhmadRizani

Q Bhanu & Slice POV Q

Tring!!

Bhanu maupun Slice saling melompat mundur setelah masing-masing dari senjata mereka bersentuhan. Bhanu menyerang dengan memanjangkan mata pedang sedangkan Slice menciptakan tebasan angin yang muncul entah darimana.

Bentuk Pedang Panjang : Pemotong Bumi

Ayunan dari pedang panjang itu meratakan bangunan tempat Slice berpijak dari samping. Slice merasa tertarik ke bawah padahal bangunan cuma dipotong oleh Bhanu.

Jurus Tebasan Hampa : Sapaan Angin Tajam

Swush?!

Empat sayatan angin melesat ke Bhanu yang sudah mengembalikan pedangnya ke normal. Bhanu memotong, menangkis dan menghindari serangan Slice yang tak masuk diakal.

Slice melompat dari puing ke puing bangunan yang lain hingga menunju ke tempat Bhanu sementara sang target menunggu lawannya menghampiri.

Swush!

Slice kembali memunculkan empat sayatan angin dari empat arah berbeda.

Mode Pedang Panjang : Tusukan Kilat

Thurst!! Trang!!?

Bhanu memanjangkan pedangnya dan ditahan oleh Slice akan tetapi Bhanu mendorong pedangnya sehingga tusukan itu menembus tangkisan dan menancap dibadan. Disaat bersamaan Bhanu tersayat angin dari empat arah tapi ia acuhkan.

"Dia bodoh?!" batin Slice.

Slice 'terpajang' di dinding salah satu toko makanan dengan pedang Bhanu menusuk bahu kanannya. "Aku ada pertanyaan untukmu. Kenapa... Perempuan pertama yang aku temui dia seakan..tidak tahu 'apa itu' Indonesia? Aku tidak mau menerima jawaban tidak!" tanyanya seraya menekan mata pedang.

"Urgh--hahaha!"

"??"

"B-baiklah jika kau benar-benar ingin tahu.." Slice menyentuh mata pedang Bhanu. "Sebenarnya..kami bukan dari dunia ini!"

"?! Apa??" bingung Bhanu tiba-tiba. Hal itu dimanfaatkan Slice untuk menyerang, sesuatu menghantam Bhanu kuat dari samping yang memaksanya mencabut mata pedang dibahu Slice.

"Argh!!"

Slice dengan sigap menutup lukanya dan mendarat selamat di atas aspal. "Luka yang kuterima sangat dalam. Orang ini membuatku kesal!"

"A-apa maksudnya kalian bukan dari dunia ini?!"

"Dunia ini luas, kawan. Kau pernah dengar jika kehidupan ini memiliki berbagai takdir disetiap kehidupan. Itulah maksudku, kami berasal dari 'setiap' kehidupan ini. Jika ada duniamu maka ada duniaku..."

"Indonesia dengan dimensi berbeda??"

"Benar sekali. Tetapi di duniaku tidak ada Indonesia.."

"Itu... Tidak masuk akal!"

"Aku juga awalnya tidak percaya ada dunia lain selain milikku tetapi setelah melihatnya secara langsung aku percaya. Contohnya aku memiliki kekuatan yang berbeda denganmu.."

"......."

"Cukup bicaranya. Aku tidak punya banyak waktu lagi?!"

Jurus Sayatan Angin : Penjara Empat Arah Mata Angin

Suwsh?!

Empat sayatan angin tajam muncul saat Slice mengangkat sabitnya. Bhanu sontak bangkit seraya menghindari tetapi tidak semudah sebelumnya karena ia menerima luka akibat serangan sebelumnya. Dua sayatan merobek pakaiannya dan satu mengenai kakinya membuat Bhanu terjatuh, beruntung yang terakhir meleset.

"Berakhir kau! Haaa..!" Slice memunculkan sayatan terakhir dan itu lebih besar.

"Kurgh! HAAAA!"

Tring!?

Bhanu menahan sayatan itu. Tahanan Bhanu semakin terdorong dan... SLASH, sebuah tebasan yang sangat besar menembus badan Bhanu dan langsung bersimbah darah.

