DESTROYED [END]

By lemamelia19

261K 15.3K 290

Tubuhku menegang saat kurasakan seseorang pria bertubuh tegap memelukku erat. " Aku merindukanmu Nathalie. "... More

Project Holiday
CAST
Part 1
Part 2
Part 3
Part 5
Part 6
Part 7
Part 8
Part 9
Part 10
Part 11
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
NOT UPDATE
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
ENDING
INFATUATION
SEASON 2
TAKE ME
TOLONG BACA..

Part 4

9K 705 10
By lemamelia19

happy Reading...

◆◆◆

Renata menyentakkan tangannya dengan kuat saat mereka sudah berada di ruangan Revan.

"Akhhh sakitt." Renata mengusap pergelangan tangannya yg merah. Renata menjauhkan tangannya saat Revan ingin menyentuh luka yg dia buat sendiri.

"Dari tadi saya hanya diam dengan perlakuan anda, karena saya menghormati anda, anda adalah pemilik sekolah ini ditambah anda lebih tua dari saya, tapi lihatlah perlakuan anda sekarang. Sifat anda tidak mencerminkan seorang pemimpin. Apakah anda masih pantas di hormati ?! " Renata mengernyit melihat Revan berekspresi diluar ekspetasinya dia kira bahwa Revan akan marah kepadanya, tetapi tidak Revan tidak menunjukkan ekspresi marah tapi dia malah mengeluarkan senyuman.

'Senyumnya sangat indah Tuhan. Oh Shit sadarlah Nata. ' Renata menggelengkan kepalanya agar kembali fokus.

"Aku marah karena seseorang menyukai apa yg aku sukai. " Renata melangkah mundur saat Revan melangkah kearahnya.

" Aku marah karena milikku tersenyum kepada pria lain. " Revan terus melangkahkan kakinya ke arah Renata tanpa menghentikan perkataannya.

"Aku marah karena milikku disentuh oleh pria lain. " jantung Renata berdetak cepat saat Revan tidak menghentikan langkahnya.

"Aku marah karena milikku dipeluk oleh pria lain. " Renata menghentikan langkahnya saat punggungnya menempel pada tembok. Renata tidak bisa kabur lagi sekarang karena disebelah kirinya terdapat sofa dan disebelah kanannya ada tanaman. Tetapi Revan masih terus melangkahkan kakinya.

"Kau tau kenapa aku marah? " tanya Revan, dengan tangan yg berada di samping tubuh Renata dan Revan menundukkan kepalanya karena tinggi badannya yg berbeda jauh dengan Renata semakin mendekatkan kepalanya kearah telinga Renata. Tangan Renata mendorong dada Revan agar menjauh. Tapi hal itu tidak berguna sama sekali.

"Karena apa yg menjadi milikku, tidak boleh disentuh oleh siapapun. Jika itu sampai terjadi, so i wanna kill him. " Renata menahan nafas saat mendengar bisikan Revan pada telinganya.

Posisi mereka sangat intim membuat Renata sedari tadi menahan nafasnya. Ditambah nafas Revan yg terasa dileher putih Renata.

"Breath baby breath. " seolah di hipnotis Renata langsung mengambil nafas sebanyak banyaknya.

"What do you want? " lirih Renata setelah dia menormalkan pernafasannya.

"I want you. " Setelah Revan mengatakan itu. Tanpa berfikir dia menempelkan bibirnya dengan bibir Renata.

Renata menegang saat merasakan sesuatu yg lembut menempel pada bibirnya. Revan mulai melumat pelan bibir manis Renata membuat Renata tersadar, Renata langsung mencoba melepaskan dengan memukul dada Revan tapi tidak dihiraukan. Revan mulai menahan tengkuk Renata dengan tangan Kirinya dan menahan kedua tangan Renata dengan tangan kanannya.

Revan tersadar dan menghentikan ciumannya saat merasakan basah pada pipi Renata. Dan penyesalan pun datang saat melihat Renata yg menangis dengan mengeluarkan tatapan kecewa dan marah.

Revan langsung melepaskan tangannya pada tubuh Renata. Dia mulai mengusap lembut kedua pipi Renata untuk menghilangkan air matanya tetapi air matanya ta kunjung berhenti.

"I am not your bitch. " Renata langsung pergi dengan air mata yg tidak berhenti, meninggalkan Revan sendirian.

Renata menghapus air matanya saat membuka pintu ruangan Revan. Saat berada diluar banyak mata yg melihatnya dengan mata yg sembab. Ketidak hadiran pemilik yayasan membuat acara di pending.

Renata berlari menuju toilet untuk mencuci wajahnya. Setibanya di toilet, beruntung toilet tersebut dalam keadaan kosong. Air mata Renata kembali mengalir mengingat kejadian yg baru saja terjadi dengannya.

'Oh Tuhan dia mengambil hak yg seharusnya menjadi hak suamiku. Maafkan aku Tuhan. ' Batin Renata.

Renata keluar dari toilet dan pergi ke kelas. Kelas menjadi hening saat Renata memasuki kelas. Tidak banyak yg berada dikelas mereka memanfaatkan untuk ke kantin maupun pergi ke kelas lain untuk mengapeli doi nya. Apa benar??

"Lo gapapa Mel, mata lo bengkak. Kenapa? " Tanya Novi sat Renata duduk di bangkunya yg dibalas gelengan oleh Renata.

"Lo di apain sama dia Mel? Bilang aja sama kita. " Tambah Diani.

"Gue gapapa, kalian gausah khawatir. " ucap Renata serak.

"Wanna hug? " Renata langsung memeluk Novi setelah mendengar ucapannya.

"Nangis aja kalau itu buat lo tenang. "

Novi memeluk erat saat Renata kembali terisak. Diani yg melihat itupun ikut kedalam pelukan mereka.

"Kita bakalan ada buat lo Mel. Kita emang gatau masalah lo. Kalau lo mau cerita, kita dengan senang hati bakalan jadi pendengar yg baik tanpa buka mulut. " Ucap Novi.

"Tangan lo luka, ayo ke UKS. " Diani menarik Renata ke UKS, saat pelukan mereka sudah terlepas.

◆◆◆

To be Continue...

Continue Reading

You'll Also Like

28.3K 3.3K 23
Jeonghan tak pernah menyangka, jika dirinya yang seorang Iblis malah dipanggil 'Malaikat' oleh seonggok bocah berusia 5 tahun. "Kakak malaikat kok c...
2.8M 142K 23
Penyesalan memang selalu datang terlambat, itulah yang Morgan rasakan setelah bercerai dengan Gwen.
18.4K 552 29
"Mulai sekarang, kamu ikut kakakmu Rea, Bi. Biar nenek yang besarkan Abra." Ucapan paling tidak masuk akal ini benar-benar keluar dari bibir Ratu. Ne...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 334K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...