"A---ku--"














Bhanu.

Tap!!

"D-Dia?!"

Bhanu mengangkat wajahnya bersamaan dengan posisi pedang dalam gaya menusuk. "Aku... Adalah pedang! Tajam yang membunuh. Kokoh penuh kegagahan. Menjadi senjata mematikan bukan kehendakku tapi akan kulakukan. Demi melindungi diri ini!"

Nafas Dewa [ Mode Pedang Panjang ]

"!!!?"

CRUAK!!

Pedang Bhanu menusuk Slice dalam kecepatan kilat. Tusukan itu memisahkan bagian atas badan dengan bagian bawahnya.

"Hah, hah, ha-- maaf.. Ayah. Ibu, aku gagal mencari orang itu dan berakhir menjadi seorang pembunuh."

Bhanu seketika tak sadar setelah ambruk saat mengembalikan pedangnya seperti semula.

Q Other POV Q

Lelaki berpakaian bangsawan yang melawan Blue dan Scarlet kemudian mengalahkan mereka hanya berdiri di depan keduanya yang bersandar di salah satu dinding sisa puing-puing bangunan. Keadaan mereka nampak tidak bisa bergerak akibat serangan yang mereka terima dari seorang QuoteEr yang sering disebut Zack Sang 'Tirani'.

"Baiklah, karena aku sudah susah payah mau menghabiskan waktu untuk kalian aku ingin kalian menjawab pertanyaan dariku.." basa basinya.

"K-kami tidak akan m-menjawab satu pun pertanyaanm--?"

Drt!

Blue terhantam oleh gelombang kejut yang dikeluarkan.

"Satu out. Bagaimana denganmu, nona rambut merah? Setidaknya dengarkan dulu aku.." pinta Zack tersenyum remeh, Scarlet menatapnya tajam. "Bagus! Bila aku tanya siapa kalian pasti jawabannya tidak. Dan siapa pemimpin kalian pasti kalian diam. Jadi...,"

Zack berjongkok dihadapan Scarlet lalu mencengkeram wajahnya. "Apa tujuan kalian datang disini?" tanya Zack dingin, gelombang hijau yang tembus pandang muncul mengelilingi kepala Scarlet.

"........"

"Aku hitung dari 3 jika masih diam ucapkan selamat tinggal pada saudaramu. Tiga.."

"Kurgh!"

"Dua... Dan satu..."

".........."

"Loyalitas yang bagus.." puji Zack.

DHUAR!!

"AAAAAA!!!?!" teriak Scarlet saat kepalanya diremukkan.

Zack memutuskan pergi dan membiarkan kedua saudara ini, termasuk Scarlet yang kepalanya ditutupi oleh darah.

"Sekarang opsiku cuma pergi ke asal dimana mereka datang. Itu pun jika aku mendapatkan apa yang aku mau.."

Tap, tap--

Saat Zack sudah beberapa langkah dari tempat keduanya. Blue baru saja sadar.

"K-kakak.."

"B-Blue... Maaf."

"Tidurlah kalian berdua!"

Zack melempar satu gelombang kejut lagi, gelombang itu seketika meledak dan menghancurkan tempat keduanya.

"... KAKAK??!?"

"!?" Zack tiba-tiba berhenti.

Aida biru dan merah muncul dari tempat serangannya, bersamaan dengan itu sesosok bayangan hitam sebesar 5 meter hadir. Ia seperti ksatria kegelapan berarmor hitam dengan campuran warna biru serta merah, wajahnya mirip kelelawar dan ada dua iblis badak dikedua puncak ia memegang sebuah pedang mekanik yang ia tancapkan ke tanah.

"Kau tidak akan kumaafkan! Tidak akan pernah!"

"Hei. Pertama-tama itu adalah salah kalian membawa nama keadilan egois kalian. Aku hanya membela diri.. " balas Zack namun tidak dihiraukan.

"Aku akan memikul beban kita berdua. Mulai dari sekarang namaku adalah Akaos Sang Pembawa Keadilan!"

"Yang benar saja, dasar bocah!"

"Terpidana siap dihukum. Pedang Keadilan.!"

- Tebasan Gelombang Keadilan -

Akaos menebas ke depan memunculkan gelombang sabit biru-merah sepanjang 6 meter.

"Ini mulai menyebalkan!"

Zack menyelimuti dirinya dengan gelombang yang berwarna hijau, tebasan tadi hanya melewatinya. Zack selamat tapi bangunan-bangunan yang ada dibelakangnya hancur semua.

"Sial. Kuharap itu tidak terlacak oleh satelit. Hei hentikan, bocah!"

"Aku bukan bocah. Aku adalah keadilan!"

"Aku tidak suka masuk dalam permainan ini.."

Small Crack : Tremors Wave

Zack menyerang Akaos dengan serangan pertamanya, tanah retak dan membuat kawah kecil.

"Apa cuma segini kekuatanmu? Keadilan tidak akan pernah berlutut.!"

- Halilintar Keadilan. Kekuatan Dewa -

Bzzzt!!?

Pedang mekanik itu melancarkan sambaran halilintar biru-merah yang menghantam Zack.

"Ugh.." Zack tersambar. "Jadi kekuatannya bertambah? Apa mereka bergabung??"

"Atas nama keadilan... Aku menghukummu!"

- Menara Langit Dari Surga Yang Penuh Keadilan -

Menara biru-merah jatuh dari atas Zack. Serangan barusan memberinya luka yang lumayan besar.

"Hah, hah.."

"Rasakan keadilan!"

Jruash!!

Menara cahaya kembali menghantam Zack.

"Argh!"
















"B-b-------BISA KAU BERHENTI!?!"

DRT!!!

Ledakan aura menggetarkan semua yang ada disana. Zack yang kesal kini seluruh tubuhnya mengeluarkan aura sulur-sulur hijau.

"Kau bicara keadilan seolah kau tahu makna yang ada dibaliknya. KAU TIDAK TAHU!"

"Tidak. Keadilanku adalah yang benar.."

"Tidak. Kau tidak memiliki keadilan apapun. Menghukum orang yang bersalah? Menerapkan kebenaran?? Baiklah~baiklah kalau kau benar-benar ingin bermain... Maka akan aku temani!"

"........."

Small Crack : Tremors Wave

DRT!

Akaos terserang oleh gelombang Zack tapi itu tetap tidak membuatnya bergerak.

Drt, drt, drt...

"Percuma. Kau tidak akan bisa mengalahkan keadilan!"

"Hehahahha. Aku berpikir dari tadi, kenapa kau cuma diam saja disana? Apa kau benar-benar meremehkanku? Ternyata kau hanya tidak bisa bergerak..kan?"

"?! Beraninya kau menghina keadilanku?!"

"Diam saja disana karena aku akan 'menjatuhkan' keadilan itu!"

"Apa yang!?"

Dung, dung, dung..!

Gelombang gempa gumi berkumpul ditinju kanan Zack yang dalam posisi membungkuk.

"Tidak akan kubiarkan kau menghina keadilan ini. Kau yang akan jatuh oleh kekuatan keadila--"

"--Sudah terlambat.."

Medium Destruction : The Destroyer of World

Dung...... BLAAAR!!

"Aaaaarghhh!?!" Akaos terhantam oleh gelombang kejut yang meledak itu.

Ledakannya menciptakan gempa bumi yang dahsyat hingga membuat lubang raksasa yang menjatuhkan Akaos ke dalamnya.

Zack berdiri di dekat lubang itu sembari tersenyum dengan sombong. "Sekuat apapun keadilan seseorang jika dia tidak yakin maka itu sama saja dengan kepalsuan. Itu adalah kebodohan.."

Q Another POV Q

Sementara ditempat kumpulan orang yang mengamati kekacauan di Manado, pemimpin bayangan itu memberi poin kepada Zack dan memberi silang kepada Bhanu.

"He? Kenapa Bhanu ditolak?" tanya bayangan pelawak heran.

"Dia kalah dan aku tidak suka orang itu.." jawab bayangan wanita.

"Sudahlah. Ini adalah keputusan kita semua.."

"Tapi Bagas, aku kasihan padanya.."

"Namaku bukan Bagas, bodoh?!"

"Benar juga. Maaf, Saputra..!"

"Bukan juga.."

""Hahahaha"" seperti biasa mereka tertawa melihat lawakan duo bayangan itu.

"Tapi ketua jika dibiarkan Manado akan hancur.."

"Tenang. Aku sudah mengirimkan satu bantuan lagi selain Luke dan juga Sanzhec. Orang itu pasti sangat berguna.."

"Siapa dia?"

"Lihat saja. Nanti kau tahu sendiri. Sekarang tersisa bocah sihir itu. Aku tertarik dengan apa keputusan saat mengetahui kebenaran yang tersimpan pada raga kakak perempuannya.." pemimpin ini menyeringai menatap layar.

Disana ada Raka yang sedang berhadapan dengan Kurub.

Q Kurub & Raka POV Q

"

Argh!?" teriak Raka terkena paku yang tertancap di salah satu dinding, walau cuma bagian tumpulbya saja tapi itu sudah memberi benjolan di kepala.

"Ugh. Kenapa sedari tadi aku sial melulu sih.." batin Raka gelisah.

Disaat bersamaan Kurub melesat menyerangnya menggunakan pedang pendek. Raka menghindarinya dengan mudah namun... St, Raka tiba-tiba terpeleset dan terjatuh.

"Hmp!"

"Huaha?!" teriak Raka sambil menghindari tusukan pedang Kurub.

"H-hampir.."

"Hahaha. Ini menyenangkan teruskan.." sorak Bayangan Kunci nomor 6 , yang seorang pemuda berambut merah tomat. Disampingnya ada Bayangan Kunci nomor 2 yang menutup kedua mata diam.

Satu lagi, Hiyori berhasil mereka rebut.

"Kenapa kalian berdua tidak pergi, senior?" tanya Kurub datar. "Kami harus mengamatimu, Kurub. Sudah menjadi tugas kami melakukannya apalagi ini menyenangkan.!"

"Sudah lakukan saja biar misi ini cepat selesai!" tambah Bayangan Kunci nomor 2.

"Sekarang!"

Peluru Sihir Bara Angin

Raka melepaskan angin dan api dikedua tangannya menciptakan tembakan pusaran dua elemen.

Kurub yang masih waspada refleks merentangkan tangan, atap toko tiba-tiba roboh dan mengenai tembakan Raka.

"Apa itu tadi? Kenapa bisa roboh??"

"Menyerah saja. Kau tidak akan bisa lolos dari kekuatan ini.."

"Kekuatan apa maksudnya??!" bingung Raka.

Lalu Kurub memperlihatkan huruf BF di dahi kirinya dekat telinga. "Kode Namaku bernama Bad Fate. Siapapun, apapun yang berdekatan denganku akan sial.."

"Kode Nama?"

"Kau tidak akan bisa merebut perempuan itu karena aku yang akan mengalahkanmu!"

"Kalimat yang bagus, Kurub..!" puji Bayangan Kunci 6.

"Aku tidak akan pergi. Akan kurebut Hiyori-nee dan pergi dari sini! Seburuk apapun takdir yang kau berikan aku tidak akan mundur karena disana ada seseorang yang sangat berharga yang harus aku lindungi!"

"Aku pasti merebutmu Hiyori-nee..."























































Preview Next Story

A : Malam all, ane up lagi SPQeR ^^

A : Esok ada pertarungan Raka dan munculnya OC baru... Mungkin :^

Riza : Kartu 3 dan indosat lelet #_#

Cry : Sampai jumpa minggu depan..

A : Belum woi!

Riza : Bye '-'

Fitzal, LuukieKaname & RakaTrafagar

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

439K 1.6K 7
kumpulan cerita dewasa berbagai tema
589K 9.6K 11
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, Selena tak pernah kehilangan sifat cerobohnya...
326K 22.2K 23
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...
7.4M 98.7K 9
Gimana jadinya kalau kalian menjadi Hana yang tiba-tiba menjadi istri yang akan diceraikan dan bukan itu aja tapi Hana juga tiba-tiba memiliki anak k...